CHAPTER 8 PENDIRIAN WARDANI

Setelah menikmati makan malam itu Biyung Sumi, Abah Warso serta Parwati segera membicarakan rencana pertamanya, mereka pun bersiap -siap untuk menyusun rencana untuk membuat Wardani benci dengan Trimoko agar segera memakai susuk Anoman.

" Parwati mari ikut Abah dan Biyung, " Ucap Biyung Sumi

" Iya Biyung, siap laksanakan, " Jawab Parwati

Mereka bertiga memasuki kamar Biyung dan Abah, dengan diam-diam mereka membuka permadani ditaruh dibawah tempat duduknya, permadani yang berlambangkan Anoman, tak sembarangan orang yang mampu untuk memasukinya, sebelum mereka memasuki ruang rahasia itu harus membaca buku yang ada di rak lemari Biyung, mereka membaca mantra dan melakukan gerak untuk membuka permadani agar bisa terbuka. Pintu pun terbuka disambut dengan tangga dibawah tanahnya. Mereka berhasil membuka pintunya dan ia segera turun tangga demi tangga ke tangga mereka lalui, suasana mencengkram, sunyi dan penuh dengan barang-barang antik yang kuno.

" Silakan duduk Parwati, "Ucap Biyung Sumi.

" Iya Biyung, Apa yang harus Parwati lakukan Biyung, " Jawab Parwati.

" Bentar, tunggu sejenak " Sahut Abah Warso.

" Kamu harus mengoda pria ini, dia bernama Trimoko, kamu harus buat dia jatuh cinta kepadamu, disaat Trimoko tergila - gila padamu, kamu harus mampu membuatnya dia menjadikan kamu kekasih hatinya, sehingga ajaklah bertemu dengan kamu, setelah itu Biyung serta Abah akan membawa Wardani seolah menganggu Trimoko, membuat Trimoko benci dan marah sehingga Wardani merasa sakit hati, " Ucap Biyung Sumi.

" Gimana dengan kelanjutannya Biyung," Jawab Parwati.

" Kamu ikut terus kemana Wardani pergi, disaat Wardani beraktifitas pasti dia akan bertemu dengan Trimoko sehingga rencana kamu akan cepat berhasil, " Sahut Abah Warso.

Sontak Wardani berteriak memanggil Biyung, yang membuat Biyung dan Abah panik.

" Biyung...!!!, kau ada dimana, Biyung..., " Ucap Wardani.

Biyung bergegas untuk menaiki tangga secara cepat sebelum Wardani memasuki kamar Biyung.

" Iya ada apa Wardani, " Sambil membuka pintu kamarnya.

" Biyung tau tidak dimana Parwati, dikamarnya tidak ada aku lihat, " Jawab Wardani.

" Biyung tidak tau, paling dia keluar sebentar, " Ucap Biyung Sumi.

" Keluar malam, lagian malam ini sudah larut malam, jam sudah menunjukkan pukul 12.00 tepat, aneh sih, " Batin Wardani.

" Hey Nduk, ada apa kau terdiam, " Jawab Biyung Sumi.

" Hem tidak apa Biyung, ya sudah Wardani kembali ke tempat tidur, " Ucap Wardani.

Wardani pun kembali ke tempat tidurnya sambil memikirkannya dan keanehan terhadap Biyungnya.

" Abah hampir saja kita ketahuan oleh Wardani ! ", sambil turun ke tangga terakhir.

" Pokoknya kamu ikuti Wardani untuk rencana ini, segera kita kembali ke kamar masing -masing sebelum kita ketahuan, Ayo semua meninggalkan ruangan ini, " Ucap Biyung Sumi.

Mereka bergegas meninggalkan ruangan itu dengan cepat, Parwati menuju ke kamarnya. Wardani pun penasaran ia ingin melihat ke kamar Parwati, seketika itu Wardani kaget ternyata di tempat tidurnya Parwati sudah tidur pulas di ranjangnya. Membuat Wardani bingung sehingga ia melupakan sejenak. Sembari itu Wardani pun kembali ke kamar tidurnya untuk melanjutkan tidurnya. Wardani pun kaget seketika itu di bangunkan Rahma untuk membuatkannya secangkir kopi.

" Kak....,bangun Rahma buatkan secangkir kopi, " Ucap Rahma.

" Hem,ah kamu mengganggu saja lah, " Jawab Wardani.

" Bisa atau tidak kak, " Ucap Rahma

" Iya Bentar, tunggu kak masih bangun, " Jawab Wardani.

" Iya Rahma tunggu di ruang santai kak, " Ucap Rahma.

" Iya, tunggu saja, " Jawab Wardani.

Wardani pun bangun dan segera membuatkannya dan mengantar ke ruang santai untuk adik laki-lakinya.

" Ini sudah siap," Ucap Wardani.

" Cepat banget kak, baru saja Rahma bangunkan kak, " Jawab Rahma.

" Siapa dulu kaknya, " Ucap Wardani.

" Iya deh kak, ya sudah kakak lanjutkan tidurnya, " Jawab Rahma.

" Ya sudah kakak tinggal, kalau sudah selesai minum, kalau bisa tidur, tidur saja jangan bergadang, " Ucap Wardani.

Wardani melanjutkan istirahat malam, sampai -sampai menjelang pagi. Keesokan harinya Wardani bergegas untuk ke sungai untuk mencuci pakaian, Parwati pun ikut untuk membantu, setiap gerak gerik Wardani Parwati harus ikut selain sahabatnya, Parwati harus ikut.

" Ini siapa Parwati, aku baru tau, " Ucap Ningsih.

" Ini Parwati, Parwati ini sementara tinggal disini untuk bermain denganku, sambil liburan di desa kita, " Jawab Wardani.

" Oh, dapat teman baru, " Sahut Suwarni.

" Ya sudah , ayo buruan ke sungai keburu siang, " Ucap Wardani.

Mereka berempat pun bergegas untuk segera ke sungai untuk mencuci pakaiannya. Tak terasa Trimoko datang untuk menemui salah satu wanita disitu, Trimoko yang suka permainkan wanita dan suka bergonta-ganti pasangan.

" Mas Trimoko, ada apa kau datang kemari, " Ucap Wardani.

" Siapa yang menemuimu, Aku kesini hanya kebetulan lewat , " Jawab Trimoko.

" Hahaha kamu kepedean sih, Wanita jelek, " Jawab Sofyan.

" Kau minggir jangan di situ, aku muak lihat wajah mu, " Ucap Trimoko.

" Kau memang pria gila, sesuka berbicara seenaknya, " Sahut Ningsih.

" Dasar aneh lho, " Jawab Suwarni.

" Kenapa diam lho, jangan ikut-ikut, " Sahut Arman.

Wardani hanya mampu menangis, Trimoko main mata dengan Parwati, Parwati pun menggoda dengan membalikan senyuman dan mata genitnya di balik belakang Wardani, sontak tak disangka Ningsih melihat kelakuannya.

" Dasar penggoda, ternyata wanita ini genit, juga suka terhadap Trimoko, " Batin Ningsih.

" Sudah -sudah ayo pulang tinggal kan dia saja aneh, " Ucap Suwarni.

" Wardani, biar barang nanti di bawa Parwati, kamu selesaikan dulu dan nanti bawa pulang ya, " Ucap Ningsih.

" Iya , serahkan kepada Parwati , " Sahut Suwarni.

" Iya nanti biar Parwati bawa pulang, " Jawab Parwati.

" Hahaha aku bisa melakukan rencana ku untuk mendapatkan cintamu Trimoko, terima kasih sahabat -sahabat Wardani yang bodoh, memberikan celah untuk berbuat, " batin Parwati yang jahat.

" Dasar Wanita gila, emang iya aku tak tau apa yang kau lakukan, ku lihat dari gerak- gerik mu aneh dan ada maksudnya, " Balas batin Ningsih.

Mereka bertiga meninggalkan Parwati di sungai bersama Trimoko dan gerombolannya, ia mulai melakukan rencanannya dan menggoda Trimoko.

" Wanita cantik, siapa namamu ?, " Ucap Trimoko.

" Namaku Parwati mas, " Jawab Parwati.

" Nama yang indah, indah seperti wajahmu, kamu mampu membuat ku jatuh hati padamu, " Jawab Trimoko.

"Bisa aja mas ini, merayuku, " Ucap Trimoko.

" Kalian tinggalkan aku berdua disini, " Ucap Trimoko untuk gerombolannya.

" Sejak pertama bertemu aku jatuh hati padamu, boleh kah aku menjadi kekasih hatimu, " Ucap Trimoko.

" Tersenyum malu, gimana ya mas, aku takut Wardani marah terhadapku, aku tak mau dia tau, dan kita jalani aja dulu, " Jawab Parwati.

" Sudah jangan kau hiraukan wanita jelek itu, aku gak suka dia, dia masih mengejar-ngejar ku, " Jawab Trimoko.

" Gimana ya mas, aku binggung untuk menjawabnya, " Ucap Parwati

" Ya sudah nanti malam kita ketemu di tempatMP balai tengah bisa, " Ucap Trimoko.

" Hem boleh juga mas, sekalian nanti aku jawab Terima atau tidaknya cinta mas Trimoko, " Ucap Parwati.

" Siap, aku tunggu ya cantik, " Sambil mecubit dagunya.

" Tersenyum malu, balasan Parwati.

" Ya sudah aku tinggal dulu, good bye cantik, " Ucap Trimoko.

" Iya, sampai jumpa nanti mas, " Jawab Parwati.

Meninggalkan Parwati.

" Hahaha rencana ku berhasil pasti Biyung suka dengar kabar ini, aku segera pulang, dan aku ceritakan ke Biyung, " Ucap Parwati.

Parwati pun membereskan semua cuciannya dan segera bergegas untuk pulang dan menjemurnya.

Tok...!!! Mengetuk pintu Biyung Sumi

" Silakan masuk, " Jawab Biyung Sumi

" Biyung Aku membawa kabar gembira, pasti Biyung suka apalagi Abah mendengarnya, " Ucap Parwati.

" Kabar apa itu, jangan buat Biyung penasaran, " Jaaba Biyung Sumi.

" Aku berhasil membuat Trimoko jatuh hati padaku Biyung, dan nanti malam dia memintaku untuk datang menerima cintanya, " Ucap Parwati.

" Hahahaha tertawa senang, bagus kerja kamu Parwati, kita akan atur rencana lagi setelah ini, " Jawab Biyung.

" Rencana berjalan lancar sesuai dengan aba dan instruksi Biyung dan Abah, " Jawab Parwati.

" Tadi kau melihat Wardani menangis, di antar oleh sahabatnya, " Ucap Biyung Sumi.

" Iya itu Biyung, Wardani di hina dan di maki secara sadis oleh Trimoko dan gerombolannya, " Jawab Parwati.

" Bagus...!!! Sebentar lagi rencana selanjutnya, yang akan membuat Wardani sakit hatinya, " Ucap Biyung Sumi.

" Siap Biyung, jawab Parwati.

" Sudah kau siapkan diri dan bertampil yang secantik mungkin untuk nanti malam, untuk Wardani biar Biyung yang mengatur semua, " Ucap Biyung Sumi.

" Iya Biyung, Jawab Parwati.

Parwati meninggalkan kamar Biyung Sumi, ia menyiapkan segara perlengkapan untuk pertemuan dengan Trimoko. Sembari itu Biyung menemui Wardani dikamarnya.

" Nduk ," membuka pintu kamarnya.

" Iya Biyung, mengapa kamu menangis ketika kau pulang bersama sahabatmu ?, ada apa Nduk", Ucap Biyung Sumi.

" Tidak Apa-apa Biyung, Wardani hanya terjatuh di sungai Biyung, " Jawab Wardani.

" Jangan berbohong, pasti ada yang membuatmu menangis tidak seperti biasa nya, " Ucap Biyung Sumi.

" Iya Biyung, tadi Mas Trimoko tak sengaja ia lewat di sungai ia menghina dan mencaci ku di hadapan Parwati dan Sahabat ku lagi, yang membuat ku sakit hati, " Ucap Wardani.

" Lagi -lagi Trimoko lagi kan, lupakan sejenak, Biyung dan Abah mengajar mu untuk melupakan masalah tadi gimana, " Ucap Biyung Sumi.

" Dimana Biyung, " Jawab Wardani.

" Nanti malam ikut saja ya, Wardani siap-siap saja," Ucap Biyung Sumi.

" Iya Biyung, Terima kasih Biyung sudah meluangkan waktu untuk menghiburku, " Jawab Wardani.

" Iya Nduk, ini buat putri Biyung yang ku sayang, " Ucap Biyung Sumi.

" Hahaha sakit hatimu akan semakin bertambah sayangku, dan akau segera putus asa untuk mendapatkan Trimoko dengan cara yang benar, dan kau akan segera memakai susuk anoman dan menjadi pengikut setan dan untuk membalas dendam, " Batin Biyung Sumi.

" Ya sudah nanti Wardani ber siap-siap, " Ucap Biyung Sumi.

" Iya Biyung, " Jawab Wardani.

Keluar dari kamar Wardani.

" Abah nanti malam kita beraksi untuk rencana selanjutnya," Ucap Biyung Sumi

" Bagus Biyung, " Jawab Abah Warso.

Rahma menghampiri Biyung dan Abah.

" Biyung Rahma mau pergi ke desa sebrang untuk berburu, sementara Rahma akan tinggal disana, " Ucap Rahma.

" Boleh saja, jaga diri hati-hati disana, " Jawab Biyung Sumi.

" Jadilah anak petangguh Abah, " Sahut Abah Warso.

" Tujuan kamu ke sana selain berburu apa Rahma" Ucap Biyung Sumi.

" Rahma sambil mencari jodoh Biyung, " Jawab Rahma.

" Beneran Rahma ", jawab Biyung Sumi.

" Tidak Biyung, cuma berburu dan ingin berkelana di desa orang, " Ucap Rahma.

" Mencari banyak informasi dan pengalaman Biyung, biarlah, " Sahut Abah Warso.

" Iya Biyung izinkan kamu, " Ucap Biyung Sumi.

" Rahma berangkat sekarang, Biyung, " Jawab Rahma.

" Hati-hati, " Sahut Abah Warso.

Berangkatlah Rahma, yang membuat rencana Biyung dan Abah, memudahkan sebagian juga untuk menjauhkan Rahma dari hal yang mencurigakan yang dilakukan oleh Biyung dan Abahnya.

" Lebih mudah lagi kan Biyung, Rahma pergi, ia tidak akan menghalangi rencana kita, kalau bisa kita kasih tugas atau suruh untuk pergi lagi ketika ia pulang kesini, jika ke sini kalau ada sesuatu saja, " Ucap Abah Warso.

" Betul juga Abah, kau memang pintar dan Biyung makin suka, " Jawab Abah Warso.

" Ya sudah kita siap, Untuk nanti malam, " Ucap Abah Warso.

" Iya Abah, kita siapkan, " Jawab Biyung Sumi

Hari semakin larut malam, Parwati pun bersiap untuk menemui Trimoko di sebuah balai, seketika itu Wardani juga bersiap untuk ikut Biyung dan Abah.

" Biyung, Parwati izin untuk berangkat dan jangan rupa rencana hari ini, " Ucap Parwati.

" Iya Cepat berangkatlah, jangan sampai terlambat, " Jawab Biyung Sumi.

" Iya, Parwati berangkat dulu, " Ucap Parwati.

Parwati pun berangkat untuk menemui Trimoko di perjalanan ia bertemu dengan sahabat Wardani.

" Hey Ningsih, lihat itu bukannya Parwati, dia berdandang cantik mau kemana ya, " Ucap Suwarni.

" Iya, bener, " Jawab Ningsih.

" Kayaknya ini ada hubungannya ketika tadi di sungai, ia pergi kemana ya, apa dia ingin menemui Trimoko, aku ingin mengikuti nya, " Batin Ningsih.

" Gimana kita ikuti Parwati, Warni, tapi kita berhati-hati, " Ucap Ningsih.

" Buat apa mengikutinya, " Jawab Suwarni

" Ikuti aja kamu akan tau nantinya, " Ucap Ningsih.

" Ya sudah ayo, " Jawab Suwarni.

Mereka berdua mengikuti Parwati, tak disangka ternyata dugaan Ningsih pun benar, Parwati menemui Trimoko di balai, Suwarni pun kaget melihat itu.

" Selamat malam Mas Trimoko, sudah lama menunggu Saya, " Ucap Parwati.

" Tidak baru saja datang, kau begitu cantik sekali Parwati, " Jawab Trimoko.

" Oh iya mas, " Ucap Parwati.

" Lho Parwati bertemu dengan Trimoko, jika Wardani tau dia bertemu secara sembunyi, pasti dia marah dan bersedih, " Ucap Suwarni

" Ya pastinya, " Ucap Ningsih.

" Kau tau tidak Warni, aku sudah curiga dengan Parwati di sungai tadi, dia bermain mata di saat Wardani bersedih, ada tumbuh cinta diantara mereka, " Ucap Ningsih.

" Aku tak tau kalau dia menjadi wanita seperti itu yang mampu merebutnya cintanya sahabat kita, aku saja tak sadar jika dia jatuh cinta, " Jawab Suwarni.

" Pokonya jangan sampai ketahuan Wardani, jika nanti ketahuan dia akan marah apa lagi sifat Trimoko yang kasar akan membuatnya luka, " Ucap Ningsih.

" Iya itu pasti, " Jawab Suwarni.

Di tengah percakapan mereka, akhirnya percakapan dengan Parwati dan Trimoko digagalkan dengan kedatangan Wardani yang datang bersama Abah dan Biyung yang sengaja di rencanakannya.

" Gimana cantik, apa jawabanya terhadap cintaku?, " Ucap Trimoko.

" Gimana ya mas, aku binggung untuk menjawabnya, " Jawab Parwati.

" Mau kah kau menjadi kekasihku, " Ucap Trimoko.

" Aku...

datanglah Wardani dari arah balai berlari

" Parwati... Jadi ini kau pergi tadi tak ikut dengan kami, ternyata kau bertemu orang yang aku sukai, " Ucap Wardani.

" Tidak begitu Wardani ", Jawab Parwati.

Plak...!!! Tamparan Trimoko ke Wardani.

" Mas sakit... Kamu mengapa menamparku, " Ucap Wardani.

" Dasar Wanita jelek menganggu saja, " Jawab Trimoko.

" Hahaha wau sakitnya, Abah lihat dia kasar terhadap Wardani, " Ucap Biyung Sumi.

" Tak papa Biyung, Abah tidak tega melihat Putri kita dilakukan seperti itu, tapi sebentar lagi sakit kamu terbayar sayangku, " Sahut Abah Warso.

" Gimana lagi itu kan rencana kita Abah, ya kita harus tahan sedikit untuk segera menghasilkan sebuah hasil yang kita nanti, " Ucap Biyung Sumi.

" Iya Biyung, " Jawab Abah Warso.

" Dasar, kukira kau Wanita baik dan sudah ku anggap sahabatku sendiri, ternyata kamu memiliki niat busuk, " Ucap Wardani sambil

lari meninggalkannya.

"Abah dia berlari ke hutan," Ucap Biyung Sumi.

" Biarlah dia luangkan sedihnya, kita pulang saja, " Jawab Abah Warso.

" Ningsih ayo kejar Wardani, " Ucap Suwarni.

" Ayo buruan, " Jawab Ningsih.

Sambil berlari ia menangis dan tak berdaya ia terjatuh dan menangis sekeras itu.

" Apa salahku?, kau ciptakan aku seperti ini, aku tak kuat untuk menghadapi semua ini, " Ucap Wardani.

Sahabatnya pun memeluknya dari belakang.

" Sudah jangan bersedih Wardani, aku tau perasaan kamu, kamu harus kuat untuk ini, " Meneteskan air mata.

" Kita akan ada dihatimu dan buat kamu Sahabat, " Ucap Ningsih.

Menangis terus Wardani dengan kencang bergerak gurau.

" Sudah... Tolong Wardani, kasihan dirimu dan jangan kau sakiti dirimu sendiri, " Ucap Ningsih.

" Tolong pahami lah Sahabat, " Jawab Suwarni.

Wardani pun mereda dan berhenti menangis, Ningsih menceritakan semua yang ia rasakan terhadap Trimoko dan Parwati.

" Wardani aku melihat Parwati main mata dengan Trimoko saat kita berada di sungai kemarin, aku takut untuk memberikan tahu Kamu, " Ucap Ningsih.

" Kenapa kau tidak memberitahukan kepada ku, aku agar bisa tau tidak seperti ini, " Ucap Wardani.

" Aku takut kamu berkelahi dengan Trimoko, " Ucap Ningsih.

" Sudah lupakan saja, aku sudah gak mau mikir itu, " Jawab Wardani.

" Sabar ya Wardani, " Sahut Suwarni.

" Aku akan suruh Biyung mengusir dari rumah dan untuk pulang ke rumahnya," Ucap Wardani.

" Jangan lah kau bisa menyelesaikan dengan baik-baik, " Jawab Ningsih.

" Tidak, tetap itu yang terbaik, " Ucap Wardani

Akhirnya mereka pulang dan Wardani untuk mengusir Parwati dari rumahnya.

###

Assalamu'alaikum minta dukungan author dalam berkarya ya, vote, like, serta share karya author ke teman kalian Karena vote, like dan share adalah penting untuk saya.

Ojo lali lho yo komentar, kritik dan saran untuk perbaikan.

Ayo tungguin kelanjutan ceritanya seru banget....

Matur suwun salam oc ( ochim chim)

Terpopuler

Comments

Ochim Chim

Ochim Chim

siap segera ya

2021-12-16

1

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 1 GADIS BURUK RUPA
2 CHAPTER 2 KAYU BAKAR DI HUTAN BELANTARA
3 CHAPTER 3 ULAH TRIMOKO
4 CHAPTER 4 JENG AYU PERTAMA
5 CHAPTER 5 BAIK HATI HARTONO
6 CHAPTER 6 MBAK WARSI
7 CHAPTER 7 PARWATI
8 CHAPTER 8 PENDIRIAN WARDANI
9 CHAPTER 9 PARWATI DIUSIR
10 CHAPTER 10 MENFINTNAH WARDANI
11 CHAPTER 11 JASMIN SANG PENGKHIANAT
12 CHAPTER 12 HARTONO TAK TAKLUK
13 CHAPTER 13 MEMPERKOSA WARDANI
14 CHAPTER 14 KUNCI GUA ANOMAN
15 CHAPTER 15 SUSUK ANOMAN
16 CHAPTER 16 HILANGNYA WARDANI DAN ARYA
17 CHAPTER 17 MENEMUI NENEK AYU
18 CHAPTER 18 KEMBALINYA WARDANI DAN ARYA
19 CHAPTER 19 KELUARNYA WARDANI DAN ARYA
20 CHAPTER 20 JENG AYU DUA
21 CHAPTER 21 KEMARAHAN TRIMOKO
22 CHAPTER 22 PERASAAN HARTONO
23 CHAPTER 23 KEDATANGAN RAHMA
24 CHAPTER 24 TUMBAL KEKASIH
25 CHAPTER 25 KERESAHAN WARGA DESA
26 CHAPTER 26 KEMATIAN SOFYAN
27 CHAPTER 27 DENDAM ARYA 1
28 CHAPTER 28 KEMATIAN ARMAN
29 CHAPTER 29 KEMARAHAN TRIMOKO 2
30 CHAPTER 30 TUMBAL KEMBAR
31 CHAPTER 31 LURAH DARSO JATUH HATI
32 CHAPTER 32 KERIBUTAN 4 ISTRI LURAH DARSO
33 CHAPTER 33 SELINGKUH
34 CHAPTER 34 RINDU DI JODOHKAN
35 CHAPTER 35 TUMBAL JASMINE SI ANAK KOTA
36 CHAPTER 36 PINANGAN RINDU
37 CHAPTER 37 KEKHAWATIRAN BIYUNG SUMI
38 CHAPTER 38 PERNIKAHAN ARYA DAN RINDU
39 CHAPTER 39 PERPINDAHAN WARDANI
40 CHAPTER 40 BERCINTA DENGAN WARDANI
41 CHAPTER 41 KECURIGAAN MARNO
42 CHAPTER 42 KEMATIAN MARNO
43 CHAPTER 43 FITNAH KEJAM KEPADA AISYAH
44 CHAPTER 44 SIKSA RINDU
45 CHAPTER 45 SADIS TERHADAP KELUARGA ARYA
46 CHAPTER 46 KEMARAHAN ARYA 2
47 CHAPTER 47 TUMBAL ZAINAB
48 CHAPTER 48 KEHAMILAN RINDU
49 CHAPTER 49 TUMBAL BAYI RINDU
50 CHAPTER 50 TEROR BAYI RINDU
51 CHAPTER 51 TEROR TRIMOKO
52 CHAPTER 52 RINDU TERGONCANG
53 CHAPTER 53 RINDU DI PASUNG
54 CHAPTER 54 LARAS HAMIL
55 CHAPTER 55 LARAS BUNUH DIRI
56 CHAPTER 56 RENCANA MEMBUNUH NENEK AYU
57 CHAPTER 57 RENCANA DI GUA ANOMAN
58 CHAPTER 58 KUNCI KEMATIAN
59 CHAPTER 59 KEMATIAN NENEK AYU
60 CHAPTER 60 KEPULANGQN WARDANI
61 CHAPTER 61 PENGHISAPAN MANTRA
62 CHAPTER 62 PENYAMBUTAN RENALDI DAN IBU
63 CHAPTER 63 KEMARAHAN BIYING SUMI 2
64 CHAPTER 64 KEBOHONGAN BIYUNG SUMI
65 CHAPTER 65 KECURIGAAN WARDANI
66 CHAPTER 66 KAMAR RAHASIA
67 CHAPTER 67 KEMATIAN RAHARJA
68 CHAPTER 68 PENGANTI RAHARJA
69 CHAPTER 69 RITUAL ARWAJA
70 CHAPTER 70 RITUAL PERSEMBAHAN
71 CHAPTER 71 TIGA BERSAUDARA
72 CHAPTER 72 MASUK PERANGKAP
73 CHAPTER 73 JAWABAN KEMATIAN
74 CHAPTER 74 AMARAH
75 CHAPTER 75 WAJAH SETAN
76 CHAPTER 76 PERNIKAHAN AMAR
77 CHAPTER 77 KEMATIAN AMAR
78 CHAPTER 78 SALING BERSAING
79 CHAPTER 79 PENGABDI SETAN
80 CHAPTER 80 TURUN RANJANG
81 CHAPTER 81 MATI KEJAM
82 CHAPTER 82 RAHASIA TERDIAM
83 CHAPTER 83 MAYAT HIDUP
84 CHAPTER 84 BERMAIN API
85 CHAPTER 85 TEROR WARDANI 2
86 CHAPTER 86 KEBAHAGIAN BIYUNG SUMI
87 CHAPTER 87 KECURIGAAN WARDANI 2
88 CHAPTER 88 JANJI AMOR
89 CHAPTER 89 MASUK KANDANG MACAN
90 CHAPTER 90 PERNIKAHAN AMOR
91 CHAPTER 91 KECURIGAAN BIYUNG ZUBAIDAH
92 CHAPTER 92 TERBONGKAR RAHASIA
93 CHAPTER 93 KEMATIAN AMOR
94 CHAPTER 94 HUKUMAN PEDIH
95 CHAPTER 95 HUKUMAN
96 CHAPTER 96 DUKUN
97 CHAPTER 97 MURKA DUKUN
98 CHAPTER 98 BERMUKA DUA BIYUNG ZUBAIDAH
99 CHAPTER 99 CINTA MATI
100 CHAPTER 100 TUBUHNYA TERBAKAR
101 CHAPTER 101 BERDUSTA
102 CHAPTER 102 SENJATA MAKAN TUAN
103 CHAPTER 103 PEMBUNUH PEMUDA
104 CHAPTER 104 PERNIKAHAN LURAH DAN WARDANI
105 CHAPTER 105 MENJADI NYONYA
106 CHAPTER 106 BABU
107 CHAPTER 107 KEBUSUKAN TERBONGKAR
108 CHAPTER 108 TERPESONA
109 CHAPTER 109 KEKASIH GELAP
110 CHAPTER 110 TERGODA
111 CHAPTER 111 SELINGKUH
112 CHAPTER 112 DI JODOHKAN
113 CHAPTER 113 MENGAMBIL KEPUTUSAN
114 CHAPTER 114 MEMINANG RANI
115 CHAPTER 115 PERNIKAHAN TRIMOKO DAN RANI
116 CHAPTER 116 BOYONG
117 CHAPTER 117 KDRT
118 CHAPTER 118 KERINDUAN LAKSONO
119 CHAPTER 119 CINTA TERLARANG
120 CHAPTER 120 KELAKUANNYA BIYUNG SUMI
121 CHAPTER 121 INGKAR JANJI
122 CHAPTER 122 RENCANA ARYA
123 CHAPTER 123 KEMARAHAN LURAH DARSO
124 CHAPTER 124 ULAH ARYA
125 CHAPTER 125 TERBONGKAR
126 CHAPTER 126 KEMATIAN BIYUNG ZUBAIDAH
127 CHAPTER 127 RINDU TERINGAT
128 CHAPTER 128 CEMBURU
129 CHAPTER 129 DI MANFAATKAN
130 CHAPTER 130 SALING BEREBUT
131 CHAPTER 131 PEMBUNUHAN EYANG NARNI
132 CHAPTER 132 KERJASAMA
133 CHAPTER 133 PENCARIAN PEMBUNUHAN EYANG NARNI
134 CHAPTER 134 KEMATIAN SEMUA KOMPLOTAN TRIMOKO
135 CHAPTER 135 PENGAKUAN PARWATI
136 CHAPTER 136 PERANG SEDARAH
137 CHAPTER 137 KEMATIAN ARYA
138 CHAPTER 138 DENDAM TERBALASKAN
139 CHAPTER 139 KEMATIAN TRIMOKO
140 CHAPTER 140 KISAH CINTANYA
141 FLASHBACK
142 PROLOG SA
143 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 143 Episodes

1
CHAPTER 1 GADIS BURUK RUPA
2
CHAPTER 2 KAYU BAKAR DI HUTAN BELANTARA
3
CHAPTER 3 ULAH TRIMOKO
4
CHAPTER 4 JENG AYU PERTAMA
5
CHAPTER 5 BAIK HATI HARTONO
6
CHAPTER 6 MBAK WARSI
7
CHAPTER 7 PARWATI
8
CHAPTER 8 PENDIRIAN WARDANI
9
CHAPTER 9 PARWATI DIUSIR
10
CHAPTER 10 MENFINTNAH WARDANI
11
CHAPTER 11 JASMIN SANG PENGKHIANAT
12
CHAPTER 12 HARTONO TAK TAKLUK
13
CHAPTER 13 MEMPERKOSA WARDANI
14
CHAPTER 14 KUNCI GUA ANOMAN
15
CHAPTER 15 SUSUK ANOMAN
16
CHAPTER 16 HILANGNYA WARDANI DAN ARYA
17
CHAPTER 17 MENEMUI NENEK AYU
18
CHAPTER 18 KEMBALINYA WARDANI DAN ARYA
19
CHAPTER 19 KELUARNYA WARDANI DAN ARYA
20
CHAPTER 20 JENG AYU DUA
21
CHAPTER 21 KEMARAHAN TRIMOKO
22
CHAPTER 22 PERASAAN HARTONO
23
CHAPTER 23 KEDATANGAN RAHMA
24
CHAPTER 24 TUMBAL KEKASIH
25
CHAPTER 25 KERESAHAN WARGA DESA
26
CHAPTER 26 KEMATIAN SOFYAN
27
CHAPTER 27 DENDAM ARYA 1
28
CHAPTER 28 KEMATIAN ARMAN
29
CHAPTER 29 KEMARAHAN TRIMOKO 2
30
CHAPTER 30 TUMBAL KEMBAR
31
CHAPTER 31 LURAH DARSO JATUH HATI
32
CHAPTER 32 KERIBUTAN 4 ISTRI LURAH DARSO
33
CHAPTER 33 SELINGKUH
34
CHAPTER 34 RINDU DI JODOHKAN
35
CHAPTER 35 TUMBAL JASMINE SI ANAK KOTA
36
CHAPTER 36 PINANGAN RINDU
37
CHAPTER 37 KEKHAWATIRAN BIYUNG SUMI
38
CHAPTER 38 PERNIKAHAN ARYA DAN RINDU
39
CHAPTER 39 PERPINDAHAN WARDANI
40
CHAPTER 40 BERCINTA DENGAN WARDANI
41
CHAPTER 41 KECURIGAAN MARNO
42
CHAPTER 42 KEMATIAN MARNO
43
CHAPTER 43 FITNAH KEJAM KEPADA AISYAH
44
CHAPTER 44 SIKSA RINDU
45
CHAPTER 45 SADIS TERHADAP KELUARGA ARYA
46
CHAPTER 46 KEMARAHAN ARYA 2
47
CHAPTER 47 TUMBAL ZAINAB
48
CHAPTER 48 KEHAMILAN RINDU
49
CHAPTER 49 TUMBAL BAYI RINDU
50
CHAPTER 50 TEROR BAYI RINDU
51
CHAPTER 51 TEROR TRIMOKO
52
CHAPTER 52 RINDU TERGONCANG
53
CHAPTER 53 RINDU DI PASUNG
54
CHAPTER 54 LARAS HAMIL
55
CHAPTER 55 LARAS BUNUH DIRI
56
CHAPTER 56 RENCANA MEMBUNUH NENEK AYU
57
CHAPTER 57 RENCANA DI GUA ANOMAN
58
CHAPTER 58 KUNCI KEMATIAN
59
CHAPTER 59 KEMATIAN NENEK AYU
60
CHAPTER 60 KEPULANGQN WARDANI
61
CHAPTER 61 PENGHISAPAN MANTRA
62
CHAPTER 62 PENYAMBUTAN RENALDI DAN IBU
63
CHAPTER 63 KEMARAHAN BIYING SUMI 2
64
CHAPTER 64 KEBOHONGAN BIYUNG SUMI
65
CHAPTER 65 KECURIGAAN WARDANI
66
CHAPTER 66 KAMAR RAHASIA
67
CHAPTER 67 KEMATIAN RAHARJA
68
CHAPTER 68 PENGANTI RAHARJA
69
CHAPTER 69 RITUAL ARWAJA
70
CHAPTER 70 RITUAL PERSEMBAHAN
71
CHAPTER 71 TIGA BERSAUDARA
72
CHAPTER 72 MASUK PERANGKAP
73
CHAPTER 73 JAWABAN KEMATIAN
74
CHAPTER 74 AMARAH
75
CHAPTER 75 WAJAH SETAN
76
CHAPTER 76 PERNIKAHAN AMAR
77
CHAPTER 77 KEMATIAN AMAR
78
CHAPTER 78 SALING BERSAING
79
CHAPTER 79 PENGABDI SETAN
80
CHAPTER 80 TURUN RANJANG
81
CHAPTER 81 MATI KEJAM
82
CHAPTER 82 RAHASIA TERDIAM
83
CHAPTER 83 MAYAT HIDUP
84
CHAPTER 84 BERMAIN API
85
CHAPTER 85 TEROR WARDANI 2
86
CHAPTER 86 KEBAHAGIAN BIYUNG SUMI
87
CHAPTER 87 KECURIGAAN WARDANI 2
88
CHAPTER 88 JANJI AMOR
89
CHAPTER 89 MASUK KANDANG MACAN
90
CHAPTER 90 PERNIKAHAN AMOR
91
CHAPTER 91 KECURIGAAN BIYUNG ZUBAIDAH
92
CHAPTER 92 TERBONGKAR RAHASIA
93
CHAPTER 93 KEMATIAN AMOR
94
CHAPTER 94 HUKUMAN PEDIH
95
CHAPTER 95 HUKUMAN
96
CHAPTER 96 DUKUN
97
CHAPTER 97 MURKA DUKUN
98
CHAPTER 98 BERMUKA DUA BIYUNG ZUBAIDAH
99
CHAPTER 99 CINTA MATI
100
CHAPTER 100 TUBUHNYA TERBAKAR
101
CHAPTER 101 BERDUSTA
102
CHAPTER 102 SENJATA MAKAN TUAN
103
CHAPTER 103 PEMBUNUH PEMUDA
104
CHAPTER 104 PERNIKAHAN LURAH DAN WARDANI
105
CHAPTER 105 MENJADI NYONYA
106
CHAPTER 106 BABU
107
CHAPTER 107 KEBUSUKAN TERBONGKAR
108
CHAPTER 108 TERPESONA
109
CHAPTER 109 KEKASIH GELAP
110
CHAPTER 110 TERGODA
111
CHAPTER 111 SELINGKUH
112
CHAPTER 112 DI JODOHKAN
113
CHAPTER 113 MENGAMBIL KEPUTUSAN
114
CHAPTER 114 MEMINANG RANI
115
CHAPTER 115 PERNIKAHAN TRIMOKO DAN RANI
116
CHAPTER 116 BOYONG
117
CHAPTER 117 KDRT
118
CHAPTER 118 KERINDUAN LAKSONO
119
CHAPTER 119 CINTA TERLARANG
120
CHAPTER 120 KELAKUANNYA BIYUNG SUMI
121
CHAPTER 121 INGKAR JANJI
122
CHAPTER 122 RENCANA ARYA
123
CHAPTER 123 KEMARAHAN LURAH DARSO
124
CHAPTER 124 ULAH ARYA
125
CHAPTER 125 TERBONGKAR
126
CHAPTER 126 KEMATIAN BIYUNG ZUBAIDAH
127
CHAPTER 127 RINDU TERINGAT
128
CHAPTER 128 CEMBURU
129
CHAPTER 129 DI MANFAATKAN
130
CHAPTER 130 SALING BEREBUT
131
CHAPTER 131 PEMBUNUHAN EYANG NARNI
132
CHAPTER 132 KERJASAMA
133
CHAPTER 133 PENCARIAN PEMBUNUHAN EYANG NARNI
134
CHAPTER 134 KEMATIAN SEMUA KOMPLOTAN TRIMOKO
135
CHAPTER 135 PENGAKUAN PARWATI
136
CHAPTER 136 PERANG SEDARAH
137
CHAPTER 137 KEMATIAN ARYA
138
CHAPTER 138 DENDAM TERBALASKAN
139
CHAPTER 139 KEMATIAN TRIMOKO
140
CHAPTER 140 KISAH CINTANYA
141
FLASHBACK
142
PROLOG SA
143
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!