12

"APA MAA ???!! DIJODOHIN ??? enggak Kevin nggak mau!!" teriak Kevin menolak.

Entah ada angin Dari mana, bisa bisanya Mama ingin menjodohkan Kevin dengan anak dari teman nya itu.

"Mama nggak mau tau Kevin, kamu harus mau kalau masih menganggap Mama ini Mama mu." paksa Hera pada putranya itu.

"Tapi Ma, nggak lucu kali jaman sekarang masih jodoh jodohan." kesal Kevin .

"Memangnya siapa yang mau ngelawak?emang nggak lucu orang Mama nggak bercanda!" kata Hera.

"Maa, jangan dong! jangan jodohin Kevin, ya Ma? Kevin janji nggak akan clubbing lagi , bakalan pulang kerumah terus." mohon Kevin pada Mama dengan wajah memelas berharap Mama mau mengerti.

"Kali ini aja Vin, Kamu nurut sama Mama yaa? Mama selama ini juga nggak pernah minta apa apa sama kamu kan?" tanya Mama membuat bulu kuduk Kevin merinding. Inilah yang Kevin takutkan selama ini, Mama nya menjodohkan dengan wanita yang sama sekali tak Kevin kenal bahkan Kevin cintai.

"Hari ini kamu nginep sini aja, besok sore kita akan silaturrahmi ke tempat temen Mama itu." kata Mama.

"Ma, please jangan." Kevin masih memohon.

"Paa, bantuin Kevin dong." Kevin memohon pada Papa yang sedari tadi hanya diam sambil membaca koran.

"Mana berani Papa bantuin kamu.. bisa bisa nanti Papa nggak dikasih jatah sama Mama kamu." kekeh Papa yang membuat Kevin semakin kesal.

"Udahlah Vin diterima aja, nikah itu enak lhoo, Tiap hari bisa minta jatah dienakin sama istri." pamer Papa yang langsung mendapat lirikan tajam dari istrinya.

"Papa ini.. belum waktunya Kevin tau.. nanti kalau udah nikah baru dikasih tau." kata Mama yang membuat Kevin meringgis karena selama ini Mama dan Papa nya selalu menganggap Kevin anak baik yang suka clubbing tapi orang tuanya tak tau bagaimana bejatnya Kevin saat bersama para wanita nya.

"Maa... please..." mohon Kevin masih memelas.

"Coba aja dulu kak sapa tau nanti cocok." celoteh Nia adik Kevin yang datang entah dari mana sambil cekikikan mendengar Kakak nya akan dijodohkan.

"Heh... ini pasti ulahmu kan!" kesal Kevin menuduh Nia.

"Apa sih Kak , Nia nggak tau apa apa , lagian apa salah nya juga sih diterima itung itung buat bahagian Mama sama Papa , selama ini kan Kakak bandel suka bikin Mama sama Papa pusing jadi sekarang waktunya Kaka buat bahagiain orangtua." jelas Nia dengan lancarnya membuat Kevin ingin meremas Bibir mungil adiknya itu.

"Lo .. kalau ngomong jangan bener bener bisa nggak sih!!!" gerutu Kevin kesal karena Ia tau jika apa yang baru saja dikatakan adiknya itu memang benar adanya.

''Tuh dengerin Adik kamu aja malah lebih pinter pemikiran beda banget sama kamu."

Kevin hanya mendesah pasrah kemudian naik ke atas tanpa pamit pada keluarganya.

"Maa.. apa nggak apa apa kita paksa Kevin kayak gitu?" Tanya Papa yang sebenarnya sedikit kasian dengan Kevin.

"Nggak apa apa Pa... kayak nggak kenal Kevin aja, dia mana berani ngambek sama kita lama lama." Mama tersenyum Geli.

"Lagian ini juga demi kebaikan Kevin Pa... biar hidup Kevin lebih baik dan juga ada yang ngurusin." kata Mama lagi membuat Papa hanya mengangguk pasrah.

...

"Apaaa Bii? dijodohin!" tanya Hellen terkejut dengan ucapan Bibi May.

"Iya Hellen... Bibi pengen yang terbaik buat kamu.. buat hidup kamu." jawab Bibi May.

"Tapi Bi... Hellen masih belum siap." ujar Hellen lemas.

"Cepat atau lambat kamu pasti terbiasa menjalaninya, lagi pula dia pria yang baik dan juga mapan, Bibi yakin dia bisa bahagiain Hellen, Dia itu putra temen almahrum Mama kamu sayang." jelas Bibi May.

"Kalau nanti Hellen nikah, Bibi sama siapa ??? aku masih pengen nemenin Bibi .. masih belum siap ninggalin Bibi May sendirian dirumah." Ungkap Hellen sedih.

"Kamu nggak perlu khawaitirin Bibi sayang.. Bibi May nggak apa apa lagian kamu kan nanti juga sering kesini kan nengokin Bibi" kata Bibi May.

Hellen terlihat mendesah kesal "Tapi Bi.. apa nggak bisa kalau tunangan dulu lah biar kita sama sama mengenal dulu ntar kalau deket baru nikah?" tanya Hellen.

"Ya nggak apa apa sih, coba Besok kita bicarain sama keluarga temen mama kamu itu." Bibi May tersenyum hangat.

"Besok?" tanya Hellen

"Iya Besok mereka akan datang kesini .. silaturahmi biar kamu bisa mengenal sama calon kamu itu." jelas Bibi May.

"Dia ganteng lhoo Hellen trus dia juga Ceo diperusahaan apa yaaa Bibi lupa." kata Bibi May mencoba mengingat.

"Hellen nggak masalah Bi mau kayak gimanapun orangnya yang penting dia sayang sama aku dan Bibi." balas Hellen membuat Bibi May tersenyum.

"Bibi cuma pengen kamu hidup bahagia Hellen." Bibi May mengelus rambut Hellen.

Sejujurnya Bibi May juga belum siap jika harus kehilangan Hellen karena Hellen lah satu satunya yang ia punya sekarang. Namun jika Hellen bisa menikah dengan Pria mapan Bibi May pikir Hellen akan bahagia tanpa harus susah bekerja seperti sekarang. Bibi May berharap Pria yang akan menikahi Hellen adalah pria baik baik yang bisa membahagiakan Hellen.

..

Pagi harinya Hellen sudah dipusingkan oleh omelan Bibi May.

ya Bibi May sedari tadi mengomel di kamar Hellen karena Hellen tak segera bangun.

Ini hari minggu , waktunya Hellen bermalas malasan bangun siang namun malah sedari tadi Bibi May terus terusan mengomel menyuruhnya bangun.

"Hellen ini sudah siang, kau ini pingsan atau apa ???! sedari tadi Bibi mengomel kau tak bangun bangun." teriak Bibi mambuat Hellen sebal, baru saja semalam Bibi May bersikap lembut padanya kini sudah mulai lagi Huh sungguh menyebalkan.

"Sudahlah Bi.. ini hari minggu.. biarkan Hellen tidur lagi sebentar saja." Hellen masih memejamkan mata.

"Tidak Hellen, apa kau lupa hari ini kita akan kedatangan tamu jadi bangunlah dan segera masak." perintah Bibi May.

"Iya nanti sebentar lagi Bibi." balas Hellen dengan mata mengantuk.

"Hellen!!" teriak Bibi May lagi yang kini mengoyangkan badan Hellen membuat kantuk Hellen jadi hilang.

"Bibi... menganggu saja." Hellen bangun dan terlihat kesal.

"Sebentar lagi kau akan menikah, jadi kau harus terbiasa bangun pagi mulai sekarang." Bibi May menasehati.

"Yang membuat Hellen segera menikah kan Bibi may... huh." Hellen mengerutu dan Bibi May hanya tertawa.

Sejak bangun Hellen disibukan membuat bebrapa cemilan untuk dihidangkan nanti sore.

Hellen membuat beberapa jenis kue basah dan membuat lauk beserta sayurnya .

Selesai memasak Hellen segera mandi karena sudah pukul 3 sore takut jika tamu nya segera datang.

"Siang mbak..." sapa seorang wanita yang baru saja memasuki rumahnya dan Hellen yang baru keluar dari kamar mandi.

"Cari siapa yaa mbak ? tanya Hellen yang tak mengenal wanita ini..

"Ahh kau sudah datang ... masukklah .." perintah Bibi May dari dalam.

"Siapa ini Bi?" tanya Hellen

"Dia salah satu orang salon yang sengaja kupanggil untuk meriasmu." kata Bibi May yang membuat Hellen terkejut.

Bersambung...

Jangan lupa like vote dan komen....

Terpopuler

Comments

Firman Firman

Firman Firman

kasiyan Helen yg polos bersih harus dengn Kevin yg bejat 😡 athour

2024-04-13

6

Melia Gusnetty

Melia Gusnetty

rugii besar helen dpt bekas jalang2..😏😏..mdh2 an sm si dokter helen...

2024-05-04

1

Ana N

Ana N

GK adil buat Hellen. Aq GK restuin Hellen sama Kevin. 😡

2024-04-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!