CHAPTER 11 JASMIN SANG PENGKHIANAT

Setalah rencana Biyung gagal, Ia merasa marah harus melakukan rencana apa lagi yang bisa membuat Wardani semakin putus asa dan segera mengikuti apa yang ia inginkan, kemarahan Biyung tak dapat di bendung yang membuat amarahnya makin meluap, tidak sadar barang yang ada didekatnya dibuang serta hancur berantakan seperti kapal pecah.

" Biyung cukup, apa yang kau lakukan, nanti kedengaran yang lain, " Ucap Abah.

" Aku benci, apapun cara yang kita lakukan terus gagal Abah, " Jawab Biyung dengan marah.

" Sabar Biyung, kita harus atur strategi lagi, Abah yakin suatu saat Wardani akan menuruti apa yang kau mau, " Ucap Abah.

" Harus berapa lama aku menunggu, kapan lagi Abah, " Ucap Biyung.

" Sabar, pasti berhasil, Sudah ayo istirahat, sudah malam, " Ucap Abah.

Tok...!!! Suara pintu terketuk oleh Wardani.

" Bentar, " Jawab Abah sambil membuka pintu.

" Ada Apa, Wardani datang ke kamar Abah, " Ucap Abah.

" Wardani dengar suara dari kamar Abah yang begitu keras, ada apa Abah, " Jawab Wardani.

" Tadi vas bunga di Kamar Biyung terjatuh karena kesenggol saat bersih-bersih, " Ucap Abah.

" Oh, tapi anehnya berkali-kali Abah, dan aneh juga Biyung kayak berteriak dan marah-marah, " Jawab Wardani.

" Tidak kamu salah dengar sayang, Biyung tidak Apa, coba lihat saja Biyung sudah tidur, " Ucap Abah.

" Iya Biyung sudah tidur, ya sudah Abah Wardani kembali ke kamar Wardani, " Jawab Wardani.

" Iya, istirahatlah, selamat malam sayangnya Abah, " Ucap Abah sambil mencium keningnya.

" Aduh untungnya aku secepat kilat tadi membereskan barang yang pecah, sehingga tidak membuat Wardani curiga, kalau aku tadi lambat pasti Wardani pikir ada yang ganjal dikamar ini, " Batin Abah.

Barang-barang yang ada di kamar Biyung, pecah semua menjadi serpian yang berantakan, kaca yang membentuk runcing yang menusuk hati-hati Biyung, serasa sakit dan marah tanpa memikirkan apa yang terjadi, rangsang sinar kelembutan Abah yang mampu menahan api amarah sang Biyung, hingga Biyung sadar harus butuh waktu yang lama untuk membuat rencananya berhasil.

" Tadi Abah sangat aneh sekali aku dengar ada suara dari kamar Biyung, aku dengar barang yang di banting Biyung, aku lihat kok tidak ada apa -apa, masih seperti biasa, sudahlah lupakan saja, paling aku yang aneh, " batin Wardani dikamarnya.

Keesokan harinya Wardani melaksanakan aktifitas sehari-hari, gerakan tangan membuat kuat dan tenaga, menguras tenaga dan keringat bercucuran, suasana yang indah dan burung berkicauan, suara air mengalir deras di hilir sungai, deras dan jernih terasa ingin diminumnya, batuan besar di pinggir sungai yang berbaring-baring, ikan yang saling loncat-loncat. Wardani membersihkan pakaian yang kotor, sembari itu Wardani kedatangan sahabatnya.

" Pagi sahabatku, lagi nyuci pakaian ya, oh iya apa kabar, " Ucap Ningsih.

" Alhamdulillah sehat, btw makasih ya Sahabat bantuannya kemarin malam, aku tidak tau apa yang terjadi jika kamu tidak ada, pasti keluargaku akan hancur dan aku terusir dari desa ini, " Jawab Wardani

" Sama-sama sahabat," Sahut Suwarni.

" Btw, wanita cantik kemarin itu siapa, kayaknya dia wanita baru di desa ini, " Ucap Wardani.

" Wanita itu namanya Jasmin, memang anak baru di desa ini, tetapi belum tau dia pindahan dari desa mana, "Jawab Ningsih.

" Oh begitu ya, ya sudah," Ucap Wardani.

Mereka bertiga pulang, berjalan menyusuri sungai, siang itu, mereka bertemu Jasmin dan Trimoko bercumbu, keranjang terjatuh seketika, bercak hitam tanah yang menempel di pakaian yang bersih, berantakan disudut dekatnya, melihat lelaki yang di cintai bermesraan dengan wanita baru di desanya, namanya Jasmin, air hujan deras jatuh di pipi manisnya dan mulusnya, mata merah tanda marah dan rasa kesel terasa ingin menghampiri. Wardani berjalan menghampiri Trimoko dan Jasmin yang asyik bermesraan.

" Waduh Wardani marah ini, gimana ini, " Ucap Ningsih.

" Ayo kejar Wardani takut terjadi apa padanya, " Jawab Suwarni.

" Berhenti...!!! Mereka belum jadi bercumbu.

" Kau lagi kamu lagi, ganggu aku aja kau gadis buruk rupa," Ucap Trimoko.

" Dasar lelaki, kamu itu yang seenaknya sendiri, kamu buat desa ini jelek, dasar kau, " Jawa Wardani.

" Diam kau, terserah aku mau apa yang aku buat, jangan ikut campur, " Ucap Trimoko dengan amarah meluap-luap.

" Wanita baru disini, sudah main seenaknya, " Ucap Wardani.

" Ternyata kau wanita penghianat, ternyata kau wanita ada maksud tertentu, " Sahut Ningsih.

" Emang kenapa, tidak suka kamu, kalau tak suka pergi sana, tidak ada urusan denganmu, " Jawab Jasmin.

" Dasar wanita penggoda, dan perebut," Sahut Suwarni.

" Kamu lelaki tidak tau diri, dasar hidung belang, " Ucap Wardani.

" Diam kau pergi dari sini, " Jawab Trimoko.

Jasmin tak mengubris omongan Wardani ia tetap acuh tak acuh dan sambil memancing emosinya, yang terdiam tak bersalah, Trimoko yang meluapkan kemarahan ke Wardani yang seolah terus menganggunya, Wardani berlari dengan hati yang rusak rapuh dan terpontang-panting, air matanya selalu mengalir dan terus menangis, yang akan membuat bengkak di matanya, sahabat-sahabatnya mengejar mengikuti Wardani, mencoba menenangkannya.

" Wardani, sahabatku berhentilah, " Ucap Ningsih.

" Sayang berhenti," Sahut Suwarni.

Wardani berhenti, berangkulan erat, enam tangan saling membentuk bulatan bulan bak lingkaran yang penuh sebagai kesan saling memiliki satu sama lain, erat yang begitu kuat.

" Aku tau perasaan mu sahabat, kau pasti mengalami pahit dan merasa sedih terus -menerus, semoga suatu saat kau bahagia ya, " Ucap Ningsih.

" Iya sayang, " Sahut Suwarni.

" Sudah ayo pulang, nanti ditungguin Biyung, untuk pakaian yang kotor bisa di bersihkan besok lagi, " Ucap Ningsih.

" Ayo..., " Sahut Suwarni.

Mereka mengantar Wardani pulang kediamannya. Sahabat pun langsung berpamitan.

" Aku langsung pulang saja ya, " Ucap Ningsih.

" Iya hati-hati, " Jawab Wardani.

" Da...!!!, " Ucap sahabatnya.

" Hey Warni, aku tak menyangka bahwa Jasmin wanita licik, dan ada yang di rencanakan, " Ucap Ningsih.

" Iya dia seperti wanita penggoda, " Jawab Suwarni.

" Kita harus hati-hati dengan wanita itu, " Ucap Ningsih.

Dipertengahan jalan ia bertemu dengan Jasmin, bersenggolan sengaja yang penuh dengan picik, sikap songgong terhadap sahabat-sahabat Wardani.

" Haha...!!! Para pahlawan wanita buruk rupa, dari mana kamu, oh iya baru tau pasti setia ya dengan Wardani, wanita jelek itu, " Ucap Jasmin.

" Tutup omong kosong mu, wanita penghianat, wajahmu memangi cantik, tapi hatimu dan kecantikan buat orang rusak arah jalan, " Jawab Ningsih.

" Wanita penggoda, wanita setan kau," Sahut Suwarni.

" Hust stop ya wanita kampung, jangan sama aku sama wanita didesa disini, aku akan tetap melakukan apa yang aku suka, apa lagi aku juga harus mendapatkan hati Hartono, setelah Trimoko jatuh hati padaku, " Ucap Jasmin.

" Terserah kamu mau ambil Trimoko, sekali pun kau kejar selangit pun, Hartono tetap mencintai sahabat ku Wardani, dan tidak akan bisa kau miliki dia, buktikan," Jawab Ningsih.

" Siapa takut, aku akan dapatkan dia, " Ucap Jasmin.

" Kejarlah dan aku percaya kau tidak akan bisa sampai kapanpun," Sahut Suwarni.

Tangan Jasmin mau menampar si Ningsih tetapi tangan Ningsih langsung mencegahnya dengan melawan,Jasmin tak bisa menamparnya.

" Apa kau tidak akan bisa menaparku, kau pikir aku wanita yang mau di injak-injak dan lemah walaupun wanita kampung, ketimbang kau wanita kota yang tak tau adab, " Ucap Ningsih.

" Lepas, dasar wanita kampung, tak level tunggu balasan dariku, " Jawab Jasmin.

" Tidak takut semua ancamanmu," Ucap Ningsih.

Wanita cantik itu mendorong Suwarni sampai jatuh ketanah, seketika itu tangan Ningsih terasa ingin bergerak dan ingin membalasnya Ningsih mendorong balik Jasmin jatuh ke tanah dan akhirnya ia terjatuh.

" Bangun sayang, ayo berdiri," Ucap Ningsih.

" Dasar wanita kampung," Jawab Jasmin dengan marah.

" Kenapa emangnya kamu saja yang bisa melakukan itu, aku juga bisa, " Ayo kita pergi, " Jawab Ningsih.

" Wanita kampung, awas aku akan buat kamu malu, tunggu saja, aku balas semuanya, " Batin Jasmin.

Tak disangka ia melihat Trimoko dari arah jalan ke ke kebun, ia berperan untuk mencuri hati Trimoko dan agar menghampiri untuk menolongnya.

" Mas sini tolong aku, aku terjatuh, " Ucap Jasmin manisnya.

" Iya aku bantu, kenapa kamu bisa terjauh, wanita secantik kamu, " Jawab Trimoko.

" Ini gara-gara sahabat Wardani, aku terjatuh," Ucap Jasmin.

" Memang dia ada-ada saja, ya sudah aku antar kerumah, " Jawab Trimoko.

" Tidak usah mas, Jasmin bisa pulang sendiri," Ucap Jasmin.

" Ya sudah aku tinggal ya karena mau berburu," Jawab Trimoko.

" Iya mas, " Ucap Jasmin.

Trimoko meninggalkan Jasmin untuk berburu di hutan sebrang, bertiga menaiki sepeda motor jadul yang mengantar mereka kehutan, panah yang terpangkul di pundaknya.

" Bos...!!! Jasmin cantik juga, apa kamu juga ingin mendapatkannya, " Ucap Sofyan.

" Tentulah, aku lihat dia sudah jatuh hati padaku, aku tinggal tunggu aku menembaknya," Ucap Trimoko.

" Haha dasar kau playboy cap gila bos, " Sahut Arya.

" Diam kau, siapa bilang, berani melawan saya Trimoko yang tampan ini, semua wanita akan jatuh hati padaku, " Ucap Trimoko.

" Sudah ayo turun ke hutan, biar cepat mendapatkan hewan buruan, " Sahut Arya.

" Iya ayo," Jawab Sofyan.

" Lihat Bos itu ada mangsa, seekor kijang yang bersantai disana bersama kijang lainnya, " Ucap Sofyan.

Clep....!!! Suara anak panah.

Kijang berlari berantakan, ternyata satu kijang terkena anak panah yang di mainkan oleh Trimoko, kijang jatuh dan terkejang-kejang karena terkenal di bagian peruh sang kijang, anak panah tertancap di tubuh kijang yang begitu dalam yang mengakibatkan kijang tak lama tak bernyawa, Trimoko dan komplotannya tak cukup, ia menunggu dan mencari mangsa buruannya. Agar mendapatkan hewan yang lebih besar lagi.

Lama kemudian mereka tidak menemui hewan buruannya mereka memutuskan untuk meninggalkan hutan untuk membawa ke rumahnya.

" Nanti kita berpesta ria di rumahku, nanti kita bersenang-senang, aku akan mengundang Jasmin diacara nanti, " Ucap Trimoko.

" Bos apa benar Ayahmu nanti mendatangkan wanita -wanita malam di rumahmu, " Jawab Sofyan.

" Iya lah siapa tidak kenal dengan ayahku, kepala desa yang amat gila perempuan dan siapa yang berani dengan ayah ku di desa sini semua takut dengannya, " Ucap Trimoko.

" Memang kepala pemimpin gila tak cocok untuk desa, " Sahut Arya.

" Hahaha kenapa ada masalah buat kamu, " Ucap Trimoko.

" Ya sudah jangan berdebat, ayo ke rumah bos, " Jawab Sofyan.

" Kamu aku suruh temui, Jasmin untuk datang ke rumah nanti malam, mendatangi acaraku, " Ucap Trimoko.

" Baik Bos, laksanakan, " Sahut Arya.

Arya berangkat menemui Jasmin dirumahnya, sendiri menemuinya dengan motor antiknya, mendatangi wanita cantik dari kota atas suruhan bosnya.

" Hallo, Jasmin...!!!, " Ucap Arya.

" Siapa ya, ada yang bisa saya bantu, " Jawab Jasmin.

" Aku Arya temannya Trimoko, saya kemari disuruh memberitahukan bahwa dirimu disuruh datang di acara nanti malam, " Ucap Trimoko.

" Oh temannya Mas Trimoko, acara apa, " Jawab Jasmin.

" Pokok datang aja kesana, jangan lupa ya," Ucap Arya.

" Wau asyik aku bisa menjalankan rencanaku untuk mendapatkan hati anak lurah di desa ini, aku tertantang oleh sifat Mas Trimoko, aku juga mau lihat keadaan rumahnya yang kaya itu, " Batin Jasmin.

" Iya bisa nanti aku datang ke acara Mas Trimoko, Terima kasih, " Jawab Jasmin.

" Saya permisi dulu ya, " Ucap Arya.

Dibalik semak depan rumahnya Ningsih dan Suwarni tak mau kelewatan ketika ia tidak sengaja melewati depan rumahnya.

" Lihat itu Arya teman komplotannya Mas Trimoko, pasti ada sesuatu, nanti malam kita selidiki, " Ucap Ningsih.

" Iya ada apa ya seperti ada pesta di rumah pak lurah, pasti pesta gak jelas bikin desa kita makin jauh dari kebenarannya, ya sudah kita ikut nanti saja, " Jawab Suwarni.

" Kita harus hati-hati bahwa dia penghianat, Wardani belum mengetahui sikap yang menjadi-jadi, maka kita harus kasih tau Wardani secepatnya, " Ucap Ningsih.

" Iya lebih cepat lebih baik," Jawab Suwarni.

Malam hari tiba.

Bulan yang indah menerangi suasana di malam itu. Cahaya sinar memberikan cahaya terang di desa yang tak pernah mendapatkan terangan lampu. Suara sunyi dan hewan malam bersahutan, dan malam penuh dengan keindahan, pesta gila yang di lakukan oleh ayah Trimoko sangatlah tidak baik di desanya, tetapi harus bagaimana semua takut dan tidak berani membantah lurah yang sangat kejam itu, Mas Hartono hanya mampu menghormati dan sabar, agar lurah segera berubah dan menjalankan pemerintahan yang lebih baik. Pesta di mulai, wanita-wanita malam berombongan datang memasuki rumah di desa itu. Jasmin mendatangi acara pesta yang diadakan malam itu.

" Hay cantik kamu datang juga, aku menunggumu dari tadi, " Ucap Trimoko.

" Terima kasih banyak Mas Trimoko atas undangannya, aku bahagia datang di acara yang megah ini," Jawab Jasmin.

" Biasa saja, aku mau bilang sesuatu kepadamu, apa kau mau menjadi pacarku, " Ucap Trimoko.

" Mau Mas, aku mau menjadi kekasihmu," Jawab Jasmin.

" Terima kasih cantik," Ucap Trimoko.

"Mas aku tidak bisa sampai acara selesai karena ada sesuatu yang harus aku kerjaan buat besok," Ucap Jasmin.

" Oh begitu iya, tidak apa-apa, Terima kasih sudah datang diacara ku, " Jawab Trimoko.

" Saya pamit ya Mas, " Ucap Jasmin.

" Saya antar, " Jawab Trimoko.

" Tidak usah aku bisa sendiri Mas karena aku juga mau mampir bentar ke suatu tempat, " Ucap Jasmin.

" Ya udah kalau begitu hati-hati di jalan, " Jawab Trimoko.

Jasmin pulang dan tidak tau di tengah perjalanan mereka di hadang oleh sahabat Wardani.

" Aduh anak kampung males aku bertemu kayak kalian berdua, " Ucap Jasmin.

" Tutup bicara kamu, kamu tinggal di desa ini songgong banget ya, seperti wanita cantik satu-satunya, " Jawab Ningsih.

" Memang aku cantik kenapa kamu iri ya, " Ucap Jasmin.

" Tidak sama sekali, " Sahut Suwarni.

" Terus mau apa kamu hadang aku di sini, oh iya kabar baik buat kamu ya, bahwa aku sudah dapatkan Mas Trimoko, dia sudah menjadi kekasih aku hahahah, " Ucap Jasmin.

" Dasar wanita penghianat dan penggoda, " Jawab Ningsih.

" Sudah minggir tidak ada waktu ngomong dengan kalian berdua, " Jawab Jasmin.

Jasmin meninggalkan dengan songgongnya ia menyenggol pundak Ningsih. Memang Jasmin sosok wanita cantik yang sudah berhasil menaklukkan hati Trimoko, akankah Jasmin juga akan mendapatkan hati Hartono.

###

Assalamu'alaikum minta dukungan author dalam berkarya ya, vote, like, serta share karya author ke teman kalian Karena vote, like dan share adalah penting untuk saya.

Ojo lali lho yo komentar, kritik dan saran untuk perbaikan.

Ayo tungguin kelanjutan ceritanya seru banget....

Matur suwun salam oc ( ochim chim).

Terpopuler

Comments

Arum Prysillya

Arum Prysillya

Tor plis perbaiki lagi kata dan kalimatnya, aku bingung 😕

2022-03-31

2

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 1 GADIS BURUK RUPA
2 CHAPTER 2 KAYU BAKAR DI HUTAN BELANTARA
3 CHAPTER 3 ULAH TRIMOKO
4 CHAPTER 4 JENG AYU PERTAMA
5 CHAPTER 5 BAIK HATI HARTONO
6 CHAPTER 6 MBAK WARSI
7 CHAPTER 7 PARWATI
8 CHAPTER 8 PENDIRIAN WARDANI
9 CHAPTER 9 PARWATI DIUSIR
10 CHAPTER 10 MENFINTNAH WARDANI
11 CHAPTER 11 JASMIN SANG PENGKHIANAT
12 CHAPTER 12 HARTONO TAK TAKLUK
13 CHAPTER 13 MEMPERKOSA WARDANI
14 CHAPTER 14 KUNCI GUA ANOMAN
15 CHAPTER 15 SUSUK ANOMAN
16 CHAPTER 16 HILANGNYA WARDANI DAN ARYA
17 CHAPTER 17 MENEMUI NENEK AYU
18 CHAPTER 18 KEMBALINYA WARDANI DAN ARYA
19 CHAPTER 19 KELUARNYA WARDANI DAN ARYA
20 CHAPTER 20 JENG AYU DUA
21 CHAPTER 21 KEMARAHAN TRIMOKO
22 CHAPTER 22 PERASAAN HARTONO
23 CHAPTER 23 KEDATANGAN RAHMA
24 CHAPTER 24 TUMBAL KEKASIH
25 CHAPTER 25 KERESAHAN WARGA DESA
26 CHAPTER 26 KEMATIAN SOFYAN
27 CHAPTER 27 DENDAM ARYA 1
28 CHAPTER 28 KEMATIAN ARMAN
29 CHAPTER 29 KEMARAHAN TRIMOKO 2
30 CHAPTER 30 TUMBAL KEMBAR
31 CHAPTER 31 LURAH DARSO JATUH HATI
32 CHAPTER 32 KERIBUTAN 4 ISTRI LURAH DARSO
33 CHAPTER 33 SELINGKUH
34 CHAPTER 34 RINDU DI JODOHKAN
35 CHAPTER 35 TUMBAL JASMINE SI ANAK KOTA
36 CHAPTER 36 PINANGAN RINDU
37 CHAPTER 37 KEKHAWATIRAN BIYUNG SUMI
38 CHAPTER 38 PERNIKAHAN ARYA DAN RINDU
39 CHAPTER 39 PERPINDAHAN WARDANI
40 CHAPTER 40 BERCINTA DENGAN WARDANI
41 CHAPTER 41 KECURIGAAN MARNO
42 CHAPTER 42 KEMATIAN MARNO
43 CHAPTER 43 FITNAH KEJAM KEPADA AISYAH
44 CHAPTER 44 SIKSA RINDU
45 CHAPTER 45 SADIS TERHADAP KELUARGA ARYA
46 CHAPTER 46 KEMARAHAN ARYA 2
47 CHAPTER 47 TUMBAL ZAINAB
48 CHAPTER 48 KEHAMILAN RINDU
49 CHAPTER 49 TUMBAL BAYI RINDU
50 CHAPTER 50 TEROR BAYI RINDU
51 CHAPTER 51 TEROR TRIMOKO
52 CHAPTER 52 RINDU TERGONCANG
53 CHAPTER 53 RINDU DI PASUNG
54 CHAPTER 54 LARAS HAMIL
55 CHAPTER 55 LARAS BUNUH DIRI
56 CHAPTER 56 RENCANA MEMBUNUH NENEK AYU
57 CHAPTER 57 RENCANA DI GUA ANOMAN
58 CHAPTER 58 KUNCI KEMATIAN
59 CHAPTER 59 KEMATIAN NENEK AYU
60 CHAPTER 60 KEPULANGQN WARDANI
61 CHAPTER 61 PENGHISAPAN MANTRA
62 CHAPTER 62 PENYAMBUTAN RENALDI DAN IBU
63 CHAPTER 63 KEMARAHAN BIYING SUMI 2
64 CHAPTER 64 KEBOHONGAN BIYUNG SUMI
65 CHAPTER 65 KECURIGAAN WARDANI
66 CHAPTER 66 KAMAR RAHASIA
67 CHAPTER 67 KEMATIAN RAHARJA
68 CHAPTER 68 PENGANTI RAHARJA
69 CHAPTER 69 RITUAL ARWAJA
70 CHAPTER 70 RITUAL PERSEMBAHAN
71 CHAPTER 71 TIGA BERSAUDARA
72 CHAPTER 72 MASUK PERANGKAP
73 CHAPTER 73 JAWABAN KEMATIAN
74 CHAPTER 74 AMARAH
75 CHAPTER 75 WAJAH SETAN
76 CHAPTER 76 PERNIKAHAN AMAR
77 CHAPTER 77 KEMATIAN AMAR
78 CHAPTER 78 SALING BERSAING
79 CHAPTER 79 PENGABDI SETAN
80 CHAPTER 80 TURUN RANJANG
81 CHAPTER 81 MATI KEJAM
82 CHAPTER 82 RAHASIA TERDIAM
83 CHAPTER 83 MAYAT HIDUP
84 CHAPTER 84 BERMAIN API
85 CHAPTER 85 TEROR WARDANI 2
86 CHAPTER 86 KEBAHAGIAN BIYUNG SUMI
87 CHAPTER 87 KECURIGAAN WARDANI 2
88 CHAPTER 88 JANJI AMOR
89 CHAPTER 89 MASUK KANDANG MACAN
90 CHAPTER 90 PERNIKAHAN AMOR
91 CHAPTER 91 KECURIGAAN BIYUNG ZUBAIDAH
92 CHAPTER 92 TERBONGKAR RAHASIA
93 CHAPTER 93 KEMATIAN AMOR
94 CHAPTER 94 HUKUMAN PEDIH
95 CHAPTER 95 HUKUMAN
96 CHAPTER 96 DUKUN
97 CHAPTER 97 MURKA DUKUN
98 CHAPTER 98 BERMUKA DUA BIYUNG ZUBAIDAH
99 CHAPTER 99 CINTA MATI
100 CHAPTER 100 TUBUHNYA TERBAKAR
101 CHAPTER 101 BERDUSTA
102 CHAPTER 102 SENJATA MAKAN TUAN
103 CHAPTER 103 PEMBUNUH PEMUDA
104 CHAPTER 104 PERNIKAHAN LURAH DAN WARDANI
105 CHAPTER 105 MENJADI NYONYA
106 CHAPTER 106 BABU
107 CHAPTER 107 KEBUSUKAN TERBONGKAR
108 CHAPTER 108 TERPESONA
109 CHAPTER 109 KEKASIH GELAP
110 CHAPTER 110 TERGODA
111 CHAPTER 111 SELINGKUH
112 CHAPTER 112 DI JODOHKAN
113 CHAPTER 113 MENGAMBIL KEPUTUSAN
114 CHAPTER 114 MEMINANG RANI
115 CHAPTER 115 PERNIKAHAN TRIMOKO DAN RANI
116 CHAPTER 116 BOYONG
117 CHAPTER 117 KDRT
118 CHAPTER 118 KERINDUAN LAKSONO
119 CHAPTER 119 CINTA TERLARANG
120 CHAPTER 120 KELAKUANNYA BIYUNG SUMI
121 CHAPTER 121 INGKAR JANJI
122 CHAPTER 122 RENCANA ARYA
123 CHAPTER 123 KEMARAHAN LURAH DARSO
124 CHAPTER 124 ULAH ARYA
125 CHAPTER 125 TERBONGKAR
126 CHAPTER 126 KEMATIAN BIYUNG ZUBAIDAH
127 CHAPTER 127 RINDU TERINGAT
128 CHAPTER 128 CEMBURU
129 CHAPTER 129 DI MANFAATKAN
130 CHAPTER 130 SALING BEREBUT
131 CHAPTER 131 PEMBUNUHAN EYANG NARNI
132 CHAPTER 132 KERJASAMA
133 CHAPTER 133 PENCARIAN PEMBUNUHAN EYANG NARNI
134 CHAPTER 134 KEMATIAN SEMUA KOMPLOTAN TRIMOKO
135 CHAPTER 135 PENGAKUAN PARWATI
136 CHAPTER 136 PERANG SEDARAH
137 CHAPTER 137 KEMATIAN ARYA
138 CHAPTER 138 DENDAM TERBALASKAN
139 CHAPTER 139 KEMATIAN TRIMOKO
140 CHAPTER 140 KISAH CINTANYA
141 FLASHBACK
142 PROLOG SA
143 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 143 Episodes

1
CHAPTER 1 GADIS BURUK RUPA
2
CHAPTER 2 KAYU BAKAR DI HUTAN BELANTARA
3
CHAPTER 3 ULAH TRIMOKO
4
CHAPTER 4 JENG AYU PERTAMA
5
CHAPTER 5 BAIK HATI HARTONO
6
CHAPTER 6 MBAK WARSI
7
CHAPTER 7 PARWATI
8
CHAPTER 8 PENDIRIAN WARDANI
9
CHAPTER 9 PARWATI DIUSIR
10
CHAPTER 10 MENFINTNAH WARDANI
11
CHAPTER 11 JASMIN SANG PENGKHIANAT
12
CHAPTER 12 HARTONO TAK TAKLUK
13
CHAPTER 13 MEMPERKOSA WARDANI
14
CHAPTER 14 KUNCI GUA ANOMAN
15
CHAPTER 15 SUSUK ANOMAN
16
CHAPTER 16 HILANGNYA WARDANI DAN ARYA
17
CHAPTER 17 MENEMUI NENEK AYU
18
CHAPTER 18 KEMBALINYA WARDANI DAN ARYA
19
CHAPTER 19 KELUARNYA WARDANI DAN ARYA
20
CHAPTER 20 JENG AYU DUA
21
CHAPTER 21 KEMARAHAN TRIMOKO
22
CHAPTER 22 PERASAAN HARTONO
23
CHAPTER 23 KEDATANGAN RAHMA
24
CHAPTER 24 TUMBAL KEKASIH
25
CHAPTER 25 KERESAHAN WARGA DESA
26
CHAPTER 26 KEMATIAN SOFYAN
27
CHAPTER 27 DENDAM ARYA 1
28
CHAPTER 28 KEMATIAN ARMAN
29
CHAPTER 29 KEMARAHAN TRIMOKO 2
30
CHAPTER 30 TUMBAL KEMBAR
31
CHAPTER 31 LURAH DARSO JATUH HATI
32
CHAPTER 32 KERIBUTAN 4 ISTRI LURAH DARSO
33
CHAPTER 33 SELINGKUH
34
CHAPTER 34 RINDU DI JODOHKAN
35
CHAPTER 35 TUMBAL JASMINE SI ANAK KOTA
36
CHAPTER 36 PINANGAN RINDU
37
CHAPTER 37 KEKHAWATIRAN BIYUNG SUMI
38
CHAPTER 38 PERNIKAHAN ARYA DAN RINDU
39
CHAPTER 39 PERPINDAHAN WARDANI
40
CHAPTER 40 BERCINTA DENGAN WARDANI
41
CHAPTER 41 KECURIGAAN MARNO
42
CHAPTER 42 KEMATIAN MARNO
43
CHAPTER 43 FITNAH KEJAM KEPADA AISYAH
44
CHAPTER 44 SIKSA RINDU
45
CHAPTER 45 SADIS TERHADAP KELUARGA ARYA
46
CHAPTER 46 KEMARAHAN ARYA 2
47
CHAPTER 47 TUMBAL ZAINAB
48
CHAPTER 48 KEHAMILAN RINDU
49
CHAPTER 49 TUMBAL BAYI RINDU
50
CHAPTER 50 TEROR BAYI RINDU
51
CHAPTER 51 TEROR TRIMOKO
52
CHAPTER 52 RINDU TERGONCANG
53
CHAPTER 53 RINDU DI PASUNG
54
CHAPTER 54 LARAS HAMIL
55
CHAPTER 55 LARAS BUNUH DIRI
56
CHAPTER 56 RENCANA MEMBUNUH NENEK AYU
57
CHAPTER 57 RENCANA DI GUA ANOMAN
58
CHAPTER 58 KUNCI KEMATIAN
59
CHAPTER 59 KEMATIAN NENEK AYU
60
CHAPTER 60 KEPULANGQN WARDANI
61
CHAPTER 61 PENGHISAPAN MANTRA
62
CHAPTER 62 PENYAMBUTAN RENALDI DAN IBU
63
CHAPTER 63 KEMARAHAN BIYING SUMI 2
64
CHAPTER 64 KEBOHONGAN BIYUNG SUMI
65
CHAPTER 65 KECURIGAAN WARDANI
66
CHAPTER 66 KAMAR RAHASIA
67
CHAPTER 67 KEMATIAN RAHARJA
68
CHAPTER 68 PENGANTI RAHARJA
69
CHAPTER 69 RITUAL ARWAJA
70
CHAPTER 70 RITUAL PERSEMBAHAN
71
CHAPTER 71 TIGA BERSAUDARA
72
CHAPTER 72 MASUK PERANGKAP
73
CHAPTER 73 JAWABAN KEMATIAN
74
CHAPTER 74 AMARAH
75
CHAPTER 75 WAJAH SETAN
76
CHAPTER 76 PERNIKAHAN AMAR
77
CHAPTER 77 KEMATIAN AMAR
78
CHAPTER 78 SALING BERSAING
79
CHAPTER 79 PENGABDI SETAN
80
CHAPTER 80 TURUN RANJANG
81
CHAPTER 81 MATI KEJAM
82
CHAPTER 82 RAHASIA TERDIAM
83
CHAPTER 83 MAYAT HIDUP
84
CHAPTER 84 BERMAIN API
85
CHAPTER 85 TEROR WARDANI 2
86
CHAPTER 86 KEBAHAGIAN BIYUNG SUMI
87
CHAPTER 87 KECURIGAAN WARDANI 2
88
CHAPTER 88 JANJI AMOR
89
CHAPTER 89 MASUK KANDANG MACAN
90
CHAPTER 90 PERNIKAHAN AMOR
91
CHAPTER 91 KECURIGAAN BIYUNG ZUBAIDAH
92
CHAPTER 92 TERBONGKAR RAHASIA
93
CHAPTER 93 KEMATIAN AMOR
94
CHAPTER 94 HUKUMAN PEDIH
95
CHAPTER 95 HUKUMAN
96
CHAPTER 96 DUKUN
97
CHAPTER 97 MURKA DUKUN
98
CHAPTER 98 BERMUKA DUA BIYUNG ZUBAIDAH
99
CHAPTER 99 CINTA MATI
100
CHAPTER 100 TUBUHNYA TERBAKAR
101
CHAPTER 101 BERDUSTA
102
CHAPTER 102 SENJATA MAKAN TUAN
103
CHAPTER 103 PEMBUNUH PEMUDA
104
CHAPTER 104 PERNIKAHAN LURAH DAN WARDANI
105
CHAPTER 105 MENJADI NYONYA
106
CHAPTER 106 BABU
107
CHAPTER 107 KEBUSUKAN TERBONGKAR
108
CHAPTER 108 TERPESONA
109
CHAPTER 109 KEKASIH GELAP
110
CHAPTER 110 TERGODA
111
CHAPTER 111 SELINGKUH
112
CHAPTER 112 DI JODOHKAN
113
CHAPTER 113 MENGAMBIL KEPUTUSAN
114
CHAPTER 114 MEMINANG RANI
115
CHAPTER 115 PERNIKAHAN TRIMOKO DAN RANI
116
CHAPTER 116 BOYONG
117
CHAPTER 117 KDRT
118
CHAPTER 118 KERINDUAN LAKSONO
119
CHAPTER 119 CINTA TERLARANG
120
CHAPTER 120 KELAKUANNYA BIYUNG SUMI
121
CHAPTER 121 INGKAR JANJI
122
CHAPTER 122 RENCANA ARYA
123
CHAPTER 123 KEMARAHAN LURAH DARSO
124
CHAPTER 124 ULAH ARYA
125
CHAPTER 125 TERBONGKAR
126
CHAPTER 126 KEMATIAN BIYUNG ZUBAIDAH
127
CHAPTER 127 RINDU TERINGAT
128
CHAPTER 128 CEMBURU
129
CHAPTER 129 DI MANFAATKAN
130
CHAPTER 130 SALING BEREBUT
131
CHAPTER 131 PEMBUNUHAN EYANG NARNI
132
CHAPTER 132 KERJASAMA
133
CHAPTER 133 PENCARIAN PEMBUNUHAN EYANG NARNI
134
CHAPTER 134 KEMATIAN SEMUA KOMPLOTAN TRIMOKO
135
CHAPTER 135 PENGAKUAN PARWATI
136
CHAPTER 136 PERANG SEDARAH
137
CHAPTER 137 KEMATIAN ARYA
138
CHAPTER 138 DENDAM TERBALASKAN
139
CHAPTER 139 KEMATIAN TRIMOKO
140
CHAPTER 140 KISAH CINTANYA
141
FLASHBACK
142
PROLOG SA
143
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!