Malam hari.
Setelah malam itu Jasmin pulang ke kediamannya ia berencana untuk menggoda Hartono, Jasmin terdesak oleh perkataan Ningsih sahabat Wardani, Jasmin tidak mau di rendahkan dan dianggap remeh olehnya, urat nadinya berdetak cepat, seperti tak sabar untuk menaklukkan Hartono ustad di desa, genggam tangan yang tak sabar untuk berhasil untuk menakutkan Hartono agar ia berhasil dan mampu menghina Ningsih dan sahabatnya. Sembari ia mengatur rencana untuk mendapatkan yang ia mau.
" Aku benci dengan sahabat Wardani, ya beraninya tak percaya denganku, pasti kau akan mampu Jasmin, " Ucap Jasmin di depan kaca.
" Kau cantik, pasti semua laki-laki akan terpukau dan jatuh hati padamu, contohnya semua warga desa sudah jatuh hati padamu, bahkan Trimoko sudah di gengamanmu, kamu masih ada satu Jasmin ingat, Hartono, " Ucap Jasmin.
" Aku akan atur strategi untuk mendapatkanmu Hartono ku sayang, " Ucap Jasmin.
Keesokan harinya, Jasmin pagi-pagi sekali ia berjalan di desanya, Jasmin melihat keseharian Hartono, disaat itu Hartono pergi ke sawah untuk membersihkan Tanahnya, Yang membuat Jasmin memiliki seribu cara untuk mendapatkan. Ia memikirkan cara untuk esok harinya , dari semak ia bersembunyi. Ketika Hartono beristirahat tak disangka Wardani menghampiri dan memberikan sebuah sarapan pagi ke Hartono, yang membuat Jasmin terasa cemburu dan marah tak karuan dibalik semak.
" Mas, istirahat dulu, Wardani membawa Banyak bekal, ayo makan bersamaku," Ucap Wardani dari galeng sawah.
" Iya sebentar Wardani, Mas akan kesitu, " Jawab Hartono di tengah Sawah.
" Buruan mas keburu dingin, " Ucap Wardani.
" Iya, bentar ini menuju situ, " Jawab Hartono menuju Wardani.
" Dasar wanita kampung, berani-beraninya ia menganggu laki-laki yang aku sukai," Batin Jasmin.
" Aku pulang saja ahh, dari pada aku marah nanti ketahuan, besok tunggu apa yang aku lakukan kepada mu, " Ucap Jasmin sambil meninggalkan sawah.
" Gimana mas enak tidak masakan aku, " Ucap Wardani.
" Enak sangat, aku suka masakannya, " Jawab Hartono.
" Seandainya kau mencintaiku juga pasti aku akan senang Wardani, aku sudah lama menyukaimu, semenjak aku mengungkapkan kepadamu sampai sekarang cinta itu belum luntur, walaupun kau masih menyukai Trimoko," Batin Hartono.
" Mas ayo makan lagi, kenapa diam dan cuma di lihatin saja," Ucap Wardani.
" Iya.. Maaf tadi mas lagi kepikiran sawah terdapat wereng yang memakan tanaman padi ku, " Jawab Hartono.
" Oh apa benar itu mas, " Ucap Wardani.
" Iya.. Ya sudah kita lanjut makan dulu, setelah makan kita lanjut aktifkan, " Jawab Hartono.
Mereka melanjutkan aktivitas masing-masing, dengan kerja keras dan sungguh-sungguh ia segera selesai, tanaman makin subur dan ijo royo-royo, kain bersih tanpa noda, dan kerak kotor hilang terbasuh air sungai, air mengalir deras seperti angan cinta Hartono yang selama ini. Mereka berdua meninggalkan tempatnya, dan ia segera untuk bersiap nanti malam terdapat acara di rumah Hartono syukuran tentang adiknya Aisyah yang sebentar lagi lulus di pondok pesantrennya. Semua warga desa bebas datang karena undangan yang diberikan secara bebas, yang dimana di desa tersebut masih jauh dengan berbau keagamaan Islam.
" Nanti malam kau datang bersama Sahabat-sahabatmu, diacara syukuran Aisyah, " Ucap Hartono.
" Nanti malam ada acara Syukuran untuk Aisyah, Syukuran tentang apa Mas Hartono, kalau Wardani boleh tau," Jawab Wardani.
" Acara syukuran Aisyah yang sebentar lagi ia lulus dari pondok pesantrennya, jadi Mas membuat acara Syukuran untuk semua warga desa sini, " Ucap Hartono dengan tutur kata yang halus.
" Iya Mas nanti Wardani akan datang, " Jawab Wardani.
" Ya sudah ayo pulang waktu sudah mulai terik siang, nanti takut kesiangan, " Ucap Hartono.
" Iya Mas, mari, " Jawab Wardani.
Mereka berdua berjalan menyusuri jalan setapak di sawah, rumput -rumput hijau yang bergoyang, suara air sungai yang keras bak air terjun yang turun dari rasa cintanya, cuaca yang amat segar dan sinar matahari mulai terik ditengah kepala, pohon rindang di samping kanan -kiri serta kicau burung berpasangan di ranting pohong pilus di hutan.
Malam pun tiba.
Wardani berangkat ke rumah Hartono yang terdapat sebuah masjid di samping rumahnya, sorot merah oncor yang menyala membara merah, di tangan jari manisnya, berpakaian serba putih dan berkerudung putih sederhana yang membuat jatuh hati Hartono, dipertengahan jalan ia bertemu dengan Sahabat-sahabatnya dan wanita pengkhianat itu, yaitu Jasmin.
" Sayang, kamu hadir juga, diacara syukuran Adiknya Mas Hartono, " Ucap Ningsih.
" Iya aku di undang tadi ketika aku di sawah, Mas Hartono mengundangku, " Jawab. Wardani
" Kalau begitu mari kita berangkat bersama," Sahut Suwarni.
Tiba-tiba datang..
" Hai anak kampung, ketemu lagi sama kalian, bertiga wanita kampung, wau wanita buruk rupa juga hadir ya, " Ucap Jasmin dari belakang.
" Wanita ini lagi, cukup kau bilang, jangan buat kegaduhan di sini," Jawab Ningsih sambil maju ingin mendorong.
" Hust jangan Ningsih, jangan kau ladeni wanita seperti dia, sabarkan emosimu," Sahut Wardani sambil mencengahnya.
" Stut.. Waw hahahaah, kenapa tidak suka," Ucap Jasmin.
" Sudah ayo kita berangkat, jangan hiraukan wanita ini, nanti kita ketinggalan acara Mas Hartono, " Sahut Suwarni.
Mereka bertiga meninggalkan Jasmin sendiri, dan ia menuju ke rumah Hartono.
" Memangnya aku tidak bisa membuatmu malu di acara nanti, lihat aja, " Ucap Jasmin.
Suara rebana terdengar keras di balik jalan menuju rumah Hartono, para santri dan para tamu yang hadir mengenakan pakaian yang bersih, serba putih, Aisyah yang begitu cantik dan Mas Hartono begitu tampan mengenakan pakaian baju putih berkopiah hitam, pemain rebana yang begitu semangat memainkan alat yang ia pegang dan ia mainkan, suara sholawat yang di bawakan penyanyi begitu nyaman dan sejuk di hati.
" Assalamu'alaikum, mohon maaf telat Mas, " Ucap Wardani.
" Tidak apa-apa mbak Wardani, ini juga baru mau dimulai, " Jawab Aisyah menghampiri Wardani.
" Masya Alloh, kau begitu cantik dan sederhana Wardani, Membuat hati Mas ini semakin terpukau dan makin jatuh hati padamu, sayangnya kau belum menaruh hatiku di hatimu, Astagfirullah, aku pikir apa ini, " Batin Hartono.
" Ayo masuk sebentar lagi acaranya dimulai, " Jawab Hartono.
Semua para undangan mengikuti acara dengan baik dan lancar, setelah itu acara dilanjutkan makan-makan dan temu kangen bagi siapa yang mau mengobrol, kursi tertata sesuai dengan meja di depan halaman rumah Mas Hartono, Jasmin melakukan rencananya membuat malu Wardani dengan sengaja menumpahkan makannya ke baju Wardani, rencana itu gagal, dan Jasmin melakukan rencana lagi, ia berpura-pura tersandung agar di tolong oleh Mas Hartono al hasil dia dibantu oleh teman Aisyah yang ada didekatnya.
Bluk.... Piring terjatuh di pangkuan Wardani.
" Wau maaf gak sengaja, aku bersihkan ya, " Ucap Jasmin.
" Hey dasar wanita tak tau diri, kau sengaja kan menumpahkan Makanan di baju Wardani," Sahut Ningsih yang sedang marah.
" Sudah Ningsih, ini cuma kotoran makanan, sudah tidak enak di lihat tamu yang lain, " Ucap Wardani.
" Aku tidak rela jika kau diginiin terus sama wanita ini, kamu jangan terlalu polos Wardani," Jawab Ningsih.
" Sudah sudah tak papa, ayo Duduk, " Ucap Wardani.
" Maaf aku memang tak sengaja tadi, maaf ya Wardani, " Sahut Jasmin.
Aisyah menghampiri bangku Wardani dan segera di bawah ke kamarnya untuk menganti pakai yang kotor dengan bajunya, semua para tamu sejenak berdiri semua melihat keributan yang di buat oleh Jasmin, yang Membuat kegaduhan acara syukuran Aisyah.
" Maaf kamu siapa, kamu anak baru di desa sini," Ucap Hartono.
" Saya Jasmin saya anak baru di desa ini Mas, " Jawab Jasmin.
" Mohon maaf belum mukhrim," Ucap Hartono menolak jabat tangannya.
" Oh iya Mas, tidak papa, maaf tadi saya tidak bermaksud menumpahkan makanan di bajunya Wardani, " Jawab Jasmin.
" Tidak apa, semua orang masih punya kekurangan," Ucap Hartono.
" Dasar wanita penggoda, aku heran sama wanita ini apa sih mau dia, aku yakin tidak akan pernah kau dapatkan Hati Mas Hartono," Batin Ningsih.
" Aduh gusti wanita ini, sebel aku melihatnya, bermuka dua," Batin Suwarni.
" Aku sudah tau kau pasti sengaja dan tidak suka dengan Wardani, sadarkan dia ya Alloh," Batin Hartono.
" Ya sudah Mas, Jasmin mau ambil makan lagi, saya tinggal dulu ya, " Jawab Jasmin.
" Iya silakan, nikmati hidangan sesuka hati, " Jawab Hartono.
" Mas Ningsih boleh ngomong dengan Mas Hartono, " Ucap Ningsih.
" Silakan, sampaikan saja, " Jawab Hartono.
" Mas suka dengan wanita seperti apa sih, " Ucap Ningsih.
" A... K.. U.., suka wanita seperti w...," Ucap Hartono terdiam ketika Wardani datang dengan Aisyah.
" Wau cantik juga kau sayang, memakai bajunya Aisyah," Sahut Ningsih.
" Ternyata pas juga ya, " Sahut Suwarni.
" Iyakan cocokkan bajunya, apa lagi cocok menjadi pendamping kakakku Mas Hartono," Ucap Aisyah.
" Ahh.. Aisyah bisa saja, Banyak Wanita yang sempurna diluar sana Aisyah, " Jawab Wardani.
Terdiam sekejap ketika Aisyah mengucapkan bahwa Aisyah menyukai ia menjadi pendamping hidup untuk kakaknya tersayang, sembari itu Wardani membalas dengan lembut agar tidak membuat Aisyah bersedih yang belum tau tentangnya, walaupun Hartono sudah mengetahui jawaban dan ceritanya langsung oleh Wardani.
" Ya sudah Aisyah tinggal ya, Aisyah mau menemui teman -teman Aisyah, " Ucap Aisyah.
" Iya hati-hati ya, " Jawab Wardani.
" Mas acara malam ini lancar dan sukses, Semoga berkah dan menjadi suatu amal jariyah untuk keluarga Mas Hartono, " Ucap Wardani.
" Amin Terima kasih doanya, Wardani, " Jawab Hartono.
" Sama-sama," Ucap Wardani.
" Aku tidak rela dia bahagia, aku akan mendapatkan kau Hartono, aku akan melakukan rencanaku ini," Batin Jasmin
Jasmin melangkah demi setapak menuju bangku yang dekat dengan Hartono, untuk melakukan rencananya agar ia terjatuh akan di tolong Hartono yang Digadang-gadang menolongnya, rencana sudah disiapkan secara jauh hari, ternyata gagal juga.
Bruk...!!! Jasmin terjatuh.
"Hahaha" tawa pada semua tamu.
" Dasar Desa kampung, aku terjatuh malah di ketawain, kalau ini buka rencana aku aku tidak akan sudi jatuh seperti ini, sakit juga," Batin Jasmin.
Gerak refrek dari teman-teman Aisyah yang ada di sampingnya, yang membuat marah bertambah di raut mukanya, yang gagal membuat Hartono bangun dari dudukan untuk membantunya.
" Mbak mari bangun aku bantu berdua, " Ucap teman Aisyah.
" Aduh sebel aku, tidak sesuai dengan yang aku mau, gagal lagi, " Batin Jasmin.
" Iya Terima kasih sudah membantu ku ya, " Ucap Jasmin.
" Iya mbak sama-sama," Jawab teman Aisyah.
" Hahaha... Sengaja jatuh ya, ternyata sakit, " Sahut Ningsih.
" Tidak kok aku tersandung," Jawab Jasmin sambil kesal.
" Wau bagus sekali ya kau, bermuka dua, cocok, " Sahut Suwarni.
" Apa sih aku tidak mengerti yang kau katakan," Jawab Jasmin.
" Aduh pinter lagi kau wanita cantik," Jawab Ningsih.
" Sudah-sudah kau jangan memperkeruh suasana, " Ucap Wardani.
" Lagian dia mulai dulu lagi, " Sahut Ningsih.
" Udah," Sahut Suwarni.
" Awas kalian bertiga, aku balas semua ini nanti, " Batin Jasmin.
Malam semakin larut.
Acara syukuran selesai para undangan berbondong-bondong untuk pulang ke rumah masing-masing, bubar seperti semut merah yang rapi dalam mengawal lainnya, sebaris rapi bak seperti yang lain, semua istirahat dikarena semua tenaga dan rasa capek dirasa semua para Undangan, membaringkan kepala. sampailah mereka dirumah masing-masing, serta menikmati mimpi yang menemani malamnya. apakah Jasmin masih melakukan cara untuk mendapat hati Hartono.
###
Keesokan harinya, Jasmin tak lupa untuk merencanakan lagi aksinya untuk mendapatkan hati Hartono, beribu cara akan ia lakukan untuk mendapatkan cintanya, ia menunggu waktu yang tepat untuk beraksi, disebuah sawah yang sudah akan Digadang-gadang akan dibantu oleh Hartono, walaupun ia di bantu tetapi tidak mengurangi rasa cintanya Hartono kepada Wardani, ia tidak sama sekali jatuh hati pada Jasmin, malah dia tidak suka sikap Jasmin yang semurah itu. Pagi-pagi itu Seperti biasa semua warga beraktivitas di desanya, akhirnya aksi Jasmin dimulai.
Hartono yang menjaga tanaman padinya dari wereng hama sawah, Wardani dan sahabat yang mencuci pakaian di sungai, serta semua warga yang lainnya sibuk dengan perkerjaannya masing-masing.
" Ini waktunya aku bekasi rencana ku, " Batin Jasmin.
" Aku harus segera dan mulai sekarang, keburu dia pulang," Ucap Jasmin.
"Tanah longsor, tolong aku !!! Aku mau terjatuh ke sungai, " Tolong....!!! Ucap Jasmin.
" Itu kayaknya Jasmin mau terjatuh, Ayo bantu dia," Ucap Wardani.
" Alah itu alasan dan rekayasa Jasmin, " Sahut sahabatnya.
" Hust jangan begitu, ayo buruan bantu, " Ucap Wardani.
"Tolong...!!! Ada wanita yang mau jatuh di sungai, " Ucap Wardani.
Hartono berlari menuju suara Wardani, dan para warga yang lain berbondong-bondong segera menyusul.
" Ya Alloh, apa yang terjadi, ayo ulurkan tanganmu biar aku menarikmu, tolong warga yang lain membantu menarik ku, " Ucap Hartono.
" Siap," Jawab para warga.
Wardani panik dan binggung apa yang harus ia lakukan, para warga membantu menarik Hartono dan akhirnya wanita itu terselamatkan.
" Ahh kamu ini, mengapa kau menaruh kasihan padanya sahabat, " Ucap Ningsih.
" Tidak apa kan dia juga manusia ya butuh di bantu ketika kesusahan," Jawab Wardani.
" Terima kasih ya mas Hartono atas bantuannya," Ucap Jasmin sambil merangkul.
" Sama-sama, maaf bukan Muhrim, " Jawab Hartono dengan menolak rangkulannya.
" Terima kasihlah kepada Alloh juga Wardani dan para warga lainnya, semua berjasa atas kamu, " Jawab Hartono.
" Iya Terima kasih semua, " Jawab Jasmin.
" Ayo bubar," Para warga.
" Ya sudah saya mau lanjutkan menjaga tanaman padi saya, Assalamu'alaikum, " Ucap Hartono.
" Iya Mas, " Jawab Jasmin.
" Gagal lagi.. Gagal lagi, sebel," Batin Jasmin.
" Wau, apa yang aku katakan, kamu tidak bisa menaklukkan hati Mas Hartono, aku jamin deh, hahaha, " Ucap Ningsih.
" Diam kau wanita kampung, " Jawab Jasmin.
" Yang diam itu kamu, gimana sudah mengaku kalah, kalau belum lakukan aja sesuka mu pasti sama juga hasil nol," Ucap Ningsih.
" Hie sebel aku sama kamu, Awas, " Jawab Jasmin.
" Ningsih, selesaikan cucianmu," Sahut Wardani.
" Iya Wardani, ini mau menuju kesitu," Jawab Ningsih.
" Bay... Hahahaha," Ucap Ningsih.
" Awas kau, " Jawab Jasmin.
Jasmin gagal menaklukkan hati Hartono ustad tampan di desa, ia marah dan kalah atas segala ucapan sahabat Wardani, tidak akan mampu membuat hatinya jatuh kepelukan wanita lain, karena Hartono hanya milik Wardani. Apakah Jasmin masih melakukan cara untuk menaklukkan hati Hartono.
###
Assalamu'alaikum minta dukungan author dalam berkarya ya, vote, like, serta share karya author ke teman kalian Karena vote, like dan share adalah penting untuk saya.
Ojo lali lho yo komentar, kritik dan saran untuk perbaikan.
Ayo tungguin kelanjutan ceritanya seru banget....
Matur suwun salam oc ( ochim chim).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Mak ndut
jangan terlalu bertele² Thor.. mumet bacanya.. ntar lama² bosan yg baca..
2022-01-26
2