02

Hellen mati kutu melihat semua orang yang berada diruangan meeting menatapnya tajam tak terkecuali Kevin yang kini menatapnya dengan tatapan ingin memakan dirinya hidup hidup membuat Hellen bergidik ngeri.

"Maafkan saya atas keterlambatan saya." sesal Hellen.

"Masuklah.. Meeting segera dimulai dan segera bawa berkas berkas itu kemari." perintah Kevin dengan suara sedikit tinggi.

Hellen menurut, Ia memasuki ruangan dan duduk didekat Kevin, segera ia mengeluarkan berkas berkas yang sudah ia kerjakan kemarin.

Meeting sudah selesai, Hellen bersyukur bisa melewati meeting pagi ini dengan selamat tanpa kesalahan, meskipun Hellen tadi terlambat namun meetingnya berjalan lancar.

"Setelah ini keruangan saya!" suara Kevin terdengar dingin.

"Baik pak." Hellen Hanya mendesah pelan.

Oke.. Bersiaplah mendapatkan sarapanmu pagi ini Hellen.

Dengan langkah berat, Hellen berjalan menuju ruangan Kevin.

Hellen mengetuk pintu sebelum akhirnya memasuki ruangan Kevin.

Kevin duduk dikursi kebesaranya, sorot mata tajam nampak mengintrupsi saat melihat Hellen memasuki ruangan Kevin.

"Maaf Pak... ada apa bapak memanggil saya?" tanya Hellen tenang  seperti tanpa dosa.

"Kamu dengan santainya masih bilang ada apa?  Kamu sadar nggak sama kesalahan kamu?" tanya Kevin sangat kesal dengan sekertarisnya itu karena pura pura tak mengerti.

"Tau pak... saya terlambat datang ke meeting." nada bicara Hellen masih terdengar santai.

"Bagus... Dan kamu nggak merasa bersalah sama sekali bahkan kamu tak menjawab panggilan telepon saya!" Kevin sedikit membentak.

"Jika tadi saya masih harus menjawab panggilan telepon Bapak mungkin saya bisa lebih terlambat Pak, itulah sebabnya saya tidak menjawab telepon Bapak! lagipula saya hanya terlambat 5 menit saja, bahkan acaranya belum dimulai dan saya bisa menyelesaikan meeting pagi ini dengan lancar, lalu dimana salah saya Pak?" tanya Hellen masih dengan nada santainya.

Sungguh sial... Benar benar sial mimpi apa Kevin hingga memiliki sekertaris seperti ini. Sekertaris culun dengan baju dan rok yang kedodoran , sepatu flatshoes warna hitam dan rambut selalu dikepang, jangan lupakan kaca mata kuda serta gaya bicaranya yang terlampau santai membuat Kevin muak. Namun mau bagaimana lagi Hellen termasuk sekertaris yang pintar dan bisa diandalkan jadi Ia memang harus sedikit mengalah.

"Jadi kamu merasa tak bersalah yaa?" tanya Kevin mencoba menutupi kegeramannya.

"Saya tidak mengatakan tidak bersalah pak, saya bahkan bertanya pada bapak apa kesalahan saya?" Hellen benar benar membuat kesabaran pria yang didepanya itu habis. melihatnya seperti hendak membungkus Hellen ke dalam koper kemudian membuangnya kelaut.

"Kesalahan kamu, karena kamu terlambat Hellen!" ucap Kevin.

"Saya hanya terlambat 5 menit saja pak, bahkan belum dimulai meetingnya." sanggah Hellen.

"Ah baiklah, bisa gila saya mendengar ucapan kamu. Lupakan! Dan apa jadwal saya hari ini?" tanya Kevin dengan suara lelahnya.

"Maaf pak, saya bahkan belum mengecek di komputer saya dan lagi bolehkah saya minta waktu untuk sarapan sebelum lanjut bekerja?" tanya Hellen.

"Apa kamu bilang? Waktu buat sarapan?" tanya Kevin yang sudah habis kesabarannya.

"Ya pak, bukanya jam kerja seharusnya pukul 8 pagi dan saya jam setengah 8 sudah mulai bekerja jadi Bapak hutang jam pada saya setengah jam untuk saya sarapan."

"Baiklah baiklah... Pergi dari sini dan habiskan sarapanmu itu!" Kevin memijat kepalanya yang serasa mau pecah mendengarkan suara gadis culun didepannya yang banyak protes dan membuatnya sangat geram.

Seharusnya Kevin memarahi gadis itu habis habisan tapi mengapa malah jadi dirinya yang kena skakmat seperti ini.

"Baiklah Pak... Terimakasih." kata Hellen yang kini keluar dari ruangan Kevin dengan senyuman semangat, Ia harus sarapan karena perutnya akan mengamuk jika belum diberi makanan.

....

Seperti biasa pagi ini dikantin kantor Hellen hanya sarapan nasi goreng serta teh hangat saja karena menu di kantin ini hanya itulah yang paling murah.

Meskipun gajinya terbilang besar Hellen harus tetap berhemat karena biaya hidupnya tidak sedikt, dirinya harus membayar sewa rumah setiap bulannya dan memenuhi kebutuhan dapur untuk dirinya dan Bibi May, belum lagi jika Bibi May rewel minta dibelikan ini dan itu ah sungguh membuat kepala Hellen bisa pecah jika tak menuruti keinginan Bibi May yang cerewet itu.

Hellen sedang menikmati sarapan nya sendirian tiba tiba didepannya kini ada seseorang yang baru saja duduk.

"Nggak apa apa kan aku duduk disini ???" tanya Siska Wanita cantik dan modis salah satu karyawan tercantik dikantor ini.

"Duduk saja. lagipula aku sudah selesai." Hellen terlihat sedikit cuek kemudian meninggalkan Siska sendirian disana.

Bukan berarti Hellen sombong, Ia hanya tak menyukai Siska gadis yang jadi idaman para lelaki dikantor ini, nyatanya Hellen pernah memergoki Siska berduaan dengan Kevin bosnya dan Hellen tau alasan Siska mendekatinya hanya ingin memanfaatkan untuk berbagi informasi tentang Kevin bos mereka.

Perut Hellen sudah kenyang, kini ia nampak sibuk melihat jadwal Kevin hari ini.

selesai meringkas, Hellen segera menuju ruangan Kevin yang berada didepan nya.

"Permisi pak." ucap Hellen kala memasuki ruangan Kevin dan melihat Kevin sedang sibuk menatap layar laptopnya.

"Apakah kamu sudah kenyang sekarang?" tanya Kevin dengan nada menyindir.

"Tentu saja pak, dan saya menggunakan waktu yang bapak berikan sebaik mungkin, tidak saya kurangi dan saya tambahi, tepat 30 menit waktunya." Hellen menjelaskan karena Ia tak ingin dituduh korupsi waktu.

"Baiklah baiklah terserah kau saja!" Kevin terdengar malas.

"Ini Daftar jadwal Anda hari ini pak." Hellen nampak menyodorkan sebuah ringkasan yang baru saja Ia buat.

"Bacakan!"

"Pukul satu siang Bapak harus meeting dengan pihak Adijaya, pukul tiga sore Bapak harus meeting dengan pak Surya dan pukul enam petang ada jadwal dengan Nona Tiara." Hellen selesai membacakan.

"Ah aku paling menyukai yang terakhir, dan sekedar peringatan lagi jangan pernah mengangguku di malam hari seperti semalam!" perintah Kevin tegas.

"Saya tidak akan menganggu bapak jika memang keadaannya memungkinkan Pak, tapi jika genting saya akan tetap menganggu bapak!"

"Ya sudah terserah kau saja."

"Kalau begitu saya permisi pak." ucap  Hellen

"tunggu sebentar." perintah Kevin, "Bisakah aku meminta satu permintaan?" tanya Kevin.

"Apa yang bisa saya bantu Pak ???" tanya Helen penasaran.

"Bisakah kamu mengganti model pakaian mu atau rambutmu?" tanya Kevin.

"Maaf maksud bapak?" tanya Hellen masih binggung.

"Gantilah model pakaianmu, jangan selalu memakai pakaian yang kebesaran seperti itu." Kata Kevin.

"Maaf pak bukannya diperaturan perusahaan memperbolehkan memakai pakaian model apapun selama itu bisa membuat nyaman karyawan?" tanya Hellen, "Padahal yang membuat peraturan juga bapak sendiri." tambah Hellen lagi, skakmat untuk Kevin.

"Ya sudah percuma saya ngomong sama kamu." Kevin nampak kesal sedangkan hellen hanya tersenyum.

Bersambung...

Jangan lupa like vote dan komen...

Terpopuler

Comments

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Kudoakan semoga kevin gk kena gegar otak karena mikirin keculunan Hellen..
wle

2024-04-20

0

Febri Ana

Febri Ana

lanjuutt thor

2024-05-02

0

Zila Aziz

Zila Aziz

Helen yg berani

2024-04-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!