Senyumnya mereka pagi ini. ia pulang jam 5subuh tadi, ia segera memilih istirahat karena nanti ia harus sekolah, ia tak boleh bolos dan kembali telat.. Sedangkan sisi lain gadis yang berambut sebahu itu sibuk membuat makanan sarapan dan makanan untuk saudara dan saudarinya.
Ia hanya membuat nasi goreng dengan satu telur yang ia goreng. Telur itu ia potong menjadi lima bagian. Setelah siap dan sudah ia taro diatas meja untuk sarapan dan bekal untuk suadaranya ia segera kekamar adiknya paling kecil. Dan disana sudah ada anak kecil yang bertubuh berisi yang sudah bangun dan bersiap-siap membuat Cessy tertegun.”Lohh Princess kok udah bangun dan mandi?? Kapan nggak panggil kakak?”Tanya Cesyy mendekat sang adik dan mengusap kepala sang adik.
Nampak Cleo disana tersenyum dengan lebarnya.”Kak Ceccy.”Teriaknya segera memeluk sang kakak membuat Cessy terkekeh disana.”Tadi Cle mandi cendili bial ndak ganggu kakak macak. Kak cisar sedang tidul. Sepeltinya kakak kelelahan. Kak Lafa cakit kak. Jadi kak Falel bikini pl kak Lafa.”Ujarnya dengan gemas karena masih banyak kata yang belum bisa ia ucapkan.
Cessy disana menatap sang adik kaget.”Kak Rafael sakit? Sakit apa?”Tanyanya disana. Cleo menggeleng polos karena tak tahu.”Nda tau. Tapi muka bang Lafa mela-mela. Kayak dipukul. Cle nda tau tapi kata abang itu Cuma digigit cama nyamuk. “Ujarnya polos. Gemas.
Cessy mendengarnya segera kekamar sang adiknya. Disana ternyata sudah ada Caisar yang duduk dengan mengganti kompres sang adik. Jantungnya terdengar berdetak cepat melihat sang adik terlihat tak baik-baik saja. Belum lagi Caisar yang Nampak sangat kusut.
“Kak. Rafa kenapa?”Tanyanya nya disana lirih.
Caisar mendongak menatap sang adik. Ia tersenyum, disana menepuk sisinya duduk. Cessy disanapun mendekat dan duduk disisinya Caisar.
Caisar mengusap kepala sang adiknya.” Rafa sedang sakit. Dia berkelahi karena membantu Farel yang dibully karena belum bayar Buku LKS mereka.”Ujarnya diisana tersenyum masam.” Kamu mandi sana gih biar kakak dirumah jagain adik kamu.”Ujarnya lagi kepada Cessy.
Cesyy mengeleng.”Kakak aja yang sekolah. Cessy yang jagain Rafa kak..”Ujar Cessy disana mengeleng. Caisar disana menatapnya dengan bergelenyar. Ia tak ingin adiknya ketinggalan pelajaran. Dirinyapun tetapi ia tak mau adiknya kenapa-napa. Nyawa sang adik lebih utama.
“Loh kok kumpul disini si?”Tanya Farel yang sudah mandi dan mengenakan seragamnya menatap kedua kakak kaget. Memang ia dan Rafa satu kamar, Caisarpun juga. Sedangkan Cessy dan Cleo satu kamar. Karena rumah ini hanya ada dua kamar dan satu dapur. Ruang tamunya juga ada meski kecil.
Caisar disanapun segera mengambil uang disakunya dna tersenyum tulus.”Ini Uang Buku KLS Kamu sama Rafa. Cukup nggak?”Tanyanya kepada Farel pelan. Farel diam menatap tangan sang kakak yang memberikan uang pecahan sepuluh ribu itu.
Matanya memanas ingat sang kakak tak pulang semalaman, “Kak..” Ucapannya tercepat menatap sang kakak menatapnya tulus. Ia mendekat dan mengambil uang itu.,”Makasih kak.”: Tangannya bergetar disana menerima uang yang ia tak tau jumlahnya. Ia menunduk sedih. Ia takk mau membuat sang kakak bertambah sedih karena dirinya yang tak menerima uang dari sang kakak. uang hasil kerja keras sang kakak. ia tau pasti sang kakak kerja keras untuknya,
Caisar mengangguk dan memukul pundaknya pelan.”Sekolah yang rajin yah.. jika ada apa-apa bilang sama kaka. Kakak usahain yah.”Ujarnya Caisar. Kantung matanya terlihat menghitam.
Farel mengangguk saja dengan dada sesak.
Cessy disana diam menghela nafas.,”yaudah kalo gitu kak. Cessy siap-siap dulu yah..”Ujarnya lalu berdiri, ia melangkah keluar kamar meski sebentar melirik Rafa. Kelihatan sang adik tak membuka mata barang sedikitpun. Ia sangat khawatiir tapi membantah Caisar bukanlah hal yang bagus.
Setelah Cessy dan Farel keluar hanya ada Caisar. Caisar menguapp dan mengusap kepala sang adik pelan. Ia disana menahan kantuknya, ia ta mau adik-adiknya tau ia tak tidur malam kni. Ia juga memutuskan tak sekolah karena ingin menjaga Rafa. Ia harus paham situasi ini.
Rafa yang kepalanya dielus merasa terganggu. Ia bisa meliuhat Caoosar yang menguap dan memaksa supaya matanya tetap sadar. Hingga ia terjatuh-jatuh lalu tertidur dengan kepala bersandar di dinding disisinya. Rafa disana tersenyum miris pada sang kakak.”Kak... punggung kakak terlalu lurus. Smeoga kakak hidup bahagia dikehidupan berikutnya,.”Ujarnya disana dan menghela nafas, ingin sekali rasanya ia membantu sang kakak. tetapi tak bisa, ia sangat dirawat oleh Caisar.. mana mungkin Caisar membuat ia menderita? Caisar tak melarang mereka yang hendak kerja nyemur sepatu. Dan sebagainya tapi jam 5 semua nya harus pulang. Bagaimana bisa mereka bekerja paruh waktu jika begitu?
Hari begfitu cepat berjalan, sudah satu minggu berlalu dan Caisar sudah kembali masuk sekolah. Hari ini adalah hari pemilihan osis. Ia Memilih mendaftar kan diri supaya bisa mendapatkan gaji itu. Namun saingannya bukan main. Saingannya itu dari orang kaya dan juga terpandang. Bahkan dia adalah anak kepala sekolah dan beberapa anak pebisnis kaya raya lainnya. Ia menjadi esimis melihatnya.
Matanya kosong menatap kedepan, sekarang masih ada pemilihan disana. Sistem yang digunakan sistem demokrasi yang sama seperti pemilu pada umumnya. Namun ia dikagetkan dengan suara keributan diujung sana. Dimana sekelompok orang yang melingkar menatap orang yang memukul orang lain.
Caiisar bangkit dan mendekat menuju TKP. Diikuti dengan beberappa guru. Namun tak ada yang berani menegurnya atau memisahkan mereka membuat Caisar bingung. Disana ia bisa melihat seorang perempuan yang memukul perempuan lain dengan keras hingga perempuan itu terkapar.. wajahnya sudah bnerdarah dna lebam-lebam membuat Caisar kasihan. ia punya hati.
Sampai pada ia melotot ketika sosok itu mengeluarkan pisau lipat dari sakunya. Ia panic membuat ia menuju perempuan itu dan menahan tangannya. Disana suara bergemuru dengan kuatnya..
“Yaampun Caisar kenapa malah dihadang si. Bisa-bisa dia yang nbakal dibunuh... Disyakan pesykopat: “
"Iya njirrr. Gue denegr dia bahkan udah bunuh pembantunya gara-gara pembantunya numpahin tehnya keatas kasur. “
“Caisar yang ganteng... tapi masa depannya burem kenapa malah nolongin si. Kayak ada banyak aja tu nyawa”
Ada banyak bisik-bisik lain yang Caisar tak pahami. Namun matanya bersitatap dengan gadis dihadapannya. Nampak tangan perempuan itu gemetar. Caisar seperti ingat perempuan ini.. siapa yah? ia berusaha mengingat hingga ia ingat perempuan ini yang minggu lalu membunuh kucing dengan kejamkan?. Helaan nafasnya pun terdengar.
”Jangan pakek pisau. Nanti yang rugi itu kamu, dia enak mati langsung enggak ngerasain sakit lagi. kalo kamu? kamu bakal masuk penjara dan nikmati karma.”Ujar Caisar disana mengusap kepalanya tersenyum.
Kyaakkkk baper.. teriak semua orang
Mata gadis itu mengerjab menatap Caisar. Pisau itu sudah diambil alih. Korbannya sudah dibawa orang-orang dan tak berselang lama ada seseorang yang menerobos banyaknya orang.” Disya..!!!! Apa yang kamu lakuin Heyy..!! pertanyaan itu harusnya ditanyakan pada korbannya wnita bernama Disya itu.
Kyakk...” Abang..!!” Tertiak Disya disana lalu segera menarik abangnya untuk bersembunyi di punggungnya. Abangnya kaget dibuatnya.
Jangan lupakan tinggalkan jejak Yee..!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Azellea Rensima
next thor semangattttt☺☺☺
2021-10-13
0
AyuRy Bowo Husaeni
semnagt2 terus
2021-10-13
0
Nia♥♡♥
kyaaa bper juga haha smngt kak
2021-10-13
3