Pagi-pagi yang cerah, langit biru serta suasana yang sejuk. Wardani pergi ke hutan untuk mencuci pakaian di sungai. Wardani juga tak lupa untuk mencari sayuran di hutan. Tak disangka ia berhalangan dengan Mas Hartono yang kebetulan pergi ke hutan. untuk mencangkul lahan, agar ditanami sayur mayur. Tak disengaja Wardani terpeleset ke pelukan Mas Hartono. Hartono pun menangkap Wardani, mata mereka saling memandang lama yang membuat hati Hartono makin berdetuk kencang terasa mau copot. Sekilas iya sadar langsung melepaskan Wardani karena belum muhrimnya.
" Maaf Wardani, " Ucap Mas Hartono.
" Wardani yang minta maaf, merepotkan Mas Hartono, tidak tau kalau kepreset, " Jawab Wardani sambil mengusap bajunya.
" Mas Hartono mau kemana tumben kita bisa barengan, " Tanya Wardani.
" Oh mau ke ladang untuk mencangkul lahan, " Jawab Hartono sambil salah tingkah.
" Ladang Mas Hartono yang mana, " Tanya Wardani.
" Di sebelah ladangnya Pak Suryo, '" Jawab Hartono.
" Wau kita berdekatan mas Hartono, " Ucap Wardani.
Akhirnya iya berkerja dan beraktivitas masing-masing dengan cepatnya. Ia berkerja dengan keras agar cepat selesai. Wardani dan Hartono beristirahat sebentar.
" Mas Hartono sini, Wardani memiliki sesuatu buat Mas, " Ucap Wardani.
" Iya bentar, " Jawab Hartono.
" Mas Hartono, kapan menikahnya, apakah mas belum mempunyai calon, " Tanya Wardani.
" Hem belum ada yang bisa mencuri hatiku Wardani, aku masih mencari calon yang Mas sukai, " Jawab Hartono dengan perasaan takut.
" Kan mas anak pak kyai dikampung pasti banyak kenalannya Mas Hartono, " Tanya Wardani.
" Tidak ada yang cocok Wardani, " Jawab dengan salah tingkah.
" Wardani, Mas Hartono mau bertanya sesuatu kepada Wardani, " Ucap Hartono dengan terbata-bata.
" Apa Mas, coba Mas katakan kepada Wardani, pasti Wardani jawab, " Jawab dengan senyum manis.
" Bahwa aku sudah menaruh hari kepadamu, jatuh cinta kepada Wardani, maaf kalau Mas Hartono lancang berbicara ini kepadamu, " Tanya Hartono dengan sedikit gugup.
Wardani pun seketika terdiam tak berkata dan menundukkan muka ke tanah.
" Hem Mas Hartono gak salah menyukai Wardani, Wardani ini gadis buruk rupa, masih banyak gadis yang cocok dengan mas Hartono, yang lebih jauh cantik, " Jawab Wardani dengan merendah.
" Hus Wardani jangan bicara begitu, Mas suka dengan kamu karena kamu orang baik dan tulus menurut Mas, " Sahut Hartono.
" Mas, Wardani sudah menyukai laki-laki lain, yang mampu pencuri hatiku di kampung, ia Mas Trimoko anak lurah di kampung kita, " Jawab Wardani.
" Ya sudah, Mas sudah berani menyampaikan perasan mas, itu terserah Wardani, " Jawab Hartono dengan hati kecewa.
" Iya Mas Hartono Terima kasih sudah mencintai Wardani, " Jawab Wardani.
" Sudah, Kita lanjutin pekerjaan kita nanti keburu sore," Ucap Hartono.
" Iya Mas, " Jawab Wardani.
Ia melanjutkan pekerjaannya Masing-masing. Agar ia selesai tepat waktu. Sehari penuh iya pekerjaan dalam tempat yang berdekatan. disisi lain ia terasa cocok tetapi Wardani sungguh cinta terhadap anak lurah yang sangat kasar itu. Beda dengan Hartono yang baik hati dan sangat sayang kepadanya.
Waktu semakin sore mereka segera pulang ke rumah Masing-masing. Ia langsung pulang dan bergegas pulang agar tidak kemalaman. Saat perjalanan pulang ke rumah. Tiba-tiba Trimoko dan kawannya bertemu di sebuah tempat nongkrongnya, melihat Wardani dan Hartono ia mengejek dan menghinanya.
" Gadis buruk rupa lewat bersama si alim dari kampung, " Ucap Trimoko.
Biyur !!!
Keranjang Wardani di tumpahkan oleh kawannya Sofyan dan Arman.
" Mas tolong stop, ini sudah bersih, Mas tumpahkan dengan sengaja teganya kamu Mas, " Jawab Wardani dengan menangis.
" Emangnya kenapa ada masalah buat lho, " Ucap Arman.
" Ha !!! Tertawa bahak.
" Sudah Wardani ayo kita pulang, " Jawab Hartono sambil mengambil pakaian yang berserakan di tanah dan kotor.
" Ini Pahlawan kesiangannya mulai beraksi, " Ucap Trimoko.
" Cocok seperti gadis buruk rupa dan Pangeran kodok, " Sahut Sofyan.
" Ayo Wardani kita pulang, tinggalkan dia buang -buang waktu kita, " Ucap Hartono.
" Mari Mas, " Jawab Wardani sambil menangis.
" Hu cowok cemen , " Ucap Trimoko.
Wardani dan Hartono pun berjalan meninggalkannya tak menghiraukan perkataan Trimoko. Namun Wardani mulai tidak suka dengan Perlakuan Trimoko terhadapnya setiap harinya akhirnya Wardani memiliki dendam yang tertulis di hatinya. Akan membalas semua perbuatan dia dengan sebanding atau lebih parah.
" Kau memikirkan apa Wardani, "ucap Hartono sambil memangkul keranjang.
" Tidak apa Mas Hartono, " Ucap Wardani dengan hati memanas.
" Ya sudah ayo lanjut pulang hampir malam nanti, " Jawab Hartono
Ia menerus kan berjalan akhirnyaa sampai juga di rumah Wardani. Hartono langsung berpamitan pulang ke rumahnya.
" Wardani aku langsung pulang ya, " Ucap Hartono.
" Lho enggak mampir dulu Mas Hartono, " Jawab Wardani.
" Tidak nanti keburu kemalaman juga di tunggu Romo, " Jawab Hartono.
" Hati-hati Mas Hartono, " Sahut Wardani
Biyung keluar dari rumah menuju ke Wardani.
" Sungguh baik hati nak Hartono itu, dia cocok dengan mu Lho Nduk, " Ucap Biyung sambil memegangnya.
" Iya Biyung Mas Hartono baik hati kepada Wardani, " Jawab Wardani.
" Beda dengan orang yang kamu sukai Nduk, kasar dan angkuh, " Ucap Biyung.
" Udah jangan disamakan Biyung, " Jawab Wardani.
" Lho Nduk pakaiannya kok kotor kayak terjatuh, " Ucap Biyung.
" Iya Biyung itu ulah Mas Trimoko, " Jawab Wardani.
" Benar-benar anak itu, " Jawab Biyung.
"Biyung Wardani mau berbicara dengan Biyung tentang sesuatu. Biyung harus menjawabnya dengan jujur , " Ucap Wardani.
" Iya apa itu Nduk, " Jawab Biyung.
"Mbak Warsi dan Mas Sukmo itu kemana ya Biyung, " Tanya Wardani.
" Kenapa Wardani menanyakankan mbak dan masmu Nduk, " Ucap Biyung.
" Aku ingin mengetahuinya Biyung, Wardani juga merasa kangen sehari -hari Wardani hanya melihat Abah, Biyung dan Rahma saja, " Jawab sambil berpangku di pangkuannya Biyung.
" Iya Nduk , Wardani akan Biyung kasih tau dimana mas dan mbak mu. Sabar Nduk, "jawab Biyung.
" Iya Biyung, " Jawab Wardani.
" Ya udah ayo kedalam rumah waktu sudah makin larut tidak boleh gadis diluar rumah, " Ucap Biyung sambil bangun dari duduknya.
" Iya Biyung, " Jawab Wardani.
Seketika itu Wardani dan Biyung memasuki ke dalam rumah. Mereka bersiap-siap untuk bersama ke mushola dekat kampungnya untuk melaksanakan sholat. Ia berangkat bersama-sama, apa yang akan dilakukan oleh Biyung dan Abahnya ketika Wardani dilakukan sperti itu ternyata, semua itu adalah rencana Biyung dan Abah untuk membalaskan dendamnya.
###
Assalamu'alaikum minta dukungan author dalam berkarya ya, vote, like, serta share karya author ke teman kalian ya .
Karena vote, like dan share adalah penting untuk saya.
Ojo lali lho yo komentar, kritik dan saran untuk perbaikan.
Ayo tungguin kelanjutan ceritanya seru banget....
Matur suwun salam oc ( ochim chim).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
wini nurwulan
semangat
2021-07-01
1
Ochim Chim
siap, jangan lupa juga baca dan share novel aku ya
2020-11-23
1
Humara
like thor (Al Garryl) datang nih jan lupa mampir ya udah up loh
2020-11-02
1