Setelah acara syukuran di rumah Hartono selesai, Wardani buru-buru segera pulang kerumahnya, ditengah malam, acara yang berbarengan dengan acara Trimoko dan komplotan, yang sedang pesta mabuk-mabukan di balai desa, Trimoko dan komplotan bermabuk-mabukkan di tempat itu, suasana yang hening dan sepi yang membuat Wardani terancam.
" Bos, hari ini kita bersenang- senang, aku senang sekali merasakan hidup seperti ini." Ucap Sofyan
" Ah... Sudah nikmatilah minuman ini." Jawab Trimoko
" Habiskan sesukamu sahabat. " Sahut Arman
" Jangan banyak-banyak bos." Sahut Arya
" Ah..., kamu diam saja,kau tak ikut diamlah disana. " Ucap Trimoko
" Dasar cupu. " Sahut Sofyan
" Ayo nikmati sepuasmu. " Ucap Trimoko
Tak disangka Wardani pulang melewati Balai desa yang searah dengan rumahnya, Sofyan melihat Wardani lewat, suasana seram, jalan yang sepi dan gelap, tak disangka ia tak sadar ia memiliki rencana ingin memperkosa Wardani.
" Bisa kau lihat, itu ada wanita buruk rupa sedang lewat. " Ucap Sofyan
" Aku merasa ingin memeluknya, aku lagi kepengin gituan bos. " Jawab Arman
" Tapi dia jelek dan buruk rupa. " Ucap Trimoko
" Tidak usah pikir yang penting kita senang dulu Bos." Jawab Sofyan
" Jangan Bos itu kelakuan hina, jangan buat desa kita makin kotor. " Sahut Arya
" Diam kau tak ikut-ikutan diam saja. " Ucap Trimoko
" Ayo buruan. " Jawab Sofyan
" Jangan Bos. " Sahut Arya
" Tolong...!!! Jangan.... Lepaskan, apa yang kau lakukan kepadaku. " Ucap Wardani
" Ayo temani aku, satu malam saja," Ucap Trimoko
"Jangan Mas, memang aku suka kepadamu, tapi jangan begini caranya, jangan ambil kehormatan ku. " Sahut Wardani
" Tolong... Tolong... Tolong !!! Ucap Wardani
" Bos, jangan kasihan Wardani, kalian lagi mabuk tidak sadar. " Jawab Arya
" Dia. kau Arya, jangan ikut campur. " Sahut Sofyan
Wardani terlepas dari jeratan Trimoko yang sedang mabuk, Wardani lari dan dikejar terus olehnya, tak disangka ada seorang yang melewati jalan disitu yang mengerti Wardani mau di perkosa, akhirnya warga itu berani untuk membangunkan warga dengan memukul kentongan di pos kamling, agar segera menyusul dan mengejar Wardani ke arah hutan.
" Ada apa kau membangun kami di tengah malam seperti ini, ayo tolong Wardani dia mau di perkosa." salah satu Warga
" Oleh siapa, kamu tau darimana. " Warga lainnya
" Tadi saya lihat, ketika saya tak sengaja mau keluar untuk membeli obat buat istriku yang lagi sakit, saya lihat Wardani di kejar oleh Komplotan Trimoko yang sedang mabuk, ayo buruan bantu dia, " Ucap Warga
Para warga berbondong-bondong untuk segera mengejar Wardani ke hutan, sepi dan gelap keadaan hutan, suara baung serigala dan suara burung Hut-hut, pacuan kuda yang kuat dan berlari sekencang-kencangnya. Sinar obor api yang dibawa para warga sekitar yang memberikan penerangan.
" Berhenti kamu, apa yang kau lakukan. " Warga
" Tolong, Dia mau memperkosaku. " Jawab Wardani
" Bos, para warga kesini, bagaimana ini bos. " Ucap Sofyan
" Tenang saja kita tuduh Arya yang mau memperkosa dia dan kita jatuhkan di dekatnya. " Ucap Trimoko
" Bos, kau sungguh penghinaan, beraninya kau korbankan sahabatmu sendiri demi
keserakahan mu, dia setia padamu." Jawab Arman
" Gila kau." Sahut Sofyan
" Sudah kalian mau dikeroyok dan mati dan diadili oleh ayahku, " Ucap Trimoko
" Berhenti semua, bisa kita jelaskan, tenang. " Ucap Trimoko
" Begini memang kami mabuk tetapi saya dan lainnya mau membantunya, Wardani yang mau diperkosa oleh Arya, coba lihat dia terjatuh disitu, saling pegang tangan dan merangkulnya." Ucap Trimoko
" Bohong, aku hanya membantu Wardani dari ulah mereka yang mau memperkosanya." Jawab Arya
" Bohong dia mengelak, aku mau membantu Wardani, dan ia mau menfitnah ku." Ucap Arya
" Tolong dengarkan Arya, dia hanya melindungiku darinya." Jawab Wardani
" Jangan bohong. " Sahut Sofyan
" Ternyata kamu tega kepadaku, aku sudah setia yang selalu di pihakmu sekarang kau berani menghianatiku, kau sangat gila. " Ucap Arya
" Tapi gimana lagi kau bersalah, apakah aku harus membela yang bersalah? " Jawab Trimoko
" Berdebah kau. " Ucap Arya
" Sudah jelas, semua perbuatan Arya. " Sahut Sofyan
" Kita usir wanita dan laki-laki ini dari kampung sini." Para warga
" Ayo kita Usir. " Ucap Trimoko
Wardani dan Arya pun berlari menuju hutan terlarang yang terkenal angker dan para warga berhenti di batas tersebut, para warga meninggalkan hutan serta membiarkan mereka hilang dan dimakan hewan buas.
" Kau sangat keterlaluan bos, kau tega membuat Arya tercoreng nama baiknya." Ucap Sofyan.
" Sudah kau jangan hiraukan dia." Jawab Trimoko.
" Gila lho, sudah lupakan." Sahut Arman.
Hutan yang terkenal seram dan angker itu mereka berdua tak mengharukan, gelap gulita dan suara seram menghampiri mereka, mereka tetap tegar dan sabar, ia hanya beristirahat untuk sementara waktu di Hutan.
" Saya tidak menyangka, bahwa Trimoko tega kepadaku ia berani memfitnahku, aku yang melakukan perbuatan keji ini kepadamu Wardani. " Ucap Arya
" Terima kasih kau sudah membantuku, aku juga tidak menyangka bahwa Mas Trimoko setega itu. " Jawab Wardani
" Iya tidak apa-apa, aku ingin membalaskan sakit hatiku dan semua pengorbananku selama aku mengabdi kepadanya dan dia harus merasakan luka yang ku Terima, dia harus membalasnya dengan luka yang lebih sakit." Ucap Arya
" Jangan, semua perbuatan dilarang oleh agama, aku takut semua perbuatan itu. "Jawab Wardani
" Kamu mau menahan sakit mu selama ini, Trimoko yang kau cinta suka mencapakan mu, membuatmu sakit hati, dia sudah banyak membuatmu malu, apakah kau Terima perlakuan kepadamu dan keluargamu." Ucap Arya
Tiba-tiba biyung dan Abah datang di hutan.
" Sayang ayo lah, ini kesempatan kalian untuk membalaskan dendam, apa yang di bilang Arya itu benar, " Ucap Biyung
" Biyung dan Abah, kalian bisa di hutan ini, " Jawab Wardani
" Iya Biyung sudah tau kalian pasti lari di hutan terlarang ini, " Ucap Biyung
" Apakah Biyung tau, semua ini," Ucap Wardani
" Iya, Biyung tau semuanya, " Jawab Biyung
" Balaskan dendammu yang membuat hatimu sakit sayang, kamu ingat semua perlakuan Trimoko dan keluarganya terhadapmu dan keluarga kita, apa lagi setiap orang yang ikut campur dan membantu Trimoko, aku yakin kalau kamu bisa melakukan semuanya, coba kau lupakan sejenak ilmu yang diberikan Hartono, untuk Membalaskan dendam mu." Ucap Biyung
" Dengan cara apa, semua warga sudah mengusirku dari rumah dan desa itu dengan ramai, serta Arya dia dibohongi oleh MasTrimoko. " Jawab Wardani
" Tenanglah, Biyung akan membantumu, Jika kau siap Biyung akan memberitahukan semua kepadamu." Ucap Biyung
" Datanglah ditengah hutan angker bersama Arya, kau akan bertemu sesuatu yang akan menantimu. " Sahut Abah
" Iya sayang, kamu pergilah kesana nanti terdapat gua Anoman, disitu akan di berikan sesuatu untukmu, bersama Arya cepatlah kesana serta bermalam disana." Sahut Biyung
" Iya, Wardani dan Arya akan kesana, aku akan mengikuti apa yang di katakan nya, agar aku bisa membalaskan dendamku." Ucap Wardani dengan teriak keras
" Pergilah setelah kau berhasil datanglah kerumah Biyung dan Abah lagi dengan Arya, semua sudah Biyung atur untuk membantu mu." Jawab Biyung
" Iya Biyung." Jawab Wardani
" Biyung dan Abah pamit." Ucap Biyung
Wardani dan Arya melangkah meninggalkan hutan itu untuk menuju ke tengah hutan, semakin kedalam semakin gelap gulita, suara seram menghampiri, suara burung hantu bersahutan, suara hewan kecil di hutan berdekur, suara baung serigala begitu keras, terasa sepi sunyi tiada siapa, bulu roma berdiri seketika dan dan tiba-tiba, tidak mengurangi niatan Wardani dan Arya untuk sampai ke tengah hutan untuk menemukan gua anoman, tiba di tengah hutan Wardani dan Arya tidak menemukan gua Anoman hanya terdapat hutan belantara,meraka kebinggungan.
" Wardani kita sudah di tengah hutan, mana gua Anoman tersebut, ini hanya hutan yang terbentang luas. " Ucap Arya
" Aku juga tidak tau Arya, kata Biyung kita harus menuju ke tengah hutan ini, untuk seterusnya aku belum tau." Jawab Wardani
" Coba kamu ingat, sebelumnya Biyung kamu pernah cerita tentang daerah sini tidak." Ucap Arya
" Aku tidak pernah mendengarkan cerita dari Biyungku tetapi aku pernah bertemu dengan nenek tua yang menemuiku, jangan pernah pergi ke hutan sini karena sangat berbahaya, jika tidak ada keperluan, coba aku ingat -ingat dulu."Jawab Wardani
" Coba ingat-ingat dulu. " Ucap Arya
" Aku ingat nenek tua itu datang ketika aku tertidur disini, coba aja kita tidur sebentar, tidak tau jika nanti datang nenek tua itu yang akan memberikan kita petunjuk." Ucap Arya
" Ya sudah kita tidur aja dulu, aku ambil alas disana bentar tunggu disini ya. " Jawab Wardani
Mereka berdua sejenak mengingat pertemuan Wardani dengan nenek dihutan terlarang, ia mencoba sejenak tidur, sambil menunggu kedatangan nenek tua. Suara burung bersahutan dan hutan makin larut makin sepi dan suara makin sunyi, hewan jangkrik berbunyi nyaring dan katak-karak gorek di sungai tengah hutan.
Tengah malam.
Tiba-tiba nenek itu muncul dari tengah hutan, cahaya merah bersinar putih keluar dari balik lubang itu, muncul perlahan-lahan dari ujung rambut hingga kaki muncul di atas permukaan. Rambut panjang dan lurus terhelai panjang sampai di panggul, bermuka cantik mulus, kuku panjang, berbaju putih besar beromba-romba.
" Haha.... Wanita ini telah datang ke hutan, pasti ini putri Sumi yang akan mengikuti aliranku, kau sangat luar biasa. " Ucap Nenek ayu
" Cucu bangun." Nenek ayu
" Nenek kau datang juga, aku menunggu mu." Ucap Wardani
" Bangun Arya...." Ucap Wardani
membangunkan Arya
" Iya.... " Jawab Arya sambil mengisi tenaga untuk bangun
" Ada apa kau kesini anak manis, ada perlu apa kau datang ke hutan belantara ini." Ucap Nenek ayu
" Aku sangat dendam kepada orang di desaku, aku mau membalas dendamkan perasaanku selama ini, dan Arya juga ingin membalas dendam atas perlakuan teman dekatnya yang tega mengkhianatinya." Jawab Wardani.
" Oh begitu anak manis " Ucap Nenek ayu
" Iya." Sahut Arya
" Aku akan memberikan sesuatu untukmu, sebelum kau memiliki semua, apakah berdua sanggup memberikan syarat dan tumbal setiap tahunnya." Ucap Nenek Ayu
" Apa ada tumbal dan syarat." Ucap berdua
" Iya itu sudah menjadi ketentuannya, karena syarat untuk mendapat semuanya dan tumbal akan membuatmu muda dan tambah ilmumu. " Ucap Nenek Ayu
" Syaratnya apa Nek." Jawab Wardani
" Kalian berdua, di malam hari ini harus membunuh 1 perawan untuk Arya, dan 1 jaka muda untuk Kamu anak manis, haha." Ucap Nenek Ayu
" Apapun harus aku lakukan untuk membalas dendamku, kamu siapa Arya. " Jawab Wardani
" Siap, aku juga siap melakukan syarat itu." Sahut Arya
" Jika kau sudah, minumlah darahnya, setelah itu ambil jantungnya serta alat reproduksinya, bawalah dan bermalam lah di sungai itu dengan bertapa, setelah itu kau bangun ditengah malam dari tapa , berdua harus bertapa di tengah hutan ini, setelah itu jika terdapat sebuah teka-teki yang akan membuka pintu gua anoman dan akan bertemu denganku, untuk melanjutkan ilmumu. " Ucap Nenek Ayu
" Iya Nenek." Jawab Wardani
" Jangan lupa. " Sahut Nenek Ayu
Seketika itu Nenek Ayu hilang secara tiba-tiba, membuat Wardani dan Arya kebinggungan mencarinya.
" Sudah tidak usah mencarinya, kita fokus untuk mencari syarat hari ini agar besok tinggal kita melakukan langkah selanjutnya." Ucap Wardani
" Iya buruan, karena waktu masih malam, kita ambil yang sedang tertidur." Jawab Arya
" Itu rencana bagus ketika dia tidur, maka akan membantu rencana kita dengan mudah. " Ucap Wardani
" Buruan kita menuju ke rumah warga." Jawab Arya
Mereka menuju ke rumah warga, memilih dan mencari para perawan dan jaka yang berada di rumah sendiri agar muda untuk mengambil darah dan yang lainnya, suara sunyi yang menemani mereka berdua beraksi, akhirnya ia mendapatkan mangsa yang didapat.
" ayo beraksi kau bantu aku dulu Arya." Ucap Wardani
" iya ayo, segera." Jawab Arya
" Siapa kalian, tolong...!!! " Ucap perawan itu
" Diam kau, aku akan membunuhmu dan aku butuh apa yang kau miliki bersiaplah." Ucap Wardani dengan tega dan menghisap dengan mulutnya
Jlep...!!! Tubuh tertusuk pisau Wardani.
" Minum darah itu Wardani, dan ambil sedikit darah di cawan ini." Ucap Arya
Di mulut Wardani tersisa darah yang berada di selah-selah mulutnya yang segar, merah merona iya hisap, tak disangka di rumahnya kebetulan terdapat jaka.
" Pucuk dicinta ulam pun tiba, ternyata di rumah sini terdapat jaka, kita tak susah mencari di luar sana." Ucap Arya
" Iya buruan. " Jawab Wardani
" Siapa kalian, " Ucap Jaka
" Diam, berikan semua yang kau miliki, siaplah, aku akan membunuhmu." Ucap Arya
" Hisaplah secepat mungkin, kau harus meminum yang banyak karena kau Laki-laki agar kuat, jangan lupa ambil darah sedikit di cawan itu. " Ucap Wardani
" Sudah lengkap semua yang kita butuhkan, ayo kita mencari rencana, agar jejak tidak diketahui oleh warga, bagaimana kalau kita lepaskan anjing disitu agar dia dimakan bangkai mayatnya. " Ucap Arya
"Bagus juga ide kamu." Jawab Wardani
" Sudah ayo kita ke hutan lagi. " Ucap Arya
" Ayo." Jawab Wardani
Mereka kembali menuju ke hutan belantara tersebut untuk segera menyiapkan syarat yang akan di gunakan untuk membuka gua Anoman, ia bersiap bersih diri di sungai di samping hutan, bersiap untuk menerima tantangan yang di ajukan oleh Nenek Ayu, Apa mereka berhasil melakukan semua ritual dan syarat-syarat itu?.
###
Assalamu'alaikum minta dukungan author dalam berkarya ya, vote, like, serta share karya author ke teman kalian Karena vote, like dan share adalah penting untuk saya.
Ojo lali lho yo komentar, kritik dan saran untuk perbaikan.
Ayo tungguin kelanjutan ceritanya seru banget....
Matur suwun salam oc ( ochim chim).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Novi Kartika Sari
serem banget syaratnya...
2021-07-31
1
wini nurwulan
ngeri banget ya
2021-07-03
1