Langkah lebar Caisar terdengar kasar dijalanan, tangan lain sibuk menyimpan seragam kedalam tas, ia harus segera sampai ke Café milik ia bekerja. Peluh mengitari wajahnya. Memang jarak sekolahnya dan tempat ia bekerja cukup jauh memerlukan waktu tiga puluh menit jika ia berjalan. Tetapi jika berkendara ia hanya butuh waktu 7menit. Ia tak punya uang, jikapun punya uang lebih baik ia menyimpannya untuk membeli beras untuk makan dirinya dan adik-adiknya.
Senyum Caisar tersirat pedih mengingat ia sudah sampai dicafe namun terlambat lima belas menit. Langkah ragunya memasuki ruang yang berAC Itu. Disana sudah ada bosnya yang berkecak pingang menatap Caisar. Caisar memilih menunduk takut saja dibuatnya. “Maaf tuan saya terlambat lagi, “Ujarnya nyaris tak terdengar.
Sosok bosnya berkali-kali menghela nafas. ini bukan pertama kali Caisar telat, sudah berkali-kali. “ Bekerjalah yang baik. Lain kali jangan ulangi. Kasihan dengan pekerja lain harus telat pulang Kareena kamu yang telat.”Ujar bosnya dan memilih pergi. Ia tau Caisar sosok yang ehemmm.. taulah yah.
Misquin.
Caisar menghembuskan nafas lega sekaligus bahagia.”Terimakasih tuan.”Ujarnya dan cepat-cepat memasuki dapur untuk mencuci piring. Akh ia memang hanya sebagai pelayan dicafe ini, ia bukan chaf, chaf disini terlihat khusus dan menyembunyikan resefnya. Karena café ini sangat ramai, terkenal dengan makannya yang lezat.
“Biar aku saja kak. Maaf selalu merepotkan pekerjaan kaka.” Caisar menggulung lengannya dan mengambil alih piring kotor dilengannya sosok pria dihadapannya itu. Ia meliriknya dengan tagu dan tersenyum takut.
Sosok itu tersenyum dan menggeleng.”Tidak apa. Yang penting kau belajar dengan baik..”Ujarnya disana dan menjauh.
Caisar mengangguk disana. Sosok temanyapun pergii dari sana. Caisar segera menyelesaikan mencuci piring itu dengan bersih dan cepat, ia bekerja disini cukup lama. Hampir lima tahun jadi sudah keahlliannya mencuci dan bekerja.
Ia bekerja dari jam 2siang hingga jam 9malam,. Setelahnya ia akan kerestoran sebelah untuk menjadi salah satu penyanyi direstiran tersebut hingga jam 11 malam. Yahhh ia juga memiliki vocal yang sangat bagus membuat ia bekerja keras.. meski ia lelah dan letih ia tetap harus bekerja. Bekerjka menjadi pelayan di café hanya menghasilkan uang 700ribu dalam satu bulan itu tak cukup untuknya sungguh..!!! mangkanya ia harus bekerkja tambahan menjadi penyanyi lagi. jika menyanyi Ia akan dibayar 500ribu dalam satu bulan. Kadang ia juga harus bekerja serabutan dihari sabtu dan minggu karena libur. ia tulang punggung keluarga.
Huuu.... nafas lelahnya Caisar terdengar lirih menuju rumahnya. Ia harus berjalan menuju rumahnya yang cukup jauh. Tak masalah yang penting ia membawa beberapa bungkus makanan sisa tadi untiuk adik-adiknya. akhh apakah adik-adiknya sudah makan? Mata Caisar Nampak berkaca-kaca mengingat jika adik-adiknya suka kelaparan. Caisar sering menahan lapar untuk adiknya supaya tak lapar. Hatinya sakit jika adiknya tak makan sungguh.
“Assalamu’alaikum... “ Caisar mengetuk rumah yang merapuh itu, jam sudah menunjukan pukul setengah 1 pastilah adik-adiknya sudah tidur bukan?
“Waalaikum salam..”Ehhh ternyata masih ada Rafael yang menungguhnya. Disana ada sang adik yang mendekatinya dan tersenyum tulus dan emm kasihan kepadanya?
Caisar tersenyum kepada sang adik.”Kenapa belum tidur?”Tanya sang Caisar lembut. Rafael disana mencium tangan kakaknya. Tangan yang terasa kasar dan juga keras membuat ia tak pernah berani untuk berkata keras pada sang kakak.
Disana ia menatap sang kakak bersedih.”farel sakit kak.”Ujarnya lirih. Caisar membelalak mendengarnya, ia khawatir disana membuat ia segera memasuki kamar sang adik.”Sakit apa?”Tanyanya disana lirih. Rafael yang mengikuti kakaknya terdiam tak berani menjawab. Ia hanya mengikuti kakaknya dari belakang saja.
Caisar bergetar melihat adiknya yang tidur dengan selimut usang menutupi hampir seluruh tubuhnya. Wajahnya penuh lebam dengan wajha yang pucat, ia Nampak kedinginan. Caisar memegang kening sang adik yang sudah ada kain kasa untuk kompres. Terasa sangat panas membuat hatinya terasa tertusuk belati.”Kenapa bisa sakit? In-ini kenapa bisa lebam?”Tanya Caisar lemah. Sungguh ia tak bisa melihat adiknya begini.
Sang Rafael yang merasa sentuhan tangan kasar kakaknya membuka matanya, disana ia mengerjab merasakan tangan yang bekerja keras itu. Bahkan hampir seluruh permukaan tangan kakaknya kapalan dan terkelupas. Satu fakta yang harus kalian tahu bahwa kulit Caisar itu sensitive.
Farel menunduk menahan dada sesak.” Kak Rafael berkelahi karena membantu Farel kak. Tad-tadi Farel dibully. Kak Rafael nggak terima mangkanya berkelahi. Tapi mereka banyak.. maafin Farel kak gara-gara Farel kak Rafael jadi gini.” Ujarnya menangis menahan sesak didadanya. Ia meremas bajunya kuat disana karena takut.
“Dibully karena apa?”Tanya Caisar disana dengan emosi. Tangannya tak ia sadari terkepal keras mendengarnya. Farel memejamkan matanya meremas lagi bajunya tak kuat. caisar tak mendapatkan jawabbanpun kembali bertanya,”Farel jawab kakak jika ditanya..!” Tegas Caisar
Farel memejamkan matanya.”Karena tadi Farel dan Rafael dipanggil. Kita belum bayar buku LKS Kak.” Ujarnya bergetar. Air matanya tak dimintapun jatuh. Ia tak bisa berkata begini. Ia tak mau membuat kakaknya menjadi tambah sulit.
Caisar mendengarnya membola.” LKS apa? Kamu enggak bilang apa-apa sama kakak...!!” Bentak Ciasar disana kuat. farel diam disana menduduk tak berani menatap sang kakak.”Farel jawab kakak..!!!” Teriak Caisar kuat disana.
Farel disana tetap menunduk takut. Caisar mengusap wajahnya kasar, ia tau alasannya. Sangat tau. Karena ia tak punya uang..!!! ia terdiam disana dengan nafas yang sesak. Seluruh dadanya dipenuhi dengan nafas yang tercekat. Bahkan SPP adiknya sering menonggak karenanya. Ia ingin berteriak. Marah.. ia ingin memarahi takdir. Kenapa adik-adiknya harus melalui ini semua.
“Maafkan kakak.”Gumam Caisar lirih.
Farel mengangkat kepalanya menatap Caisar.”Kakak enggak salah. Kami yang salah. Maafin Farel kak.”Ujarnya sendu beserta serak.
Caisar disana diam dengan menatap Rafael. Ia menarik kain asah dikepala sang adik dan menggantikannya lagi.
Rafael disana menatap sang kakak tulus dna tersenyum.”Nggak apa-apa kak. Ini tugas Rafael karena sudah seharusnya melindungi Farel adiknya Rafael. “Gumamnya lirih.
Caisar mengangguk.”Tapi janji jangan nyakitin diri kamu sendiri yah.. disini sakit liat kalian luka.”Ujar Caisar menunjuk dadanya sendu.”Lebih sakit dari apapun. kalian tu nyawa kakak dek. Kalo kalian sakit kakak jauh lebih sakit.. Tolong janji sama kakak kalo ini terakhir kali kamu luka lagi yah.”Ujar Caisar lemah. Rafael disana mengangguk.
Caisar memeluk sang adik dan disambut oleh Rafael. “Maaf kak.”Ujar Rafael.. caisar disana mengangguk melepaskan pelukannya. Ia mengusap luka sang adik yang sudah diobati.”Udah diobati dan minum obat kan?”Tanya Caisar dan diangguki oleh Rafael.
Caisar berdiri dari duduknya dan menatap Farel dan Rafael.”Kakak keluar cari udara segar dulu yah. kalian tidur duluan nanti kakak pulang.” Ia menepuk pundak Farel.”Kamu jaga Rafael yah.”Ujarnya. farel menatap kakaknya sendu hingga punggung itu menjauh.
Dan disana Farel terduduk dengan air mata yang jatuh. Ia tau jika sang kakak berbohong., Ia tau jika saat ini sang kakak pergi keluar untuk mencari kerja tambahan, entah itu menjadi kuli panggul dipasar. Entah menjadi tukang parkir atau lainnya. Yang pasti kakaknya sedang mencari uang untuk LKSnya dan uang untuk pengobatan Rafael..
Rafael dan Farel juga kerja kok,, hanya saja ia kerja sampai jam 5 sebab kakaknya tak membolehkan mereka kerja..!!! ia kadang menjadi penyemir sepatu, kuli panggul. Tapi apalah daya, jarang yang ada ingin menyewa kuli panggilannya.. karena dirinya yang masih kecil orang juga kadang suka takut. Takut dirinya tak terangkat barang mereka. Lalu menjadi tukang semir? Itu hanya memberikan mereka beberapa penghasilan untuk menambah uang dapur. Lagipula apa si y
ang didapatkan dari jam 3 sampai hjam 5? Kakaknya tak pernah menyuruhnya bekerja. Kakaknya hanya menyuruh mereka bekerja dan tidak boleh terlalu capek .
Disisi lain Caisar mengusap kepalanya yang penuh keringat. Tubuh yang lelah harus kembali ia paksa untuk bekerja. Ia harus kuat memikul sayur-sayur ini untuk LKS Adiknya. Ia harus kuat bukan? Senyum tulkuisnya mereka dengan tulus dna kembali bekerja, sepertinya ia akan telat sekolah besok karena lelah.
.
.
. Jangan lupa tinggalkan jejak yah.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Indah Maya Sari
ya allah😭😭😭😭
2023-06-19
0
Bull Dog
chaf = chef
resef = resep
itu yg bner thor
2022-10-17
0
Vina Intanpratiwi
nyessekkk
2022-05-08
0