Setelah menikmati makan malam itu Biyung Sumi, Abah Warso serta Parwati segera membicarakan rencana pertamanya, mereka pun bersiap -siap untuk menyusun rencana untuk membuat Wardani benci dengan Trimoko agar segera memakai susuk Anoman.
" Parwati mari ikut Abah dan Biyung, " Ucap Biyung Sumi
" Iya Biyung, siap laksanakan, " Jawab Parwati
Mereka bertiga memasuki kamar Biyung dan Abah, dengan diam-diam mereka membuka permadani ditaruh dibawah tempat duduknya, permadani yang berlambangkan Anoman, tak sembarangan orang yang mampu untuk memasukinya, sebelum mereka memasuki ruang rahasia itu harus membaca buku yang ada di rak lemari Biyung, mereka membaca mantra dan melakukan gerak untuk membuka permadani agar bisa terbuka. Pintu pun terbuka disambut dengan tangga dibawah tanahnya. Mereka berhasil membuka pintunya dan ia segera turun tangga demi tangga ke tangga mereka lalui, suasana mencengkram, sunyi dan penuh dengan barang-barang antik yang kuno.
" Silakan duduk Parwati, "Ucap Biyung Sumi.
" Iya Biyung, Apa yang harus Parwati lakukan Biyung, " Jawab Parwati.
" Bentar, tunggu sejenak " Sahut Abah Warso.
" Kamu harus mengoda pria ini, dia bernama Trimoko, kamu harus buat dia jatuh cinta kepadamu, disaat Trimoko tergila - gila padamu, kamu harus mampu membuatnya dia menjadikan kamu kekasih hatinya, sehingga ajaklah bertemu dengan kamu, setelah itu Biyung serta Abah akan membawa Wardani seolah menganggu Trimoko, membuat Trimoko benci dan marah sehingga Wardani merasa sakit hati, " Ucap Biyung Sumi.
" Gimana dengan kelanjutannya Biyung," Jawab Parwati.
" Kamu ikut terus kemana Wardani pergi, disaat Wardani beraktifitas pasti dia akan bertemu dengan Trimoko sehingga rencana kamu akan cepat berhasil, " Sahut Abah Warso.
Sontak Wardani berteriak memanggil Biyung, yang membuat Biyung dan Abah panik.
" Biyung...!!!, kau ada dimana, Biyung..., " Ucap Wardani.
Biyung bergegas untuk menaiki tangga secara cepat sebelum Wardani memasuki kamar Biyung.
" Iya ada apa Wardani, " Sambil membuka pintu kamarnya.
" Biyung tau tidak dimana Parwati, dikamarnya tidak ada aku lihat, " Jawab Wardani.
" Biyung tidak tau, paling dia keluar sebentar, " Ucap Biyung Sumi.
" Keluar malam, lagian malam ini sudah larut malam, jam sudah menunjukkan pukul 12.00 tepat, aneh sih, " Batin Wardani.
" Hey Nduk, ada apa kau terdiam, " Jawab Biyung Sumi.
" Hem tidak apa Biyung, ya sudah Wardani kembali ke tempat tidur, " Ucap Wardani.
Wardani pun kembali ke tempat tidurnya sambil memikirkannya dan keanehan terhadap Biyungnya.
" Abah hampir saja kita ketahuan oleh Wardani ! ", sambil turun ke tangga terakhir.
" Pokoknya kamu ikuti Wardani untuk rencana ini, segera kita kembali ke kamar masing -masing sebelum kita ketahuan, Ayo semua meninggalkan ruangan ini, " Ucap Biyung Sumi.
Mereka bergegas meninggalkan ruangan itu dengan cepat, Parwati menuju ke kamarnya. Wardani pun penasaran ia ingin melihat ke kamar Parwati, seketika itu Wardani kaget ternyata di tempat tidurnya Parwati sudah tidur pulas di ranjangnya. Membuat Wardani bingung sehingga ia melupakan sejenak. Sembari itu Wardani pun kembali ke kamar tidurnya untuk melanjutkan tidurnya. Wardani pun kaget seketika itu di bangunkan Rahma untuk membuatkannya secangkir kopi.
" Kak....,bangun Rahma buatkan secangkir kopi, " Ucap Rahma.
" Hem,ah kamu mengganggu saja lah, " Jawab Wardani.
" Bisa atau tidak kak, " Ucap Rahma
" Iya Bentar, tunggu kak masih bangun, " Jawab Wardani.
" Iya Rahma tunggu di ruang santai kak, " Ucap Rahma.
" Iya, tunggu saja, " Jawab Wardani.
Wardani pun bangun dan segera membuatkannya dan mengantar ke ruang santai untuk adik laki-lakinya.
" Ini sudah siap," Ucap Wardani.
" Cepat banget kak, baru saja Rahma bangunkan kak, " Jawab Rahma.
" Siapa dulu kaknya, " Ucap Wardani.
" Iya deh kak, ya sudah kakak lanjutkan tidurnya, " Jawab Rahma.
" Ya sudah kakak tinggal, kalau sudah selesai minum, kalau bisa tidur, tidur saja jangan bergadang, " Ucap Wardani.
Wardani melanjutkan istirahat malam, sampai -sampai menjelang pagi. Keesokan harinya Wardani bergegas untuk ke sungai untuk mencuci pakaian, Parwati pun ikut untuk membantu, setiap gerak gerik Wardani Parwati harus ikut selain sahabatnya, Parwati harus ikut.
" Ini siapa Parwati, aku baru tau, " Ucap Ningsih.
" Ini Parwati, Parwati ini sementara tinggal disini untuk bermain denganku, sambil liburan di desa kita, " Jawab Wardani.
" Oh, dapat teman baru, " Sahut Suwarni.
" Ya sudah , ayo buruan ke sungai keburu siang, " Ucap Wardani.
Mereka berempat pun bergegas untuk segera ke sungai untuk mencuci pakaiannya. Tak terasa Trimoko datang untuk menemui salah satu wanita disitu, Trimoko yang suka permainkan wanita dan suka bergonta-ganti pasangan.
" Mas Trimoko, ada apa kau datang kemari, " Ucap Wardani.
" Siapa yang menemuimu, Aku kesini hanya kebetulan lewat , " Jawab Trimoko.
" Hahaha kamu kepedean sih, Wanita jelek, " Jawab Sofyan.
" Kau minggir jangan di situ, aku muak lihat wajah mu, " Ucap Trimoko.
" Kau memang pria gila, sesuka berbicara seenaknya, " Sahut Ningsih.
" Dasar aneh lho, " Jawab Suwarni.
" Kenapa diam lho, jangan ikut-ikut, " Sahut Arman.
Wardani hanya mampu menangis, Trimoko main mata dengan Parwati, Parwati pun menggoda dengan membalikan senyuman dan mata genitnya di balik belakang Wardani, sontak tak disangka Ningsih melihat kelakuannya.
" Dasar penggoda, ternyata wanita ini genit, juga suka terhadap Trimoko, " Batin Ningsih.
" Sudah -sudah ayo pulang tinggal kan dia saja aneh, " Ucap Suwarni.
" Wardani, biar barang nanti di bawa Parwati, kamu selesaikan dulu dan nanti bawa pulang ya, " Ucap Ningsih.
" Iya , serahkan kepada Parwati , " Sahut Suwarni.
" Iya nanti biar Parwati bawa pulang, " Jawab Parwati.
" Hahaha aku bisa melakukan rencana ku untuk mendapatkan cintamu Trimoko, terima kasih sahabat -sahabat Wardani yang bodoh, memberikan celah untuk berbuat, " batin Parwati yang jahat.
" Dasar Wanita gila, emang iya aku tak tau apa yang kau lakukan, ku lihat dari gerak- gerik mu aneh dan ada maksudnya, " Balas batin Ningsih.
Mereka bertiga meninggalkan Parwati di sungai bersama Trimoko dan gerombolannya, ia mulai melakukan rencanannya dan menggoda Trimoko.
" Wanita cantik, siapa namamu ?, " Ucap Trimoko.
" Namaku Parwati mas, " Jawab Parwati.
" Nama yang indah, indah seperti wajahmu, kamu mampu membuat ku jatuh hati padamu, " Jawab Trimoko.
"Bisa aja mas ini, merayuku, " Ucap Trimoko.
" Kalian tinggalkan aku berdua disini, " Ucap Trimoko untuk gerombolannya.
" Sejak pertama bertemu aku jatuh hati padamu, boleh kah aku menjadi kekasih hatimu, " Ucap Trimoko.
" Tersenyum malu, gimana ya mas, aku takut Wardani marah terhadapku, aku tak mau dia tau, dan kita jalani aja dulu, " Jawab Parwati.
" Sudah jangan kau hiraukan wanita jelek itu, aku gak suka dia, dia masih mengejar-ngejar ku, " Jawab Trimoko.
" Gimana ya mas, aku binggung untuk menjawabnya, " Ucap Parwati
" Ya sudah nanti malam kita ketemu di tempatMP balai tengah bisa, " Ucap Trimoko.
" Hem boleh juga mas, sekalian nanti aku jawab Terima atau tidaknya cinta mas Trimoko, " Ucap Parwati.
" Siap, aku tunggu ya cantik, " Sambil mecubit dagunya.
" Tersenyum malu, balasan Parwati.
" Ya sudah aku tinggal dulu, good bye cantik, " Ucap Trimoko.
" Iya, sampai jumpa nanti mas, " Jawab Parwati.
Meninggalkan Parwati.
" Hahaha rencana ku berhasil pasti Biyung suka dengar kabar ini, aku segera pulang, dan aku ceritakan ke Biyung, " Ucap Parwati.
Parwati pun membereskan semua cuciannya dan segera bergegas untuk pulang dan menjemurnya.
Tok...!!! Mengetuk pintu Biyung Sumi
" Silakan masuk, " Jawab Biyung Sumi
" Biyung Aku membawa kabar gembira, pasti Biyung suka apalagi Abah mendengarnya, " Ucap Parwati.
" Kabar apa itu, jangan buat Biyung penasaran, " Jaaba Biyung Sumi.
" Aku berhasil membuat Trimoko jatuh hati padaku Biyung, dan nanti malam dia memintaku untuk datang menerima cintanya, " Ucap Parwati.
" Hahahaha tertawa senang, bagus kerja kamu Parwati, kita akan atur rencana lagi setelah ini, " Jawab Biyung.
" Rencana berjalan lancar sesuai dengan aba dan instruksi Biyung dan Abah, " Jawab Parwati.
" Tadi kau melihat Wardani menangis, di antar oleh sahabatnya, " Ucap Biyung Sumi.
" Iya itu Biyung, Wardani di hina dan di maki secara sadis oleh Trimoko dan gerombolannya, " Jawab Parwati.
" Bagus...!!! Sebentar lagi rencana selanjutnya, yang akan membuat Wardani sakit hatinya, " Ucap Biyung Sumi.
" Siap Biyung, jawab Parwati.
" Sudah kau siapkan diri dan bertampil yang secantik mungkin untuk nanti malam, untuk Wardani biar Biyung yang mengatur semua, " Ucap Biyung Sumi.
" Iya Biyung, Jawab Parwati.
Parwati meninggalkan kamar Biyung Sumi, ia menyiapkan segara perlengkapan untuk pertemuan dengan Trimoko. Sembari itu Biyung menemui Wardani dikamarnya.
" Nduk ," membuka pintu kamarnya.
" Iya Biyung, mengapa kamu menangis ketika kau pulang bersama sahabatmu ?, ada apa Nduk", Ucap Biyung Sumi.
" Tidak Apa-apa Biyung, Wardani hanya terjatuh di sungai Biyung, " Jawab Wardani.
" Jangan berbohong, pasti ada yang membuatmu menangis tidak seperti biasa nya, " Ucap Biyung Sumi.
" Iya Biyung, tadi Mas Trimoko tak sengaja ia lewat di sungai ia menghina dan mencaci ku di hadapan Parwati dan Sahabat ku lagi, yang membuat ku sakit hati, " Ucap Wardani.
" Lagi -lagi Trimoko lagi kan, lupakan sejenak, Biyung dan Abah mengajar mu untuk melupakan masalah tadi gimana, " Ucap Biyung Sumi.
" Dimana Biyung, " Jawab Wardani.
" Nanti malam ikut saja ya, Wardani siap-siap saja," Ucap Biyung Sumi.
" Iya Biyung, Terima kasih Biyung sudah meluangkan waktu untuk menghiburku, " Jawab Wardani.
" Iya Nduk, ini buat putri Biyung yang ku sayang, " Ucap Biyung Sumi.
" Hahaha sakit hatimu akan semakin bertambah sayangku, dan akau segera putus asa untuk mendapatkan Trimoko dengan cara yang benar, dan kau akan segera memakai susuk anoman dan menjadi pengikut setan dan untuk membalas dendam, " Batin Biyung Sumi.
" Ya sudah nanti Wardani ber siap-siap, " Ucap Biyung Sumi.
" Iya Biyung, " Jawab Wardani.
Keluar dari kamar Wardani.
" Abah nanti malam kita beraksi untuk rencana selanjutnya," Ucap Biyung Sumi
" Bagus Biyung, " Jawab Abah Warso.
Rahma menghampiri Biyung dan Abah.
" Biyung Rahma mau pergi ke desa sebrang untuk berburu, sementara Rahma akan tinggal disana, " Ucap Rahma.
" Boleh saja, jaga diri hati-hati disana, " Jawab Biyung Sumi.
" Jadilah anak petangguh Abah, " Sahut Abah Warso.
" Tujuan kamu ke sana selain berburu apa Rahma" Ucap Biyung Sumi.
" Rahma sambil mencari jodoh Biyung, " Jawab Rahma.
" Beneran Rahma ", jawab Biyung Sumi.
" Tidak Biyung, cuma berburu dan ingin berkelana di desa orang, " Ucap Rahma.
" Mencari banyak informasi dan pengalaman Biyung, biarlah, " Sahut Abah Warso.
" Iya Biyung izinkan kamu, " Ucap Biyung Sumi.
" Rahma berangkat sekarang, Biyung, " Jawab Rahma.
" Hati-hati, " Sahut Abah Warso.
Berangkatlah Rahma, yang membuat rencana Biyung dan Abah, memudahkan sebagian juga untuk menjauhkan Rahma dari hal yang mencurigakan yang dilakukan oleh Biyung dan Abahnya.
" Lebih mudah lagi kan Biyung, Rahma pergi, ia tidak akan menghalangi rencana kita, kalau bisa kita kasih tugas atau suruh untuk pergi lagi ketika ia pulang kesini, jika ke sini kalau ada sesuatu saja, " Ucap Abah Warso.
" Betul juga Abah, kau memang pintar dan Biyung makin suka, " Jawab Abah Warso.
" Ya sudah kita siap, Untuk nanti malam, " Ucap Abah Warso.
" Iya Abah, kita siapkan, " Jawab Biyung Sumi
Hari semakin larut malam, Parwati pun bersiap untuk menemui Trimoko di sebuah balai, seketika itu Wardani juga bersiap untuk ikut Biyung dan Abah.
" Biyung, Parwati izin untuk berangkat dan jangan rupa rencana hari ini, " Ucap Parwati.
" Iya Cepat berangkatlah, jangan sampai terlambat, " Jawab Biyung Sumi.
" Iya, Parwati berangkat dulu, " Ucap Parwati.
Parwati pun berangkat untuk menemui Trimoko di perjalanan ia bertemu dengan sahabat Wardani.
" Hey Ningsih, lihat itu bukannya Parwati, dia berdandang cantik mau kemana ya, " Ucap Suwarni.
" Iya, bener, " Jawab Ningsih.
" Kayaknya ini ada hubungannya ketika tadi di sungai, ia pergi kemana ya, apa dia ingin menemui Trimoko, aku ingin mengikuti nya, " Batin Ningsih.
" Gimana kita ikuti Parwati, Warni, tapi kita berhati-hati, " Ucap Ningsih.
" Buat apa mengikutinya, " Jawab Suwarni
" Ikuti aja kamu akan tau nantinya, " Ucap Ningsih.
" Ya sudah ayo, " Jawab Suwarni.
Mereka berdua mengikuti Parwati, tak disangka ternyata dugaan Ningsih pun benar, Parwati menemui Trimoko di balai, Suwarni pun kaget melihat itu.
" Selamat malam Mas Trimoko, sudah lama menunggu Saya, " Ucap Parwati.
" Tidak baru saja datang, kau begitu cantik sekali Parwati, " Jawab Trimoko.
" Oh iya mas, " Ucap Parwati.
" Lho Parwati bertemu dengan Trimoko, jika Wardani tau dia bertemu secara sembunyi, pasti dia marah dan bersedih, " Ucap Suwarni
" Ya pastinya, " Ucap Ningsih.
" Kau tau tidak Warni, aku sudah curiga dengan Parwati di sungai tadi, dia bermain mata di saat Wardani bersedih, ada tumbuh cinta diantara mereka, " Ucap Ningsih.
" Aku tak tau kalau dia menjadi wanita seperti itu yang mampu merebutnya cintanya sahabat kita, aku saja tak sadar jika dia jatuh cinta, " Jawab Suwarni.
" Pokonya jangan sampai ketahuan Wardani, jika nanti ketahuan dia akan marah apa lagi sifat Trimoko yang kasar akan membuatnya luka, " Ucap Ningsih.
" Iya itu pasti, " Jawab Suwarni.
Di tengah percakapan mereka, akhirnya percakapan dengan Parwati dan Trimoko digagalkan dengan kedatangan Wardani yang datang bersama Abah dan Biyung yang sengaja di rencanakannya.
" Gimana cantik, apa jawabanya terhadap cintaku?, " Ucap Trimoko.
" Gimana ya mas, aku binggung untuk menjawabnya, " Jawab Parwati.
" Mau kah kau menjadi kekasihku, " Ucap Trimoko.
" Aku...
datanglah Wardani dari arah balai berlari
" Parwati... Jadi ini kau pergi tadi tak ikut dengan kami, ternyata kau bertemu orang yang aku sukai, " Ucap Wardani.
" Tidak begitu Wardani ", Jawab Parwati.
Plak...!!! Tamparan Trimoko ke Wardani.
" Mas sakit... Kamu mengapa menamparku, " Ucap Wardani.
" Dasar Wanita jelek menganggu saja, " Jawab Trimoko.
" Hahaha wau sakitnya, Abah lihat dia kasar terhadap Wardani, " Ucap Biyung Sumi.
" Tak papa Biyung, Abah tidak tega melihat Putri kita dilakukan seperti itu, tapi sebentar lagi sakit kamu terbayar sayangku, " Sahut Abah Warso.
" Gimana lagi itu kan rencana kita Abah, ya kita harus tahan sedikit untuk segera menghasilkan sebuah hasil yang kita nanti, " Ucap Biyung Sumi.
" Iya Biyung, " Jawab Abah Warso.
" Dasar, kukira kau Wanita baik dan sudah ku anggap sahabatku sendiri, ternyata kamu memiliki niat busuk, " Ucap Wardani sambil
lari meninggalkannya.
"Abah dia berlari ke hutan," Ucap Biyung Sumi.
" Biarlah dia luangkan sedihnya, kita pulang saja, " Jawab Abah Warso.
" Ningsih ayo kejar Wardani, " Ucap Suwarni.
" Ayo buruan, " Jawab Ningsih.
Sambil berlari ia menangis dan tak berdaya ia terjatuh dan menangis sekeras itu.
" Apa salahku?, kau ciptakan aku seperti ini, aku tak kuat untuk menghadapi semua ini, " Ucap Wardani.
Sahabatnya pun memeluknya dari belakang.
" Sudah jangan bersedih Wardani, aku tau perasaan kamu, kamu harus kuat untuk ini, " Meneteskan air mata.
" Kita akan ada dihatimu dan buat kamu Sahabat, " Ucap Ningsih.
Menangis terus Wardani dengan kencang bergerak gurau.
" Sudah... Tolong Wardani, kasihan dirimu dan jangan kau sakiti dirimu sendiri, " Ucap Ningsih.
" Tolong pahami lah Sahabat, " Jawab Suwarni.
Wardani pun mereda dan berhenti menangis, Ningsih menceritakan semua yang ia rasakan terhadap Trimoko dan Parwati.
" Wardani aku melihat Parwati main mata dengan Trimoko saat kita berada di sungai kemarin, aku takut untuk memberikan tahu Kamu, " Ucap Ningsih.
" Kenapa kau tidak memberitahukan kepada ku, aku agar bisa tau tidak seperti ini, " Ucap Wardani.
" Aku takut kamu berkelahi dengan Trimoko, " Ucap Ningsih.
" Sudah lupakan saja, aku sudah gak mau mikir itu, " Jawab Wardani.
" Sabar ya Wardani, " Sahut Suwarni.
" Aku akan suruh Biyung mengusir dari rumah dan untuk pulang ke rumahnya," Ucap Wardani.
" Jangan lah kau bisa menyelesaikan dengan baik-baik, " Jawab Ningsih.
" Tidak, tetap itu yang terbaik, " Ucap Wardani
Akhirnya mereka pulang dan Wardani untuk mengusir Parwati dari rumahnya.
###
Assalamu'alaikum minta dukungan author dalam berkarya ya, vote, like, serta share karya author ke teman kalian Karena vote, like dan share adalah penting untuk saya.
Ojo lali lho yo komentar, kritik dan saran untuk perbaikan.
Ayo tungguin kelanjutan ceritanya seru banget....
Matur suwun salam oc ( ochim chim)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Ochim Chim
siap segera ya
2021-12-16
1