CH-13

“Loh ini kan Dokter Kaisar. Ayo cepat-cepat bawa keruang operasi” Perintah Dokter Rian, yang mana rekan baik Kaisar saat ada pertemuan antar dokter-dokter dikota itu.

Rangga mendengar suara dokter Rian dan memandangnya sesaat, yang menyebutkan nama laki-laki yang bersama dengan Kanaya.

“Ternyata dia seorang Dokter, dan namanya Kaisar” ucap Rangga dalam hati.

Ia pun kembali menoleh pada tubuh Kanaya yang sudah dibanjiri oleh darah segar. Tubuh mungil itu sedang terkulai lemas tak sadarkan diri. Rangga berteriak membentak pada perawat disitu agar lebih cepat lagi membawa tubuh Kanaya keruang operasi.

“Tolong lebih cepat lagi, kalian ini lambat sekali” bentak Rangga. Para perawat yang mendengar itu hanya mengangguk paham menurut mereka itu hal yang cukup wajar buat keluarga pasien darurat.

Kanaya dan Kaisar sudah didalam ruangan operasi. Dokter Rian yang sekaligus rekan kerja Kai, sudah memerintahkan asistennya menghubungi keluarga Kaisar.

Keluarga Kaisar sudah datang, Jakson dan Nuri merangkul tubuh Maria yang sudah terlihat lemah, sepertinya Maria sangat syok mendengar Putra kesayangannya itu mengalami kecelakaan. Sepengetahuan mereka Kai pergi menjemput Kanaya untuk makan bersama. Itu artinya Kanaya juga ikut tertabrak dalam mobil itu. hal yang sangat menyedihkan bagi keluarga William. Terutama Maria dan Jakson, mereka sangat terpukul. Dua insan yang disayangi sedang terkulai berjuang mempertahankan hidup. Mereka menghampiri Rangga yang sedari tadi mondar-mandir didepan ruang operasi Kanaya. Ruangan Kanaya dan Kaisar bersebelahan.

Jakson menghampiri Rangga.

“Permisi” ucap Jakson pada Rangga yang sedari tadi menunduk mondar mandir. Rangga mendongakkan kepalanya menatap ke arah asal suara.

“loh bukan kah ini Bapak Rangga Direktur Perusahaan Wijaya” kata Jakson menebak.

“Iya benar” kata Rangga mencoba memperhatikan wajah lelaki paruh bayah yang didepannya,

“Saya Jakson, Direktur Perusahaan William. Mengapa bapak ada disini? Bukankah ini ruangan operasi Anak saya dan keponakan saya” ucap Jakson memperhatikan Rangga kemudian menatap kedua ruangan operasi itu. Ia takut salah ruangan operasi.

Belum sempat Rangga menjawab. Dokter yang menangani Kanaya keluar. Jakson dan Maria yang dipapah Nuri datang menghampiri Dokter itu.

“Siapa disini Keluarga Kanaya” tanya Dokter itu.

Rangga ingin menjawab, namun dia bingung dia bukan keluarga Kanaya.

“Kami Dok, Saya Pamannya Kanaya. Bagaimana keadaan ponakan saya Dok” tanya Jakson

Rangga hanya diam menunggu jawaban Dokter itu tentang kondisi Kanaya. Sekaligus mulai mengerti kalau Kanaya dan Kaisar hanyalah sepupu.

“Begini Pak, Kondisi Kanaya sedang kritis. Benturan yang sangat keras pada kepalanya membuat luka itu mengeluarkan banyak darah, kami membutuhkan donor darah sesegera mungkin Pak. Kebetulan jenis golongan darah Kanaya ini sangat langka, Rumah Sakit kami sedang kehabisan stoknya kantong darah tersebut. “ ucap Dokter itu menerangkan keadaan Kanaya.

“Golongan darah Kanaya apa Dok” tanya Maria yang sangat panik mendengar kondisi Kanaya kritis.

“ Golongan darah Kanaya O(-).” kata dokter itu.

“Saya golongan darah O(-) Dok” ucap Maria

“Apa ibu baik-baik saja. Saya sarankan yang menjadi pendonor haruslah yang sehat, tidak boleh memiliki riwayat penyakit. Apalagi pernah melakukan cuci darah” ucap Dokter itu menjelaskan. Sambil memperhatikan kondisi Maria yang terlihat tidak baik-baik saja. Maria menciut sedih, ia baru ingat ia memiliki riwayat penyakit, terlebih lagi sering melakukan cuci darah.

“Bagaimana kalau saya saja Dok, saya jamin saya sehat Dok. Saya tidak memiliki riwayat penyakit.” Ucap Rangga yang sedari tadi diam mendengarkan mulai menawarkan diri.

Jakson, Maria dan Nuri menoleh pada Rangga. Mereka menatap bingung, terkhusus Jakson ia bertanya-tanya dalam hati “Apa hubungan Kanaya dengan Pak Rangga, Apa Kanaya bekerja di Perusahaan Wijaya ?”

“Baiklah bapak silahkan ikuti saya,kita harus mencek darah bapak terlebih dulu.” Ucap Dokter itu sambil melangkah mengajak Rangga mengikutinya. Sebelum Rangga bergegas pergi. Jakson dan Maria mengucapkan terimakasih.

“Terimakasih Pak” kata Jakson

“Terimakasih Nak, sudah mau menolong ponakan saya” kata Maria sambil menggengam tangan Rangga. Rangga hanya mengangguk sopan sambil tersenyum kecil.

Sedangkan Nuri, entah apa yang dipikirkan gadis itu. dia hanya memandang wajah Rangga sedari tadi. Menatap kagum pada makhluk Tuhan yang begitu tampan ada didepan matanya. Terlebih lagi sebelum Rangga meninggalkan mereka, laki-laki itu memperlihatkan senyumannya walau bukan pada Nuri tujuannya.

Rangga diperiksa dan darahnya cocok untuk didonorkan pada Kanaya. Setelah beberapa kantong darah sudah diambil dari tubuhnya Rangga. Ia berbaring lemas ditempat tidur, suster memberinya minuman susu dan bubur kacang hijau, agar tenaganya segera pulih kembali. Merasa lemah, Rangga memejamkan matanya. Ingatan tentang kejadian tragis itu masih melintas dibenaknya.

“Jika ada yang bertanya padaku. Mana lebih sakit mencintai Mu dari jauh atau melihat Mu terluka. Maka aku akan memilih mencintai Mu dari jauh. Melihat mu terluka Aku begitu sakit. Ingin sekali rasanya aku mengatakan pada Mu, ikutlah bersamaku, maka aku sangat siap akan menjaga Mu dengan baik. Tak akan membiarkan Mu terluka. Segeralah pulih wanita pujaanku. Melihat Mu terkulai lemah dan tak sadarkan diri sungguh menyiksa batin ku. Aku berpikir aku menganggumi Mu. Namun semakin kesini aku semakin sadar aku telah jatuh cinta pada Mu. Darah ku telah mengalir ditubuh Mu. Maka rasakanlah, pemilik darah itu sangat berharap melihat Mu kembali pulih dengan segera.” Batin Rangga sebelum terlelap.

Dokter mengatakan Kaisar telah sadar, ia tak mendapatkan luka yang parah hanya beberapa goresan panjang akibat pecahan kaca mobil dilengan dan punggungnya. Jakson dan keluarganya menghampiri Kaisar yang sudah sadarkan diri ditempat tidurnya.

“Kai, bagaimana keadaan Mu Nak.” Tanya Maria yang sudah duduk disebelah Kaisar sambil menggengam tangan putranya.

“Kai baik-baik saja Mam. Mammy gak perlu khawatir.” Ucap Kaisar menenangkan Mammynya agar tidak terlalu khawatir.

“Baguslah Nak, kamu gak usah banyak gerak dulu . istirahat aja dulu Nak“ucap Jakson yang melihat Kai meringis kesakitan karena ingin memaksa duduk.

“Oh iya Dad, Kanaya gimana keadaanya. Ini semua karena kesalahan ku. karena aku Kanaya jadi iku terluka.” Ucap Kai dengan raut sangat menyesal dan menyedihkan.

“Kanaya tadi sempat kritis Nak, dia kehilangan banyak darah. Dan beruntungnya ada orang yang baik hati mendonorkan darahnya pada Kanaya. Sekarang kamu gak perlu cemas Nak, kita tunggu aja, palingan sebentar lagi Kanaya sadarkan diri.” Ucap Jakson tak tega melihat putranya yang bersedih.

“Siapa yang berbaik hati mendonorkan darahnya Dad, aku ingin berterimakasih padanya.”

“Dia Pak Rangga Direktur Perusahaan Wijaya. “ ucap Jakson membuat Kai menatap bingung.

“Mengapa beliau bisa ada disini Dad.” Tanya Kai penasaran

“Daddy juga tidak tahu Nak, ketika kami tiba dia sudah ada didepan ruangan operasi Kanaya, sedang mondar-mandir dilihat dari raut wajahnya, ia begitu cemas. Apa mungkin karena Kanaya bekerja dengannya” Ucap Jakson sambil mengingat waut wajah Rangga.

“Hah, tidak Dad. Kanaya bekerja di Perusahaan AxiongCorp Dad.” Ucap Kai menjelaskan

“Apa mungkin mereka pacaran Dad.” Ucap Maria, membuat Kai dan Jakson menatap Maria secara bersamaan.

“Tidak Mam. Kanaya tidak sedang pacaran. Dia juga tidak pernah dekat denga laki-laki lain selain dengan aku Mam.” Ucap Kai tak terima

“Ya mungkin saja Pak Rangga itu kebetulan lewat dilokasi kejadian Mam. Kan bisa jadi dia yang menolong kakak dan Kanaya,” ucap Nuri dengan sewot tak terima Rangga sitampannya dikatai punya hubungan dengan Kanaya, walau belum tahu kepastiannya.

Semua yang dikamar pasien itu sedang memikirkan omongan Nuri yang sepertinya ada betulnya juga.

“Ya sudah-sudah. Nanti kita tanya saja sama Pak Rangga. Sekarang kita doain saja Kanaya segera sadarkan diri.” Ucap Jakson menghentikan perdebatan itu.

Terpopuler

Comments

lhiiea fardhika

lhiiea fardhika

mudah*an rangga gak tergoda sma nuri

2021-07-04

0

Riana Rinanda

Riana Rinanda

Pasti nuri lagi yang jadi penjahatnya

2020-11-17

2

Jodira

Jodira

keren thor. lanjuttt

2020-10-19

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!