06

Hahahahhahahha..... Seluruh ruangan Kevin seperti penuh dengan suara tertawa yang keluar dari mulut Kevin.

Sungguh membuat Hellen sebal ingin menyumpal mulut Bos nya itu dengan kertas yang sedang Ia bawa.

Hellen pikir Kevin akan memujinya seperti yang lain tapi siapa sangka jika Kevin justru menertawakan nya seperti ini sungguh membuat Hellen malu dan sepertinya rasa percaya diri Hellen hilang ditelan bumi saat ini juga.

"Apa yang terjadi dengan rambut kepang dan kaca mata mu itu hahahhaha." kata Kevin lagi dan masih tertawa.

"Pak maaf... Saya disini ingin membacakan jadwal pekerjaan Bapak bukan untuk membuat bapak tertawa seperti ini." balas Hellen sebal.

"Maaafkan Saya , Maafkan mulut Saya yang tidak bisa berhenti tertawa Hahahaa." gelak Kevin masih tertawa.

Sial ... sungguh Hellen ingin segera pergi dari sini namun tidak mungkin karena Pria yang sedang tertawa diatas kursinya itu pasti tidak akan membiarkan Ia pergi.. sungguh sial....

Hahahaha... uhuk uhuk uhuk... Kevin batuk saat asiknya tertawa dan sekarang giliran Hellen yang tertawa .

"Ngapain Kamu ikutan tertawa?" tanya Kevin kesal.

"Kasian Bapak soalnya kalau tertawa sendirian." jawab Hellen datar membuat Kevin semakin kesal.

"Berani Kamu sama Saya!" Kevin terdengar galak.

"Tidak Pak, mana mungkin Saya berani sama Bapak, jadi bagaimana Pak, bisa kita mulai?" tanya Hellen.

"Ya." balas Kevin datar.

"Hari ini Bapak ada jadwal dngan Tuan Ken pukul 1 , kemudian pukul 5 Tuan Criss, hanya itu saja Pak." jelas Hellen menutup catatan yang Ia bawa.

"Sial...mengapa Aku harus menemui Si Tua bangka itu." gerutu Kevin.

"Sudah Pak hanya itu dan Saya mohon ijin untuk menyiapkan segala berkas yang dibutuhkan." kata Hellen hendak keluar namun suara dibelakangnya mengintruspsi membuat Hellen menghentikan langkahnya.

"Pukul 5 Kamu ikut menemui si Tua bangka itu." Kata Kevin.

"Maaf pak hari ini jam kerja Saya hanya sampai pukul 4 saja dan Saya tidak berniat menambah jam kerja." tukas Hellen.

"Saya yang menambahkan bukan Kamu!!" Kevin terdengar menyentak.

"Tapi Pak... untuk kali ini saja Saya mohon jangan menambah jam kerja." kata Hellen dengan wajah memelas memohon.

"Kenapa? apa Kamu ada kencan atau sesuatu ??? ahh iya pasti Kau sedang berkencan kan .. pantas saja Kau memotong rambutmu itu hahaha Dasar wanita." ejek Kevin masih terkekeh membuat Hellen kesal.

"Maaf Pak tapi ini privasi Saya jadi Saya harap Bapak bisa mengerti dan memberikan Saya ijin." kata Hellen penuh penekanan.

"Baiklah jika Aku membutuhkan dokumen atau sesuatu Kamu harus datang." jelas Kevin.

"Tentu saja Pak, Saya akan menyiapkan semuanya sampai tak ada yang tertinggal." kata Hellen dengan percaya diri.

"Baiklah baiklah keluarlah, Aku tak bisa berhenti tertawa melihat penampilan mu itu." Ejek Kevin kembali terkekeh.

Tanpa sepatah kata Hellen keluar dari ruangan Kevin dengan perasaan yang sebal, mood nya sudah buruk pagi ini.

"Apaa apaan ini, bahkan semua orang dikantor memujiku dan hanya dia yang menertawakanku, dasar boss nyebelin!" gerutu Hellen sebal nampak meremas kertas yang ada didepan nya.

..

Sore hari saat jam pulang kerja , Hellen dengan penuh semangat pulang karena ia sudah menyelesaikan pekerjaan serta memberikan dokumen yang nantinya akan dibawa meeting oleh Kevin bersama Mr Criss.

Hellen segera melajukan motor yang Ia kendarai menuju rumah sakit, Ia tak pulang lebih dulu karena sudah membawa beberapa baju ganti jadi mungkin akan mandi di rumah sakit saja.

Sesampainya dirumah sakit segera Hellen melepaskan helmnya dan tak lupa melihat dirinya dikaca spion sekedar membenarkan rambut barunya.

Hellen berjalan melewati koridor rumah sakit hingga sebuah suara mengejutkanya.

"Hellen.. Kamu Hellen kan?" tanya sebuah suara yang tak lain adalah Dokter Diego.

"Dokter..." sapa Hellen malu malu.

"Aku pikir bukan Kamu , soalnya beda banget nggak kayak biasanya." kata Dokter Diego.

"Nggak bagus ya Dokter?" tanya Hellen.

"Nggak kok, bagus banget malahan kamu kelihatan cantik." puji Dokter Diego yang membuat pipi Hellen merona.

"Ya udah Dokter , Aku duluan yaa." kata Hellen gugup dan segera berlari meninggalkan Dokter Diego.

"Padahal searah, ngapain pake lari." kekeh Dokter Diego yang melihat Hellen berlari kecil.

Hellen berlari , Ia sungguh tak tahan jika mendapat pujian dari Diego pasti pipinya terasa panas karena malu dan saking senangnya.

Hellen jadi teringat pagi tadi saat Kevin menertawakan dirinya, apa apaan padahal Diego saja memujinya , huh hanya mengingatnya saja membuat Hellen kesal setengah mati.

"Bibi." sapa Hellen saat memasuki kamar inap Bibi May.

"Hellen kamu sudah pulang, kenapa tak pulang dulu mandi dan makan?" tanya Bibi May yang melihat Hellen masih mengenakan seragam kantornya.

"Hellen sudah bawa baju ganti trus Hellen mandi disini aja." jelas Hellen.

"Ya sudah sana Kamu mandi dulu," suruh Bibi May yang diangguki oleh Hellen.

Selesai mandi Hellen segera menghampiri Bibi May.

"Apa Bibi hari ini baik baik saja ??" tanya Hellen pada wanita paruh baya yang masih terlihat pucat itu.

"Bibi bosan,,.. bisakah Bibi besok pulang saja? rasanya badan Bibi mau remuk seharian ini hanya tiduran tidak melakukan apapun." kata Bibi May menggerutu.

"Jika Dokter sudah mengijinkan tak masalah Bibi." jawab Hellen santai.

"Apa terjadi sesuatu denganmu Hellen?" tanya Bibi May sedikit terkejut melihat ada yang berubah dari Hellen.

"Tidak... ada apa memang Bi?" tanya Hellen.

"Mengapa harus memotong rambutmu ?? apa Kau frustasi gara gara memikirkan biaya rumah saki ?" tanya Bibi May yang membuat Hellen tertawa.

"Tentu saja tidak Bibi, aku hanya bosan dengan model rambutku dan memotongnya sedikit, apa terlihat jelek? tanya Hellen.

"Tidak.. kau terlihat lebih dewasa dan cantik, apa ada seseorang yang sedang membuatmu jatuh cinta ?" tanya Bibi May lagi membuat Pipi Hellen merona.

"Pasti iya kan." tebak Bibi May.

"Sudahlah Bi...aku akan menyuapi makan." kata Hellen mengambil makanan di meja .

"Ternyata Hellenku sudah besar." kekeh Bibi May dan Hellen hanya tersipu malu.

Selesai menyuapi Bibi May, Hellen merasakan ponselnya bergetar dan dilihatnya ternyata si Bos Menyebalkan yang menghubunginya.

"Siapa ???' tanya Bibi May.

"Atasan ku dikantor." jawab Hellen malas.

"Angkat dulu." kata Bibi May yang diangguki oleh Hellen.

Nampak Hellen mengangkat telepon didepan Bibinya.

"Ya.." jawab Hellen dengan nada malas.

"Apa ? bukankah saya sudah ijin dan sekarang mendadak sekarang harus kesanaa?" teriak Hellen sebal entah apa yang Kevin katakan.

"Baiklah Pak, tapi hanya mengantar tidak lebih." kata Hellen kemudian memutuskan panggilan teleponya.

"Ada apa?" tanya Bibi May.

"Si Boss minta Aku kekantor buat ngambilin dokumen yang ketinggalan, apa Bibi tak apa jika Hellen tinggal sebentar?" tanya Hellen sedikit cemas.

"Tak apa berangkatlah." kata Bibi May.

"Maafkan Hellen Bibi May, harusnya Hellen menunggu Bibi." kata Hellen dengan raut sedih.

"Sudahlah Hellen berangkat saja sana." kata Bibi May yang diangguki oleh Hellen.

Hellen pergi dengan perasaan kesal , Lihat saja besok Ia akan membalas Kevin yang super menyebalkan itu batin hellen kesal.

Bersambung...

jangan lupa like vote dan komen...

Terpopuler

Comments

Firman Firman

Firman Firman

Helen kmu harus merubah semuanya biar bosmu itu kelepek kelepek 🫢🤭🤗

2024-04-12

4

shadowone

shadowone

wahahahhahahahaha

2024-04-04

1

Ernadina 86

Ernadina 86

😂😂😂😂😂😂😂s Helen

2024-03-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!