Rentenir

.

Aaliya bingung harus memulainya dari mana, ini pengalaman pertamanya mengenal seorang pria dan dia hening dalam durasi yang cukup lama.

"Jika kau belum siap bercerita tak apa, Ibu takkan memaksa, Nak," ucap Bu Fatma pada akhirnya.

Aaliya menoleh dan sejurus kemudian merebahkan kepalanya di pundak Bu Fatma yang hangat. Bu Fatma selalu mengerti tentang suasana hatinya.

"Yang Ibu tahu kamu nampak bahagia, Ibu ikut bahagia juga untukmu, apapun itu," Bu Fatma mengelus kepala Aaliya yang ada di pundaknya, "Satu hal yang harus kamu ingat, saat ini akulah Ibumu, seorang Ibu akan selalu mendukung putrinya."

"Terima kasih, bu."

"Bila suatu saat kau berada dalam kesulitan, jangan pernah lupakan Ibu, Nak. Ibu akan selalu ada di sini mendukungmu dan siap menjadi tempat bersandar untukmu."

Entah kenapa Bu Fatma merasa akan ada suatu hal besar yang terjadi pada anak gadisnya ini. Kasih sayangnya yang tulus membuat beliau merasakan hal itu.

'semoga kau selalu bahagia dan menemukan hal-hal baik dalam hidupmu,' ucap Bu Fatma dalam hati.

.

.

.

Siang harinya Aaliya benar-benar memenuhi keinginan otaknya untuk menemui Abian. Dia berhenti mengayuh sepedanya tepat di depan bangunan gedung, namun Abian tak menampakkan batang hidungnya.

Gadis itu pulang dengan perasaan sedikit kecewa, usahanya hari ini tak membuahkan hasil. Namun ia tak menyerah, besok akan mencoba lagi.

.

.

Sore yang cerah, Aaliya turun ke bawah mencari makanan untuk mengisi perutnya yang lapar. Ada banyak pedagang kaki lima berjejer di tepi jalan depan rumah susunnya.

Pucuk di cinta ulam pun tiba, begitulah kiranya pepatah lama mengkiaskan. Aaliya melihat sosok tampan yang sejak tadi siang dicarinya, Abian nampak berdiri di tenda penjual gorengan.

"Hai!" Aaliya menyapanya sedikit malu-malu.

"Aaliya! kamu juga di sini, apa yang mau kau beli?" Tanya Abian.

"Tidak ada, hanya sekedar jalan-jalan," Canggung, malu, kaku, begitulah kiranya yang dirasakan Aaliya saat ini.

Namun Abian pria dewasa yang sangat tenang, dengan sopan dia mengajak Aaliya duduk di kursi taman yang berada di bawah pohon yang rindang.

"Kamu sudah selesai bekerja?" Tanya Aaliya.

"Aku libur hari ini."

"Kenapa tidak hari minggu?"

"Pekerjaan sepertiku sebenarnya tidak mengenal kata libur, tujuh hari dalam seminggu kami bekerja, jika kami lelah atau sakit baru bisa mengambil cuti," terang Abian.

"Pekerjaanmu sangat berat, kenapa tidak mencari pekerjaan lain saja?" Tanya Aaliya.

"Itu hal yang mustahil."

"Kenapa?"

Abian nampak berpikir, apa yang harus ia katakan pada gadis di depannya ini. Jika dia bercerita sedikit, maka pasti akan menguak semua hal buruk di masa lalunya, karena semua peristiwa saling berkaitan. 

Menurutnya Aaliya gadis yang cukup polos, apa jadinya jika dia tahu sisi lain dirinya yang kelam.

"Belum saatnya kau tahu." 

"Itu artinya kau menambah satu hutang lagi," gerutu Aaliya.

"Hey, apakah kau seorang rentenir?" Abian mengerutkan alisnya.

"Ha ha ha, Mungkin akan jadi profesi baru sejak aku mengenalmu," Aaliya tak bisa menahan tawanya, dia tertawa terbahak-bahak.

Abian menatapnya tanpa berkedip, ia tak memungkiri jika Aaliya sangat cantik, bahkan saat tertawa ia sangat manis dengan suara tawanya yang renyah. Namun Abian segera menangkis pikirannya itu, tak mungkin. Aaliya tak boleh ada dipikirannya.

"Maaf, maaf," Aaliya mencoba menghentikan tawanya seraya masih menahan perutnya yang sakit akibat tertawa berlebihan, "Kamu sepertinya orang yang sulit tertawa."

"Memangnya apa yang lucu?" Tanya Abian dengan wajah datar.

"Kau," Aaliya tertawa lagi.

Abian hanya menggelengkan kepalanya, "Lebih baik aku pergi sekarang, jika terlalu lama di sini bisa-bisa akan ada hutang baru lagi karenamu," dia beranjak dari duduknya, lalu berlalu pergi meninggalkan Aaliya seorang diri.

'gadis yang cukup aneh,' gumam Abian dalam hati.

Sementara Aaliya mengatur nafasnya agar kembali normal, "Ada apa hari ini, tadi pagi Bu Fatma mengira aku menang lotre, sekarang pria itu menganggap aku rentenir," Gadis itu berbicara dengan dirinya sendiri.

"Apa aku aneh hari ini?" Dia bertanya pada pohon rindang di atas kepalanya, tentu saja tak ada jawaban, jika pohon itu menjawab pasti ia akan lari terbirit-birit.

.

.

Terpopuler

Comments

Sunnyta Mukherji

Sunnyta Mukherji

ceritanya natural kehidupan sehari-hari 👍

2021-12-04

0

Pvxchy

Pvxchy

Aaliya kocak bener deh 🤣🤣

2020-11-28

3

lihat semua
Episodes
1 Rutinitas
2 Masa Lalu (1)
3 Masa Lalu (2)
4 Masa Lalu (3)
5 Sarapan Pagi
6 Bersepeda
7 Gelisah
8 Berteman
9 Lotre
10 Rentenir
11 Makan Siang
12 Bercerita
13 Undangan
14 Berbagi
15 Cerita Kelam (1)
16 Cerita Kelam (2)
17 Cerita Kelam (3)
18 Cerita Kelam (4)
19 Keraguan
20 Menunggu
21 Mengejarnya
22 Kembali
23 Menginap
24 Menahannya
25 Rapuh
26 Bimbang
27 Memasak
28 Keputusan
29 Penjelasan
30 Ide
31 Harga diri
32 Pinjaman
33 Belanja
34 Pertanyaan
35 Hari Pertama
36 Hari Kedua
37 Hari Ketiga
38 Imitasi
39 Pria Bersahaja
40 Merindu
41 Jujur
42 Kepastian
43 Ikrar
44 Gazebo
45 Pernikahan
46 Milikku
47 Cambuk
48 Menunda
49 Pewaris
50 Kepergian
51 Melemah
52 Kue Brownies
53 Pemeriksaan
54 Buku
55 Mendekap
56 Badai
57 Berhenti Berharap
58 Tertutup
59 Benteng
60 Sang Putra
61 Alkatiri.corp
62 Utusan
63 Merekam
64 Pemerasan
65 Berpura-pura
66 Sakit
67 Berisik
68 Keputusan Sepihak
69 Apel Merah
70 Tas Sekolah
71 Bersenang-senang
72 Mengintimidasi
73 Memaksa
74 Abbas Altamirano
75 Sang Tamu
76 Dua Ayah
77 Meninggalkan
78 Melepas Rindu
79 Ayah
80 Tersembunyi
81 Mencari
82 Getir
83 Mengikuti
84 Seperti Dirinya
85 Kecurigaan
86 Rekayasa
87 Bagaimana Jika?
88 Memancing
89 Majalah
90 Mendamba
91 Misi
92 Godaan
93 Mawar Merah
94 Lelah
95 Drama
96 Mencubit
97 Hanya Satu
98 Peraduan
99 Pertanyaan
100 Misteri
101 Kekaguman
102 Kopi Espresso
103 Bersama Alan (I)
104 Bersama Alan (II)
105 Bersama Alan (III)
106 Perpisahan
107 I Love You, Now and Forever
108 Bermain Bola
109 Membersamaiku
110 Menjahilinya
111 Sebuah Foto
112 Kejadian Kelam
113 Andai Saja
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Rutinitas
2
Masa Lalu (1)
3
Masa Lalu (2)
4
Masa Lalu (3)
5
Sarapan Pagi
6
Bersepeda
7
Gelisah
8
Berteman
9
Lotre
10
Rentenir
11
Makan Siang
12
Bercerita
13
Undangan
14
Berbagi
15
Cerita Kelam (1)
16
Cerita Kelam (2)
17
Cerita Kelam (3)
18
Cerita Kelam (4)
19
Keraguan
20
Menunggu
21
Mengejarnya
22
Kembali
23
Menginap
24
Menahannya
25
Rapuh
26
Bimbang
27
Memasak
28
Keputusan
29
Penjelasan
30
Ide
31
Harga diri
32
Pinjaman
33
Belanja
34
Pertanyaan
35
Hari Pertama
36
Hari Kedua
37
Hari Ketiga
38
Imitasi
39
Pria Bersahaja
40
Merindu
41
Jujur
42
Kepastian
43
Ikrar
44
Gazebo
45
Pernikahan
46
Milikku
47
Cambuk
48
Menunda
49
Pewaris
50
Kepergian
51
Melemah
52
Kue Brownies
53
Pemeriksaan
54
Buku
55
Mendekap
56
Badai
57
Berhenti Berharap
58
Tertutup
59
Benteng
60
Sang Putra
61
Alkatiri.corp
62
Utusan
63
Merekam
64
Pemerasan
65
Berpura-pura
66
Sakit
67
Berisik
68
Keputusan Sepihak
69
Apel Merah
70
Tas Sekolah
71
Bersenang-senang
72
Mengintimidasi
73
Memaksa
74
Abbas Altamirano
75
Sang Tamu
76
Dua Ayah
77
Meninggalkan
78
Melepas Rindu
79
Ayah
80
Tersembunyi
81
Mencari
82
Getir
83
Mengikuti
84
Seperti Dirinya
85
Kecurigaan
86
Rekayasa
87
Bagaimana Jika?
88
Memancing
89
Majalah
90
Mendamba
91
Misi
92
Godaan
93
Mawar Merah
94
Lelah
95
Drama
96
Mencubit
97
Hanya Satu
98
Peraduan
99
Pertanyaan
100
Misteri
101
Kekaguman
102
Kopi Espresso
103
Bersama Alan (I)
104
Bersama Alan (II)
105
Bersama Alan (III)
106
Perpisahan
107
I Love You, Now and Forever
108
Bermain Bola
109
Membersamaiku
110
Menjahilinya
111
Sebuah Foto
112
Kejadian Kelam
113
Andai Saja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!