18

Suara Gerutuan Hellen terdengaar dikamar mandi, bagaimana ia tidak kesal, masih pagi baru bangun tidur ia sudah dibuat malu oleh Kevin.

"Dan apa katanya tadi? bau iler? siapa suruh orang belum mandi udah dideketin, emang dasar Kevin sialan." kata Hellen masih mengomel dikamar mandi.

Sedangkan itu Kevin terlihat tertawa puas melihat wajah merah malu dari Hellen. Padahal Kevin tak mencium apapun diwajah Hellen, dia memang sengaja membohongi Hellen untuk mengerjainya, entahlah ia memang sekarang suka sekali menggoda Hellen.

"Lho Bibi May dari mana?" tanya Kevin, Saat Tau Kevin datang entah kenapa tiba tiba Bibi May langsung keluar dan hanya menyuruh Kevin masuk.

"Bibi habis beliin sarapan soalnya tadi belum sempet masak." kata Bibi May sambil meletakan bungkusan plastik yang berisi makanan.

"Ya ampun Bibi ini, Kevin ngrepotin ya Bi? pagi pagi udah kesini." kata Kevin merasa tak enak.

"Enggak dong sayang, masa calon mantu kesini ngrepotin sih, justru Bibi seneng banget kamu mau jemput Hellen kesini." kata Bibi May.

"Nggak apa apa Bi, lagian juga udah kewajiban Kevin sebagai calon suami Hellen." balas Kevin .

"Ya ampun... kamu ini memang calon suami idaman banget yaaa." puji Bibi May dan Kevin hanya tersenyum malu.

Ekhem.... Deheman Hellen membuat kedua orang yang sedang bercengkrama itu mengalihkan pandangan nya.

"Hellen kamu baru mandi, ya ampun anak gadis jam segini baru habis mandi, Bibi kira kamu malah udah siap siap." kata Bibi May.

"Ini juga mau siap siap Bi." kata Hellen santai melewati Bibi May dan Kevin si tukang pembual yang membuatnya ingin muntah saat mendengar jika Kevin khawatir ia berangkat naik taksi. Hah bullshit sekali padahal semalam Kevin saja membiarkan Hellen pulang sendiri dan Kevin malah bersenang senang dengan ****** nya.

Sungguh rasanya ingin sekali merobek robek mulut pembual Kevin itu.

"Maaf ya Nak Kevin kalau Hellen sedikit kasar, dan cuek, tapi sebenarnya dia anak yang baik." jelas Bibi May merasa tak enak dengan tingkah Hellen.

"Tak apa Bi... tak perlu sungkan, saya juga sudah terbiasa dengan sikap Hellen." kata Kevin jujur.

Kini Hellen sudah selesai bersiap siap dan terlihat sudah rapi dengan setelan kantornya .

Dan Hellen segera menuju meja makan untuk sarapan , meskipun sebenarnya ia malas satu meja dengan Kevin namun mau bagaimana lagi jika cacing diperutnya sudah mulai mengamuk karena ingin segera diajak makan.

"Wahhh tumben menu sarapan banyak sekali, Bibi masak semua ini yaaa?" tanya Hellen dengan mata berbinar melihat bermacam macam makanan dimeja makan.

"Udah , segera sarapan Hellen nanti kamu dan Nak Kevin terlambat." kata Bibi May yang langsung diangguki Hellen.

Hellen menikmati sarapan nya tanpa melirik ataupun melihat Kevin yang berada didepan nya meskipun sedari tadi Kevin mencoba melirik dan mencari perhatian nya, Hellen sama sekali tak menggubris malah asyik menghabiskan sarapan nya.

"Bibi kenapa makan nya sedikit sekali?" omel Hellen.

"Bibi masih belum lapar," kata Bibi May.

"Harusnya Bibi makan yang banyak dan segera minum obat, trus nggak usah bersihin rumah biar Hellen nanti yang bersih bersih." ujar Hellen menginggatkan Bibi May.

"Iyaa.. kamu tenang saja Hellen."

"Obatnya Bibi Mana ??" tanya Hellen.

"Masih dikamar, nanti Bibi ambil." kata Bibi May.

Segera Hellen bangkit menuju kamar Bibi May kemudian memberikan pada Bibi May.

"Udah Bibi minum dulu obatnya , nanti kelupaan." kata Hellen menyerahkan bungkusan berisi obat.

''Hmm iya iyaa."

Kevin yang melihat interaksi Hellen dan Bibi May merasakan bangga pada Hellen, ya bagaimana tidak, seorang Hellen yang culun, cuek dan menyebalkan bisa seperhatian ini dengan Bibi May.

Sedangkan Hellen sedikit risih karena sedari tadi Kevin menatap dirinya tajam.

"Hellen aku ingin telur mata sapi didepanmu, bisa tolong ambilkan." suara yang tiba tiba membuat Hellen sebal.

"Hellen seharusnya kamu melayani calon suami, hitung hitung belajar agar kamu terbiasa nantinya." kata Bibi May yang membuat Hellen semakin kesal.

Hellen mengalah dan mengambilkan telur mata sapi di piring Kevin.

"Terimakasih calon istriku yang baik hati "

Blushhh... entah mengapa mendengar Kevin mengucapkan gombalan itu membuat Pipi Hellen merona, Dasar Kevin buaya.

"Ya ampun kalian ini so sweet banget ya ternyata." celetuk Bibi May yang membuat Hellen jengah sedangkan Kevin hanya tersenyum.

Sarapan mereka sudah usai, Hellen dan Kevin berpamitan pada Bibi May.

Dan kini Hellen sudah berada satu mobil dengan Kevin yang menyebalkan itu.

Hellen mendiami Kevin, ya ia harus mendiamin Kevin agar Kevin sadar jika Hellen sedang mode marah dengan nya.

Dan akhirnya Hellen menyerah karena jalan yang dilalui Kevin bukanya jalan menuju kantornya malah berbalik arah membuat Hellen binggung Kevin akan mengajaknya kemana.

"Lhoo , Pak kita mau kemana ???" tanya Hellen saat sadar jika ini bukan jalan menuju kantornya .

"Hotel..." balas Kevin santai.

"Haaa???? Astaga... Bapak sadar pak... Bapak ngapain ngajak saya kehotel ??" teriak Hellen setengah terkejut.

"Menurut kamu, apa yang biasanya dilakukan pria dan wanita saat mereka sudah masuk kehotel??" tanya Kevin dengan mata nakalnya membuat Hellen semakin merinding.

"Bapak ..nggak bakal macem macem sama saya kan??" tanya Hellen yang kini mengeratkan blezer yang ia pakai tanda jika ia tak ingin apapun terjadi padanya sebelum waktunya.

"Hmmm ... saya nggak janji deh." kata Kevin santai.

"Berhenti pak ... berhentiiiii....'' teriak Hellen sedikit sedikit histeris.

"Lah kenapa harus berhenti, kita aja belum sampai." balas Kevin masih santai.

"Saya nggak mau Pak, melakukan itu sekarang!!! kita bentar lagi nikah pak, sabar sedikit masa nggak bisa sih ??!! bukanya semalam bapak sudah enak enakan sama pacar bapak yaaa." kata Hellen setengah ketakutan.

Kevin hanya tertawa mendengar ocehan Hellen yang menurutnya lucu.

"Bapak malah tertawa sih, saya serius." kata Hellen menjadi benar benar kesal.

"Saya lebih dari serius malahan." balas Kevin masih sangat santai.

"Astaga Bapak... Jika Pak Kevin nggak nurunin saya disini, Saya bakalan lompat sekarang." Hellen mengancam.

"Ya udah lompat aja." Kevin masih santai.

"Bapak bener bener gila." kata Hellen dengan nada marah.

"Nanti lama kelamaan kamu juga bakal terbiasa dengan kegilaan saya." kata Kevin.

"Nggak mau pak, saya nggak mau!!!" jerit Hellen .

"Sayangnya kita sudah sampai sayang..."goda Kevin.

"Ya ampun pak... sadar... saya ini sekertaris Bapak." kata Hellen.

"Ya saya benar benar sadar jika kamu ini sekertaris saya sekaligus calon istri saya." Kevin menyerigai.

Hellen hanya mengangga , tak percaya Kevin bisa melakukan ini pada gadis culun seperti dirinya.

"Ayo keluar dan segera masuk hotel." ajak Kevin.

"Nggak mau pak ...nggak mau." Hellen histeris .

"Ya udah biar nanti saya suruh orang buat bius kamu biar kamu nggak sadar." celetuk Kevin yang membuat mata Hellen membulat.

Astaga jika ia sampai diperkosa dalam keadaan pingsan lebih baik ia memilih sadar saja agar bisa memberontak dan menghajar Kevin jika ia mulai beraksi.

"Ayoooo!!!!" panggil Kevin yang sudah diluar mobilnya membuyarkan lamunan Hellen.

BERSAMBUNG....

JANGAN LUPA LIKE VOTE DAN KOMEN YAA

Terpopuler

Comments

Ana N

Ana N

Hellen pinter tp bodoh. jd wanita kok culun nya kebangetan. yg ada cuman pasrah aja.

2024-04-27

4

jhon teyeng

jhon teyeng

helen ini jahil dan gila tp takut kevin 🙄

2022-11-27

3

Ndhe Nii

Ndhe Nii

gillaaa ..sama sama kucluk 🤣🤣🤣🤣🤣

2021-08-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!