16

"Maaf Mr, apa yang membuat Anda tertawa?" tanya Kevin saat Mr Arya berhenti tertawa.

"Aku hanya tak menyangka saja , pengusaha muda setampan dirimu ternyata bukan pemilih." ujar Mr Arya yang langsung dimengerti Kevin.

"Maaf Mr, karena bagi saya Fisik itu tidak penting asal dia pintar dan bisa membantu saya membuat maju perusahaan dan untuk urusan Ranjang saya pikir banyak wanita diluar yang bisa dicari dengan mudah." jelas Kevin yang membuat Hellen sedikit terkejut, ya tentu saja terkejut karena Hellen merasa sedang dibela oleh Kevin. Sedangkan Mr Arya tampaknya sedikit tersinggung dengan ucapan Kevin yang menurutnya sangat benar, ya karena Mr Arya selama ini memilih sekertaris berdasarkan fisik agar dirinya juga bisa menggunakan sebagai wanita malamnya.

"Bisakah kita segera mulai Tuan?" tanya Kevin pada Mr Arya.

"Tentu saja." ucap Mr Arya dingin .

Hellen yang merasakan atmosfer berbeda dari Mr Arya sedikit tak enak karena Hellen takut jika karena dirinya, Mr Arya membatalkan kerjasamanya.

Namun semua dugaan Hellen salah karena Mr Arya tidak membatalkan kerja sama nya justru ingin menawarkan kerja sama lebih dari yang Hellen ajukan, itu semua berkat Hellen. Ya Mr Arya cukup kagum dengan kepintaran Hellen dalam membawakan sebuah presentasi membuat Mr Arya merubah pola pikirnya seperti Kevin.

Ya lebih baik kita memiliki Sekertaris yang culun namun pintar untuk memajukan perusahaan dari pada sekertaris cantik dan seksi namun tak bisa melakukan semuanya dengan benar.

"Pak Kevin." panggil Hellen yang mengikuti Kevin dari belakang , Ya pertemuan telah selesai dan kini waktunya Hellen dan Kevin pergi dari sana.

"Hmmmm..."

"Terimakasih banyak."

"Untuk?" Tanya Kevin menggerutkan alis binggung.

"Karena telah membela saya tadi." ujar Hellen membuat Kevin mengerti.

"Ahhh itu... jadi kamu merasa dibela hmm?'" tanya Kevin yang kini menghentikan langkahnya dan membalikan badan memandang Hellen.

"Sepertinya begitu pak, apa saya salah??" Tanya Hellen perasaan nya mulai tak enak.

"Hahahaha, tentu saja salah, kau ini terlalu percaya diri sekali Hellen, aku tadi mengatakan itu pada Mr Arya karena aku juga tak ingin reputasi ku menjadi buruk." jelas Kevin sambil terkekeh.

"Sialan... mengapa dia harus sejujur itu, setidaknya berbohong sedikit untuk melegakan ku... dasar Kevin sialan " batin Hellen kesal.

"Maafkan saya Pak, karena Saya salah sangka." Hellen malu setengah mati pasalnya Kevin tengah menertawainya habis habisan.

"Dan sekarang kenapa kau mengikuti ku, apa kau lupa jalan keluar.??" tanya Kevin.

"Lho.. saya pikir Bapak akan pulang." jawab Hellen polos.

"Tentu saja tidak, aku akan bersenang senang dulu dengan jalangku, kau pulang lah lebih dulu." balas Kevin masih terkekeh.

"Ohhh baiklah Pak." kata Hellen yang malu setengah mati.

"Disana jalan keluarnya kalau kau lupa." kata Kevin menujuk sebelah kanan dimana ada pintu yang dijaga oleh dua bodyguard bertubuh kekar.

Hellen hanya menurut saja tanpa protes lagi, sungguh kevin membuatnya sangat malu.

"Dasar Kevin sialan! Kevin brengsek! sekali brengsek tetap brengsek !!!" gerutu Hellen marah saat sudah keluar dari Club.

"Apa tadi katanya? aku hanya menjaga reputasi ku! dasar sialan!" kesal Hellen menirukan gaya bicara Kevin.

" Hellen..." panggil seorang Pria.

"Ehh, Dokter Diego?" Hellen terkejut karena mendadak bertemu dengan Dokter Diego disini . Apakah ini yang dimaksud dengan takdir batin Hellen senang .

"Hey... apa yang kau lakukan disini malam malam dan dimana motormu'?' tanya Dokter Diego yang membuat Hellen semakin kesal karena Kevin lah alasan Hellen sekarang jalan kaki.

"Aku baru saja pulang dari pertemuan dan motorku kutinggal dikantor, apa yang kau lakukan disini Dokter??" tanya Hellen malu malu kucing .

"Pantas saja tadi kau tak mengantar Bibi May kontrol dan berhentilah memanggilku Dokter, kita sedang tidak dirumah sakit, panggil Diego saja." pinta Dokter Diego.

"Baiklah, aku memanggil Kak Diego saja." kata Hellen.

"Terserah kau saja, Ohh iya mau ku antar pulang? kita seperti nya searah." ajak Diego .

"Tidak kak, tak perlu." tolak Hellen yang sebenarnya Ia ingin namun masih malu.

"Ohh ayolah, apakah kau dijemput kekasihmu?" tanya Diego.

"Tidak... Bukan seperti itu, aku emm naik taksi saja karena takut merepotkan Kak Diego." kata Hellen gugup.

"Tidak merepotkan, lagi pula searah! ayo , aku tak akan membawamu kemana mana percayalah." kata Dokter Diego.

"Tidak bukan begitu kak, ya sudah." Hellen akhirnya menurut saja lagi pula jika Kak Diego ingin membawanya kemana pun ia juga tak masalah , malah suka batin Hellen tersenyum sendiri.

"Memangnya acara pertemuan dimana?" tanya Dokter Diego saat sudah memasuki mobil.

"Emm di club malam sebelah sana," jelas Hellen menunjuk club malam yang baru saja Ia datangi.

"Hah, pertemuan macam apa yang diadakan ditempat seperti itu?" Tanya Diego sedikit terkejut.

"Emm entah lah kak, tadinya aku juga terkejut tapi untung saja segera berakhir." keluh Hellen.

"Pasti rasanya tak nyaman untukmu yaa?"

''Iya kak, tapi mau bagaimana lagi, aku harus tetap profesionalkan?" kata Hellen yang diangguki oleh Diego.

"Kau memang tak pernah berubah Hellen, selalu rajin dan juga pekerja keras." tukas Diego sambil mengelus rambut Hellen membuat Hellen salah tingkah.

"Kakak kok udah pulang jam segini?? trus ngapain tadi didaerah sana." tanya Hellen pada Diego.

"Aku hanya mampir di apotik daerah sana tadi , biasa pengecekan obat."

Hellen hanya ber ohh ria menanggapi Diego.

''Kamu biasa pulang malem gini yaa?" tanya Dokter Diego.

"Emmm enggak juga sih kak, ini tadi kan karena ada pertemuan mendadak jadi nggak bisa nganter Bibi May kontrol Kerumah sakit." jelas Hellen dengan nada sebal.

"Nggak apa apa lagi, lagian Bibi May juga udah sembuh total kok," jelas Diego. "Ohh ya selamat buat pertunangan kamu."

Uhuk.. uhukkk...

"Kamu nggak apa apa Hellen?" tanya Kak Diego dengan wajah khawatir tiba tiba Hellen batuk.

"Engg...Enggak kok kak." Hellen gugup "Kakak tau dari mana kalau aku udah tunangan?" tanya Hellen terkejut. Gagal sudah rencana nya pedekate dengan kak Diego.

"Tadi Bibi May cerita katanya dianter sama orang suruhan tunangan kamu, perhatian banget yaa tunangan kamu, aku jadi penasaran, apa dia juga tampan." goda Diego.

"Nggak perlu penasaran kak, dia itu orang ter nyebelin yang pernah ada." jelas Hellen malas.

"Kok gitu..."

"Ya pokok nya gitu lah Kak, aku sama Dia kan dijodohin." jujur Hellen lemas.

"Aku pikir kalian memang pacaran sebelum nya." balas Diego.

"Enggak kok Kak, Bibi May yang jodohin aku, dan aku nggak bisa nolak."

"Harusnya kamu tolak aja kalau nggak suka."

"Nggak bisa Kak, Bibi May kayaknya berharap banget aku bisa sama dia, ya udahlah aku nurut aja." jelas Hellen.

"Kamu itu emang ter the best pokoknya." puji Diego yang lagi lagi membuat Hellen salah tingkah.

Bersambung....

Jangan lupa like vote dan komen yaaa ....

Terpopuler

Comments

Firman Firman

Firman Firman

lnjut

2024-04-13

0

Rizky Rezha

Rizky Rezha

heleh

2024-03-11

1

Khalis Naufazha

Khalis Naufazha

helen bodoh apa cengoh sih bloon

2021-05-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!