09

Hellen keluar dari ruangan Kevin dengan raut wajah yang sangat kesal. Ya sangat kesal sekali, mengapa Kevin masih saja menertawakannya padahal jika dilihat tak ada yang lucu sama sekali diwajahnya itu.

Hellen menata berkas yang ada dimeja nya dengan cara dibanting karena Ia masih kesal dengan Kevin dan melampiaskan kekesalan nya pada berkas yang ada didepannya.

"Lebih baik aku segera membereskan ini lalu pulang." kata Hellen menenangkan diri.

Dan jam pulang pun tiba, saat Hellen dengan senang dan bahagianya akan pulang, sebuah suara yang tak Ia senangi datang.

"Kau mau kemana?" tanya Kevin berdiri diambang pintu.

"Pulang Pak...kan sudah waktunya saya pulang." kata Hellen dengan polosnya.

"Ahh begitu, tapi sebelum pulang bisa kah kau menolongku?'" tanya Kevin yang sudah diduga Hellen, pasti Bos nya itu ingin mengerjainya lagi.

Sungguh sial Hellen mendapat bos seperti itu, jika bukan karena gajinya yang besar Hellen juga tak mau mempunyai urusan dengan bos menyebalkan nya itu.

"Memang apa yang bisa saya bantu Pak?" Tanya Hellen dengan nada kesal agar Kevin paham jika Hellen sebenarnya tidak mau.

"Aku hanya ingin minta tolong belikan aku 3 porsi makanan, terserah makanan apa saja." perintah Kevin nampak mengeluarkan 2 lembar uang ratusan.

"Pak ... bukankah Bapak bisa meminta tolong pada OB atau satpam?" tanya Hellen masih dengan nada kesal.

"Jadi kau tak mau?" Kevin terlihat mengerutkan alisnya.

"Tentu saja saya mau." jawab Hellen kesal mengambil uang yang ada ditangan Kevin lalu keluar dengan kesal.

Kevin yang melihat Raut kesal Hellen hanya terkekeh, akhirnya dia bisa mengerjai Hellen lagi.

Hellen berjalan keluar gedung kantor dengan raut wajah sebal dan kesal. Setiap ia ingin pulang lebih awal selalu saja Kevin menyuruhnya macam macam.

ditengah kekesalan Hellen terlintaas ide untuk mengerjai Kevin kembali.

Ya Hellen akan membelikan Nasi Padang dengan banyak sambal yang dicampur didalamnya , biar kapok dan nggak menyuruh sesuatu yang memang bukan pekerjaan nya.

Selesai membelikan 3 porsi makanan Hellen kembali kekantor dengan sedikit terburu buru agar Ia bisa segera membawa Bibi May pulang.

Sesampainya diruangan Kevin , Hellen dibuat melonggo karena ruangan Kevin sudah dikunci yang artinya Kevin sudah pulang.

"Mbak Hellen mau nganter pesenan bapak yaa?" tanya Tina salah satu offfice girl dikantor.

"iya... tapi kok ruangan nya dikunci??" tanya Hellen binggung.

" Iya soalnya pak Kevin sudah pulang dan untuk makanan nya katanya buat mbak Hellen aja gitu tadi pesen nya pak Kevin." kata Tina yang seketika membuat Kesal Hellen, sangat kesal.

''Ya udah mbak aku balik dulu yaa." Tina yang sedikit tak enak karena setelah menyampaikan pesan raut wajah Hellen berubah.

Seperginya Tina, hellen dengan kesal akhirnya turun dan segera melajukan motor kesayangan nya menuju rumah sakit.

Gagal sudah rencana Hellen untuk membuat bos nya sakit perut dan sekarang malah dirinya yang.membawa pulang makanan nya, jika tau akan berakhir seperti ini , ia harusnya tadi memilih makanan yang ia sukai saja .

Hellen memarkirkan montornya dan berjalan melewati koridor rumah sakit. dan saat hendak memasuki Ruang Inap Bibi May Helllen mendengar gelak tawa suara Bibi May. Hah dengan siapa Bibi May didalam, apa sedang diperiksa dokter Diego batin Hellen.

Dengan Raut sumringah, Hellen membenarkan model rambutnya agar masih terlihat Rapi , berharap yang didalam ruangan itu Dokter Diego namun siapa sangka jika yang didalam itu bukan orang yang diharapkan oleh Hellen melainkan Orang yang barru saja membuatnya Kesal.

Kevin... ya Pak Kevin... ngapain kesini batin Hellen.

"Hellen kau sudah pulang ?" tanya Bibi May kala melihat Hellen memasuki Ruang inap Bibi May.

"Ya .. " jawab Hellen singkat sedangkan Kevin yang melihat Hellen sedikit lesu membuatnya Ingin tertawa karena Hellen pasti kesal denganya.

"Katanya Bibi sudah boleh pulang ya hari ini ???" tanya Bibi May.

"Siapa yang ngasih tau Bibi ?? dokter Diego??" tanya Hellen .

"Bukaan, ini bos kamu barusan bilang kalau kamu ijin pulang lebih awal karena Bibi mau pulang" jelas Bibi May dan mata Hellen langsung menatap tajam Kevin.

" Bapak ngapain kesini?" tanya Hellen ketus.

"Tadi saya habis jenguk temen saya sekalian mampir tapi ternyata kamu malah belum sampai sini." kata Kevin santai , Hellen rasanya ingin menelan Kevin hidup hidup.

"Ya sudah kalau cuma mau mampir lebih baik Bapak segera pulang." kata Hellen masih ketus .

"Hellen kamu nggak boleh gitu, orang pak Kevin aja baik kok mau ngasih tumpangan kekita buat pulang." ujar Bibi May.

"Hah ?? nggak usah repot repot pak, saya masih bisa membayar ongkos taksi." kata Hellen kesal melihat Atasan nya itu sok baik sekali didepan Bibi May.

'"Saya nggak repot kok, lagian kan searah juga " jawab Kevin terlihat santai.

"Makasih banget lhoo Nak Kevin." kata Bibi May sumringah.

"Nggak apa apa kok Bi." balas Kevin tersenyum.

"Terserahlah." jawab Hellen kesal kemudian ia sibuk mengemasi barang barangnya. Sungguh Hellen kesal dengan Bibi May kenapa juga harus menerima tumpangan dari Kevin dan lihat mereka sekarang sangat akrab sekali hingga tertawa bersama seperti itu.

Hellen selesai berkemas dan tak berapa lama Dokter Diego memasuki ruang inap Bibi May.

"Aku akan melepaskan Infus dan memberikan resep obat yang nantinya harus kau tebus." jelas Dokter Diego kala memasuki ruang inap Bibi May.

Terlihat wajah Hellen yang tadinya kesal sekarang terlihat sumringah.

"Terimakasih dokter karena telah merawat Bibi may Hingga sembuh." kata Hellen mendekati Dokter Diego.

"Kau ini ... bukan kah memang sudah kewajiban ku." balas Diego tertawa geli dan Hellen pun ikut tertawa Geli.

"Jangan lupa untuk berkunjung setiap minggu ya Bi." Diego mengingatkan.

"Baik Dok... tapi sebenarnya aku sudah sembuh jadi aku rasa tak perlu kontrol lagi saja ya Dokter??" tawar Bibi May yang hanya disenyumi oleh dokter Diego.

"Masih harus Bi... hanya beberapa kali saja untuk memastika jika sudah sembuh." kata Dokter Diego.

"Bibi nggak perlu khawatir , nanti setiap kontrol biar Hellen temani." Hellen dengan semangat membuat Dokter Diego tersenyum pada Hellen.

"Kalian berdua ini memang sudah bersekongkol untuk membawaku kemari lagi." gerutu Bibi May yang hanya mendapatkan Kekehan dari Diego dan Hellen.

Sedangkan itu disana masih ada pria yang sedari tadi tak dianggap karena kedatangan dokter Diego.

Pria yang menatap jenggah Hellen kala melihat Hellen tersenyum malu malu pada Dokter sok ganteng seperti Diego padahal jika dilihat lihat Dirinya lebih tampan tapi mengapa jika ada Dokter Diego sikap Hellen berubah total , sok lembut dan malu malu tidak seperti saat bersamanya.

Sungguh menyebalkan batin Kevin kesal.

Bersambung....

jangan lupa like vote dan komen...

Terpopuler

Comments

Memyr 67

Memyr 67

𝗵𝗲𝗵𝗲𝗵𝗲𝗵 𝗻𝗴𝗮𝗽𝗮𝗶𝗻 𝗽𝗮𝗸 𝗸𝗲𝘃𝗶𝗻 𝗸𝗲𝘀𝗮𝗹 𝗽𝗮𝗸? 𝗵𝗲𝗵𝗲𝗵, 𝘁𝗲𝗿𝘀𝗲𝗿𝗲𝗺𝗽𝗲𝘁 𝗽𝗮𝗻𝗮𝗵 𝗰𝘂𝗽𝗶𝗱 𝘆𝗮?

2024-04-27

3

Firman Firman

Firman Firman

ha ha cemburu bang Kevin😄🤗

2024-04-12

0

NBF

NBF

lah ..kesal kenapa? gak ada kaitan

2023-06-25

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!