Dua hari mereka didalam rumah Biyung Sumi, akhirnya mereka berdua mulai membuat rencana untuk muncul ke desa, mereka memberanikan diri untuk keluar dari rumah Biyung Sumi. Agar rencana mereka segera terlaksana. Mereka ingin mencoba mengeluarkan ilmu yang dimilikinya serta mengetes susuk anomanya yang dipakai saat ini. Apakah benar yang dibilang oleh Nenek Ayu, siapa yang melihatnya akan membuat para semua warga terpesona terhadap mereka berdua.
" Arya saatnya kita keluar dari rumah ini untuk membaur dan mencoba ilmu yang diberikan oleh Nenek Ayu dan susuk Anoman yang kita pakai saat ini, aku tak sabar apa yang terjadi kepada para warga desa nanti," Ucap Wardani.
" Aku setuju, saatnya kita keluar dari rumah dan memulai rencana kita, lebih cepat lebih baik," Jawab Arya.
" Kau siap Arya, jangan lupa semua yang kau punya keluarkan, " Ucap Wardani.
" Siap, aku akan melakukan apa yang kau bilang," Jawab Arya.
" Kalau begitu bersiaplah, pakai baju yang memukau setelah itu tunggu aku di rumah tamu, " Ucap Wardani.
" Siap," Jawab Arya.
Arya pergilah untuk berias. Arya memilih baju yang sederhana tetapi tetap menawan, setelah itu Arya menunggu di ruang tamu untuk menunggu Wardani sambil berbincang dengan Biyung dan Abah.
" Wau Arya kau sangat menawan sekali tampan dan berkarisma, " Ucap Biyung.
" Sangat luar biasa, kau begitu tampan, " Sahut Abah.
" Terima kasih Abah, Apa ada yang kurang dari penampilanku," Ucap Arya.
" Sudah, walaupun kau sederhana tapi sangat menawan, " Jawab Abah.
" Wardani dimana," Ucap Biyung.
" Oh dia masih berias Biyung, sebentar lagi dia akan keluar," Jawab Arya.
Tak lama kemudian Wardani keluar dari kamarnya menuju ke ruang tamu, rambut panjang yang terurai, tinggi sempai, balutan baju yang indah dan begitu indah. Sangat memukau.
" Wau..., " Mata melongo semua.
" Wardaniku sayang kau sangat cantik sekali, " Ucap Biyung sambil Menghampiri.
" Kau sangat menggoda sayang, Abah yakin semua para warga dan jejaka akan tergila-gila kepadamu, " Jawab Abah.
" Aku akan keluar dengan gaya tampilan beda, untuk membalaskan dendamku, " Ucap Wardani.
" Apa yang akan kau lakukan sekarang, " Ucap Biyung.
" Wardani dan Arya akan keluar dari rumah agar ada yang tertarik dengan kita berdua, ketika sudah ada yang tertarik kepada kita,,itu akan jadi bumerang dan alat untuk memulai permainan ini, " Jawab Wardani.
" Benar sekali,apa yang kau rencana saat ini, pasti semua warga akan kenal kamu dan bertanya -tanya, " Sahut Abah.
" Iya Biyung, ya sudah kami berdua pamit untuk berangkat, " Ucap Wardani.
" Semoga berhasil, " Jawab Biyung.
" Mari Abah dan Biyung, " Sahut Arya.
Mereka berdua pamit untuk berangkat, apakah semuan warga akan tergoda dengan kecantikan dan ketampanannya, Ternyata semua warga sangat suka dan tergoda kepada Wardani dan Arya. Efek dari susuk yang telah ia pakai ternyata manjur dan benar apa adanya. Para wanita melihat Arya serasa ada tarik yang sangat untuk ditiduri Arya, terasa merangsang ketika melihatnya, tubuh terasa bergerak dan kesemutan ingin menghampirinya, vaginanya terasa terangsang dan mengeluarkan cairan putih dengan sengaja ketika melihat Arya. Melainkan Wardani semua para laki-laki melihatnya juga merasa ingin bermalam dengan Wardani, rasa tubuh yang terasa terangsang, gemeteran, lipidonya terpacu, penisnya mulai ereksi dan keluar cairan putih dengan sengaja seketika tak bisa di tahan.
" Arya lihatlah semua warga telah tergoda dan mereka sangat lemas melihat kita, " Ucap Wardani.
" Aku merasa juga, aku hanya sedikit menampakan ketampananku ini belum seberapa, " Jawab Arya.
" Kita jalan terus sampai semua mengerti kita, " Ucap Wardani.
" Ayo berjalan terus, " Jawab Arya.
" Lihat disitu ada Trimoko dan komplotannya, ayo kita sengaja melewati sana, " Ucap Wardani.
Wardani dan Arya sengaja melewati didepan komplotan Trimoko, melainkan Trimoko juga tergoda dan ingin memilikinya, apalagi para warga yang mati-matin ingin memiliki juga.
" Bos ada orang yang cantik dan tampan, " Ucap Sofyan.
"Betul yang kau ucapkan, dia baru jalan kearah sini, " Sahut Arman.
" Bohong kau, " Ucap Trimoko.
" Benar bos, tampannya mengalahkan ketampananmu bos, " Jawab Sofyan.
Tak lama Wardani dan Arya sampai di dekatnya, Wardani sengaja berpura-pura bertanya kepada mereka.
" Bos wanita yang satu ini cantik banget, " Ucap Sofyan berbisik.
" Ahh Bos tidak sangka wanita ini cantik, " Sahut Arman.
" Diam kau aku juga, kau dengar apa yang aku raskasn ketika melihatnya, Penisku bangun, lipidoku ingin berpacu, apa lagi ai ****** ini keluar dicelanaku, dasar wanita ini penggodaku, " Jawab Trimoko.
" Aku juga sama seperti itu Bos, Tak tahan, " Sahut Sofyan.
" Mohon maaf mbak dan mas ini siapa, " Ucap Trimoko.
" Saya Wardani Miwarso dan ini Arya Ari Kuncoro, kami berdua saudara dari Biyung Sumi yang dari Desa sebrang, " Jawab Wardani.
" Kalian sangat mengoda, kami belum tau kalian sebelumnya, tentunya kamu wanita cantik aku jatuh hati padamu, " Ucap Trimoko.
" Apa yang kau bilang, kalian aneh sekali, " Jawab Wardani.
" Mas disini tau dimana rumahnya lurah Darso, kali berdua tau kerumahnya, ada kepentingan yang kami selesaikan, " Sahut Arya.
" Oh tentu tau mbak dan mas, Saya sendiri Putranya, bolehkan saya antar sendiri, " Ucap Trimoko.
" Dengan saya Aja Mbak," Sahut Sofyan sambil berebut.
" Hahaha kalian berebut dan tergoda dengan kecantikanku, ini baru dimulai Trimoko, " Batin Wardani.
" Kalian kok malah ribut dan berebut sendiri, aku ini butuh kejelasan, aku bisa sendiri, "Ucap Wardani.
" Maaf, ya sudah, mbak lurus saja dan sampai di perempat itu belok kanan dan di sebelah kiri rumah besar dan luas itu rumahnya, " Ucap Trimoko.
" Terima kasih,ayo Arya kita kesana, " Ucap Wardani.
Wardani dan Arya menuju ke rumahnya, mereka bergegas untuk mengikuti dan ikut pulang untuk bertemu dia.
" Bos ayo kita pulang dulu, lewat sana saja, aku tak sabar ingin melihatnya terus, wanita itu memang buat aku teringat dan ingin memilikinya, " Ucap Sofyan.
" Aku yang harus memilikinya," Sahut Arman.
" Tidaklah aku yang harus memilikinya, " Ucap Trimoko.
" Arya kau lihat tadi, memang susuk yang kita pakai manjur, kau lihat tadi ****** para lelaki melihatku terbekas di kain celananya, " Ucap Wardani.
" Memang benar, aku juga melihat wanita yang melihat sama sepertimu, " Jawab Arya.
Akhirnya Trimoko dan komplotannya sudah datang dirumahnya sebelum Wardani sampai disana, Wardani sudah tau jalan ke rumah Lurah Darso, lewat jalan mana dan mana agar cepat sampai tetemapi Wardani sengaja untuk menggodanya.
"Arya kau tau mereka sudah sampai duluan di sana, mereka tidak bisa melupakanku ini rencana yang menarik, " Ucap Wardani.
" Memang lelaki mata genit dan buaya, mereka semua, " Jawab Arya.
" Tak tau saja sifat mereka, memang begitu sudah kita fokus rencana kita, " Ucap Wardani.
" Permisi, Lurah Darso ada, " Ucap Wardani.
" Hemm ada, bentar saya panggilkan, Abah...!!, " Ucap Trimoko.
" Ada apa Lanang, " Jawab Lurah Darso.
" Ada tamu yang mencarimu, di depan rumah, " Ucap Trimoko.
" Suruh masuk rumah, " Jawab Lurah Darso.
" Silakan masuk dahulu, Abah masih ada sesuatu, mari, " Ucap Trimoko sambil mengusur komplotan untuk menunggu di luar rumah.
Lurah Darso keluar menuju ke ruang tamu, melihat kecantikannya, Lurah Darso menyukainya, rasa seperti yang dirasakan para warga serta Putranya.
" Lho wanita cantik, ini siapa, ada perlu apa datang kemari, " Ucap Lurah Darso.
" Saya Wardani Miwarso dan ini Arya Ari Kuncoro kami saudara Biyung Sumi, " Jawab Wardani
" Anak manis dan Cantik, kau sangat menggodaku, aku baru tau kalau Biyung sumi mempunyai saudara yang cantik dan tampan, karena dia memiliki anak gadis yang buruk rupa, hahaha, " Ucap Lurah Darso dengan sinis.
" Awas kau akan aku balas kepadamu, " Batin Wardani.
" Sebelumnya saya kemari mau meminta surat tinggal di desa sini Lurah Darso, karena itu kita berdua datang kemari, " Ucap Wardani.
" Tidak papa, nanti saya buatkan suratnya, tanpa kau membuat Surat kamu sudah boleh tinggal di sini Wanita cantik, " Jawab Lurah Darso.
" Ahh bisa aja Lurah Darso, " Ucap Wardani.
" Ya sudah kami berdua pamit, mari pak lurah dan mari mas, " Ucap Wardani.
" Mari, " Sahut Arya.
" Wanita itu cantik sekali bikin hati Abah suka," Ucap Lurah Darso.
" Tidak Abah, dia pacarku jangan pernah Abah merebut miliki, Abah boleh nikah lagi dengan para wanita disini, tapi untuk wanita satu itu jangan, " Jawab Trimoko.
" Kita berebut untuk memilikinya,siapa yang menang dia yang berhak memilikinya, " Ucap Lurah Darso.
" Siap Abah, " Jawab Trimoko.
" Abah janganlah berebut gara-gara wanita itu, kamu mau bertanding dengan putramu, apa tidak malu, Istri Abah udah 10 apa mau menikah lagi, Abah ini pasti tidak bisa menahan, Ada yang muda cantik Abah langsung ingin menyuntingnya, ulah Abah itu pasti akan menurun ke Putra kita, jadi hidung belang, " Ucap Biyung Sarina.
" Sudah Biyung, " Ucap Lurah Darso.
Dengan ucapan tadi Trimoko pergi keluar mencari ketenangan untuk hal ini, tak melainkan Wardani bertemu Mas Hartono ketika perjalanan pulang, sekarang tumbuh rasa cinta di hatinya.
" Astagfirullah, ini kenapa dengan diriku merasa ingin bermain dengannya, semua gemeteran," Batin Hartono.
" Assalamu'alaikum, dengan siapa, saya baru tau, " Ucap Hartono.
" Oh kami adalah saudara Biyung Sumi, Saya Wardani Miwarso dan ini Arya Ari Kuncoro saya berdua dari desa sebrang, " Jawab Wardani.
" Mas Hartono ini Wardani, maaf Wardani mas telah meninggalkan ajaran yang kau berikan, sekarang Wardani menyimpan rasa suka kepadamu mas, aku tau kau tadi tergoda seperti yang lain yang membuatmu berdosa, aku akan cepat meninggalkan mu mas karena semakin lama kau akan semakin merangsang aku takut kau berdosa, " Batin Wardani.
" Ya sudah Saya mau pulang keburu di tunggu Biyung Sumi, mari, " Ucap Wardani.
" Mari, " Sahut Arya.
" Kenapa kau Buru-buru, bukanya kau sekarang suka kepada Mas Hartono, " Ucap Arya.
" Iya aku sekarang suka kepada Mas Hartono, tetapi aku kasihan melihat mas Hartono, lihat tadi dia terangsang seperti apa yang dirasakan para warga, aku takut, sebelum mas Hartono klimaks aku tinggalkan, aku tak mau Mas Hartono berdosa, " Jawab Wardani.
" Betul juga yang kau katakan, ya sudahlah, kita pulang, mari, " Ucap Arya.
Perjalanan pulang Mereka bertemu dengan Jasmin, Jasmin yang jatuh hati ke Arya yang membuat ia merangsang sampai memegangnya, Jasmin membayangkan sesuatu, sampai-sampai ia tidur di tanah dengan aneh.
" Wau ganteng banget, siapa namamu, kalian berdua pasti saudara Biyung Sumi ya, " Ucap Jasmin.
" Iya ada apa ya, "Jawab Wardani.
" Tidak apa-apa, cuma tanya saja, " Ucap Jasmin.
" Buset saudara Biyung memang cantik sekali, apa lagi Lelaki itu sangat menggoda, " Batin Jasmin.
" Ahhh... Kenapa denganku ini, aku suka kepadamu, " Ucap Jasmin dengan desahan manis.
" Aku Arya Ari Kuncoro dan ini Wardani Miwarso, " Sahut Arya.
" Arya kenapa rasanya aku pingin mendekatimu, rasa tubuhku gemeteran, serta vaginaku teras terangsang olehmu, aku menghampirimu, " Ucap Jasmin.
" Ayo tinggal wanita itu, taruh di bawah tanah, " Ucap Wardani.
" Iya dia berhalusinasi, " Sahut Arya.
Jasmin ditinggalkan disitu dengan keadaan Halusinasi yang berlebih, datanglah warga yang lewat disitu dan membangunkan Jasmin.
" Hay Jasmin, bangun kau sadar, " Ucap warga desa.
" Bangun, " Jawab warga 2.
" Gila ya kau bilang sendiri dan terasa kayak mau apa gitu , " Ucap Warga desa.
" Ya sudah sana, pergi, " Ucap Jasmin.
" Hay wanita gila di bantuin, tidak berterima kasih malah marah-marah," Jawab warga 2.
Para warga meninggalkan.
" Hay tadi ada Arya tetapi kok bisa sih aku segitunya, sudah ah, besok main ke rumah Biyung Sumi saja lah, " Ucap Jasmin.
Dengan bertemunya tadi Jasmin makin penasaran dan ingin menjadi kekasihnya, dia ingin mendekatinya, ia berfikir bagaimana dengan Trimoko yang masih menjadi kekasihnya, Jasmin berani bertemu dan memutuskan untuk mengakhiri kisah cintanya dengan Trimoko, Trimoko begitu senang karena ia baru saja mencari cara untuk memutuskan kisah cintanya, tetapi keburu Jasmin yang memutuskannya, membuat hati Trimoko senang.
" Hay mana Trimoko, aku ingin bertemu padanya, " Ucap Jasmin.
" Sabar Jasmin, dia masih di belakang," Jawab Sofyan.
" Mana, panggilkan tidak ada waktu lama aku menunggunya, " Ucap Jasmin.
" Sabar sedikit kenapa sih, " Sahut Arman.
" Kanapa sih ribut-ribut, tidak enak di dengarkan Abah, " Ucap Trimoko.
" Ini bos , Jasmin dibilangin malah teriak-teriak, " Jawab Sofyan.
" Ada apa datang marah-marah, " Ucap Trimoko.
" Aku ingin putus denganmu," Jawab Jasmin.
" Ah putus, silakan aku menunggu perkataan itu, kau tak usah bilang begitu aku juga ingin Putus denganmu, aku sudah tau kau pasti menyukai lelaki baru yang ada di desa ini,aku sudah tau, " Ucap Trimoko.
" Kalau benar emang kenapa, kamu pasti juga suka, dasar laki-laki hidung belang, " Jawab Jasmin.
" Hahahah," Tawa Hartono.
Jasmin meninggalkan mereka.
" Aku tak akan susah mencari cara untuk memutuskan dia, dia yang meminta putus dariku, " Ucap Trimoko.
" Sudahlah Bos, " Jawab Sofyan.
Trimoko hanya memikirkan wanita tadi sampai -sampai dia fokus untuk bertemu dan mendapatkannya untuk menjadi pendampingan hidup ya.
###
Assalamu'alaikum minta dukungan author dalam berkarya ya, vote, like, serta share karya author ke teman kalian.
Karena dengan vote, like dan share adalah kunci penting untuk saya.
Ojo lali lho yo komentar, kritik dan saran untuk perbaikan.
Ayo tungguin kelanjutan ceritanya seru banget....
Matur suwun salam oc ( ochim chim)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments