Langkah kaki Caisar keluar meninggalkan sekolahnya. Ada banyak yag terjadi dihari ini membuat akal sehatnya sedikit tersentil. Apa yang terjadi? Kenapa ada banyak drama yang ia hadapi hari ini? pemilihan ketua osis, anak dari pemilik sekolah yang mendatanginya meminta dirinya menjadi kekasih sang adik? Dan parahnya Caisar tau jika perempuan itu adalah perempuan yang tidak baik.
Lamunannya menjadi buyar ketika dirinya melihat gadis yang sekarang menjadi kekasihnya berdiri didepan mobil berwarna kuning itu. Bisa dipastikan harganya mencapai milyaran rupia. Caisar meringis dibuatnya. Ia dann Disya bagaikan langit dan bumi. Jika dirinya harus mati-matian mencari uang yang jumlahnya sedikit maka Disya adalah sosok yang bisa membeli sepotong baju dengan harga yang berkali-kali lipatan jauh lebih besar dari hasil kerja keras Caisar selama beberapa bulan.
Hingga tepukan dibahunya membuatnya kembali kepada kehidupan yang nyata. Dan ternyata Disya gadis yang ia lihat tadi sudah didepannnya tersenyum malu malu. Caisar terdiam menatapnya dan terpaksa tersenyum membalas senyum itu.
“Pulang bereng yok..”Ujar Disya membuyarkan senyum Caisar.
Caisar mengerjab disana lalu menjawab.”Maaf Sasa. kita tidak bisa pulang bersama. Aku harus kerja dulu.”Ujarnya disana tak melunturkan senyumnya. Ia tak ingin Disya terlalu berharap padanya dan ia ingin Disya tau jika dirinya bukanlah orang kaya agar dikemudian hari tidak ada yang membahas kasta. Ia sudah cukup tahu diri sedini hari mungkin.
Disya mengerjab polos m,enatap Caisar.”Sasa? kamu panggil aku Sasa? Apa kamu salah sebut nama? apa Sasa adalah gadis yang kamu sukai? Jika benar mengapa kamu menerima permintaan kakak, kenapa kamu tidak meno-“ Mata Disya sudah berkaca-kaca menatap Caisar. Ia bahkan memukul dada Caisar keras karena tak terima ada nama lain yang disbut diantara mereka.
Caisar disana menahan tangan Disya dan memotong.” Sasa itu namamu. Kamu Disya dan aku menyebutkan Sasa saja. Bukan nama siapapun, aku tidak punya perempuan manapun tenanglah.”Ujar caisar disana menghela nafas.. pukulan Disya cukup keras membuat ia harus menahannya.
Nampak Disya disana membulatkan bibirnya dengan memerah malu.”Nama kesayangan gitukan?”Tanyanya berbinar-binar.. entah kemana mata berkaca-kaca itu membuat caiisar terkekeh. Mau bilang bukan takut gadis didepannya ini tersinggung. Karena tau jika hati perempuan itu sensitive.
Akhirnya Caisar mengangguk.”Yah.”
“Kamu mau kerkja apa? Mau ku antarkan saja tidak? Atau mau aku temani? Lagi pula kenapa harus bekerja? Memang kamu tidak capek pulang sekolah harus bekerja? Kenapa tidak istirahat saja?”Tanya Disya terus-terusan kepada Caisar.
Caisar terdiam menatap Disya. Yang ternyata gadis Badas dihadapannnya ini sangat cerewet. Namun ia tetap tersenyum.”Aku harus kerja untuk mendapatkan uang.. karena aku tidak punya uang sepertimu. Hehe pulanglah dan istirahat. Kau pasti lelah.”Ujar Caisar disana lembut. Ia bukan sosok yang dingin sebagaimana lelaki pada layaknya novell. Ia lelaki yang lembut..
Diysa disana membuka tasnya dan mengeluarkan uang dari dompetnya membuat Caisar terdiam.”Ini uang. Jadi kau tidak usah bekerja mencari uang. Istirahatlah karena tidak usah mencari uang. Kau sudah punya uang bukan?”Tanyanya dengan wajah yang berbinar menatap Caisar berharap jika kekasihnya tidak kelelahan. Ia tak mau Caisar kelelahan dan berakhir sakit. Lagipula tidak ada anak yang seumurannya harus bekerja. Seharusnya banyak istirahat dan menghabiskan waktu untuk belajar kata ayahnya. Akhh ia tidak tau betapa kerasnya dunia.
Caisar tersenyum pahit menatap Disya yang memberi uang yang bakan jauh lebih banyak dari gajinya selama dua bulan. Ia menggeleng dan berkata. “Tidak perlu. Kau bisa menyimpannya untuk membeli keperluanmu. Aku akan bekerja untuk mendapatkan uang.”Ujarnya pelan. Sebenarnya ia tersinggung akan Disya namun melihat niat tulus dimata Disya membuat ia urung mengungkapkannya.
Diya disana menggeleng cepat.”Aku punya banyak uang. Bahkan ini hanya sisa uang jajan kemarin. Aku bisa mengambil lagi di ATM nanti atau minta kepada tua Bangka itu. Kau tenang saja ini untukmu dan bergegas pulang jangan bekerja. Nanti kamu lelah.”Ujarnya polos lagi dan memaksa Caisar menerimanya.
Caisar disana tersenyum dan mengusap kepala Disya pelan dan mengacaknya membuat Disya tertegun dengan mata yang menatapnya kaget. Caisra terkekeh lalu berkata.”Sasa tidak harus begitu. Aku sudah terbiasa bekerja untuk mendapatkan uang. Lagipula Disya adalah perempuan. Jadi yang harusnya memberi itukan aku sebagai lelaki. Kembalilah pulang kau harus istirahat yang cukup agar tidak kelelahan.. aku pergi yah.”Ujarnya pelan dan pergi meninggalkan Disya yang cengo.
Disya merasakan debaran dijantungnya memegang kepalanya yang dielusnya tadi..
Kya.. ia teriak dan melompat kegirangan memeluk uangnya tadi. Matanya berbinar, rasanya ada yang meledak didadanya. Ada rasa yang membunca mebuat ia layaknya orang stress disana. Sungguh ini pertama kalinya ia terasa sebahagia ini hanya karena elusan. ”Pengeran... kau gantel...”Gumamnya mengingat kata-kata Caisar.
Ia ingat dizaman sekarangkan jarang bisa bertemu dengan lelaki semurni itu. Biasanya ia akan dimanfaatkan karena kekayaan nya, baik temen maupun kekasih. Memang lelaki yang ia sukai secara diam selama ini tidak mungkin mengkhianati perasaannya. Dan tanpa ia sadari rasa cintanya meningkat pesat menjadi candu.
Disya memasuki mobilnya dan segera pulang. Ia pasti tidur nyenyak setelah sekian lama tidak tidur nyenyak. Senyumnya tidak hilang karena buncaan cinta yang mampu meluapkan kebahagiaan yang kentara. Hingga memasuki rumah disana ada penjaga yang heran menatap Noona mereka yang tersenyum dari mobilnya. Apakah kepalanya kepentok batu hingga jadi begini?
“Nona sudah pulang? Mau disiapkan makan?" Dia bi Nola yanhg menjaganya sedari balita. Dia menatap nonanya yang tersenyum lebar itu ngeri. Sungguh sneyumnya terlalu lebar membuat kesan nona nya sedang kesurupan. Ia lebih nyaman dengan nonanya yang lama bukan begini. Sedikit tidak cocok hm?
Disya menganguk dan berkata.”makanannya antar kemar yah. aku akan bersiap.”Ujarnya lalu melangkah dengan riang dan cerita membuat siapapun menatapnya cengo. Nona yang penuh dengan kesuraman dan juga kegelapan hari ini menjadi anak manis dengan langkah polos? Bagaimana bisa?
Ahh sepertinya Disya tak akan keramas selama satu Minggu kedepan.
...----------------...
Malam sudah datang sedangkan Caisar belum makanan sedikitpun sedari siang. Ia lapar namun ia tak bisa makan apapun, ia tak punya uang. “ Car kamu ambilkan piring bekas diluar..”Ujar darri pelayan lain.
Caisar mengangguk dan dengan cepat mengambil piring yang diluar. Dan ternyata disana masih ada sebagian yang belum dimakan dan tidak di kacau membuat ia menatapnya penuh binar. Ia mengangkatnya kedalam dan juga memilih duduk dipojok dapur. Ia akan memakan makanan itu. Akh jangan mengkhawatirkannya. Ini bukanlah hal yang tabuh baginya. Ini sudah biasa karena alasan yang sama yaitu tidak punya uang.. yah apalagi bukan?
beberapa pelayan menatap nya sedih. Mau membantu mereka tidak bisa setiap hari. mereka pun bukan orang yang punya.
Hari ini ia tak menyanti dicafe sebelah karena café tersebut tutup. Entahlah Casar juga tak tahu.. namun ia ditegunkan oleh bosnya yang menghentikannya.”Caisar sini dulu.”Ujarnya membuat Caisar mendekationya dengan wajah bingung.
"Yahhh pak???"
Bosnya tersenyum dan berkata.”Tadi adikku ulang tahun. ini untuk adikmu. Pasti dia menyukainya.”Ujarnya tersneyum memberikan tote bag membuat Caisar menatapnya penuh senyum.
“Terimakasih pak. Cleo pasti sangat suka.”Ujarnya membuat bosnya terkekeh dan menepuk pundaknya.”Pulanglah. biar kau bisa melihat senyumnya lebih banyak..”Ujarnya. caisar mengangguk dan melangkah meninggalkan tempat itu.
Caisar melangkah dengan binar bahagia. terima kasih Tuhan...! Karena masih membut ia bahagia sampai detik ini!
Bosnya menatapnya dengan mata sendu. Ia menghela nafas. lagi-lagi ia berbohong. Ia tidak punya adik..!! ia hanya ingin memberi Caisar. Ia tau hidup Caisar karena ia dulu sangat tidak suka Caisar yang sering telat hingga ia mengeceknya sendiri. Ia cukup kaget melihat sosok remaja yang ternyata tulang pungung dari adik-adiknya. Sungguh Caisar salah satu alasan untuk dirinya selalu bersyukur dan berbagi.
.
.
Kalian jangan lupa bersyukur yah..!
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Yunika
menyentuh ❤️ku
2022-02-20
0
xixi
siapa yang ngiris bawang disini heyy
2022-01-11
0
Cece
ikut mewek aku thor
2021-11-29
0