Cerita Kelam (4)

Sinar mentari cukup menyilaukan pagi itu, Abian mengerjap saat sebuah benda mengenai wajahnya. Ia tak cukup sadar dengan keadaan sekitarnya, sampai ia benar-benar membuka matanya dan dengan kesadaran penuh, ternyata benda tadi ialah uang logam yang orang lempar kepada dirinya.

Dia mengumpat dan berteriak, "Hey!! Apa kalian pikir aku ini pengemis!!"

Abian hendak berdiri namun tubuhnya terasa remuk dan sakit disetiap sendi tulangnya, sesaat kemudian ia sadar dengan keadaannya. Pakaian kotor dan compang camping serta wajah yang dipenuhi luka membuat siapa saja yang melihatnya mengira ia orang gila.

Perutnya sangat lapar dan tak ada pilihan lain, dengan terpaksa ia memunguti koin yang orang-orang lempar untuknya. Dengan lahap ia memakan nasi bungkus pemberian ibu warung karena uang koinnya tak cukup untuk membeli sebungkus nasi.

Duduk di tepi jalan sambil melahap makanannya, ia menangis. Keadaannya kini sungguh memalukan. Bodoh, sungguh bodoh!

Satu-satunya yang ia pikirkan kini orang tuanya, dia malu untuk pulang namun ia pun tak tahu harus kemana sekarang.

Berjalan gontai sepanjang puluhan kilometer rasanya tak mungkin, ditambah pandangan orang yang menatapnya dengan jijik. Hingga akhirnya ada mobil bak terbuka yang rela memberinya tumpangan.

Sesampainya di depan rumah orang tuanya, ia memandang malu pada dirinya sendiri, bagaimana nanti reaksi orang tuanya melihat pemandangan dirinya kini. Ia beranikan diri mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu.

Tok tok tok

Perlahan pintu terbuka, asisten rumah tangga itu belum sadar yang dihadapannya kini adalah tuannya. Sempat bengong lalu ia masuk memanggil seseorang.

Ayah Abian keluar dan menatapnya tajam, sementara dibelakangnya terdengar suara isak tangis seorang wanita, Ibundanya.

Abian bersimpuh di kaki Ayahnya, meraung memohon permintaan maaf. Namun Ayahnya tak bergeming, tetap berdiri tanpa mengeluarkan kata.

"Bangunlah!" Seru sang Ayah, "Seorang pria tidak seharusnya menangis. Bangkit dan pertanggung jawabkan perbuatanmu."

Rupanya peristiwa kemarin telah sampai ke telinga keluarganya, tak bisa dibayangkan oleh Abian bagaimana perasaan mereka mendengarnya.

"Ayah sungguh kecewa padamu, Abian," terdengar suara berat sang Ayah menahan gemuruh luka di hatinya, "Kami yang salah karena terlalu memanjakanmu selama ini, kami terlalu berharap banyak padamu hingga kini kami harus menerima kenyataan pahit seperti ini, kami terluka sangat dalam."

"Ayah, ampuni perbuatanku," ratap Abian.

"Tidak seharusnya kau meminta maaf padaku, sebagai seorang pria perbuatanmu pada anak dan istri sungguh memalukan, Abian!" Ayah menghela nafas, menahan deru amarahnya, "Pergi dan perbaiki dirimu, tunjukkan pada kami jika kau mampu berubah."

Pak Yahya melangkah masuk, pintu ditutup dengan berat hati oleh asisten rumah tangga. Sementara sang Ibu menangis sejadi-jadinya, ingin sekali ia memeluk putra kesayangannya itu, namun keluarga telah sepakat untuk mengacuhkannya. Meski berat, hal ini harus mereka lakukan agar Abian bisa belajar dari kesalahan dan memperbaiki dirinya.

Abian memutar arah, kebodohannya mengambil keputusan untuk menikah dini ia sesali kini. Namun sudah terlambat, banyak hati yang telah tersakiti karena kebodohannya. 

Yang kini harus ia lakukan adalah berubah. Yang lalu biarkan jadi cambuk untuknya bercermin, siapa dia tanpa keluarga. Dia bertekad dalam hati untuk menjadi pria yang lebih baik seperti ucapan Ayahnya.

Singkat cerita, setelah melalang buana tanpa tujuan akhirnya Abian bertemu seseorang yang menjanjikan pekerjaan. Namun nasib baik belum berpihak padanya, ternyata ia ditipu dan terdamparlah ia di negara Malaysia secara ilegal, sebagai buruh bangunan.

.

.

.

**maaf belum bisa up tiap hari ya, maklum penulis baru

salam dari Author lelet**

Terpopuler

Comments

Desi Arisumanti

Desi Arisumanti

lanjut lagi thor,bagus ceritanya

2020-11-26

6

lihat semua
Episodes
1 Rutinitas
2 Masa Lalu (1)
3 Masa Lalu (2)
4 Masa Lalu (3)
5 Sarapan Pagi
6 Bersepeda
7 Gelisah
8 Berteman
9 Lotre
10 Rentenir
11 Makan Siang
12 Bercerita
13 Undangan
14 Berbagi
15 Cerita Kelam (1)
16 Cerita Kelam (2)
17 Cerita Kelam (3)
18 Cerita Kelam (4)
19 Keraguan
20 Menunggu
21 Mengejarnya
22 Kembali
23 Menginap
24 Menahannya
25 Rapuh
26 Bimbang
27 Memasak
28 Keputusan
29 Penjelasan
30 Ide
31 Harga diri
32 Pinjaman
33 Belanja
34 Pertanyaan
35 Hari Pertama
36 Hari Kedua
37 Hari Ketiga
38 Imitasi
39 Pria Bersahaja
40 Merindu
41 Jujur
42 Kepastian
43 Ikrar
44 Gazebo
45 Pernikahan
46 Milikku
47 Cambuk
48 Menunda
49 Pewaris
50 Kepergian
51 Melemah
52 Kue Brownies
53 Pemeriksaan
54 Buku
55 Mendekap
56 Badai
57 Berhenti Berharap
58 Tertutup
59 Benteng
60 Sang Putra
61 Alkatiri.corp
62 Utusan
63 Merekam
64 Pemerasan
65 Berpura-pura
66 Sakit
67 Berisik
68 Keputusan Sepihak
69 Apel Merah
70 Tas Sekolah
71 Bersenang-senang
72 Mengintimidasi
73 Memaksa
74 Abbas Altamirano
75 Sang Tamu
76 Dua Ayah
77 Meninggalkan
78 Melepas Rindu
79 Ayah
80 Tersembunyi
81 Mencari
82 Getir
83 Mengikuti
84 Seperti Dirinya
85 Kecurigaan
86 Rekayasa
87 Bagaimana Jika?
88 Memancing
89 Majalah
90 Mendamba
91 Misi
92 Godaan
93 Mawar Merah
94 Lelah
95 Drama
96 Mencubit
97 Hanya Satu
98 Peraduan
99 Pertanyaan
100 Misteri
101 Kekaguman
102 Kopi Espresso
103 Bersama Alan (I)
104 Bersama Alan (II)
105 Bersama Alan (III)
106 Perpisahan
107 I Love You, Now and Forever
108 Bermain Bola
109 Membersamaiku
110 Menjahilinya
111 Sebuah Foto
112 Kejadian Kelam
113 Andai Saja
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Rutinitas
2
Masa Lalu (1)
3
Masa Lalu (2)
4
Masa Lalu (3)
5
Sarapan Pagi
6
Bersepeda
7
Gelisah
8
Berteman
9
Lotre
10
Rentenir
11
Makan Siang
12
Bercerita
13
Undangan
14
Berbagi
15
Cerita Kelam (1)
16
Cerita Kelam (2)
17
Cerita Kelam (3)
18
Cerita Kelam (4)
19
Keraguan
20
Menunggu
21
Mengejarnya
22
Kembali
23
Menginap
24
Menahannya
25
Rapuh
26
Bimbang
27
Memasak
28
Keputusan
29
Penjelasan
30
Ide
31
Harga diri
32
Pinjaman
33
Belanja
34
Pertanyaan
35
Hari Pertama
36
Hari Kedua
37
Hari Ketiga
38
Imitasi
39
Pria Bersahaja
40
Merindu
41
Jujur
42
Kepastian
43
Ikrar
44
Gazebo
45
Pernikahan
46
Milikku
47
Cambuk
48
Menunda
49
Pewaris
50
Kepergian
51
Melemah
52
Kue Brownies
53
Pemeriksaan
54
Buku
55
Mendekap
56
Badai
57
Berhenti Berharap
58
Tertutup
59
Benteng
60
Sang Putra
61
Alkatiri.corp
62
Utusan
63
Merekam
64
Pemerasan
65
Berpura-pura
66
Sakit
67
Berisik
68
Keputusan Sepihak
69
Apel Merah
70
Tas Sekolah
71
Bersenang-senang
72
Mengintimidasi
73
Memaksa
74
Abbas Altamirano
75
Sang Tamu
76
Dua Ayah
77
Meninggalkan
78
Melepas Rindu
79
Ayah
80
Tersembunyi
81
Mencari
82
Getir
83
Mengikuti
84
Seperti Dirinya
85
Kecurigaan
86
Rekayasa
87
Bagaimana Jika?
88
Memancing
89
Majalah
90
Mendamba
91
Misi
92
Godaan
93
Mawar Merah
94
Lelah
95
Drama
96
Mencubit
97
Hanya Satu
98
Peraduan
99
Pertanyaan
100
Misteri
101
Kekaguman
102
Kopi Espresso
103
Bersama Alan (I)
104
Bersama Alan (II)
105
Bersama Alan (III)
106
Perpisahan
107
I Love You, Now and Forever
108
Bermain Bola
109
Membersamaiku
110
Menjahilinya
111
Sebuah Foto
112
Kejadian Kelam
113
Andai Saja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!