03

Hellen keluar dari kantornya, kini sudah pukul 6 sore waktunya Hellen pulang dan mengistirahatkan otak serta badan nya yang sudah terkuras habis hari ini.

Segera Hellen melajukan motor matic kesayanganya menyusuri jalanan kota yang ramai dengan kerlap kerlip lampu.

Sesampainya dipekarangan rumahnya hellen sedikit heran karena rumahnya nampak gelap dan belum ada lampu yang menyala.

Kemana Bibi May? Batin Hellen.

Segera Hellen memasuki rumahnya yang terlihat sepi sekali.

"Bibi... Apa bibi pergi?" tanya Hellen saat memasuki rumah.

Tak ada sahutan, akhirnya Hellen menyalakan lampunya dan betapa terkejutnya Hellen melihat Bibi May sudah tersungkur dilantai dalam keadaan mata terpejam.

"BIBI MAYYYY....!!!!!" teriak Hellen histeris melihat keadaan Bibi May karena hanya Bibi may satu satunya keluarga yang Hellen punya sekarang.

"Apa yang terjadi Bibi? Bangun bii..." Kata Hellen yang tanpa ia sadari sudah menangis sambil terus menggoyang goyangkan tubuh Bibi May.

Segera Hellen menghubungi rumah sakit terdekat untuk mengirimkan ambulance ke rumah nya.

Hanya membutuhkan waktu 20 menit para petugas rumah sakit dan ambulance datang dan segera membawa Bibi May ke rumah sakit diikuti oleh Hellen dibelakangnya dengan perasaan cemas.

Setelah sampai dirumah sakit, Bibi May dibawa ke ruang UGD dan sedang diperiksa oleh Dokter, sedangkan Hellen menunggu diluar.

"Tuhan... Aku mohon selamatkan lah Bibi May." batin Hellen sambil menangis.

Sekalipun setiap hari Ia dan Bibi May selalu bertengkar tapi dari lubuk hati yang paling dalam ia sangat menyayanggi Bibi May , apalagi setelah kepergian kedua orang tuanya, Bibi May lah yang merawat dan bekerja keras untuk membesarkannya seorang diri karena memang Bibi May masih lajang sampai sekarang belum pernah menikah sekalipun.

Cukup lama Hellen duduk dibangku hingga ia dikejutkan oleh pintu UGD yang terbuka segera Hellen mendekati Dokter pria yang memeriksa Bibi May.

"Dokter bagaimana keadaaan Bibi may ?" tanya Hellen.

"Jadi dia Bibi mu ?" tanya Dokter itu dan Hellen merasa sepertinya Ia mengenal siapa Dokter yang baru saja keluar ini.

"Iya ... Bagaimana keadaan nya ??" tanya Hellen lagi sambil menelisik wajah Dokter yang masih mengenakan masker itu.

"Bibimu hanya kelelahan hingga membuatnya pingsan, tapi Ia perlu dirawat beberapa hari disini " ucap Dokter itu dan terlihat wajah lega dari Hellen.

"Bagaimana kabarmu Hellen?" Tanya dokter itu sambil melepaskan maskernya membuat Hellen terkejut karena ia mengenal ssosok dokter didepan nya itu.

"Kak Diegoo." seru Hellen terkejut dan sangat merasa senang bisa bertemu kakak kelasnya sewaktu Sma itu.

Hellen ingat sewaktu sekolah dulu ia sering menjadi bahan bullyan karena gayanya yang memang culun, namun berkat Kak Diego, dia sudah tak pernah diganggu oleh para teman nya ataupun kakak kelasnya dan sejak itu Hellen mulai menyukai Kak Diego namun sayangnya waktu itu Kak Diego sudah memiliki kekasih dan terang terangan mengatakan jika Ia hanya menganggap Hellen sebagai Adik membuat Hellen kecewa dan berusaha melupakan pria itu.

Namun sekarang, Setelah sekian lama akhirnya Ia kembali dipertemukan oleh kak Diegonya lagi.

"Kok malah ngalamun?" tanya Diego yang kini terlihat lebih dewasa dan lebih tampan dari Diego yang dulu.

"Maaf kak, aku kaget aja bisa ketemu kakak.." ucap Hellen malu malu.

"Ya aku memang bekerja disini" ucap Diego.

"Kamu sama sekali tak berubah Hellen masih sama seperti yang dulu " ucap Diego dan entah mengapa Hellen sedikit tersentil dengan ucapan Diego itu.

"Ya.. Kakak yang udah berubah jauh yaa " puji Hellen.

"kamu juga masih terlihat imut di usiamu yang sekarang." ucap Diego yang membuat pipi Hellen merona.

"Ya sudah kamu boleh masuk untuk menemui Bibimu, sebentar lagi pasti sudah Sadar." ucap Diego.

"Terimakasih dokter Diego." kata Hellen yang membuat Diego terkekeh.

Hellen memasuki ruangan dimana disana ia melihat Bibi May terbaring diranjang dengan mata yang terpejam.

"Bibi....." panggil Hellen lirih, sedih sekali melihat Bibinya yang biasanya mengomel kini harus terbaring lemah seperti ini.

Untung saja besok hari libur jadi Ia bisa lebih leluansa merawat Bibi nya tanpa perlu ijin tidak masuk kantor.

"Permisi Nona, pasien akan di pindahkan ke ruang rawat inap harap segera memilih kamar rawat dan menyesaikan biaya di ruang administrasi." Kata Seorang suster yang baru saja memasuki ruangan.

"Baiklah suster.." Hellen berjalan meninggalkan Bibi May dan pergi keruang Administrasi.

"Ini daftar ruangan beserta biayanya silahkan dipilih lebih dahulu." kata wanita cantik yang berada di kantor administrasi memberikan satu lembar kertas pada Hellen.

"Saya pilih nomer 2 mbak." kata Hellen mantak setelah melihat isi kertas itu.

"Baiklah .. Untuk biaya awal nya satu juta dan sisanya bisa dibayar saat pulang."

"Anu... Mbak boleh nggak saya nitip dulu 500ribu nanti saya balik lagi soalnya saya mau ambil uang dulu di atm." kata Hellen mengingat uang cash nya hanya ada 500ribu saja.

"Baik silahkan.. Dan setelah ini pasien akan segera dipindahkan keruang inapnya." jelasnya lagi dan Hellen hanya mengangguk.

Hellen berjalan menuju atm terdekat yang berada tak jauh dari rumah sakit.

Terpaksa Hellen harus mengambil uang tabungan nya karena keadaanya seperti ini tapi tak apa demi kesembuhan Bibi May ia harus berkorban karena selama ini yang ia punya hanya Bibi May.

Selesai mengambil uang, Hellen melihat seorang pria yang hendak mencopet seorang wanita lantas Hellen berteriak membuat copet itu terkejut dan berlari secepat mungkin karena kondisi tempat yang ramai , mungkin copet itu tak ingin jadi amukan massa.

"Makasih ya dek ... Untung ada kamu." kata Wanita itu yang masih terlihat cantik diusianya yang mungkin sudah kepala 4.

"Sama sama bu, besok lagi hati hati bu kalau bawa tas." kata Hellen.

"Iya dek, sekali lagi makasih." kata Wanita itu tersenyum bangga melihat Hellen.

Hellen mengangguk dan segera berjalan memasuki rumah sakit menyelesaikan biaya administrasi kemudiam masuk keruang inap Bibi May.

..

Seorang wanita nampak memasuki Mansion dan terkejut melihat putranya duduk disofa dengan malas.

"Tumben anak mama pulang..ada apa ini???" tanya wanita yang bernama Hera.

"Ck .. Mama, tau anak pulang ditumbenin kalau nggak pulang dicariin" jawab pria itu malas.

Kini Hera sudah duduk disamping putranya itu.

"Tadi mama hampir kecopetan." cerita Hera.

"Kasih aja mah .. Lagian uang mama kan banyak nanti kalau habis aku kasih lagi." kata pria tadi dengan sombongnya.

"Kamu itu mentang mentang udah jadi Ceo udah punya perusahaan kayak gitu" kata Mamanya gemas dan mencubit pinggang putranya itu.

"Sakit mah." pria itu terdengar manja.

"Kalau aja tadi nggak ada cewek berani tadi yang bantuin Mama mungkin semuanya bakalan ilang."

"Emang siapa Ma yang nolongin, mama kenal ???" tanya pria itu.

"Mama sampai lupa mau ngajak kenalan, dia itu berani banget." Hera terdengat memuji.

Pria tadi hanya menggeleng geleng kemudian melanjutkann fokus pada ponselnya.

Bersambung ..

Jangan lupa like vote dan komen...

Terpopuler

Comments

Firman Firman

Firman Firman

wah wah pucuk dicinta ulan pun tiba 🤗😄ada bau bau aroma bunga bunga asmara nie🤭

2024-04-12

3

Aidah Djafar

Aidah Djafar

wah calon mertua nih yg di tolong Helen 🤔😁

2024-03-10

4

sherly

sherly

kebayang Betty lafea

2024-02-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!