***
Sudah tiga tahun kejadian itu berlalu, namun Aaliya masih mengingatnya dengan jelas. Beruntung hari itu dia bertemu dengan orang baik, ruko itu ternyata sebuah kantor agensi penyalur tenaga kerja.
Melalui kantor itu akhirnya Aaliya bisa bekerja di kawasan industri ternama di kota Penang. Kota Penang merupakan kota yang berjarak 7 jam perjalanan dari Kuala Lumpur dan memiliki kawasan industri yang sangat luas, lokasinya berada di dekat laut.
.
.
.
"Aaliya, apa saja yang kau bawa? Banyak sekali."
Hari ini adalah hari minggu, setelah berlari pagi dan membeli beberapa bahan makanan di pasar pagi, Aaliya mampir ke rumah Bu Fatma.
"Aku membeli udang, cumi-cumi, sayuran dan hmm.. beberapa camilan," Jawab Aaliya sambil melihat-lihat belanjaannya.
"Apa kau sudah sarapan?" Tanya bu Fatma.
"Belum."
"Duduklah, Ibu akan siapkan sarapan untukmu," Perintah bu Fatma dengan lembut, "apa kau mau Ibu yang memasak semua bahan-bahan ini?" Lanjutnya.
Aaliya mengiyakan dengan senyum lebarnya.
"Kau memang tak ada bakat memasak," Ledek bu Fatma.
Entah kenapa gadis itu tak pernah bisa memasak, meski bertahun-tahun sudah ia hidup mandiri, nyatanya tak pernah sekalipun percobaan memasaknya berhasil. Dia lebih suka meminta bu Fatma yang memasak atau membeli makan di warung pada hari kerja.
"Bu, di belakang gedung ini sepertinya ada pembangunan lagi, kira-kira untuk apa bangunan itu ya?" Tanya Aaliya selesai menyantap sarapannya.
"Entahlah, Ibu tak tahu. Memangnya kenapa?"
"Tidak ada apa-apa bu, hanya saja cepat sekali prosesnya. Baru sebulan yang lalu bangunan bertingkat itu dimulai sekarang sudah hampir setengah jadi."
Kota Penang merupakan kota yang sebagian besar penduduknya adalah karyawan pabrik di kawasan industri. Kebanyakan mereka merupakan tenaga kerja dari luar negeri seperti India, Vietnam, Bangladesh, Myanmar dan Indonesia. Tak heran jika banyak sekali gedung-gedung rumah susun yang dibangun untuk dijadikan tempat tinggal mereka selama bekerja di sini.
"Bu, aku naik dulu ya. Aku akan mandi dan membereskan rumahku yang berantakan." Dia juga ingat belum mencuci baju, "Jangan lupa masak yang banyak untukku," Ucap gadis itu menyeringai menampakkan senyumnya yang manis.
"Iya tentu saja, kau kan banyak makan," Ucap Bu Fatma, dan mereka pun tertawa bersama.
.
.
.
Waktu makan siang sudah berlalu, Aaliya memakan masakan Bu Fatma dengan lahap hingga tersisa sedikit saja. Gadis itu memang selalu banyak makan, tapi tubuhnya tetap saja langsing.
"Kau suka makanannya?"
"Tentu saja, kalau saja aku tidak ingat ada kucing disini, pasti sudah aku habiskan tanpa sisa," Jawab Aaliya riang.
Bu Fatma tertawa, "Ibu senang kamu banyak makan," Diam sejenak lalu melanjutkan, "Setelah ini apa yang akan kamu lakukan?" Tanyanya.
"Entahlah," Jawab Aaliya malas.
Ini hari minggu, bukankah gadis seperti Aaliya harusnya bersenang-senang?
Tapi tidak dengan gadis itu, kawan-kawannya kebanyakan orang asing sehingga membuatnya sulit bergaul.
Tetangga rumah susunnya pun demikian, mereka sibuk dengan pekerjaan dan urusan masing-masing.
Kota ini memang sarat akan orang-orang sibuk, hingga rumah yang berhimpitan seperti ini saja tidak saling mengenal.
Beruntung Aaliya mengenal Bu Fatma, satu-satunya tetangga yang bisa diajak bicara.
"Aaliya, kenapa kamu tidak pergi dengan teman-temanmu?"
"Malas, bu."
Aaliya gadis pekerja keras dan ia bukan orang yang boros, gadis itu tidak suka menghambur-hamburkan uang untuk hal yang kurang perlu.
Dia giat bekerja tentu saja untuk masa depannya agar lebih baik. Masa depan yang seperti apa nantinya, dia sendiri pun tidak tahu. Gadis itu tak berharap banyak, biarkan takdir yang akan membawanya.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Lia Eka Pratama
masih nyimak
2021-02-08
0
⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 𝑵𝒂𝒚𝒍𝒂 𝑨𝒊𝒔
nyicil dulu, like, rate, fav juga
2021-01-04
0
IntanhayadiPutri
Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku
TERJEBAK PERNIKAHAN SMA
makasih 🙏🙏
2020-12-25
1