.
"Saya ingin memenuhi permintaan nenek, beliau ingin saya sukses dan memiliki kehidupan yang lebih baik. Apa yang harus saya lakukan, Pak?" Aaliya mengutarakan kegundahan hatinya pada Pak Saleh.
Sejenak Pak Saleh berpikir, beliau paham betul Aaliya merupakan murid yang memiliki prestasi yang bagus. Ia pun setuju dengan sang nenek jika Aaliya harus lebih baik masa depannya.
"Aaliya, kalau kamu meminta saran Bapak, baiklah. Dengarkan baik-baik," Pak Saleh menghela nafas lalu melanjutkan, "Pergilah ke kota besar, Nak. Disini hanya kota kecil, kamu akan mendapatkan kesempatan yang bagus jika pergi ke kota yang jauh lebih besar."
"Kemana saya harus pergi, Pak? Lalu bagaimana saya bisa pergi, uang saya tidak akan cukup," Aaliya bingung mengingat uang peninggalan nenek yang disimpan di rumahnya hanya cukup untuk makan sehari-hari.
"Apa kamu sudah memantapkan hati untuk pergi meninggalkan desa?" Tanya Pak Saleh mencoba mendapatkan keyakinan di hati gadis itu, "Jika kamu ingin pergi, pergilah dengan yakin. Pergilah dengan kemantapan hati, Aaliya," Ucap Pak Saleh dengan nada yang lembut.
"Saya akan melakukan apapun untuk mengabulkan permintaan terakhir nenek, dengan begitu hati saya akan tenang, Pak," Jawab Aaliya mantap.
.
.
.
Siang telah berganti senja, senja berganti malam. Angin malam itu berhembus lembut mencoba menyentuh kulit mulus gadis itu.
Aaliya duduk di sebuah kursi kayu ditemani suara jangkrik dan alunan dedaunan yang bergoyang diterpa angin malam.
Sudah beberapa malam gadis itu habiskan untuk merenung memikirkan saran yang diberikan Pak Saleh.
Bayangan jika dalam rencana yang sudah ia susun akan memakan biaya yang sangat banyak dan waktu yang cukup panjang terlintas di pikirannya.
Bagaimana tidak, untuk bisa sampai ke kota tujuan setidaknya gadis itu harus menggunakan tiga moda transportasi berbeda.
Dari desa ia akan menempuh jarak kurang lebih 25 km menuju kota dimana ia bersekolah SMA menggunakan ojek. Dari sana dilanjutkan dengan perjalanan selama 6,5 jam dengan ditempuh menggunakan bus untuk sampai di kota Sabah, kota yang cukup besar.
Tapi bukan itu tujuannya, rencananya ia akan melanjutkan perjalanan ke kota yang jauh lebih besar, sebuah kota metropolitan yakni Kuala Lumpur. Kapal feri menjadi pilihannya untuk menyeberangi pulau.
Tentu saja hal itu akan memakan biaya yang tidak sedikit. Atas saran Pak Saleh, Aaliya akan menjual rumah peninggalan nenek untuk menutupi semua biaya itu.
Ketika Aaliya memutuskan untuk pergi, maka kepergiannya bukanlah untuk kembali. Untuk siapa ia kembali? Orang terkasih yang selama ini ada disampingnya telah pergi, sanak saudara pun ia tak punya.
Maka ia pun memantapkan hati untuk pergi, tapi bukan kepergian seperti sang nenek. Gadis itu pergi menjemput masa depannya, menyempurnakan impian sang nenek.
Meski harus mengorbankan satu-satunya benda yang ia miliki, rumah nenek. Rumah dimana ia dilahirkan, dibesarkan dan menikmati hari-harinya dengan nenek.
Rumah yang memiliki banyak kenangan, rumah yang memiliki aroma masakan nenek ketika ia pulang sekolah, rumah yang menyimpan alunan merdu suara nenek mengantarkan gadis itu tidur, rumah dimana ia bisa tertawa bersama nenek.
Ah, rasanya ia sungguh berat melepas rumah ini. Namun tidak ada pilihan lain, ia akan mengikhlaskan, menyimpan semua kenangan indah itu jauh di dalam hatinya. Melangkah menuju masa depan tanpa harus menoleh ke belakang lagi.
***
Aaliya tersentak dari lamunannya ketika bus yang ditumpanginya berhenti di sebuah tempat yang penuh dengan bus-bus dan truk besar.
Ternyata bus itu sedang mengantri untuk masuk ke dalam sebuah kapal besar yang akan menyeberangkan mereka ke pulau dimana Kuala Lumpur berada.
Aaliya seorang diri, Pak Saleh yang sudah berhasil membantu menjualkan rumah nenek hanya bisa mengantarkannya sampai kota Sabah.
Perjalanan yang cukup panjang ini pasti melelahkan, Aaliya tidak tertarik untuk turun melihat pemandangan laut malam dari atas kapal seperti yang penumpang lain lakukan.
Gadis itu memejamkan matanya, mencoba membuat cerita indah dalam lelapnya. Akankah ketika ia bangun mimpi itu akan menjadi nyata? Tak ada yang tahu.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 𝑵𝒂𝒚𝒍𝒂 𝑨𝒊𝒔
masih nyimak
2021-01-04
0
Author_Ay
semangat thoe
2020-12-04
1