Kanaya pergi meninggalkan gadis itu. Dia tidak memperdulikan pertanyaan gadis itu. karena merasa tidak mengenali gadis itu.
Kanaya berjalan menjajahi setiap sudut jalanan itu. disetiap langkahnya selalu muncul persoalan hidup yang selalu menerpanya.
Kehidupan ini sangatlah simple. Hanya ada antara hidup dan mati.Tapi kenapa saat menjalaninya terasa begitu rumit. Ingin rasanya memilih untuk mati. Tapi masih ada dendam yang belum terbalaskan. Aku harus membalaskan setiap goresan luka itu. setiap air mata yang tertetes.
Kanaya berhenti dihalte dekat persimpangan dekat kediaman William. Diambilnya HP nya dari dalam kantong koper nya, dibukanya aplikasi Gogolele untuk mencari kos-kosan murah, aman, dan bersih.
Setelah menemukan Dia memilih naik angkot dari pada naik taxi, mengingat sisa uang ditabungannya yang tidak banyak. Kanaya tiba ditempat kos-an yang dipilihnya.
Kanaya bertemu dengan pemilik kos-an, dan harganya juga cocok, Kanaya memasuki kos-an nya yang fasilitasnya standart, ruang tamu yang tidak terlalu luas, kamar tidur 1 sudah memiliki tempat tidur yang ukuran 120x200, kamar mandi 1, lemari pakaian yang kecil dan ada juga dapur kecil.
Kanaya memindahkan isi kopernya kedalam lemari, dan mulai membersihkan diri. Setelah mandi, Kanaya yang sadar tidak ada makanan, berniat untuk membeli makanan diluar, selesai membeli makanan Kanaya langsung pulang dan menyatap makanannya dirumah.
Hari sudah mulai menjelang malam, Kanaya yang tidak memiliki siapa pun dikota ini, harus menyiapkan mentalnya, ditambah lagi dia bukan orang yang mudah bergaul. Kanaya menyusun rencana kegiatannya dimulai besok hari.
Kanaya ingin mencari pekerjaan terlebih dulu. Setelah menemukan lowongan pekerjaan lewat HP canggihnya, Kanaya menyiapkan surat lamaran untuk dibawa besok hari. selesai menyusun rencana, kanaya memilih untuk beristirahat.
Diwaktu yang sama, ditempat yang berbeda.
Maria sudah diperbolehkan pulang. Sesampai dirumah dia bertemu dengan anak gadisnya, yang bernama Nuri Adinda William, sedang bersantai ria didepan TV. Maria sudah bisa menebak, kalo anak gadisnya pulang begini pasti sudah membuat masalah di Negera orang sana.
“Nur, sejak kapan pulangnya sayang ?” Tanya Maria.
“Baru tadi siang Mam,” jawab Nuri tanpa menoleh pada Mammy nya.
“Bikin masalah apalagi Nur disana,” selidik Maria.
“Ah Mammy, kenapa sih selalu berpikir negative dengan Nuri” ucap Nuri sambil mengerecutkan bibirnya.
“kan emang biasanya gitu, kalo gak buat masalah gak mungkin pulang.”
“emm, terserah Mammy deh, yang penting aku gak macam-macam kok Mam, aku pulang emang karena lagi libur semester Mam,” jawab Nuri sambil melirik Mammy nya yang lagi mengupas buah. Kemudian dia teringat dengan gadis yang dia temui didepan gerbang tadi.
“Mam, tadi sewaktu aku pulang, aku ketemu gadis yang usia nya gak jauh bedalah dari aku, keluar dari rumah kita, Mammy kenal ?”tanya Nuri
Maria yang baru teringat dengan Kanaya, langsung berdiri meninggalkan Nuri, dia lupa udah 2 hari dia tidak melihat Kanaya. Nuri mengernyit keheranan melihat Mammy nya yang langsung pergi tanpa menjawab, hanya geleng-geleng kepala. ‘Sudah biasa’ katanya dalam hati.
Maria masuk kedalam kamar Kanaya, ‘kok tidak ada orang’ batin Maria. Dipanggilnya bik Atik untuk menanyakan keberadaan Kanaya.
“bik Atik” panggil Maria dari depan kamar tamu tempat Kanaya sebelumnya tidur.
“Iya Nyonya” jawab bik Atik, sambil lari-lari kecil dari dapur
“bik lihat Kanaya tidak, kok kamarnya kosong”
“em, anu Nyonya ini” kata bik Atik sambil menyerahkan surat yang dititipkan Kanaya dari kantong rok bik Atik. “Non Kanaya tadi siang pamit pergi Nyonya, sambil bawa kopernya juga” ucap bik Atik.
“Apa? Pergi ? kok tidak ada yang kasih tau kita bik.”
“itu anu Nyonya, berhubung Nyonya masuk rumah sakit kita gak berani ganggu Nyonya.” Jawab bik Atik dengan raut wajah ketakutan akan dimarahi.
“Yasudah sana bik “ usir Maria dengan kesal pada pembantunya itu, Maria memasuki kamar tamu yang sempat Kanaya tempati, dibacanya surat dari Kanaya.
Bibi, Paman, Mas Kaisar, kalian adalah orang baik yang pernah aku temui pertama kali setelah ibu ku.
Kalian tidak mengenal aku, tapi kalian terlihat ikhlas sekali menolong ku.
Kalau Tuhan memberi aku waktu izin kan aku membalas kebaikan kalian dimasa depan.
Terimakasih sudah menolong ku, maafkan aku bibi Maria yang tidak sempat menjenguk Mu, semoga Bibi, Paman dan Mas Kaisar sehat selalu. Aku mendoakan kalian untuk selalu bahagia.
Kanaya.
Maria melipat surat kanaya kembali, ia genggam erat surat itu, entah kenapa ia merasa tidak rela Kanaya pergi meninggalkannya.
Maria melangkahkan kakinya, ia berniat untuk memberi tau suaminya. Maria naik ke lantai 3 memasuki ruang kerja suaminya. Diketuknya pintu itu dan langsung membukanya tanpa menunggu sautan dari dalam, terlihat suaminya yang baru saja menerima telepon dari seseorang yang entah siapa.
“Dad, Mammy ganggu gak?” Tanya Maria pada Jakson yang sedang duduk dibangku kerjanya, sambil mematikan telepon.
“gak kok Mam, Mammy ada apa kemari,” ucap jakson sambil melangkah mendekati istrinya yang sudah duduk di sofa dalam ruangan itu, ia mendudukan dirinya disamping istrinya sambil memeluk pinggang istrinya.
“ini Dad” Maria menyerahkan surat dari Kanaya “Kanaya uda pergi Dad,” Kata Maria sambil merebahkan kepalanya dipundak suaminya.
“Hah, Kanaya pergi” Jakson tercengang sambil menerima surat dari Kanaya, melepaskan pelukannya pada tubuh istrinya dan langsung membaca surat itu. Padahal baru saja dia mendapatkan kabar baik.
“Mam, kita harus cari Kanaya, dia tidak boleh pergi Mam” kata Jakson sambil menatap Maria dengan mimik ketegasan dan sedikit gusar. Maria melihat wajah suaminya dan mengernyit keheranan, dia memang suka melihat Kanaya tapi tidak seantusias suaminya.
“Ada apa Dad, kok Daddy gusar banget Kanaya pergi” Tanya Maria heran.
“Dia orang yang kita cari Mam, dia itu Putri Martha. Barusan Daddy ditelpon Roy, dan itu benar Mam,” jelas Jakson membuat Maria membelalakan Matanya. Ia begitu terkejud dengan dunia yang sangat sempit dan takdir yang begitu berpihak.
Maria masih diam membisu, antara senang dan takut menghantui dia. Bila dia bertemu dengan Kanaya dan meminta anak itu untuk tinggal alas an apa yang harus dia buat. Dia belum siap mengatakan hal yang sebenarnya pada anak itu. Ia takut Kanaya salah paham padanya, dan malah membencinya.
Jakson melihat istrinya yang diam membisu seketika jadi bingung.
“Mam, kenapa diam saja, Mammy gak senang, ketemu sama ponakan Mammy.” Tanya Jakson bingung
Mendengar suara suaminya Maria pun tersadar dari lamunannya.
“Bu-bukan Mammy gak senang Dad, Mammy hanya bingung, ketika nanti kita bertemu dengan Kanaya, apa alasan kita untuk menahannya Dad? Mammy belum siap menceritakan hal yang sebenarnya pada Kanaya, Mammy takut dia membenci Mammy” ucap Maria sambil meneteskan air mata dia begitu sedih membayangkan Kanaya akan membencinya seperti Martha yang sangat membencinya.
*******************************************
"Egoislah ketika kau tak mampu memaafkan orang yang sudah menyakitiMu, karena itu adalah HAK Mu. Dan MAAFkanlah bila hati Mu sudah sembuh, karena itu adalah KEWAJIBAN Mu"
Author
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
ⁿᶜWichiiii⚡🥢
Jejak Thor😴🤧
2021-01-18
2