CHAPTER 13 MEMPERKOSA WARDANI

Setelah acara syukuran di rumah Hartono selesai, Wardani buru-buru segera pulang kerumahnya, ditengah malam, acara yang berbarengan dengan acara Trimoko dan komplotan, yang sedang pesta mabuk-mabukan di balai desa, Trimoko dan komplotan bermabuk-mabukkan di tempat itu, suasana yang hening dan sepi yang membuat Wardani terancam.

" Bos, hari ini kita bersenang- senang, aku senang sekali merasakan hidup seperti ini." Ucap Sofyan

" Ah... Sudah nikmatilah minuman ini." Jawab Trimoko

" Habiskan sesukamu sahabat. " Sahut Arman

" Jangan banyak-banyak bos." Sahut Arya

" Ah..., kamu diam saja,kau tak ikut diamlah disana. " Ucap Trimoko

" Dasar cupu. " Sahut Sofyan

" Ayo nikmati sepuasmu. " Ucap Trimoko

Tak disangka Wardani pulang melewati Balai desa yang searah dengan rumahnya, Sofyan melihat Wardani lewat, suasana seram, jalan yang sepi dan gelap, tak disangka ia tak sadar ia memiliki rencana ingin memperkosa Wardani.

" Bisa kau lihat, itu ada wanita buruk rupa sedang lewat. " Ucap Sofyan

" Aku merasa ingin memeluknya, aku lagi kepengin gituan bos. " Jawab Arman

" Tapi dia jelek dan buruk rupa. " Ucap Trimoko

" Tidak usah pikir yang penting kita senang dulu Bos." Jawab Sofyan

" Jangan Bos itu kelakuan hina, jangan buat desa kita makin kotor. " Sahut Arya

" Diam kau tak ikut-ikutan diam saja. " Ucap Trimoko

" Ayo buruan. " Jawab Sofyan

" Jangan Bos. " Sahut Arya

" Tolong...!!! Jangan.... Lepaskan, apa yang kau lakukan kepadaku. " Ucap Wardani

" Ayo temani aku, satu malam saja," Ucap Trimoko

"Jangan Mas, memang aku suka kepadamu, tapi jangan begini caranya, jangan ambil kehormatan ku. " Sahut Wardani

" Tolong... Tolong... Tolong !!! Ucap Wardani

" Bos, jangan kasihan Wardani, kalian lagi mabuk tidak sadar. " Jawab Arya

" Dia. kau Arya, jangan ikut campur. " Sahut Sofyan

Wardani terlepas dari jeratan Trimoko yang sedang mabuk, Wardani lari dan dikejar terus olehnya, tak disangka ada seorang yang melewati jalan disitu yang mengerti Wardani mau di perkosa, akhirnya warga itu berani untuk membangunkan warga dengan memukul kentongan di pos kamling, agar segera menyusul dan mengejar Wardani ke arah hutan.

" Ada apa kau membangun kami di tengah malam seperti ini, ayo tolong Wardani dia mau di perkosa." salah satu Warga

" Oleh siapa, kamu tau darimana. " Warga lainnya

" Tadi saya lihat, ketika saya tak sengaja mau keluar untuk membeli obat buat istriku yang lagi sakit, saya lihat Wardani di kejar oleh Komplotan Trimoko yang sedang mabuk, ayo buruan bantu dia, " Ucap Warga

Para warga berbondong-bondong untuk segera mengejar Wardani ke hutan, sepi dan gelap keadaan hutan, suara baung serigala dan suara burung Hut-hut, pacuan kuda yang kuat dan berlari sekencang-kencangnya. Sinar obor api yang dibawa para warga sekitar yang memberikan penerangan.

" Berhenti kamu, apa yang kau lakukan. " Warga

" Tolong, Dia mau memperkosaku. " Jawab Wardani

" Bos, para warga kesini, bagaimana ini bos. " Ucap Sofyan

" Tenang saja kita tuduh Arya yang mau memperkosa dia dan kita jatuhkan di dekatnya. " Ucap Trimoko

" Bos, kau sungguh penghinaan, beraninya kau korbankan sahabatmu sendiri demi

keserakahan mu, dia setia padamu." Jawab Arman

" Gila kau." Sahut Sofyan

" Sudah kalian mau dikeroyok dan mati dan diadili oleh ayahku, " Ucap Trimoko

" Berhenti semua, bisa kita jelaskan, tenang. " Ucap Trimoko

" Begini memang kami mabuk tetapi saya dan lainnya mau membantunya, Wardani yang mau diperkosa oleh Arya, coba lihat dia terjatuh disitu, saling pegang tangan dan merangkulnya." Ucap Trimoko

" Bohong, aku hanya membantu Wardani dari ulah mereka yang mau memperkosanya." Jawab Arya

" Bohong dia mengelak, aku mau membantu Wardani, dan ia mau menfitnah ku." Ucap Arya

" Tolong dengarkan Arya, dia hanya melindungiku darinya." Jawab Wardani

" Jangan bohong. " Sahut Sofyan

" Ternyata kamu tega kepadaku, aku sudah setia yang selalu di pihakmu sekarang kau berani menghianatiku, kau sangat gila. " Ucap Arya

" Tapi gimana lagi kau bersalah, apakah aku harus membela yang bersalah? " Jawab Trimoko

" Berdebah kau. " Ucap Arya

" Sudah jelas, semua perbuatan Arya. " Sahut Sofyan

" Kita usir wanita dan laki-laki ini dari kampung sini." Para warga

" Ayo kita Usir. " Ucap Trimoko

Wardani dan Arya pun berlari menuju hutan terlarang yang terkenal angker dan para warga berhenti di batas tersebut, para warga meninggalkan hutan serta membiarkan mereka hilang dan dimakan hewan buas.

" Kau sangat keterlaluan bos, kau tega membuat Arya tercoreng nama baiknya." Ucap Sofyan.

" Sudah kau jangan hiraukan dia." Jawab Trimoko.

" Gila lho, sudah lupakan." Sahut Arman.

Hutan yang terkenal seram dan angker itu mereka berdua tak mengharukan, gelap gulita dan suara seram menghampiri mereka, mereka tetap tegar dan sabar, ia hanya beristirahat untuk sementara waktu di Hutan.

" Saya tidak menyangka, bahwa Trimoko tega kepadaku ia berani memfitnahku, aku yang melakukan perbuatan keji ini kepadamu Wardani. " Ucap Arya

" Terima kasih kau sudah membantuku, aku juga tidak menyangka bahwa Mas Trimoko setega itu. " Jawab Wardani

" Iya tidak apa-apa, aku ingin membalaskan sakit hatiku dan semua pengorbananku selama aku mengabdi kepadanya dan dia harus merasakan luka yang ku Terima, dia harus membalasnya dengan luka yang lebih sakit." Ucap Arya

" Jangan, semua perbuatan dilarang oleh agama, aku takut semua perbuatan itu. "Jawab Wardani

" Kamu mau menahan sakit mu selama ini, Trimoko yang kau cinta suka mencapakan mu, membuatmu sakit hati, dia sudah banyak membuatmu malu, apakah kau Terima perlakuan kepadamu dan keluargamu." Ucap Arya

Tiba-tiba biyung dan Abah datang di hutan.

" Sayang ayo lah, ini kesempatan kalian untuk membalaskan dendam, apa yang di bilang Arya itu benar, " Ucap Biyung

" Biyung dan Abah, kalian bisa di hutan ini, " Jawab Wardani

" Iya Biyung sudah tau kalian pasti lari di hutan terlarang ini, " Ucap Biyung

" Apakah Biyung tau, semua ini," Ucap Wardani

" Iya, Biyung tau semuanya, " Jawab Biyung

" Balaskan dendammu yang membuat hatimu sakit sayang, kamu ingat semua perlakuan Trimoko dan keluarganya terhadapmu dan keluarga kita, apa lagi setiap orang yang ikut campur dan membantu Trimoko, aku yakin kalau kamu bisa melakukan semuanya, coba kau lupakan sejenak ilmu yang diberikan Hartono, untuk Membalaskan dendam mu." Ucap Biyung

" Dengan cara apa, semua warga sudah mengusirku dari rumah dan desa itu dengan ramai, serta Arya dia dibohongi oleh MasTrimoko. " Jawab Wardani

" Tenanglah, Biyung akan membantumu, Jika kau siap Biyung akan memberitahukan semua kepadamu." Ucap Biyung

" Datanglah ditengah hutan angker bersama Arya, kau akan bertemu sesuatu yang akan menantimu. " Sahut Abah

" Iya sayang, kamu pergilah kesana nanti terdapat gua Anoman, disitu akan di berikan sesuatu untukmu, bersama Arya cepatlah kesana serta bermalam disana." Sahut Biyung

" Iya, Wardani dan Arya akan kesana, aku akan mengikuti apa yang di katakan nya, agar aku bisa membalaskan dendamku." Ucap Wardani dengan teriak keras

" Pergilah setelah kau berhasil datanglah kerumah Biyung dan Abah lagi dengan Arya, semua sudah Biyung atur untuk membantu mu." Jawab Biyung

" Iya Biyung." Jawab Wardani

" Biyung dan Abah pamit." Ucap Biyung

Wardani dan Arya melangkah meninggalkan hutan itu untuk menuju ke tengah hutan, semakin kedalam semakin gelap gulita, suara seram menghampiri, suara burung hantu bersahutan, suara hewan kecil di hutan berdekur, suara baung serigala begitu keras, terasa sepi sunyi tiada siapa, bulu roma berdiri seketika dan dan tiba-tiba, tidak mengurangi niatan Wardani dan Arya untuk sampai ke tengah hutan untuk menemukan gua anoman, tiba di tengah hutan Wardani dan Arya tidak menemukan gua Anoman hanya terdapat hutan belantara,meraka kebinggungan.

" Wardani kita sudah di tengah hutan, mana gua Anoman tersebut, ini hanya hutan yang terbentang luas. " Ucap Arya

" Aku juga tidak tau Arya, kata Biyung kita harus menuju ke tengah hutan ini, untuk seterusnya aku belum tau." Jawab Wardani

" Coba kamu ingat, sebelumnya Biyung kamu pernah cerita tentang daerah sini tidak." Ucap Arya

" Aku tidak pernah mendengarkan cerita dari Biyungku tetapi aku pernah bertemu dengan nenek tua yang menemuiku, jangan pernah pergi ke hutan sini karena sangat berbahaya, jika tidak ada keperluan, coba aku ingat -ingat dulu."Jawab Wardani

" Coba ingat-ingat dulu. " Ucap Arya

" Aku ingat nenek tua itu datang ketika aku tertidur disini, coba aja kita tidur sebentar, tidak tau jika nanti datang nenek tua itu yang akan memberikan kita petunjuk." Ucap Arya

" Ya sudah kita tidur aja dulu, aku ambil alas disana bentar tunggu disini ya. " Jawab Wardani

Mereka berdua sejenak mengingat pertemuan Wardani dengan nenek dihutan terlarang, ia mencoba sejenak tidur, sambil menunggu kedatangan nenek tua. Suara burung bersahutan dan hutan makin larut makin sepi dan suara makin sunyi, hewan jangkrik berbunyi nyaring dan katak-karak gorek di sungai tengah hutan.

Tengah malam.

Tiba-tiba nenek itu muncul dari tengah hutan, cahaya merah bersinar putih keluar dari balik lubang itu, muncul perlahan-lahan dari ujung rambut hingga kaki muncul di atas permukaan. Rambut panjang dan lurus terhelai panjang sampai di panggul, bermuka cantik mulus, kuku panjang, berbaju putih besar beromba-romba.

" Haha.... Wanita ini telah datang ke hutan, pasti ini putri Sumi yang akan mengikuti aliranku, kau sangat luar biasa. " Ucap Nenek ayu

" Cucu bangun." Nenek ayu

" Nenek kau datang juga, aku menunggu mu." Ucap Wardani

" Bangun Arya...." Ucap Wardani

membangunkan Arya

" Iya.... " Jawab Arya sambil mengisi tenaga untuk bangun

" Ada apa kau kesini anak manis, ada perlu apa kau datang ke hutan belantara ini." Ucap Nenek ayu

" Aku sangat dendam kepada orang di desaku, aku mau membalas dendamkan perasaanku selama ini, dan Arya juga ingin membalas dendam atas perlakuan teman dekatnya yang tega mengkhianatinya." Jawab Wardani.

" Oh begitu anak manis " Ucap Nenek ayu

" Iya." Sahut Arya

" Aku akan memberikan sesuatu untukmu, sebelum kau memiliki semua, apakah berdua sanggup memberikan syarat dan tumbal setiap tahunnya." Ucap Nenek Ayu

" Apa ada tumbal dan syarat." Ucap berdua

" Iya itu sudah menjadi ketentuannya, karena syarat untuk mendapat semuanya dan tumbal akan membuatmu muda dan tambah ilmumu. " Ucap Nenek Ayu

" Syaratnya apa Nek." Jawab Wardani

" Kalian berdua, di malam hari ini harus membunuh 1 perawan untuk Arya, dan 1 jaka muda untuk Kamu anak manis, haha." Ucap Nenek Ayu

" Apapun harus aku lakukan untuk membalas dendamku, kamu siapa Arya. " Jawab Wardani

" Siap, aku juga siap melakukan syarat itu." Sahut Arya

" Jika kau sudah, minumlah darahnya, setelah itu ambil jantungnya serta alat reproduksinya, bawalah dan bermalam lah di sungai itu dengan bertapa, setelah itu kau bangun ditengah malam dari tapa , berdua harus bertapa di tengah hutan ini, setelah itu jika terdapat sebuah teka-teki yang akan membuka pintu gua anoman dan akan bertemu denganku, untuk melanjutkan ilmumu. " Ucap Nenek Ayu

" Iya Nenek." Jawab Wardani

" Jangan lupa. " Sahut Nenek Ayu

Seketika itu Nenek Ayu hilang secara tiba-tiba, membuat Wardani dan Arya kebinggungan mencarinya.

" Sudah tidak usah mencarinya, kita fokus untuk mencari syarat hari ini agar besok tinggal kita melakukan langkah selanjutnya." Ucap Wardani

" Iya buruan, karena waktu masih malam, kita ambil yang sedang tertidur." Jawab Arya

" Itu rencana bagus ketika dia tidur, maka akan membantu rencana kita dengan mudah. " Ucap Wardani

" Buruan kita menuju ke rumah warga." Jawab Arya

Mereka menuju ke rumah warga, memilih dan mencari para perawan dan jaka yang berada di rumah sendiri agar muda untuk mengambil darah dan yang lainnya, suara sunyi yang menemani mereka berdua beraksi, akhirnya ia mendapatkan mangsa yang didapat.

" ayo beraksi kau bantu aku dulu Arya." Ucap Wardani

" iya ayo, segera." Jawab Arya

" Siapa kalian, tolong...!!! " Ucap perawan itu

" Diam kau, aku akan membunuhmu dan aku butuh apa yang kau miliki bersiaplah." Ucap Wardani dengan tega dan menghisap dengan mulutnya

Jlep...!!! Tubuh tertusuk pisau Wardani.

" Minum darah itu Wardani, dan ambil sedikit darah di cawan ini." Ucap Arya

Di mulut Wardani tersisa darah yang berada di selah-selah mulutnya yang segar, merah merona iya hisap, tak disangka di rumahnya kebetulan terdapat jaka.

" Pucuk dicinta ulam pun tiba, ternyata di rumah sini terdapat jaka, kita tak susah mencari di luar sana." Ucap Arya

" Iya buruan. " Jawab Wardani

" Siapa kalian, " Ucap Jaka

" Diam, berikan semua yang kau miliki, siaplah, aku akan membunuhmu." Ucap Arya

" Hisaplah secepat mungkin, kau harus meminum yang banyak karena kau Laki-laki agar kuat, jangan lupa ambil darah sedikit di cawan itu. " Ucap Wardani

" Sudah lengkap semua yang kita butuhkan, ayo kita mencari rencana, agar jejak tidak diketahui oleh warga, bagaimana kalau kita lepaskan anjing disitu agar dia dimakan bangkai mayatnya. " Ucap Arya

"Bagus juga ide kamu." Jawab Wardani

" Sudah ayo kita ke hutan lagi. " Ucap Arya

" Ayo." Jawab Wardani

Mereka kembali menuju ke hutan belantara tersebut untuk segera menyiapkan syarat yang akan di gunakan untuk membuka gua Anoman, ia bersiap bersih diri di sungai di samping hutan, bersiap untuk menerima tantangan yang di ajukan oleh Nenek Ayu, Apa mereka berhasil melakukan semua ritual dan syarat-syarat itu?.

###

Assalamu'alaikum minta dukungan author dalam berkarya ya, vote, like, serta share karya author ke teman kalian Karena vote, like dan share adalah penting untuk saya.

Ojo lali lho yo komentar, kritik dan saran untuk perbaikan.

Ayo tungguin kelanjutan ceritanya seru banget....

Matur suwun salam oc ( ochim chim).

Terpopuler

Comments

Novi Kartika Sari

Novi Kartika Sari

serem banget syaratnya...

2021-07-31

1

wini nurwulan

wini nurwulan

ngeri banget ya

2021-07-03

1

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 1 GADIS BURUK RUPA
2 CHAPTER 2 KAYU BAKAR DI HUTAN BELANTARA
3 CHAPTER 3 ULAH TRIMOKO
4 CHAPTER 4 JENG AYU PERTAMA
5 CHAPTER 5 BAIK HATI HARTONO
6 CHAPTER 6 MBAK WARSI
7 CHAPTER 7 PARWATI
8 CHAPTER 8 PENDIRIAN WARDANI
9 CHAPTER 9 PARWATI DIUSIR
10 CHAPTER 10 MENFINTNAH WARDANI
11 CHAPTER 11 JASMIN SANG PENGKHIANAT
12 CHAPTER 12 HARTONO TAK TAKLUK
13 CHAPTER 13 MEMPERKOSA WARDANI
14 CHAPTER 14 KUNCI GUA ANOMAN
15 CHAPTER 15 SUSUK ANOMAN
16 CHAPTER 16 HILANGNYA WARDANI DAN ARYA
17 CHAPTER 17 MENEMUI NENEK AYU
18 CHAPTER 18 KEMBALINYA WARDANI DAN ARYA
19 CHAPTER 19 KELUARNYA WARDANI DAN ARYA
20 CHAPTER 20 JENG AYU DUA
21 CHAPTER 21 KEMARAHAN TRIMOKO
22 CHAPTER 22 PERASAAN HARTONO
23 CHAPTER 23 KEDATANGAN RAHMA
24 CHAPTER 24 TUMBAL KEKASIH
25 CHAPTER 25 KERESAHAN WARGA DESA
26 CHAPTER 26 KEMATIAN SOFYAN
27 CHAPTER 27 DENDAM ARYA 1
28 CHAPTER 28 KEMATIAN ARMAN
29 CHAPTER 29 KEMARAHAN TRIMOKO 2
30 CHAPTER 30 TUMBAL KEMBAR
31 CHAPTER 31 LURAH DARSO JATUH HATI
32 CHAPTER 32 KERIBUTAN 4 ISTRI LURAH DARSO
33 CHAPTER 33 SELINGKUH
34 CHAPTER 34 RINDU DI JODOHKAN
35 CHAPTER 35 TUMBAL JASMINE SI ANAK KOTA
36 CHAPTER 36 PINANGAN RINDU
37 CHAPTER 37 KEKHAWATIRAN BIYUNG SUMI
38 CHAPTER 38 PERNIKAHAN ARYA DAN RINDU
39 CHAPTER 39 PERPINDAHAN WARDANI
40 CHAPTER 40 BERCINTA DENGAN WARDANI
41 CHAPTER 41 KECURIGAAN MARNO
42 CHAPTER 42 KEMATIAN MARNO
43 CHAPTER 43 FITNAH KEJAM KEPADA AISYAH
44 CHAPTER 44 SIKSA RINDU
45 CHAPTER 45 SADIS TERHADAP KELUARGA ARYA
46 CHAPTER 46 KEMARAHAN ARYA 2
47 CHAPTER 47 TUMBAL ZAINAB
48 CHAPTER 48 KEHAMILAN RINDU
49 CHAPTER 49 TUMBAL BAYI RINDU
50 CHAPTER 50 TEROR BAYI RINDU
51 CHAPTER 51 TEROR TRIMOKO
52 CHAPTER 52 RINDU TERGONCANG
53 CHAPTER 53 RINDU DI PASUNG
54 CHAPTER 54 LARAS HAMIL
55 CHAPTER 55 LARAS BUNUH DIRI
56 CHAPTER 56 RENCANA MEMBUNUH NENEK AYU
57 CHAPTER 57 RENCANA DI GUA ANOMAN
58 CHAPTER 58 KUNCI KEMATIAN
59 CHAPTER 59 KEMATIAN NENEK AYU
60 CHAPTER 60 KEPULANGQN WARDANI
61 CHAPTER 61 PENGHISAPAN MANTRA
62 CHAPTER 62 PENYAMBUTAN RENALDI DAN IBU
63 CHAPTER 63 KEMARAHAN BIYING SUMI 2
64 CHAPTER 64 KEBOHONGAN BIYUNG SUMI
65 CHAPTER 65 KECURIGAAN WARDANI
66 CHAPTER 66 KAMAR RAHASIA
67 CHAPTER 67 KEMATIAN RAHARJA
68 CHAPTER 68 PENGANTI RAHARJA
69 CHAPTER 69 RITUAL ARWAJA
70 CHAPTER 70 RITUAL PERSEMBAHAN
71 CHAPTER 71 TIGA BERSAUDARA
72 CHAPTER 72 MASUK PERANGKAP
73 CHAPTER 73 JAWABAN KEMATIAN
74 CHAPTER 74 AMARAH
75 CHAPTER 75 WAJAH SETAN
76 CHAPTER 76 PERNIKAHAN AMAR
77 CHAPTER 77 KEMATIAN AMAR
78 CHAPTER 78 SALING BERSAING
79 CHAPTER 79 PENGABDI SETAN
80 CHAPTER 80 TURUN RANJANG
81 CHAPTER 81 MATI KEJAM
82 CHAPTER 82 RAHASIA TERDIAM
83 CHAPTER 83 MAYAT HIDUP
84 CHAPTER 84 BERMAIN API
85 CHAPTER 85 TEROR WARDANI 2
86 CHAPTER 86 KEBAHAGIAN BIYUNG SUMI
87 CHAPTER 87 KECURIGAAN WARDANI 2
88 CHAPTER 88 JANJI AMOR
89 CHAPTER 89 MASUK KANDANG MACAN
90 CHAPTER 90 PERNIKAHAN AMOR
91 CHAPTER 91 KECURIGAAN BIYUNG ZUBAIDAH
92 CHAPTER 92 TERBONGKAR RAHASIA
93 CHAPTER 93 KEMATIAN AMOR
94 CHAPTER 94 HUKUMAN PEDIH
95 CHAPTER 95 HUKUMAN
96 CHAPTER 96 DUKUN
97 CHAPTER 97 MURKA DUKUN
98 CHAPTER 98 BERMUKA DUA BIYUNG ZUBAIDAH
99 CHAPTER 99 CINTA MATI
100 CHAPTER 100 TUBUHNYA TERBAKAR
101 CHAPTER 101 BERDUSTA
102 CHAPTER 102 SENJATA MAKAN TUAN
103 CHAPTER 103 PEMBUNUH PEMUDA
104 CHAPTER 104 PERNIKAHAN LURAH DAN WARDANI
105 CHAPTER 105 MENJADI NYONYA
106 CHAPTER 106 BABU
107 CHAPTER 107 KEBUSUKAN TERBONGKAR
108 CHAPTER 108 TERPESONA
109 CHAPTER 109 KEKASIH GELAP
110 CHAPTER 110 TERGODA
111 CHAPTER 111 SELINGKUH
112 CHAPTER 112 DI JODOHKAN
113 CHAPTER 113 MENGAMBIL KEPUTUSAN
114 CHAPTER 114 MEMINANG RANI
115 CHAPTER 115 PERNIKAHAN TRIMOKO DAN RANI
116 CHAPTER 116 BOYONG
117 CHAPTER 117 KDRT
118 CHAPTER 118 KERINDUAN LAKSONO
119 CHAPTER 119 CINTA TERLARANG
120 CHAPTER 120 KELAKUANNYA BIYUNG SUMI
121 CHAPTER 121 INGKAR JANJI
122 CHAPTER 122 RENCANA ARYA
123 CHAPTER 123 KEMARAHAN LURAH DARSO
124 CHAPTER 124 ULAH ARYA
125 CHAPTER 125 TERBONGKAR
126 CHAPTER 126 KEMATIAN BIYUNG ZUBAIDAH
127 CHAPTER 127 RINDU TERINGAT
128 CHAPTER 128 CEMBURU
129 CHAPTER 129 DI MANFAATKAN
130 CHAPTER 130 SALING BEREBUT
131 CHAPTER 131 PEMBUNUHAN EYANG NARNI
132 CHAPTER 132 KERJASAMA
133 CHAPTER 133 PENCARIAN PEMBUNUHAN EYANG NARNI
134 CHAPTER 134 KEMATIAN SEMUA KOMPLOTAN TRIMOKO
135 CHAPTER 135 PENGAKUAN PARWATI
136 CHAPTER 136 PERANG SEDARAH
137 CHAPTER 137 KEMATIAN ARYA
138 CHAPTER 138 DENDAM TERBALASKAN
139 CHAPTER 139 KEMATIAN TRIMOKO
140 CHAPTER 140 KISAH CINTANYA
141 FLASHBACK
142 PROLOG SA
143 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 143 Episodes

1
CHAPTER 1 GADIS BURUK RUPA
2
CHAPTER 2 KAYU BAKAR DI HUTAN BELANTARA
3
CHAPTER 3 ULAH TRIMOKO
4
CHAPTER 4 JENG AYU PERTAMA
5
CHAPTER 5 BAIK HATI HARTONO
6
CHAPTER 6 MBAK WARSI
7
CHAPTER 7 PARWATI
8
CHAPTER 8 PENDIRIAN WARDANI
9
CHAPTER 9 PARWATI DIUSIR
10
CHAPTER 10 MENFINTNAH WARDANI
11
CHAPTER 11 JASMIN SANG PENGKHIANAT
12
CHAPTER 12 HARTONO TAK TAKLUK
13
CHAPTER 13 MEMPERKOSA WARDANI
14
CHAPTER 14 KUNCI GUA ANOMAN
15
CHAPTER 15 SUSUK ANOMAN
16
CHAPTER 16 HILANGNYA WARDANI DAN ARYA
17
CHAPTER 17 MENEMUI NENEK AYU
18
CHAPTER 18 KEMBALINYA WARDANI DAN ARYA
19
CHAPTER 19 KELUARNYA WARDANI DAN ARYA
20
CHAPTER 20 JENG AYU DUA
21
CHAPTER 21 KEMARAHAN TRIMOKO
22
CHAPTER 22 PERASAAN HARTONO
23
CHAPTER 23 KEDATANGAN RAHMA
24
CHAPTER 24 TUMBAL KEKASIH
25
CHAPTER 25 KERESAHAN WARGA DESA
26
CHAPTER 26 KEMATIAN SOFYAN
27
CHAPTER 27 DENDAM ARYA 1
28
CHAPTER 28 KEMATIAN ARMAN
29
CHAPTER 29 KEMARAHAN TRIMOKO 2
30
CHAPTER 30 TUMBAL KEMBAR
31
CHAPTER 31 LURAH DARSO JATUH HATI
32
CHAPTER 32 KERIBUTAN 4 ISTRI LURAH DARSO
33
CHAPTER 33 SELINGKUH
34
CHAPTER 34 RINDU DI JODOHKAN
35
CHAPTER 35 TUMBAL JASMINE SI ANAK KOTA
36
CHAPTER 36 PINANGAN RINDU
37
CHAPTER 37 KEKHAWATIRAN BIYUNG SUMI
38
CHAPTER 38 PERNIKAHAN ARYA DAN RINDU
39
CHAPTER 39 PERPINDAHAN WARDANI
40
CHAPTER 40 BERCINTA DENGAN WARDANI
41
CHAPTER 41 KECURIGAAN MARNO
42
CHAPTER 42 KEMATIAN MARNO
43
CHAPTER 43 FITNAH KEJAM KEPADA AISYAH
44
CHAPTER 44 SIKSA RINDU
45
CHAPTER 45 SADIS TERHADAP KELUARGA ARYA
46
CHAPTER 46 KEMARAHAN ARYA 2
47
CHAPTER 47 TUMBAL ZAINAB
48
CHAPTER 48 KEHAMILAN RINDU
49
CHAPTER 49 TUMBAL BAYI RINDU
50
CHAPTER 50 TEROR BAYI RINDU
51
CHAPTER 51 TEROR TRIMOKO
52
CHAPTER 52 RINDU TERGONCANG
53
CHAPTER 53 RINDU DI PASUNG
54
CHAPTER 54 LARAS HAMIL
55
CHAPTER 55 LARAS BUNUH DIRI
56
CHAPTER 56 RENCANA MEMBUNUH NENEK AYU
57
CHAPTER 57 RENCANA DI GUA ANOMAN
58
CHAPTER 58 KUNCI KEMATIAN
59
CHAPTER 59 KEMATIAN NENEK AYU
60
CHAPTER 60 KEPULANGQN WARDANI
61
CHAPTER 61 PENGHISAPAN MANTRA
62
CHAPTER 62 PENYAMBUTAN RENALDI DAN IBU
63
CHAPTER 63 KEMARAHAN BIYING SUMI 2
64
CHAPTER 64 KEBOHONGAN BIYUNG SUMI
65
CHAPTER 65 KECURIGAAN WARDANI
66
CHAPTER 66 KAMAR RAHASIA
67
CHAPTER 67 KEMATIAN RAHARJA
68
CHAPTER 68 PENGANTI RAHARJA
69
CHAPTER 69 RITUAL ARWAJA
70
CHAPTER 70 RITUAL PERSEMBAHAN
71
CHAPTER 71 TIGA BERSAUDARA
72
CHAPTER 72 MASUK PERANGKAP
73
CHAPTER 73 JAWABAN KEMATIAN
74
CHAPTER 74 AMARAH
75
CHAPTER 75 WAJAH SETAN
76
CHAPTER 76 PERNIKAHAN AMAR
77
CHAPTER 77 KEMATIAN AMAR
78
CHAPTER 78 SALING BERSAING
79
CHAPTER 79 PENGABDI SETAN
80
CHAPTER 80 TURUN RANJANG
81
CHAPTER 81 MATI KEJAM
82
CHAPTER 82 RAHASIA TERDIAM
83
CHAPTER 83 MAYAT HIDUP
84
CHAPTER 84 BERMAIN API
85
CHAPTER 85 TEROR WARDANI 2
86
CHAPTER 86 KEBAHAGIAN BIYUNG SUMI
87
CHAPTER 87 KECURIGAAN WARDANI 2
88
CHAPTER 88 JANJI AMOR
89
CHAPTER 89 MASUK KANDANG MACAN
90
CHAPTER 90 PERNIKAHAN AMOR
91
CHAPTER 91 KECURIGAAN BIYUNG ZUBAIDAH
92
CHAPTER 92 TERBONGKAR RAHASIA
93
CHAPTER 93 KEMATIAN AMOR
94
CHAPTER 94 HUKUMAN PEDIH
95
CHAPTER 95 HUKUMAN
96
CHAPTER 96 DUKUN
97
CHAPTER 97 MURKA DUKUN
98
CHAPTER 98 BERMUKA DUA BIYUNG ZUBAIDAH
99
CHAPTER 99 CINTA MATI
100
CHAPTER 100 TUBUHNYA TERBAKAR
101
CHAPTER 101 BERDUSTA
102
CHAPTER 102 SENJATA MAKAN TUAN
103
CHAPTER 103 PEMBUNUH PEMUDA
104
CHAPTER 104 PERNIKAHAN LURAH DAN WARDANI
105
CHAPTER 105 MENJADI NYONYA
106
CHAPTER 106 BABU
107
CHAPTER 107 KEBUSUKAN TERBONGKAR
108
CHAPTER 108 TERPESONA
109
CHAPTER 109 KEKASIH GELAP
110
CHAPTER 110 TERGODA
111
CHAPTER 111 SELINGKUH
112
CHAPTER 112 DI JODOHKAN
113
CHAPTER 113 MENGAMBIL KEPUTUSAN
114
CHAPTER 114 MEMINANG RANI
115
CHAPTER 115 PERNIKAHAN TRIMOKO DAN RANI
116
CHAPTER 116 BOYONG
117
CHAPTER 117 KDRT
118
CHAPTER 118 KERINDUAN LAKSONO
119
CHAPTER 119 CINTA TERLARANG
120
CHAPTER 120 KELAKUANNYA BIYUNG SUMI
121
CHAPTER 121 INGKAR JANJI
122
CHAPTER 122 RENCANA ARYA
123
CHAPTER 123 KEMARAHAN LURAH DARSO
124
CHAPTER 124 ULAH ARYA
125
CHAPTER 125 TERBONGKAR
126
CHAPTER 126 KEMATIAN BIYUNG ZUBAIDAH
127
CHAPTER 127 RINDU TERINGAT
128
CHAPTER 128 CEMBURU
129
CHAPTER 129 DI MANFAATKAN
130
CHAPTER 130 SALING BEREBUT
131
CHAPTER 131 PEMBUNUHAN EYANG NARNI
132
CHAPTER 132 KERJASAMA
133
CHAPTER 133 PENCARIAN PEMBUNUHAN EYANG NARNI
134
CHAPTER 134 KEMATIAN SEMUA KOMPLOTAN TRIMOKO
135
CHAPTER 135 PENGAKUAN PARWATI
136
CHAPTER 136 PERANG SEDARAH
137
CHAPTER 137 KEMATIAN ARYA
138
CHAPTER 138 DENDAM TERBALASKAN
139
CHAPTER 139 KEMATIAN TRIMOKO
140
CHAPTER 140 KISAH CINTANYA
141
FLASHBACK
142
PROLOG SA
143
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!