Gelisah

.

Sejak itu hari-hari Aaliya dibayangi wajah sang pria. Siapa namanya? Sedang apa sekarang? Kenapa pria tampan seperti itu bisa ada di sana? 

Ya, tampan. Dia terlalu tampan untuk menjadi pekerja bangunan. Rahang yang kokoh, hidung mancung, alis tebal dan sorot mata yang tajam serta bibirnya yang seksi.

"Aaaa..!" Aaliya menggelengkan kepalanya kuat-kuat.

'apa yang terjadi denganku, kenapa aku terus memikirkannya,' Gerutunya dalam hati. Mungkin karena dia masih berhutang traktiran, begitu pikirnya.

Hari berganti hari, selama sepekan ini Aaliya merasa gelisah. Dia bekerja tapi pikirannya tidak fokus. 

Saat bus karyawan melewati bangunan itu, pikirannya menerawang. Entah kenapa rasanya ia ingin bertemu pria itu lagi. 

Perasaan apa yang Tuhan telah titipkan padanya. Mungkinkah ia jatuh cinta? Sungguh gadis itu tak bisa mengartikannya.

Ia bertekad hari minggu nanti akan mendatangi bangunan itu lagi.

.

.

.

Hari minggu pun tiba.

"Hey cantik, cari siapa?" Tanya seorang pekerja, beberapa dari mereka mengerling nakal pada Aaliya.

Kehadiran Aaliya di tempat itu cukup menyita perhatian. Bagaimana tidak, seorang gadis cantik berdiri bagaikan oase di tengah terik dan kerasnya pekerjaan mereka.

"Hey nona, mari berkenalan saja denganku," Ucap pekerja yang lain dengan genit.

Aaliya bingung, bagaimana ia bisa menemukan pria itu sedangkan nama saja tak tahu. Rasanya tak mungkin berurusan dengan pria-pria genit itu.

Pada akhirnya gadis itu menyerah dan kembali mengayuh sepedanya. 

Tak lama kemudian ia mengerem mendadak, melihat seseorang yang ia cari sedang berjalan ke arahnya dan nampak membawa sebuah kantong plastik.

Lagi-lagi pandangan itu bertemu, beradu untuk yang kedua kalinya. Aaliya terseret masuk kedalam pandangan teduh pria itu. Dia pria yang dewasa, gagah, menawan dan seksi.

'gadis itu bukannya yang menabrakku minggu lalu, kenapa sekarang dia ada di sini,'  Gumam pria itu dalam hati.

"Hey tuan, aku tidak bisa tenang karena belum memenuhi hutangku," Ucap Aaliya tanpa mau basa- basi.

"Apa maksudmu?" Tanya pria itu bingung.

"Aku akam mentraktirmu."

Pria itu ber 'oh' tanpa suara, lalu melanjutkan, "Tidak usah dipikirkan."

"Tidak, tidak. Jangan menolak lagi, ku mohon," Aaliya memelas.

"Baiklah, tapi hari ini aku sudah membeli makanan, lain kali saja."

"Aku mau hari ini juga, tuan," Dia tidak mungkin menunggu hingga satu minggu lagi, ia bertekad akan mengakhiri kegelisahannya hari ini juga.

"Baiklah jika kau memaksa," pria itu nampak berpikir, "Nanti sore. Ya, nanti sore saja," Tawarnya.

"Oke, pukul 7 kita bertemu di pasar malam."

Pria itu mengangguk tanda setuju, lalu melangkah masuk ke bangunan itu.

"Tunggu!" Cegah Aaliya.

"Ada apa lagi?"

"Siapa namamu, tuan?" Tanya Aaliya agak ragu.

Pria itu berbalik, melangkah maju dan mengulurkan tangan.

"Abian."

"Aaliya."

Mereka berjabat tangan, hangat dan cukup intens. Sentuhan kulit itu mengalirkan sesuatu yang aneh, yang mereka sendiri tak tahu apa itu.

Abian-buru melepaskan genggamannya ketika mendengar teriakan dari sang mandor.

Aaliya merasa canggung, dan langsung mengayuh sepedanya berusaha menjauh. Degup jantungnya begitu kencang dan tak terkendali.

Setelah mengayuh beberapa meter, dia memutuskan berhenti di sebuah gang sempit. Mengatur nafasnya yang tersengal dan mulai menenangkan diri.

'apa ini? Kenapa seperti ada yang bergetar saat aku di dekatnya.' gumam Aaliya sambil menekan dadanya.

Gadis itu menarik nafas dalam dan membuangnya perlahan. Saat nafasnya kembali normal, ia pun melanjutkan perjalanan yang sempat terhenti itu.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Pvxchy

Pvxchy

padahal ceritanya bagus, kenapa yang like kok dikit sih

2020-11-28

1

Nita Azalea

Nita Azalea

Keren kak mega tulisannya, di tunggu up nya ya

Salam dari Cinta untuk Alea.
Jangan lupa mampir ceritaku ya 😘🙏🏻

2020-10-30

3

lihat semua
Episodes
1 Rutinitas
2 Masa Lalu (1)
3 Masa Lalu (2)
4 Masa Lalu (3)
5 Sarapan Pagi
6 Bersepeda
7 Gelisah
8 Berteman
9 Lotre
10 Rentenir
11 Makan Siang
12 Bercerita
13 Undangan
14 Berbagi
15 Cerita Kelam (1)
16 Cerita Kelam (2)
17 Cerita Kelam (3)
18 Cerita Kelam (4)
19 Keraguan
20 Menunggu
21 Mengejarnya
22 Kembali
23 Menginap
24 Menahannya
25 Rapuh
26 Bimbang
27 Memasak
28 Keputusan
29 Penjelasan
30 Ide
31 Harga diri
32 Pinjaman
33 Belanja
34 Pertanyaan
35 Hari Pertama
36 Hari Kedua
37 Hari Ketiga
38 Imitasi
39 Pria Bersahaja
40 Merindu
41 Jujur
42 Kepastian
43 Ikrar
44 Gazebo
45 Pernikahan
46 Milikku
47 Cambuk
48 Menunda
49 Pewaris
50 Kepergian
51 Melemah
52 Kue Brownies
53 Pemeriksaan
54 Buku
55 Mendekap
56 Badai
57 Berhenti Berharap
58 Tertutup
59 Benteng
60 Sang Putra
61 Alkatiri.corp
62 Utusan
63 Merekam
64 Pemerasan
65 Berpura-pura
66 Sakit
67 Berisik
68 Keputusan Sepihak
69 Apel Merah
70 Tas Sekolah
71 Bersenang-senang
72 Mengintimidasi
73 Memaksa
74 Abbas Altamirano
75 Sang Tamu
76 Dua Ayah
77 Meninggalkan
78 Melepas Rindu
79 Ayah
80 Tersembunyi
81 Mencari
82 Getir
83 Mengikuti
84 Seperti Dirinya
85 Kecurigaan
86 Rekayasa
87 Bagaimana Jika?
88 Memancing
89 Majalah
90 Mendamba
91 Misi
92 Godaan
93 Mawar Merah
94 Lelah
95 Drama
96 Mencubit
97 Hanya Satu
98 Peraduan
99 Pertanyaan
100 Misteri
101 Kekaguman
102 Kopi Espresso
103 Bersama Alan (I)
104 Bersama Alan (II)
105 Bersama Alan (III)
106 Perpisahan
107 I Love You, Now and Forever
108 Bermain Bola
109 Membersamaiku
110 Menjahilinya
111 Sebuah Foto
112 Kejadian Kelam
113 Andai Saja
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Rutinitas
2
Masa Lalu (1)
3
Masa Lalu (2)
4
Masa Lalu (3)
5
Sarapan Pagi
6
Bersepeda
7
Gelisah
8
Berteman
9
Lotre
10
Rentenir
11
Makan Siang
12
Bercerita
13
Undangan
14
Berbagi
15
Cerita Kelam (1)
16
Cerita Kelam (2)
17
Cerita Kelam (3)
18
Cerita Kelam (4)
19
Keraguan
20
Menunggu
21
Mengejarnya
22
Kembali
23
Menginap
24
Menahannya
25
Rapuh
26
Bimbang
27
Memasak
28
Keputusan
29
Penjelasan
30
Ide
31
Harga diri
32
Pinjaman
33
Belanja
34
Pertanyaan
35
Hari Pertama
36
Hari Kedua
37
Hari Ketiga
38
Imitasi
39
Pria Bersahaja
40
Merindu
41
Jujur
42
Kepastian
43
Ikrar
44
Gazebo
45
Pernikahan
46
Milikku
47
Cambuk
48
Menunda
49
Pewaris
50
Kepergian
51
Melemah
52
Kue Brownies
53
Pemeriksaan
54
Buku
55
Mendekap
56
Badai
57
Berhenti Berharap
58
Tertutup
59
Benteng
60
Sang Putra
61
Alkatiri.corp
62
Utusan
63
Merekam
64
Pemerasan
65
Berpura-pura
66
Sakit
67
Berisik
68
Keputusan Sepihak
69
Apel Merah
70
Tas Sekolah
71
Bersenang-senang
72
Mengintimidasi
73
Memaksa
74
Abbas Altamirano
75
Sang Tamu
76
Dua Ayah
77
Meninggalkan
78
Melepas Rindu
79
Ayah
80
Tersembunyi
81
Mencari
82
Getir
83
Mengikuti
84
Seperti Dirinya
85
Kecurigaan
86
Rekayasa
87
Bagaimana Jika?
88
Memancing
89
Majalah
90
Mendamba
91
Misi
92
Godaan
93
Mawar Merah
94
Lelah
95
Drama
96
Mencubit
97
Hanya Satu
98
Peraduan
99
Pertanyaan
100
Misteri
101
Kekaguman
102
Kopi Espresso
103
Bersama Alan (I)
104
Bersama Alan (II)
105
Bersama Alan (III)
106
Perpisahan
107
I Love You, Now and Forever
108
Bermain Bola
109
Membersamaiku
110
Menjahilinya
111
Sebuah Foto
112
Kejadian Kelam
113
Andai Saja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!