Setalah rencana Biyung gagal, Ia merasa marah harus melakukan rencana apa lagi yang bisa membuat Wardani semakin putus asa dan segera mengikuti apa yang ia inginkan, kemarahan Biyung tak dapat di bendung yang membuat amarahnya makin meluap, tidak sadar barang yang ada didekatnya dibuang serta hancur berantakan seperti kapal pecah.
" Biyung cukup, apa yang kau lakukan, nanti kedengaran yang lain, " Ucap Abah.
" Aku benci, apapun cara yang kita lakukan terus gagal Abah, " Jawab Biyung dengan marah.
" Sabar Biyung, kita harus atur strategi lagi, Abah yakin suatu saat Wardani akan menuruti apa yang kau mau, " Ucap Abah.
" Harus berapa lama aku menunggu, kapan lagi Abah, " Ucap Biyung.
" Sabar, pasti berhasil, Sudah ayo istirahat, sudah malam, " Ucap Abah.
Tok...!!! Suara pintu terketuk oleh Wardani.
" Bentar, " Jawab Abah sambil membuka pintu.
" Ada Apa, Wardani datang ke kamar Abah, " Ucap Abah.
" Wardani dengar suara dari kamar Abah yang begitu keras, ada apa Abah, " Jawab Wardani.
" Tadi vas bunga di Kamar Biyung terjatuh karena kesenggol saat bersih-bersih, " Ucap Abah.
" Oh, tapi anehnya berkali-kali Abah, dan aneh juga Biyung kayak berteriak dan marah-marah, " Jawab Wardani.
" Tidak kamu salah dengar sayang, Biyung tidak Apa, coba lihat saja Biyung sudah tidur, " Ucap Abah.
" Iya Biyung sudah tidur, ya sudah Abah Wardani kembali ke kamar Wardani, " Jawab Wardani.
" Iya, istirahatlah, selamat malam sayangnya Abah, " Ucap Abah sambil mencium keningnya.
" Aduh untungnya aku secepat kilat tadi membereskan barang yang pecah, sehingga tidak membuat Wardani curiga, kalau aku tadi lambat pasti Wardani pikir ada yang ganjal dikamar ini, " Batin Abah.
Barang-barang yang ada di kamar Biyung, pecah semua menjadi serpian yang berantakan, kaca yang membentuk runcing yang menusuk hati-hati Biyung, serasa sakit dan marah tanpa memikirkan apa yang terjadi, rangsang sinar kelembutan Abah yang mampu menahan api amarah sang Biyung, hingga Biyung sadar harus butuh waktu yang lama untuk membuat rencananya berhasil.
" Tadi Abah sangat aneh sekali aku dengar ada suara dari kamar Biyung, aku dengar barang yang di banting Biyung, aku lihat kok tidak ada apa -apa, masih seperti biasa, sudahlah lupakan saja, paling aku yang aneh, " batin Wardani dikamarnya.
Keesokan harinya Wardani melaksanakan aktifitas sehari-hari, gerakan tangan membuat kuat dan tenaga, menguras tenaga dan keringat bercucuran, suasana yang indah dan burung berkicauan, suara air mengalir deras di hilir sungai, deras dan jernih terasa ingin diminumnya, batuan besar di pinggir sungai yang berbaring-baring, ikan yang saling loncat-loncat. Wardani membersihkan pakaian yang kotor, sembari itu Wardani kedatangan sahabatnya.
" Pagi sahabatku, lagi nyuci pakaian ya, oh iya apa kabar, " Ucap Ningsih.
" Alhamdulillah sehat, btw makasih ya Sahabat bantuannya kemarin malam, aku tidak tau apa yang terjadi jika kamu tidak ada, pasti keluargaku akan hancur dan aku terusir dari desa ini, " Jawab Wardani
" Sama-sama sahabat," Sahut Suwarni.
" Btw, wanita cantik kemarin itu siapa, kayaknya dia wanita baru di desa ini, " Ucap Wardani.
" Wanita itu namanya Jasmin, memang anak baru di desa ini, tetapi belum tau dia pindahan dari desa mana, "Jawab Ningsih.
" Oh begitu ya, ya sudah," Ucap Wardani.
Mereka bertiga pulang, berjalan menyusuri sungai, siang itu, mereka bertemu Jasmin dan Trimoko bercumbu, keranjang terjatuh seketika, bercak hitam tanah yang menempel di pakaian yang bersih, berantakan disudut dekatnya, melihat lelaki yang di cintai bermesraan dengan wanita baru di desanya, namanya Jasmin, air hujan deras jatuh di pipi manisnya dan mulusnya, mata merah tanda marah dan rasa kesel terasa ingin menghampiri. Wardani berjalan menghampiri Trimoko dan Jasmin yang asyik bermesraan.
" Waduh Wardani marah ini, gimana ini, " Ucap Ningsih.
" Ayo kejar Wardani takut terjadi apa padanya, " Jawab Suwarni.
" Berhenti...!!! Mereka belum jadi bercumbu.
" Kau lagi kamu lagi, ganggu aku aja kau gadis buruk rupa," Ucap Trimoko.
" Dasar lelaki, kamu itu yang seenaknya sendiri, kamu buat desa ini jelek, dasar kau, " Jawa Wardani.
" Diam kau, terserah aku mau apa yang aku buat, jangan ikut campur, " Ucap Trimoko dengan amarah meluap-luap.
" Wanita baru disini, sudah main seenaknya, " Ucap Wardani.
" Ternyata kau wanita penghianat, ternyata kau wanita ada maksud tertentu, " Sahut Ningsih.
" Emang kenapa, tidak suka kamu, kalau tak suka pergi sana, tidak ada urusan denganmu, " Jawab Jasmin.
" Dasar wanita penggoda, dan perebut," Sahut Suwarni.
" Kamu lelaki tidak tau diri, dasar hidung belang, " Ucap Wardani.
" Diam kau pergi dari sini, " Jawab Trimoko.
Jasmin tak mengubris omongan Wardani ia tetap acuh tak acuh dan sambil memancing emosinya, yang terdiam tak bersalah, Trimoko yang meluapkan kemarahan ke Wardani yang seolah terus menganggunya, Wardani berlari dengan hati yang rusak rapuh dan terpontang-panting, air matanya selalu mengalir dan terus menangis, yang akan membuat bengkak di matanya, sahabat-sahabatnya mengejar mengikuti Wardani, mencoba menenangkannya.
" Wardani, sahabatku berhentilah, " Ucap Ningsih.
" Sayang berhenti," Sahut Suwarni.
Wardani berhenti, berangkulan erat, enam tangan saling membentuk bulatan bulan bak lingkaran yang penuh sebagai kesan saling memiliki satu sama lain, erat yang begitu kuat.
" Aku tau perasaan mu sahabat, kau pasti mengalami pahit dan merasa sedih terus -menerus, semoga suatu saat kau bahagia ya, " Ucap Ningsih.
" Iya sayang, " Sahut Suwarni.
" Sudah ayo pulang, nanti ditungguin Biyung, untuk pakaian yang kotor bisa di bersihkan besok lagi, " Ucap Ningsih.
" Ayo..., " Sahut Suwarni.
Mereka mengantar Wardani pulang kediamannya. Sahabat pun langsung berpamitan.
" Aku langsung pulang saja ya, " Ucap Ningsih.
" Iya hati-hati, " Jawab Wardani.
" Da...!!!, " Ucap sahabatnya.
" Hey Warni, aku tak menyangka bahwa Jasmin wanita licik, dan ada yang di rencanakan, " Ucap Ningsih.
" Iya dia seperti wanita penggoda, " Jawab Suwarni.
" Kita harus hati-hati dengan wanita itu, " Ucap Ningsih.
Dipertengahan jalan ia bertemu dengan Jasmin, bersenggolan sengaja yang penuh dengan picik, sikap songgong terhadap sahabat-sahabat Wardani.
" Haha...!!! Para pahlawan wanita buruk rupa, dari mana kamu, oh iya baru tau pasti setia ya dengan Wardani, wanita jelek itu, " Ucap Jasmin.
" Tutup omong kosong mu, wanita penghianat, wajahmu memangi cantik, tapi hatimu dan kecantikan buat orang rusak arah jalan, " Jawab Ningsih.
" Wanita penggoda, wanita setan kau," Sahut Suwarni.
" Hust stop ya wanita kampung, jangan sama aku sama wanita didesa disini, aku akan tetap melakukan apa yang aku suka, apa lagi aku juga harus mendapatkan hati Hartono, setelah Trimoko jatuh hati padaku, " Ucap Jasmin.
" Terserah kamu mau ambil Trimoko, sekali pun kau kejar selangit pun, Hartono tetap mencintai sahabat ku Wardani, dan tidak akan bisa kau miliki dia, buktikan," Jawab Ningsih.
" Siapa takut, aku akan dapatkan dia, " Ucap Jasmin.
" Kejarlah dan aku percaya kau tidak akan bisa sampai kapanpun," Sahut Suwarni.
Tangan Jasmin mau menampar si Ningsih tetapi tangan Ningsih langsung mencegahnya dengan melawan,Jasmin tak bisa menamparnya.
" Apa kau tidak akan bisa menaparku, kau pikir aku wanita yang mau di injak-injak dan lemah walaupun wanita kampung, ketimbang kau wanita kota yang tak tau adab, " Ucap Ningsih.
" Lepas, dasar wanita kampung, tak level tunggu balasan dariku, " Jawab Jasmin.
" Tidak takut semua ancamanmu," Ucap Ningsih.
Wanita cantik itu mendorong Suwarni sampai jatuh ketanah, seketika itu tangan Ningsih terasa ingin bergerak dan ingin membalasnya Ningsih mendorong balik Jasmin jatuh ke tanah dan akhirnya ia terjatuh.
" Bangun sayang, ayo berdiri," Ucap Ningsih.
" Dasar wanita kampung," Jawab Jasmin dengan marah.
" Kenapa emangnya kamu saja yang bisa melakukan itu, aku juga bisa, " Ayo kita pergi, " Jawab Ningsih.
" Wanita kampung, awas aku akan buat kamu malu, tunggu saja, aku balas semuanya, " Batin Jasmin.
Tak disangka ia melihat Trimoko dari arah jalan ke ke kebun, ia berperan untuk mencuri hati Trimoko dan agar menghampiri untuk menolongnya.
" Mas sini tolong aku, aku terjatuh, " Ucap Jasmin manisnya.
" Iya aku bantu, kenapa kamu bisa terjauh, wanita secantik kamu, " Jawab Trimoko.
" Ini gara-gara sahabat Wardani, aku terjatuh," Ucap Jasmin.
" Memang dia ada-ada saja, ya sudah aku antar kerumah, " Jawab Trimoko.
" Tidak usah mas, Jasmin bisa pulang sendiri," Ucap Jasmin.
" Ya sudah aku tinggal ya karena mau berburu," Jawab Trimoko.
" Iya mas, " Ucap Jasmin.
Trimoko meninggalkan Jasmin untuk berburu di hutan sebrang, bertiga menaiki sepeda motor jadul yang mengantar mereka kehutan, panah yang terpangkul di pundaknya.
" Bos...!!! Jasmin cantik juga, apa kamu juga ingin mendapatkannya, " Ucap Sofyan.
" Tentulah, aku lihat dia sudah jatuh hati padaku, aku tinggal tunggu aku menembaknya," Ucap Trimoko.
" Haha dasar kau playboy cap gila bos, " Sahut Arya.
" Diam kau, siapa bilang, berani melawan saya Trimoko yang tampan ini, semua wanita akan jatuh hati padaku, " Ucap Trimoko.
" Sudah ayo turun ke hutan, biar cepat mendapatkan hewan buruan, " Sahut Arya.
" Iya ayo," Jawab Sofyan.
" Lihat Bos itu ada mangsa, seekor kijang yang bersantai disana bersama kijang lainnya, " Ucap Sofyan.
Clep....!!! Suara anak panah.
Kijang berlari berantakan, ternyata satu kijang terkena anak panah yang di mainkan oleh Trimoko, kijang jatuh dan terkejang-kejang karena terkenal di bagian peruh sang kijang, anak panah tertancap di tubuh kijang yang begitu dalam yang mengakibatkan kijang tak lama tak bernyawa, Trimoko dan komplotannya tak cukup, ia menunggu dan mencari mangsa buruannya. Agar mendapatkan hewan yang lebih besar lagi.
Lama kemudian mereka tidak menemui hewan buruannya mereka memutuskan untuk meninggalkan hutan untuk membawa ke rumahnya.
" Nanti kita berpesta ria di rumahku, nanti kita bersenang-senang, aku akan mengundang Jasmin diacara nanti, " Ucap Trimoko.
" Bos apa benar Ayahmu nanti mendatangkan wanita -wanita malam di rumahmu, " Jawab Sofyan.
" Iya lah siapa tidak kenal dengan ayahku, kepala desa yang amat gila perempuan dan siapa yang berani dengan ayah ku di desa sini semua takut dengannya, " Ucap Trimoko.
" Memang kepala pemimpin gila tak cocok untuk desa, " Sahut Arya.
" Hahaha kenapa ada masalah buat kamu, " Ucap Trimoko.
" Ya sudah jangan berdebat, ayo ke rumah bos, " Jawab Sofyan.
" Kamu aku suruh temui, Jasmin untuk datang ke rumah nanti malam, mendatangi acaraku, " Ucap Trimoko.
" Baik Bos, laksanakan, " Sahut Arya.
Arya berangkat menemui Jasmin dirumahnya, sendiri menemuinya dengan motor antiknya, mendatangi wanita cantik dari kota atas suruhan bosnya.
" Hallo, Jasmin...!!!, " Ucap Arya.
" Siapa ya, ada yang bisa saya bantu, " Jawab Jasmin.
" Aku Arya temannya Trimoko, saya kemari disuruh memberitahukan bahwa dirimu disuruh datang di acara nanti malam, " Ucap Trimoko.
" Oh temannya Mas Trimoko, acara apa, " Jawab Jasmin.
" Pokok datang aja kesana, jangan lupa ya," Ucap Arya.
" Wau asyik aku bisa menjalankan rencanaku untuk mendapatkan hati anak lurah di desa ini, aku tertantang oleh sifat Mas Trimoko, aku juga mau lihat keadaan rumahnya yang kaya itu, " Batin Jasmin.
" Iya bisa nanti aku datang ke acara Mas Trimoko, Terima kasih, " Jawab Jasmin.
" Saya permisi dulu ya, " Ucap Arya.
Dibalik semak depan rumahnya Ningsih dan Suwarni tak mau kelewatan ketika ia tidak sengaja melewati depan rumahnya.
" Lihat itu Arya teman komplotannya Mas Trimoko, pasti ada sesuatu, nanti malam kita selidiki, " Ucap Ningsih.
" Iya ada apa ya seperti ada pesta di rumah pak lurah, pasti pesta gak jelas bikin desa kita makin jauh dari kebenarannya, ya sudah kita ikut nanti saja, " Jawab Suwarni.
" Kita harus hati-hati bahwa dia penghianat, Wardani belum mengetahui sikap yang menjadi-jadi, maka kita harus kasih tau Wardani secepatnya, " Ucap Ningsih.
" Iya lebih cepat lebih baik," Jawab Suwarni.
Malam hari tiba.
Bulan yang indah menerangi suasana di malam itu. Cahaya sinar memberikan cahaya terang di desa yang tak pernah mendapatkan terangan lampu. Suara sunyi dan hewan malam bersahutan, dan malam penuh dengan keindahan, pesta gila yang di lakukan oleh ayah Trimoko sangatlah tidak baik di desanya, tetapi harus bagaimana semua takut dan tidak berani membantah lurah yang sangat kejam itu, Mas Hartono hanya mampu menghormati dan sabar, agar lurah segera berubah dan menjalankan pemerintahan yang lebih baik. Pesta di mulai, wanita-wanita malam berombongan datang memasuki rumah di desa itu. Jasmin mendatangi acara pesta yang diadakan malam itu.
" Hay cantik kamu datang juga, aku menunggumu dari tadi, " Ucap Trimoko.
" Terima kasih banyak Mas Trimoko atas undangannya, aku bahagia datang di acara yang megah ini," Jawab Jasmin.
" Biasa saja, aku mau bilang sesuatu kepadamu, apa kau mau menjadi pacarku, " Ucap Trimoko.
" Mau Mas, aku mau menjadi kekasihmu," Jawab Jasmin.
" Terima kasih cantik," Ucap Trimoko.
"Mas aku tidak bisa sampai acara selesai karena ada sesuatu yang harus aku kerjaan buat besok," Ucap Jasmin.
" Oh begitu iya, tidak apa-apa, Terima kasih sudah datang diacara ku, " Jawab Trimoko.
" Saya pamit ya Mas, " Ucap Jasmin.
" Saya antar, " Jawab Trimoko.
" Tidak usah aku bisa sendiri Mas karena aku juga mau mampir bentar ke suatu tempat, " Ucap Jasmin.
" Ya udah kalau begitu hati-hati di jalan, " Jawab Trimoko.
Jasmin pulang dan tidak tau di tengah perjalanan mereka di hadang oleh sahabat Wardani.
" Aduh anak kampung males aku bertemu kayak kalian berdua, " Ucap Jasmin.
" Tutup bicara kamu, kamu tinggal di desa ini songgong banget ya, seperti wanita cantik satu-satunya, " Jawab Ningsih.
" Memang aku cantik kenapa kamu iri ya, " Ucap Jasmin.
" Tidak sama sekali, " Sahut Suwarni.
" Terus mau apa kamu hadang aku di sini, oh iya kabar baik buat kamu ya, bahwa aku sudah dapatkan Mas Trimoko, dia sudah menjadi kekasih aku hahahah, " Ucap Jasmin.
" Dasar wanita penghianat dan penggoda, " Jawab Ningsih.
" Sudah minggir tidak ada waktu ngomong dengan kalian berdua, " Jawab Jasmin.
Jasmin meninggalkan dengan songgongnya ia menyenggol pundak Ningsih. Memang Jasmin sosok wanita cantik yang sudah berhasil menaklukkan hati Trimoko, akankah Jasmin juga akan mendapatkan hati Hartono.
###
Assalamu'alaikum minta dukungan author dalam berkarya ya, vote, like, serta share karya author ke teman kalian Karena vote, like dan share adalah penting untuk saya.
Ojo lali lho yo komentar, kritik dan saran untuk perbaikan.
Ayo tungguin kelanjutan ceritanya seru banget....
Matur suwun salam oc ( ochim chim).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Arum Prysillya
Tor plis perbaiki lagi kata dan kalimatnya, aku bingung 😕
2022-03-31
2