CHAPTER 10 MENFINTNAH WARDANI

Semenjak Biyung mendengarkan rencana sahabat Wardani, tang akan di rencanankan sahabat-sahabat Wardani untuk menemukan Wardani bersama Mas Hartono, Biyung juga tidak mau ketinggalan merencanakan rencana yang akan membuat luka hati Wardani semakin sakit. Biyung akan melakukan bermacam cara agar Wardani segera marah dan putus asa agar segera memiliki dendam untuk membalas dendamnya serta segera untuk memakai susuk Anoman, Biyung tak sabar rencana ini akan berhasil sesuai dengan yang ia inginkan.

" Wardani, nanti Biyung Berkunjung ke rumah teman Biyung, bisa menemani Biyung, " Ucap Biyung.

" Maaf Biyung Wardani tidak bisa, Wardani nanti sudah ada janji dengan sahabat Wardani, " Jawab Wardani.

" Hahaha...!!! Memangnya Biyung tidak tau, kau mau kemana sayang, Biyung akan merencanakan buat kamu sayang, tunggu permainan Biyung, " Batin Biyung.

" ya sudah kalau begitu hati-hati dijalan ya, " Jawab Biyung.

" Iya Biyung, Terima kasih, maaf ya Biyung Wardani tidak bisa menemani, " Ucap Wardani.

"Abah nanti kita atur rencana, jangan lupa pikirkan buat nanti malam," Ucap Biyung.

" Iya Abah mengerti Biyung, " Jawab Abah.

" Siap, ya sudah ayo kita atur, " Ucap Biyung.

Akhirnya Biyung dan Abah mengatur strategi untuk nanti malam, tak disangka sahabatnya menemui Wardani dari belakang rumahnya. Untuk memberi tahukan bahwa Hartono bisa bertemu untuk nanti malam.

" Hey Wardani, kabar baik buat kamu, " Ucap Ningsih.

" Apa itu, aku jadi penasaran, " Jawab Wardani.

" Gini lho nanti malam Mas Hartono bisa untuk menemuimu Sahabat, " Sahut Suwarni.

" Oh begitu ya..., " Jawab Wardani.

" Kamu harus tampil yang cantik, biar membuat Mas Hartono terpukau denganmu, " Ucap Ningsih.

" Ahh tidak ah, aku tampil sederhana saja, " Jawab Wardani.

" Terserah kamu, " Sahut Suwarni.

" Ya sudah kalau gitu, nanti jangan lupa di balai ya, tepat waktu, " Ucap Ningsih.

" Iya siap, oh iya nanti kalian berdua ikut kan, " Jawab Wardani.

" Yah tidak lah, nanti ganggu apa yang dibincangkan, " Jawab Ningsih.

" Iyalah kamu sendiri, " Sahut Suwarni.

" Ya sudahlah, oke kalau begitu, " Jawab Wardani.

" Aku tinggal dulu ya, " Ucap Ningsih.

" Iya Hati-hati, " Jawab Wardani.

" Siap Terima kasih, kau masih memperhatikan kita, " Sahut Suwarni.

" Iya.. Da, " Jawab Wardani.

Akhirnya mereka berdua berpamitan kepada Wardani, mereka juga memiliki rencana untuk mengikutinya secara bersembunyi-sembunyi.

" Warni, nanti malam kita ikuti Wardani tapi kita bersembunyi-sembunyi, " Ucap Ningsih.

" Yah katanya kita tidak ikut, " Jawab Suwarni.

" Aduh kamu ini ah payah, pokok ikut saja aku takut terjadi pada sahabat kita," Ucap Ningsih.

" Ya sudahlah," Jawab Suwarni.

" Ya sudah nanti kita ketemuan di rumahku saja Oke, " Ucap Ningsih.

" Oke deh, " Jawab Suwarni.

Akhirnya mereka pun pulang ke rumahnya masing-masing, Biyung dan Abah beraksi untuk mencari orang untuk berkerja sama dalam rencana ini.

" Abah itu lihat, kita panggil empat orang warga itu saja kita jampi-jampi untuk memberitahukan nanti malam yang menarik keramaian dikampung nanti, " Ucap Biyung.

" Iya Biyung, mari kita mendekati dia," Jawab Abah.

" Ayo buruan, " Ucap Biyung.

" Hai para warga, apa yang kau lakukan, " Ucap Abah.

" Ini lagi pulang dari kebun, mengembala kambing cari makan di kebun, " Jawab Warga.

" Coba kalian semua lihat Abah, coba tatap matanya," Sahut Biyung.

Abah mencoba menjampi-jampi warga tersebut, dengan suara seram yang muncul dari mulut Abah, mantra keluar sinar merah kehitaman yang muncul dari mocong Abah dengan kekuatan yang kuat, Biyung melihatnya dengan tatapan senang dan amarah yang muncul di wajah jahatnya, sembari itu empat warga itu bergerak bak tersetrum sengatan listrik yang kuat, bergerak dan berteriak sekeras suara burung berkicauan, sahutan suara seram dan suara burung gagak bersahutan dan baung sang srigala di atas gunung cakrama, warga terjatuh sembari menunggu bangun dari pingsan sementaranya, membuka matanya secara perlahan, gerak kecil badan dan sembari ia berdiri.

" Lihat Abah dia terbangun dari pingsannya, apa yang terjadi padanya, " Ucap Biyung.

" Tenang saja Biyung, itu efek dari mantra yang Abah ucapkan tadi, lihat saja dia akan mengikuti apa yang kita katanya nanti, ayo coba Biyung tes, " Jawab Abah.

" Baiklah Abah kalau begitu Biyung akan mencobanya," Ucap Biyung.

" Aku mau kau mengikuti apa yang aku mau, kamu mau, " Ucap Biyung.

" Apa yang bisa aku lakukan untuk mu," Sahut salah satu Warga.

" Kamu pukul sebelah kamu, " Ucap Biyung.

Warga itu mengikuti apa yang di bilang Biyung, ia memukul teman yang ada disampingnya, ia menerima dan terdiam karena sudah diberi aba oleh Biyung. Ternyata mantra Abah sudah merasuk kedalam sukmanya, ia akan mengunci sifat aslinya dan akan mengikuti roh yang ada di dalam tubuhnya, ia tidak mau mengelak untuk lepas dari jeratan ilmu hitamnya.

" Abah, mantra yang sangat luar biasa, Biyung akan memberikan aba untuk nanti malam, untuk membuat Wardani hancur dan akan segera memasuki ilmu Hitam yang akan membalaskan dendam kita dan sakit hati putra dan putri kita Abah, " Ucap Biyung dengan amarah.

" Iya Biyung, ayo segera sebelum waktu makin larut malam, " Jawab Abah.

" Sebentar Abah Biyung akan memberikan aba untuk nanti, para berempat siap untuk beraksi dimalam ini, kamu bagi tugas satu untuk membujuk para warga datang ke rumah ku untuk berteriak, satu siap untuk memberitau dan ikut serat membujuk Trimoko untuk datang, dua orang yang lain bisa atur yang lain yang kalian butuhkan, siap, " Ucap Biyung.

" Siap saya akan melakukan apa yang Biyung lakukan, " Jawab empat warga.

" Hahaha....!!! Tertawa amarah sekencang ombak yang berhembus.

" Sudah Biyung kita pulang untuk bersiap nanti malam, " Jawab Abah.

Mereka meninggalkan tempat itu, jalan yang hening dan gelap dengan suara seram, angin berhembus kencang serta suara burung bersahutan kesana-kemari, jejak kaki terlihat oleh mata, di tempat yang asing, mereka bertemu dan membujuknya.

***

Malam datang sinaran bulan yang indah.

Wardani bersiap untuk berias secantik mungkin, Wardani bersiap dengan balutan kebaya yang khas dibuat olehnya, putih bersimbul merah hati yang dikenakan, sanggul kecil berhias mutiara putih yang menghias kepalanya, dan kain batik di bawah yang menghiasi kaki manisnya dengan indah, sembari itu sahabatnya pun bersiap untuk mengikuti secara diam-diam, sahabatnya bersiap berjalan untuk mengikutinya, ditengah jalan sahabat bertemu salah satu perempuan yang menabraknya dan ia saling mengajaknya untuk mengikutinya. Nama wanita itu Jasmin salah satu anak tarbaru di desanya, mereka mengikutinya.

Wardani bergegas untuk segera keluar dari rumahnya, dengan berjalan kaki menuju ke balai tempat bertemu, ia berjalan sekencang kancil agar tak tertinggal oleh Mas Hartono, sahabatnya yang mengikutinya di balik semak-semak, yang tak diketahui oleh Wardani, Salah satu warga suruhan Biyungnya pun beraksi, salah satu melihat wardani sekilas bertemu dengan Hartono, satu orang yang membujuk Trimoko dan keluarganya untuk membuat keributan, serta dua orang mengumpulkan warga desa sekitar yang di bangunkan untuk membuat kegaduan dan keributan di desa Sindang, Mas Hartono datang menemui Wardani di tengah perjalanan sebelum dia sampai di balai desa, warga yang di jampi melihat Wardani dan Hartono bertemu ia bergegas untuk memberitahukan komplotan ya untuk segera melakukan aksinya. Ternyata Hartono memberitahukan bahwa ia tidak bisa melanjutkan malam itu dikarena ia menghadiri acara mendadak oleh warga desa sebrang, untuk mengisi pengajian di desanya yang belum mengenal islam, Hartono mengajak sang adik untuk menggantikan sementara apa yang di bincangkan oleh Wardani.

" Maafkan Mas Wardani, hari ini mas tidak bisa bertemu secara lama, Mas Hartono disuruh untuk mengisi pengajian didesa sembrang, nanti kamu di temani adik mas gimana, dia namanya Aisyah, " Ucap Mas Hartono.

" Hem.. Iya deh mas, tidak apa saya akan ke balai bersama Aisyah, " Jawab Wardani.

" Aduh ini bagiamana, dia tidak jadi bertemu, " Ucap Ningsih di balik semak.

" Aduh tak apa lah Ning, kan Wardani juga bisa dengan adiknya, Hartono la juga tak tau kalau dia mendadak di panggil untuk mengisi pengajian, " Sahut Suwarni.

" Siapa sih Hartono itu aku jadi penasaran, aku suka dia, " Sahut Jasmin.

" Hey kamu anak baru belum tau siapa dia, kamu diam saja, " Ucap Ningsih.

" Oke lah kau begitu, " Jawab Jasmin.

Akhirnya ia mengikuti dia dan menunggu kelanjutannya, tak lama kemudian Wardani dan Aisyah pun menuju ke balai untuk berbincang-bincang, sebelum mereka berbincang-bincang Aisyah mengalami pingsan dan Wardani memanggil jaka yang lewat disitu, Jaka itu Rino, remaja desa itu membantu Wardani menolong Aisyah untuk membawa Aisyah ke rumahnya, dan Jaka yang satu menemani Wardani pulang ke rumah sebelum berjalan, ia terjatuh dan seperti seorang yang berrangkulan, yang tertutup oleh semak dan pohon di kira Wardani bersama Warto berbuat hal yang seronok, para warga yang dengan keras dan berbondong menghampiri rumah Wardani. Suara kentongan bersuara keras bak suara kendang yang terpukul oleh panjak, sorotan api oncor yang menyala merah menyelimuti alam sunyi itu.

" Wardani berzina dengan Hartono, keluar dari rumahmu, " Ucap para warga yang ribut.

" Dasar Wanita buruk rupa, membuat desa tercemar," Ucap Trimoko.

" Abah rencana kita berhasil, kita tunggu selanjutnya," Ucap Biyung.

" Iya, Biyung mari kita keluar dan berakting untuk menutupinya, " Jawab Abah sambil buka pintu.

" Ada apa ini tolong tenang, bisa di bicarakan baik-baik, " Ucap Abah dengan penuh tanya.

" Putrimu yang buruk rupa itu, membuat kegaduan, dia berzina di balai desa dengan Hartono ustad itu, " Jawab Trimoko.

" Hahaha... Maling tidak akan mengaku, " Sahut Sofyan.

" Tolong ibu, bapak tolong sebentar kita bisa bicarakan baik-baik untuk masalah ini, " Sahut Biyung.

" Usir...!!! Wardani dari desa sini, " Suara semua warga.

" Tenang, " Kita tunggu saja kita butuh kebenaran, dan bukti belum ada dan berita ini dari siapa, " Ucap ketua RT.

" Saya pak ,saya melihat Wardani bertemu dengan Hartono di pertengahan jalah menuju Balai Desa, " Ucap Warga berjampi.

" Setelah itu saya yang melihat Wardani di peluk oleh dia dan saya langsung menuju ke sini, " Sahut warga 2.

" Apakah itu benar?, " Sahut ketua RT.

" Benar apa adanya, " Jawab warga 2.

Para warga marah dan melempar apa yang ada di dekatnya ke arah rumah Wardani, keramaian semakin menjadi dan warga mulai melawan desakan Trimoko, para warga segera menyerbu rumah Wardani untuk mengusirnya dari rumahnya, ternyata Wardani datang bersama Warto dan di susul sahabat-sahabatnya.

" Stop...!!! Apa yang kau lakukan di rumahku dan keluargaku, keributan tak ada gunanya, " Ucap Wardani dengan marah dari belakang para warga.

" Mengapa kau selalu buat berita yang tak masuk akal tentang ku, termasuk kau, Trimoko, " Berjalan menuju depan Trimoko.

" Sudah berbuat tidak mau disalahkan, hahaha, " Jawab Trimoko dengan menghina tawa.

" Tutup omong kosongmu, kau belum tau sebenarnya, asal bicara dan mudah percaya kepada orang yang belum tau kebenaran berita itu, " Ucap Wardani.

" Apa buktinya, jika kamu tidak bersalah wanita buruk rupa, " Jawab Trimoko.

" Usirr...!!!, " Jawab para warga.

" Stop kalian ini memang tak tau diri ya, mudah percaya yang dibilang Trimoko anak lurah yang tidak baik dicontoh, " Ucap Ningsih yang datang dari samping para warga.

" Iya memang Wardani akan bertemu dengan Mas Hartono tetapi itu tidak jadi, karena dia ada kepentingan mendadak di desa sebrang, akhirnya dia ditemukan dengan adik mas Hartono, Aisyah namanya, tetapi disaat Aisyah berjalan bersama Wardani dia pingsan, akhiranya Wardani memanggil jaka-jaka desa yang lewat di situ untuk membantunya, Riko yang mengantar Aisyah pulang ke rumah ketika ia pingsan, dan Warto menemani Wardani untuk pulang ke rumahnya ketika Wardani mau berjalan dia kesandung dan jatuh di tolong oleh Warto, " Begitu ceritanya, " Ucap Ningsih dengan kebenarannya.

" Iya Pak yang di bilang Ningsih benar apa adanya, " Ucap Warto.

" Iya aku juga setuju itu, aku juga melihat sendiri, " Sahut Suwarni dan Jasmin.

" Apakah masih kurang, jawab...!!! jangan diam saja, kau memang bisa membuatku sakit dan membuat keluargaku hancur" Jawab Wardani dengan menangis.

"Huu dasar Trimoko, beritanya tidak benar, " Ucapan warga.

"Sudah benar dan sudah selesaikan semuanya, sudah bubar" Jawab ketua RT.

" Huu...!!! Ucap semua warga sambil meninggalkan.

" Sabar ya Wardani sahabatku, pasti kamu akan kuat, " Ucap Ningsih.

" Kalau gitu, kita bertiga pamit pulang ya, sudah malam, " Sahut Suwarni.

" Gagal lagi... Gagal lagi... Sebel aku, apa yang harus aku lakukan lagi biar Wardani bisa putus asa, " Batin Biyung.

" Iya hati-hati dijalan, " Jawab Wardani.

Mereka memasuki rumahnya dan Wardani masih menangis, yang membuat ia terpukul, hal yang tidak diinginkan terjadi tanpa sepengetahuan Wardani, Wardani binggung.

" Sudah, sabar toh kah juga tidak benarkan fitnah tadi, " Ucap Biyung.

" Iya Biyung, Wardani binggung siapa yang tega membuat semua ini, " Ucap Wardani.

" Ya sudah istirahatlah paling kamu capek sayang, " Ucap Biyung.

" Iya Biyung Wardani mau ke kamar dulu," Jawab Wardani.

Akhirnya rencana yang di gadang-gadang Biyung selama ini akan berhasil sesuai dengan angannya ternyata gagal dan berantakan, yang membuat geram Biyung untuk merencanakan sampai berhasil. apakah rencana yang dapat lakukan selanjutnya?.

###

Assalamu'alaikum minta dukungan author dalam berkarya ya, vote, like, serta share karya author ke teman kalian Karena vote, like dan share adalah penting untuk saya.

Ojo lali lho yo komentar, kritik dan saran untuk perbaikan.

Ayo tungguin kelanjutan ceritanya seru banget....

Matur suwun salam oc ( ochim chim).

Terpopuler

Comments

Lia Yuliani

Lia Yuliani

yg bikin bingung ini cerita ko ada orang tua sejahat itu dua duanya lagi
biasanya seburuk buruk nya kelakuan orang tua pasti ingin anak nya jadi orang yg lebih baik ...

2022-03-14

2

Lingga Anggoro

Lingga Anggoro

ceritanya bikin bingung euy...

2021-07-11

6

Nur Rokhim Rochim

Nur Rokhim Rochim

siap Terima kasih, support nya.semua juga semangat untuk berkarya.

2020-12-21

1

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 1 GADIS BURUK RUPA
2 CHAPTER 2 KAYU BAKAR DI HUTAN BELANTARA
3 CHAPTER 3 ULAH TRIMOKO
4 CHAPTER 4 JENG AYU PERTAMA
5 CHAPTER 5 BAIK HATI HARTONO
6 CHAPTER 6 MBAK WARSI
7 CHAPTER 7 PARWATI
8 CHAPTER 8 PENDIRIAN WARDANI
9 CHAPTER 9 PARWATI DIUSIR
10 CHAPTER 10 MENFINTNAH WARDANI
11 CHAPTER 11 JASMIN SANG PENGKHIANAT
12 CHAPTER 12 HARTONO TAK TAKLUK
13 CHAPTER 13 MEMPERKOSA WARDANI
14 CHAPTER 14 KUNCI GUA ANOMAN
15 CHAPTER 15 SUSUK ANOMAN
16 CHAPTER 16 HILANGNYA WARDANI DAN ARYA
17 CHAPTER 17 MENEMUI NENEK AYU
18 CHAPTER 18 KEMBALINYA WARDANI DAN ARYA
19 CHAPTER 19 KELUARNYA WARDANI DAN ARYA
20 CHAPTER 20 JENG AYU DUA
21 CHAPTER 21 KEMARAHAN TRIMOKO
22 CHAPTER 22 PERASAAN HARTONO
23 CHAPTER 23 KEDATANGAN RAHMA
24 CHAPTER 24 TUMBAL KEKASIH
25 CHAPTER 25 KERESAHAN WARGA DESA
26 CHAPTER 26 KEMATIAN SOFYAN
27 CHAPTER 27 DENDAM ARYA 1
28 CHAPTER 28 KEMATIAN ARMAN
29 CHAPTER 29 KEMARAHAN TRIMOKO 2
30 CHAPTER 30 TUMBAL KEMBAR
31 CHAPTER 31 LURAH DARSO JATUH HATI
32 CHAPTER 32 KERIBUTAN 4 ISTRI LURAH DARSO
33 CHAPTER 33 SELINGKUH
34 CHAPTER 34 RINDU DI JODOHKAN
35 CHAPTER 35 TUMBAL JASMINE SI ANAK KOTA
36 CHAPTER 36 PINANGAN RINDU
37 CHAPTER 37 KEKHAWATIRAN BIYUNG SUMI
38 CHAPTER 38 PERNIKAHAN ARYA DAN RINDU
39 CHAPTER 39 PERPINDAHAN WARDANI
40 CHAPTER 40 BERCINTA DENGAN WARDANI
41 CHAPTER 41 KECURIGAAN MARNO
42 CHAPTER 42 KEMATIAN MARNO
43 CHAPTER 43 FITNAH KEJAM KEPADA AISYAH
44 CHAPTER 44 SIKSA RINDU
45 CHAPTER 45 SADIS TERHADAP KELUARGA ARYA
46 CHAPTER 46 KEMARAHAN ARYA 2
47 CHAPTER 47 TUMBAL ZAINAB
48 CHAPTER 48 KEHAMILAN RINDU
49 CHAPTER 49 TUMBAL BAYI RINDU
50 CHAPTER 50 TEROR BAYI RINDU
51 CHAPTER 51 TEROR TRIMOKO
52 CHAPTER 52 RINDU TERGONCANG
53 CHAPTER 53 RINDU DI PASUNG
54 CHAPTER 54 LARAS HAMIL
55 CHAPTER 55 LARAS BUNUH DIRI
56 CHAPTER 56 RENCANA MEMBUNUH NENEK AYU
57 CHAPTER 57 RENCANA DI GUA ANOMAN
58 CHAPTER 58 KUNCI KEMATIAN
59 CHAPTER 59 KEMATIAN NENEK AYU
60 CHAPTER 60 KEPULANGQN WARDANI
61 CHAPTER 61 PENGHISAPAN MANTRA
62 CHAPTER 62 PENYAMBUTAN RENALDI DAN IBU
63 CHAPTER 63 KEMARAHAN BIYING SUMI 2
64 CHAPTER 64 KEBOHONGAN BIYUNG SUMI
65 CHAPTER 65 KECURIGAAN WARDANI
66 CHAPTER 66 KAMAR RAHASIA
67 CHAPTER 67 KEMATIAN RAHARJA
68 CHAPTER 68 PENGANTI RAHARJA
69 CHAPTER 69 RITUAL ARWAJA
70 CHAPTER 70 RITUAL PERSEMBAHAN
71 CHAPTER 71 TIGA BERSAUDARA
72 CHAPTER 72 MASUK PERANGKAP
73 CHAPTER 73 JAWABAN KEMATIAN
74 CHAPTER 74 AMARAH
75 CHAPTER 75 WAJAH SETAN
76 CHAPTER 76 PERNIKAHAN AMAR
77 CHAPTER 77 KEMATIAN AMAR
78 CHAPTER 78 SALING BERSAING
79 CHAPTER 79 PENGABDI SETAN
80 CHAPTER 80 TURUN RANJANG
81 CHAPTER 81 MATI KEJAM
82 CHAPTER 82 RAHASIA TERDIAM
83 CHAPTER 83 MAYAT HIDUP
84 CHAPTER 84 BERMAIN API
85 CHAPTER 85 TEROR WARDANI 2
86 CHAPTER 86 KEBAHAGIAN BIYUNG SUMI
87 CHAPTER 87 KECURIGAAN WARDANI 2
88 CHAPTER 88 JANJI AMOR
89 CHAPTER 89 MASUK KANDANG MACAN
90 CHAPTER 90 PERNIKAHAN AMOR
91 CHAPTER 91 KECURIGAAN BIYUNG ZUBAIDAH
92 CHAPTER 92 TERBONGKAR RAHASIA
93 CHAPTER 93 KEMATIAN AMOR
94 CHAPTER 94 HUKUMAN PEDIH
95 CHAPTER 95 HUKUMAN
96 CHAPTER 96 DUKUN
97 CHAPTER 97 MURKA DUKUN
98 CHAPTER 98 BERMUKA DUA BIYUNG ZUBAIDAH
99 CHAPTER 99 CINTA MATI
100 CHAPTER 100 TUBUHNYA TERBAKAR
101 CHAPTER 101 BERDUSTA
102 CHAPTER 102 SENJATA MAKAN TUAN
103 CHAPTER 103 PEMBUNUH PEMUDA
104 CHAPTER 104 PERNIKAHAN LURAH DAN WARDANI
105 CHAPTER 105 MENJADI NYONYA
106 CHAPTER 106 BABU
107 CHAPTER 107 KEBUSUKAN TERBONGKAR
108 CHAPTER 108 TERPESONA
109 CHAPTER 109 KEKASIH GELAP
110 CHAPTER 110 TERGODA
111 CHAPTER 111 SELINGKUH
112 CHAPTER 112 DI JODOHKAN
113 CHAPTER 113 MENGAMBIL KEPUTUSAN
114 CHAPTER 114 MEMINANG RANI
115 CHAPTER 115 PERNIKAHAN TRIMOKO DAN RANI
116 CHAPTER 116 BOYONG
117 CHAPTER 117 KDRT
118 CHAPTER 118 KERINDUAN LAKSONO
119 CHAPTER 119 CINTA TERLARANG
120 CHAPTER 120 KELAKUANNYA BIYUNG SUMI
121 CHAPTER 121 INGKAR JANJI
122 CHAPTER 122 RENCANA ARYA
123 CHAPTER 123 KEMARAHAN LURAH DARSO
124 CHAPTER 124 ULAH ARYA
125 CHAPTER 125 TERBONGKAR
126 CHAPTER 126 KEMATIAN BIYUNG ZUBAIDAH
127 CHAPTER 127 RINDU TERINGAT
128 CHAPTER 128 CEMBURU
129 CHAPTER 129 DI MANFAATKAN
130 CHAPTER 130 SALING BEREBUT
131 CHAPTER 131 PEMBUNUHAN EYANG NARNI
132 CHAPTER 132 KERJASAMA
133 CHAPTER 133 PENCARIAN PEMBUNUHAN EYANG NARNI
134 CHAPTER 134 KEMATIAN SEMUA KOMPLOTAN TRIMOKO
135 CHAPTER 135 PENGAKUAN PARWATI
136 CHAPTER 136 PERANG SEDARAH
137 CHAPTER 137 KEMATIAN ARYA
138 CHAPTER 138 DENDAM TERBALASKAN
139 CHAPTER 139 KEMATIAN TRIMOKO
140 CHAPTER 140 KISAH CINTANYA
141 FLASHBACK
142 PROLOG SA
143 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 143 Episodes

1
CHAPTER 1 GADIS BURUK RUPA
2
CHAPTER 2 KAYU BAKAR DI HUTAN BELANTARA
3
CHAPTER 3 ULAH TRIMOKO
4
CHAPTER 4 JENG AYU PERTAMA
5
CHAPTER 5 BAIK HATI HARTONO
6
CHAPTER 6 MBAK WARSI
7
CHAPTER 7 PARWATI
8
CHAPTER 8 PENDIRIAN WARDANI
9
CHAPTER 9 PARWATI DIUSIR
10
CHAPTER 10 MENFINTNAH WARDANI
11
CHAPTER 11 JASMIN SANG PENGKHIANAT
12
CHAPTER 12 HARTONO TAK TAKLUK
13
CHAPTER 13 MEMPERKOSA WARDANI
14
CHAPTER 14 KUNCI GUA ANOMAN
15
CHAPTER 15 SUSUK ANOMAN
16
CHAPTER 16 HILANGNYA WARDANI DAN ARYA
17
CHAPTER 17 MENEMUI NENEK AYU
18
CHAPTER 18 KEMBALINYA WARDANI DAN ARYA
19
CHAPTER 19 KELUARNYA WARDANI DAN ARYA
20
CHAPTER 20 JENG AYU DUA
21
CHAPTER 21 KEMARAHAN TRIMOKO
22
CHAPTER 22 PERASAAN HARTONO
23
CHAPTER 23 KEDATANGAN RAHMA
24
CHAPTER 24 TUMBAL KEKASIH
25
CHAPTER 25 KERESAHAN WARGA DESA
26
CHAPTER 26 KEMATIAN SOFYAN
27
CHAPTER 27 DENDAM ARYA 1
28
CHAPTER 28 KEMATIAN ARMAN
29
CHAPTER 29 KEMARAHAN TRIMOKO 2
30
CHAPTER 30 TUMBAL KEMBAR
31
CHAPTER 31 LURAH DARSO JATUH HATI
32
CHAPTER 32 KERIBUTAN 4 ISTRI LURAH DARSO
33
CHAPTER 33 SELINGKUH
34
CHAPTER 34 RINDU DI JODOHKAN
35
CHAPTER 35 TUMBAL JASMINE SI ANAK KOTA
36
CHAPTER 36 PINANGAN RINDU
37
CHAPTER 37 KEKHAWATIRAN BIYUNG SUMI
38
CHAPTER 38 PERNIKAHAN ARYA DAN RINDU
39
CHAPTER 39 PERPINDAHAN WARDANI
40
CHAPTER 40 BERCINTA DENGAN WARDANI
41
CHAPTER 41 KECURIGAAN MARNO
42
CHAPTER 42 KEMATIAN MARNO
43
CHAPTER 43 FITNAH KEJAM KEPADA AISYAH
44
CHAPTER 44 SIKSA RINDU
45
CHAPTER 45 SADIS TERHADAP KELUARGA ARYA
46
CHAPTER 46 KEMARAHAN ARYA 2
47
CHAPTER 47 TUMBAL ZAINAB
48
CHAPTER 48 KEHAMILAN RINDU
49
CHAPTER 49 TUMBAL BAYI RINDU
50
CHAPTER 50 TEROR BAYI RINDU
51
CHAPTER 51 TEROR TRIMOKO
52
CHAPTER 52 RINDU TERGONCANG
53
CHAPTER 53 RINDU DI PASUNG
54
CHAPTER 54 LARAS HAMIL
55
CHAPTER 55 LARAS BUNUH DIRI
56
CHAPTER 56 RENCANA MEMBUNUH NENEK AYU
57
CHAPTER 57 RENCANA DI GUA ANOMAN
58
CHAPTER 58 KUNCI KEMATIAN
59
CHAPTER 59 KEMATIAN NENEK AYU
60
CHAPTER 60 KEPULANGQN WARDANI
61
CHAPTER 61 PENGHISAPAN MANTRA
62
CHAPTER 62 PENYAMBUTAN RENALDI DAN IBU
63
CHAPTER 63 KEMARAHAN BIYING SUMI 2
64
CHAPTER 64 KEBOHONGAN BIYUNG SUMI
65
CHAPTER 65 KECURIGAAN WARDANI
66
CHAPTER 66 KAMAR RAHASIA
67
CHAPTER 67 KEMATIAN RAHARJA
68
CHAPTER 68 PENGANTI RAHARJA
69
CHAPTER 69 RITUAL ARWAJA
70
CHAPTER 70 RITUAL PERSEMBAHAN
71
CHAPTER 71 TIGA BERSAUDARA
72
CHAPTER 72 MASUK PERANGKAP
73
CHAPTER 73 JAWABAN KEMATIAN
74
CHAPTER 74 AMARAH
75
CHAPTER 75 WAJAH SETAN
76
CHAPTER 76 PERNIKAHAN AMAR
77
CHAPTER 77 KEMATIAN AMAR
78
CHAPTER 78 SALING BERSAING
79
CHAPTER 79 PENGABDI SETAN
80
CHAPTER 80 TURUN RANJANG
81
CHAPTER 81 MATI KEJAM
82
CHAPTER 82 RAHASIA TERDIAM
83
CHAPTER 83 MAYAT HIDUP
84
CHAPTER 84 BERMAIN API
85
CHAPTER 85 TEROR WARDANI 2
86
CHAPTER 86 KEBAHAGIAN BIYUNG SUMI
87
CHAPTER 87 KECURIGAAN WARDANI 2
88
CHAPTER 88 JANJI AMOR
89
CHAPTER 89 MASUK KANDANG MACAN
90
CHAPTER 90 PERNIKAHAN AMOR
91
CHAPTER 91 KECURIGAAN BIYUNG ZUBAIDAH
92
CHAPTER 92 TERBONGKAR RAHASIA
93
CHAPTER 93 KEMATIAN AMOR
94
CHAPTER 94 HUKUMAN PEDIH
95
CHAPTER 95 HUKUMAN
96
CHAPTER 96 DUKUN
97
CHAPTER 97 MURKA DUKUN
98
CHAPTER 98 BERMUKA DUA BIYUNG ZUBAIDAH
99
CHAPTER 99 CINTA MATI
100
CHAPTER 100 TUBUHNYA TERBAKAR
101
CHAPTER 101 BERDUSTA
102
CHAPTER 102 SENJATA MAKAN TUAN
103
CHAPTER 103 PEMBUNUH PEMUDA
104
CHAPTER 104 PERNIKAHAN LURAH DAN WARDANI
105
CHAPTER 105 MENJADI NYONYA
106
CHAPTER 106 BABU
107
CHAPTER 107 KEBUSUKAN TERBONGKAR
108
CHAPTER 108 TERPESONA
109
CHAPTER 109 KEKASIH GELAP
110
CHAPTER 110 TERGODA
111
CHAPTER 111 SELINGKUH
112
CHAPTER 112 DI JODOHKAN
113
CHAPTER 113 MENGAMBIL KEPUTUSAN
114
CHAPTER 114 MEMINANG RANI
115
CHAPTER 115 PERNIKAHAN TRIMOKO DAN RANI
116
CHAPTER 116 BOYONG
117
CHAPTER 117 KDRT
118
CHAPTER 118 KERINDUAN LAKSONO
119
CHAPTER 119 CINTA TERLARANG
120
CHAPTER 120 KELAKUANNYA BIYUNG SUMI
121
CHAPTER 121 INGKAR JANJI
122
CHAPTER 122 RENCANA ARYA
123
CHAPTER 123 KEMARAHAN LURAH DARSO
124
CHAPTER 124 ULAH ARYA
125
CHAPTER 125 TERBONGKAR
126
CHAPTER 126 KEMATIAN BIYUNG ZUBAIDAH
127
CHAPTER 127 RINDU TERINGAT
128
CHAPTER 128 CEMBURU
129
CHAPTER 129 DI MANFAATKAN
130
CHAPTER 130 SALING BEREBUT
131
CHAPTER 131 PEMBUNUHAN EYANG NARNI
132
CHAPTER 132 KERJASAMA
133
CHAPTER 133 PENCARIAN PEMBUNUHAN EYANG NARNI
134
CHAPTER 134 KEMATIAN SEMUA KOMPLOTAN TRIMOKO
135
CHAPTER 135 PENGAKUAN PARWATI
136
CHAPTER 136 PERANG SEDARAH
137
CHAPTER 137 KEMATIAN ARYA
138
CHAPTER 138 DENDAM TERBALASKAN
139
CHAPTER 139 KEMATIAN TRIMOKO
140
CHAPTER 140 KISAH CINTANYA
141
FLASHBACK
142
PROLOG SA
143
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!