10

Hellen menatap kesal pria disampingnya yang sedang mengemudi itu. Dan siapa lagi jika bukan kevin.

Awalnya Hellen ingin pulang membawa montornya, sedangkan Bibi May dan barang bawaanya dititipkan dimobil Kevin namun entah apa yang Kevin pikirkan hingga ia menyuruh Hellen meninggalkan montornya disana dan ikut pulang bersama Kevin dan Bibi May menaiki mobil Kevin hanya dengan alasan belum mengetahui alamat Hellen, sungguh menyebalkan sekali.

"Nanti pak Kevin mampir dulu ya , ikut makan malam bersama kami." ajak Bibi May yang membuat Hellen kesal karena Bibi may mengajak Kevin .

"Bibi , bukankah kita belum masak sama sekali dan jika Pak kevin harus menunggu Hellen memasak pasti akan sangat lama." kata Hellen pada Bibi May.

"Bukankah aku tadi sudah menyuruhmu untuk membelikan makanan 3 porsi?" tanya Kevin dengan suara sedikit keras agar Bibi May mendengar.

"Ya ampun ... maafkan saya Pak karena makanan nya saya tinggal di sepeda motor, lagi pula tadi Bapak nggak bilang kalau itu buat kita bertiga." kata Hellen yang cukup terkejut karena Kevin menyuruhnya membeli makanan untuk dirinya dan Bibi May.

"Rencana nya tadi memang untuk rekan ku yang akan datang namun sayang nya tak jadi ya sudah untuk kita bertiga saja." kata Kevin santai.

"Sayang sekali Pak makanan nya malah tertinggal di motor , padahal tadi saya sudah ingin membawa motor tapi malah Bapak memaksa saya naik mobil Bapak." jawab Hellen sedikit menyalahkan.

"Ya nanti biar kupesan kan saja lewat ojek online " kata Kevin datar.

"Hellen seharusnya kau tak mengatakan itu, nggak perlu repot nak Kevin biar nanti dimasakan mie instan Hellen." kata Bibi May yang langsung mendapatkan delikan dari Hellen.

"Ya sepertinya enak , malam malam begini makan mie instan kuah." balas Kevin .

Benar benar Bibi May dan Pak Kevin sepertinya mereka berencana mengerjai dirinya batin Hellen kesal sedangkan itu Kevin terlihat tersenyum puas sepertinya bahagia karena berhasil mengerjainya.

Sesampainya dirumah, Hellen masuk lebih dulu sedangkan itu Kevin nampak menuntun Bibi May memasuki rumah.

"Hellen segera masak kan mie nya." suruh Bibi May dan Hellen hanya mengangguk jengah.

"Baiklah baiklah." jawab Hellen kesal.

Hellen memasak mie sedangkan Bibi May dan Pak Kevin sedang berbincang bincang di sofa sambil menonton acara televisi.

"Apa apaan mereka!" batin Hellen kesal nampak sekali saat ia mencacah bawang bombay dengan kesalnya.

"Ahhh aku punya ide." batin Hellen tertawa senang.

Hellen membuatkan 3 mangkuk mie dam khusus di mangkuk Pak Kevin, Hellen telah menambahkan banyak cabai kering .

Hellen sudah menyiapkan dimeja makan.

"Bibi sudah matang." teriak Hellen dan nampak Pak Kevin dan Bibi May berjalan sumringah menuju meja makan.

"Sepertinya enak." puji Bibi May melihat mie yang tersaji di mangkuk.

"Ini buat Bibi nggak dikasih cabe soalnya Bibi baru sembuh, ini buat Aku trus ini Buat pak Kevin, dah yuk makannn!" ajak Hellen nampak membagikan mangkuk mie ke bagian masing masing.

"Emm Hellen bolehkan kita tukeran mangkuk?" tanya Kevin tiba tiba membuat Hellen tersedak saat minum.

"Apa? kenapa Pak bukankah sama saja

?" tanya Hellen .

"Entahlah.. aku merasa punyamu lebih enak." ucap Kevin yang seperti mengetahui gelagat Hellen.

"Tidak... ini semua sama kok Pak." bantah Hellen nampak resah membuat Kevin semakin curiga.

"Sudahlah Hellen, bukankah sama saja." kata Bibi May sedikit memberi kode agar Hellen mau mengalah.

Akhirnya Hellen mengalah dan memberikan mangkuk nya pada Pak Kevin padahal Hellen tau Hellen tak suka pedas jika Hellen makan mie di mangkuk pak Kevin , entah apa yang akan terjadi padanya besok.

Terlihat Kevin senang menerima mangkuk Hellen dan juga sangat senang saat melihat Hellen memberikam mangkuk nya dengan wajah cemberut.

Bibi May dan Kevin nampak menikmati Mie mereka berbeda dengan Hellen yang seperti ogah ogahan memakan mie nya.

"Ini benar benar enak... sepertinya jika sedang lapar dikantor aku bisa menyuruhmu membuatkan untukku." kata Kevin dan Hellen hanya memutar bola matanya malas.

"Hellen memang memiliki keahlian memasak yang baik, semua masakan nya rasanya sangat lezat." puji Bibi May.

"Benarkah ???" tanya Kevin.

"Tentu saja." kata Bibi May bangga.

"Jadi bolehkah jika aku kapan kapan makan malam disini lagi , aku mencoba masakan Hellen yang lain." kata Kevin senang.

''Tentu saja tidak boleh!" kata Hellen kesal.

"Hellen!!'' bibi May terlihat tak suka dengan ucapan Hellen.

"Sudahlah Bibi .. tak apa." balas Kevin. "Oh ya kenapa kau tidak menghabiskan makananmu ?" tanya Kevin yang melihat Hellen hanya mengaduk aduk makanan nya.

"Iya Hellen segera habiskan sebelum dingin." perintah Bibi May.

"Sepertinya aku sudah kenyang." jawab Hellen sedikit gugup.

"Sini biarkan Bibi yang menghabiskan, sayang sekali jika harus dibuang." pinta Bibi May .

"Jangan Bi... biar Hellen habiskan." kata Hellen panik kemudian dengan sangat terpaksa Ia menghabiskan mie level setan nya dalam beberapa menit.

Senjata makan tuan, itulah yang kini dirasakan oleh Hellen, berniat mengerjai Bosnya malah ia sendiri yang kena sungguh apes.

Bibir Hellen bengak bukan karena ciuman namun karena merasakan pedas yang teramat.

"Kau sepertinya sedang tidak baik baik saja Hellen?" tanya Kevin yang sekarang mengerti Hellen tadi ingin mnegerjainya.

Hellen hanya melirik tajam kearah bosnya itu sedangkan Kevin terkekeh pelan membuat Hellen bertambah kesal.

"Minumlah dulu... sepertinya kamu kepedasan padahal engga pedes yaa?" tanya Bibi May binggung

"Iya Hellen, padahal enggak pedes." Kevin menimpali.

"Engga kok Bi.. biasa Hellen kan kalau habis makan yang panas panas gini." bohong Hellen memaksakan senyum sedangkan itu sedari tadi Kevin tertawa sedikit menghina.

'" Ya sudah segera beresi ini ya Hellen." kata Bibi May yang kini mengajak Kevin kembali menonton televisi.

Hellen meminum air sebanyak banyaknya saat Bibi May dan Kevin tak ada.

Sungguh ia tak bisa membayangkan bagaimana nasibnya besok jika efek dari cabai ini terasa besok, sungguh benar benar sial.

...

Tengah malam Hellen terbangunn dan merasakan perutnya mulas .

Dengan mata mengantuk akhirnya Hellen menuju kamar mandi.

Setelah Lega, Hellen hendak kembali berbaring diranjang namunn belum sempat ia berbaring sudah merasakan mulas.

Ahhh sial.. mengapa harus dijam segini batin Hellen kesal.

Seharusnya ini yang dirasakan Kevin tapi malah dia yang merasakan.

Hellen bolak balik kekamar mandi bebarapa kali hingga tak terasa sudah subuh, dan Hellen sama sekali tak tidur lagi.

Selesai mandi Hellen melihat raut wajah pucatnya dan mata panda nya di cermin, sungguh rasanya ia ingin bolos kerja saja hari ini namun mengingat nanti dirinya ada berkas penting yang harus ditangani akhirnya ia urungkan niat untuk membolos.

Hellen menelan obat ,berharap nanti dikantor tidak mulas lagi karena jika itu terjadi pasti Boss nya itu akan menertawakan nya lagi .

Huh sungguh sial...

Bersambung...

Jangan lupa like vote dan komen...

Terpopuler

Comments

Firman Firman

Firman Firman

sabar ya Helen 💪 semngat

2024-04-13

2

Sulastri Tri

Sulastri Tri

hehehe seru nih ceritanya

2024-03-17

0

Ernadina 86

Ernadina 86

ini mah s Helen apes terus

2024-03-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!