11

Hahahhaha.....

Suara tertawa mengema di ruangan milik Kevin. dan suara itu milik Kevin, tentu saja milik Kevin, siapa lagi jika bukan Kevin yang berani tertawa diruangan nya sendiri.

Dan didepan nya berdiri Hellen yang merasa sangat kesal karena lagi lagi Kevin menertawakan dirinya.

"Ada apa dengan wajah mu itu, wajahmu terlihat pucat dan mata pandamu dan apa pula itu lingkaran hitam hahaha apakah Kau semalam begadang atau apa?" tanya Kevin masih tertawa.

"Maaf Pak, Bapak sudah ditunggu Tuan Hen diruang meeting." kata Hellen mencoba profesional meskipun Kevin menertawakannya, Ia mencoba tak mengubris Kevin.

"Baiklah baiklah aku akan segera kesana Hahahhaha." Kevin masih tertawa membuat Hellen kembali kesal.

Hellen sedikit lega, setelah meminum obatnya tadi pagi Ia merasakan perutnya lebih baik sudah tidak kekamar mandi lagi.

....

Bibi May berjalan memasuki sebuah toko Kue yang cukup terkenal didaerah itu. Sebenarnya Hellen sudah melarang Bibi May untuk keluar rumah namun Bibi May ingin keluar membeli kue untuk cemilan akhirnya Bibi May keluar tanpa sepengetahuan Hellen karena jika Hellen tau pasti ia akan mengomel pada Bibi May.

"Maaf.." suara seorang wanita yang seumuran dengan Bibi May namun terlihat masih cantik yang tak sengaja menabrak Bibi May hingga membuat dompet yang dibawa Bibi May jatuh.

"Tidak apa apa." kata Bibi May ramah, kemudian Ia membungkuk untuk mengambil dompetnya.

"Bukan kah kau ... May.?" tanya wanita itu terlihat mengingat sesuatu "Iya kau May, adik Hana kan?" tanya wanita itu lagi.

"Ya memang benar Aku May dan benar pula jika Aku adik dari Kak Hana, tapi Aku tak mengenal Anda siapa." balas Bibi May mengingat ingat siapa orang yang ada didepan nya ini.

"Aku ini Hera teman nya Hana apa Kau lupa?" tanya wanita itu.

"Aku ingat, Kau teman kak Hana yang sering kerumah dulu itu kan??" tanya Bibi May memastikan.

" Benar, bagaimana kabar mu dan kabar Hana...sejak kalian pindah dulu aku kehilangan kalian dan sekarang kalian pindah disini lagi yaa?" tanya Hera.

"Ya , aku udah hampir 5 tahun tinggal disini, aahh ya dan Kak Hana sudah meninggal beberapa tahun yang lalu saat Hellen masih kecil." jawab Bibi May dengan nada sedih.

"Apa?? meninggal? lalu putri kecilnya dulu itu?" tanya Hera cukup terkejut.

"Namanya Hellen, Dia sudah dewasa sekarang, sejak kecil Dia bersamaku." jelas Bibi May.

"Aku turut berduka cita dan Aku harus ke makam nya nanti, Aku benar benar tak tau maafkan Aku." kata Hera dengan nada kecewa.

"Sudahlah, lagipula Kami pindah waktu itu dan kita juga kehilangan komunikasi, nanti Aku Antar kemakam Kak Hanna." kata bibi May.

"Baiklah, dan boleh Aku meminta nomer ponselmu?" Hera mengeluarkan ponselnya.

"Tentu.." balas Bibi May mengeluarkan ponselnya dan memberikan nomernya pada Hera.

Keduanya nampak asik mengobrol hingga tak terasa waktu sudah sore . Bibi May berjalan cepat untuk pulang karena takut jika Hellen lebih cepat sampai ,bisa bisa ia nanti mengomel jika tau Bibi May jalan jalan keluar.

Dan benar saja setibanya di depan rumah sudah terlihat montor Hellen yang terparkir disana .

"Bibi dari mana sih?" tanya Hellen dengan raut wajah khawatir saat Bibi may memasuki rumah.

"Bibi tadi pengen makan kue jadi Bibi pergi kekedai kue buat beli kue ini sekalian mau jalan jalan, bosen dirumah terus." kata Bibi May.

"Kenapa tadi nggak telepon Hellen aja sih Bi, kan bisa Hellen beliin sepulang kerja." kata Hellen.

"Nggak apa apa Hellen, kan Bibi juga sudah sehat."

"Tapi kan Bi... harusnya Bibi istirahat dulu." kata Hellen yang terlihat sangat khawatir.

"Sudah sudah, Bibi tak apa apa, sekarang lebih baik kita makan kue ini, Bibi tau kamu pasti laper." kata Bibi May yang membawa satu kotak berisi kue.

Hellen menurut saja , dan mengikuti Bibi May dari belakang.

"Kamu belum mandi?" Tanya Bibi may dan Hellen hanya menggeleng sambil tersenyum nyengir.

"Ya ampun...sana mandi dulu, anak cewek kok jorok!! nanti suami kamu ingusan baru tau rasa." ejek Bibi May.

"Ihh Bibi sukanya gitu, Hellen kan baru aja pulang langsung binggung nyariin Bibi mana sempet mandi." keluh Hellen sambil cemberut.

"Ya sudah sana mandi dulu." perintah Bibi May dan Hellen pun mengangguk kemudian memasuki kamarnya untuk mandi.

Bibi May nampak menggelengkan kepalanya melihat tingkah keponakan nya itu, ia merasa akhir akhir ini dirinya lebih dekat dengan keponakan nya itu. Sejak orang tua Hellen meninggal , Hellen memang berubah menjadi gadis yang pendiam dan tak banyak bicara, mau diomelin kayak gimana pun juga Hellen pasti diam saja tak pernah membantah.

Namun semenjak kejadian Bibi May sakit , Bibi May merasa keponakan nya itu terlihat banyak berubah, ia lebih banyak berexspresi entah itu tersenyum, mengomel, cemberut membuat Bibi May sedikit lega dengan perubahan keponakan nya itu.

"Bibi aku mau yang keju." pinta Hellen yang kini sudah berada di meja makan namun sudah berganti pakaian karena ia baru saja selesai mandi.

Bibi May mengambilkan kue keju dan meletakan dipiring kecil tak lupa garpun dan pisaunya, telihat Hellen dengan lahapanya menyantap Kue nya itu hingga belepotan.

"Kau ini seperti anak kecil saja." Bibi May mengambilkan tisu dan memberikan pada Hellen .

"Enak sekali Bi, Hellen suka yang keju." kata Hellen.

"Ya habiskan saja.. Bibi tak suka yang keju." Bibi May senang melihat keponakan nya makan lahap.

...

Kevin tengah asik bergumul dengan salah satu wanitanya , terlihat wanita yang berada dibawah Kevin mendesah hingga menjerit membuat kevin semakin semangat bermain dengan mainan nya itu.

Hingga keduanya terganggu dengan dering ponsel Kevin yang berada diatas nakas.

"Sialan...pasti sekertaris culun itu." keluh Kevin kesal karena aktifitasnya terganggu lagi.

Segera Kevin menghentikan aktifitasnya membuat Wanita yang dibawahnya itu nampak protes.

Kevin menyambar ponselnya dan langsung menerima panggilan tanpa melihat siapa yang menelpon nya.

"Apa lagi hah? Apa memandangku seharian masih kurang cukup untukmu hingga kau harus mengangguku malam malam begini!! " kata Kevin dengan nada kesal.

"Apa yang kau ucapkan itu Kevin? bahkan Mama saja belum memandangmu seharian!" balas suara telepon diseberang sana membuat Kevin terkejut karena itu bukan suara Hellen melainkan Mama.

"Mama.??" Kevin melihat kontak yang tertera memang milik mama.

"Iya ini Mama mu, apa Mama menganggumu?" tanya Mama kevin.

"Maaf Ma... Kevin pikir bukan temen Kevin." balas Kevin .

"Memangnya kau sedang apa dan bersama siapa!" selidik Mama.

" Biasa Ma... temanku." balas Kevin terdengar gugup.

"Sayang lama banget telepon nya." Keluh wanita mainan Kevin membuat Kevin melotot tajam pada Wanita yang kini tanpa sehelai benang itu.

"Siapa itu Kevin, Mama denger suara wanita!" protes Mama.

"Itu pacarnya temen Kevin Ma, kan Kevin bilang lagi ngumpul sama Temen." jelas Kevin berbohong.

"Mama nggak mau tau Kevin kamu harus pulang Sekarang!" perintah Mama.

"Tapi Ma.." Kevin ingin menolak.

"Nggak ada alasan , kamu jam 10 nggak pulang Mama bakalan nyari kamu sampai ketemu." ancam Mama kemudian menutup telepon.

"Arrrgggghhhh..." kesal Kevin menjambak rambutnya.

Bersambung..

Jangan lupa like vote dan komen...

Terpopuler

Comments

Firman Firman

Firman Firman

tu kan masa ia pemeran utama nya cowok nya penjahat kelamin,,pria idung belang🤦

2024-04-13

3

Melia Gusnetty

Melia Gusnetty

iihh...menjijik kn si kevin..tukang celap celup...rugi dong helen nnt dpt bekas2 jalang🤮😏😡

2024-05-04

0

Santi Rizal

Santi Rizal

Kevin jangan berjodoh dengan Helen othor... kasian Helen aku ga ikhlas

2024-03-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!