Annyeong guys..!
Kemarin aku mau Up eh ga taunya ketiduran hoho... Hem aku juga baru tau kalo visualnya aku kurang masuk ke Caisar, Because kalian taulah yah siapa dia. aku baru ingat. Yaampun aku mau ganti Visual sajalah. Tapi ga tau siapa. Kalian bayangin siapakah yang kalian suka hoho.. D.O aja boleh hoho... Atau Linyi bagus juga.. Pokoknya senyaman kalian yah!
.
.
.
Sifat manusia akan terlihat jika terlibat dengan uang!.
Kekuatan terbesar manusia saat ini adalah UANG..!! Ketika punya uang maka mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan, ketika mereka menginginkan jabatan maka mereka bisa melalui Money politik yang sudah tak asing dilalui oleh manusia-manusia serakah yang rela melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Ketika mereka menginginkan sesuatu mereka tinggal menunjuknya lalu barang itu ada ditangannya. Bahkan semua orang akan mendekatinya, mendadak menjadi penjilat bahkan rela menjadi anjing pintar hanya untuk dilirik atau dijadikan orang terdekat.
Uang memang semematikan itu..!
Emang uang bukan segalanya... tapi segalanya butuh UANG..!!
Emang Uang tak akan dibawa sampai mati, tapi hidup bisa mati rasa jika tidak punya UANG..!!
Dan memang Uang tak mampu membelikan kebahagiaan tapi ketika ada uang maka kebahagiaan akan mudah didapatkan..
Hahah selolucon itu kah hidup???? Yah yah.. banyak dari kita mengakuhi uang bukan segalanya, mereka tidak munafik. Mereka hanya naïf, dan belum mengerti apa itu arti kehidupan.
Pagi ini beda dari biasanya... Disatu rumah yang sudah tua terdapat anak-anak yang merasakan sesak dan sedih.
Cessy pagi ini bangun melihat Caisar demam tinggi, mungkin karena kejadian semalam. Ia segera mengompres sang kakak nya sedari subuh, Caisar tak bicara banyak, ia hanya diam saja membuat hati Cessy semakin sesak, apakah kakaknya masih kecewa padanya?.
Farel dan Rafa juga sangat khawatir akan keadaan Caisar.. pagi ini hujan cukip deras, suasana dingin menusuk kulit, Suara tetesan air digenteng beradu dengan suara tetesan disekitar dalam rumahnya terdengar karena kebocoran genteng. Mereka hanya menaruh beberapa ember atau lainnya ditempat-tempat kebocoran supaya tidak melebar luas dan banjir.
“Kakak..”Gumam Cessy disana lirih. Matanya berkaca-kaca, Rongga dadanya sesak menahan sedih. Casar hanya diam merasakan kepalanya berat. Cessy disana mengusap air matanya merasa bersalah. Ia menatap Farel dan Rafa.”Kalian kenapa tidak sekolah? Pergilah, kalian bisa terlambat nanti.”Ujarnya Cessy disana pelan. Ia memilih tak sekolah saja untuk menjaga sang kakak.
Farel dan Rafa melirik jam yang sudah menunjukan pukul 7.10
Cleo disanapun sudah siap mengenakan baju menatap Caisar nanar. Farel dan Rafa menggeleng.”Sekolah kami diliburkan beberapa hari karena akan ada Turnamen, hmm tidak diliburkan si kak, Cuma nanti tidak akan ada kegiatan belajar mengajar akibat sibuk mengurus persiapan, jadi lebih baik kakak saja. Kakak saja yang sekolah biar kami yang jaga kak Cai.”Ujarnya Rafael disana jujur.
Cessy disana mengangguk..”Kak kami tidak akan menanyakan apa yang terjadi semalam antara kakak dan kak Caisar. Tapi kami mohon jangan melakukan suatu hal yang melukai kalian. “Ujarnya Farel dalam. Cessy disana diam mengangguk, Cessy tak mengatakan apapun. mereka semua kaget melihat Caisar yang tidur diluar dengan keadaan menggigil, kain kasa di kepalanya dan juga bercak darah. Belum lagi keadaanya yang kacau dan pucat. Mereka sangat khawatir, mereka tidak ingin kehilangan Caisar, jika Caisar pergi maka mereka sudah tak lagi mempunyai rumah dan juga kebahagiaan.
Cessy segera bersiap-siap dengan seragamnya. Hari ini ujan pasti tak akan ditutup gerbangnya. Ketika sudah siap ia segera mendekati Caisar, disana sang kakak terlihat tidur dengan suara yang tak nyaman, suhu tubuhnya sangat panas saat ini. “Kakak pergi dulu yah. Cle Sekolah nanti dianterin sama kak Rafa aja yah biar kak Farel yang jagain kak Cai .”Ujar Cessy. Cleo mengangguk menyalami tangan sang kaka.
Ia melangkah mengenakan mantel berwarna biru yang sudah pudar, harganya murah namun semoga saja cukup sampai sekolah nanti, ia punya payung tapi adiknya lebih didahulukan dibanding dirinya sendiri. Ia tak mau Cleo ikutan sakit, belum lagi ia harus memberikan surat izin sang kakak sakit disekolahnya. Sudah dua puluh menit ia berjalan, ternyata meski mengenakan mantel ia tetap basah, ketika didepan gerbang sekolah sang kakak ia cukup menganga akibat besarnya dan juga megahnya sekolah ini. sekolahnya sekolah negeri jadi tidak sebesar dan se elit ini.
seragamnya bahkan hanya mengenakan seragam putih abu-abu sedangkan seragam sang kakak adalah putih dan juga kotak-kotak berwarna abu-abu untuk celana dan roknya. Belum lagi disana berjejeran mobil yang terparkir dan motor-motor besar. Cukup tak ada motor matic disini jika dilihat. Waww Cessy merasa terhina jika disini.
“Ada apa neng???”Cessy terkaget mendengar ada yang mendekatinya. Ia melihat ada Satpam yang mendekatinya dengan payung, Disekolah nya boro-boro ada satpam. Yang ada guru kiler yang setiap hari bergantian piket.
Cessy yang diluar gerbang segera mengambil surat didalam bajunya dan berkata.”Maf pak. Ini surat sakit dari kakak saya.. tolong sampaikan yah pak. Kakak saya kelas XI A. Itu disurat ada nama kakak saya.”ujarnya sopan dan tersenyum manis dan juga tulus. "
Satpam terdiam melihat Cessy yang sangat cantik. "Ba-baik neng. Neng bukan dari sekolah sini??" tanyanya heran lalu menatap baju yang dikenakan oleh Cessy.
Cessy menggeleng lalu menunjukkan arah jalan sekolahnya "Saya sekolah di SMA XX pak." hujannya nya polos " Kalo gitu terima kasih ya pak atas bantuannya, saya harus pergi takutnya nanti saya telat dan akan dihukum oleh guru saya. semoga hari bapak menyenangkan..." setelahnya Cesyy berbalik dan melangkah pergi.
Satpam itu terdiam melihatnya. Lalu melirik Cessy yang sudah pergi dengan tergesa-gesa. Ia disana menghela nafas,.ia segera pergi kekelasnya Caisar untuk memberikan surat ini. akhh mengingat bagaimana polosnya Cessy memberi surat membuat ia terkekeh.. yah iyalah, sekolah yang besar begini mana ada lagi surat-suratan. Biasanya jika ada anak didik yang sakit maka mereka akan minta izin dari telepon. Mereka akan diizinkan oleh orang tuanya dengan menelpon juga. Atau hanya diberi tau pada teman. Budaya surat sudah hilang disini, tapi malah diterapkan?
Hahah Satpam itu terkekeh pelan.
Dilain tempat ada Disya yang memasuki kelas Caisar yang tenang karena jam kosong, ada banyak guru yang belum datang. Ia mengernyit tak menemukan Caisar. Ia mendekati Gerry temannya Caisar dan berkata.”Dimana Pangeran?”Tanyanya dengan suara tak santay.
Gerry yang ditanya yang sibuk main game itu meliriknya sebentar dan menggeleng. "Nggak tau, mungkin hujan dia belum dateng.”Ujarnya Gerry pelan. Tak menatap Disya. Disya disana berdecak.
”Kok bisa??? Loe temennya kok enggak jemput dia si? Dan lagi mana nomornya sini gue hubungi.”Ujar Disya dengan tak suka. ia takut Caisar kenapa-napa. Apalagi membayangkan Caisar tak datang hari ini. warna hidupnya hilang..!!
Gerry mendengus disana.”Gue bilang nggak tau yah nggak tau. Gue temennya dan loe pacarnya tapi loe enggak tau apa-apa tentang dia. Dia enggak punya HP bodoh, lagi pula Rumah gue enggak searah sama dia, kenapa enggak Loe aja yang enggak jem- Puk..”
Arghh... Disya menepuk tangannya sesudah meninju tepat di bibirnya Gerry hingga Gerry tersungkur dengan kursinya yang ikut terjatuh. Rasa panas menjalar disekitar punggungnya serta wajahnya yang terasa perih. Hal itu menarik perhatian orang kelas.
“Mulut loe terlalu lancang bicara terlalu panjang sama gue, mana nafas yang loe hirup itu bauk..!!! Punya apa loe Sampek berani bentak-bentak gue dan bandingkan gue sama lor?” Ujarnya sinis lalu pergi meninggalkan tempat itu tak mau bicara lagi. Namun dihatinya ia merasa khawatir akan Caisar.
Gerry mengumpat Disya kuat karena dua gigi depannya longgar dibuatnya. Iya karena tadi giginya terantuk kayu kursi yang ia duduki, bibirnya dipenuhi darah akibatnya, belum lagi rasa pedih diluar bibirnya.”Sialan loe..! gue sumpahin loe enggak jodoh sama Caisar..!!! mana cocok malaikat sama iblis kayak loe..!!!! ibaratkan air nggak bakal bisa nyatu anjing..!” Bentaknya kesal.
Ternyata Disya masih mampu mendengarnya. Tatapannya menghunus sekaan mampu merobek tubuh lawan. Gerry yang melihat Disya berbalik lagi menegang.
Disya menaikan satu alisnya.”Apa yang loe bilang tadi? Gue mau denger sekali lagi dong.”Ujarnya dengan dingin.
Gerry yang berdarah itupun tertegun dengan tubuh gemetar. Tak ada yang berani membantunya satupun, ia menatap Disya dengan tatapan polos.”Tadi gu-gue bilang semoga loe dengan Caisar berjodoh hingga maut memisahkan kalian.. Yah gitu”Ujarnya bohong. Mana berani jujur.
Disya terkekeh mendekatinya namun Gerry menghindar. Disya mendekat lagi dan menepuk bahunya.. namun ia segera menghindar lagi karena takut. Dista melihatnya hanya tersenyum dingin dan Brak...
Gerry terdiam melihat meja yang ia sender itu Disya tendang hingga mengena meja lain dan kelas itu terlihat sangat mencekam kali ini. Tatapan Disya disana sangat tajam.”Gue engak suka manusia pembohong. Untung loe temennya Caisar. Kalo nggak, gue jamin darah dari jantung loe gue keluarin dan gue pajang dikamar gue..!” Ujarnya sinis lalu berlalu.,
Glekkk semua menelan ludah mendengarnya termasuk Gerry yang merasa nyawanya hilang terbawa angin. sungguh ia tau jika ia adalah lelaki, tapi Disya itu iblis..apa salahku Tuhan?? Padahal ia hanya duduk saja sembari main game tadi bukan??
jan lupa jejaknya yah guys..!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
xixi
nasib sialmu geriy
2022-01-11
0
Kanjeng Ribet
jd pengen liat muka Gerry pas di bilang jantungnya mo dipajang di kamar Disya... 😂
2021-10-29
1
ami suparmi
lanjut lanjut thor
2021-10-28
0