Chapter 6 : Rencana

Pukul 06.30 pagi. Tak seperti biasa, Zara langsung ingin berangkat sekolah tanpa sarapan. Hal itu disebabkan karena ia merasa malu pada Ran akibat kejadian tadi malam. Tamara yang melihat itu sedikit heran ketika gadis itu melintas di hadapannya.

"Zara.. Tidak biasanya kau pergi secepat ini." tegur Tamara dengan menampakkan wajah heran.

"Iya Bu, ini karena aku akan segera memasuki ujian akhir." jawab Zara beralasan.

Setelah mencium punggung tangan ibunya, gadis itu berjalan dengan cepat menuju teras, ia berharap pagi tak ada kesempatan bertemu dengan Ran. Namun ternyata hidup seolah tak berpihak padanya, lelaki itu berada di teras dengan sebuah kanebo di tangannya sedang mengelap mobil. Sontak Zara dibuat terkejut.

"Haah.. Astaga kenapa dia ada di sana?." ucapnya terkejut lalu melangkah kembali masuk dan bersembunyi di balik pintu.

Setiap pagi setelah mandi subuh Ran selalu membersihkan mobilnya agar tetap terlihat mengkilap. Zara tidak pernah tahu mengenai hal tersebut karena ia tak pernah keluar dari pintu rumah sebelum jam tujuh keatas. Ia menatap ragu ke arah Ran yang sudah selesai mengelap mobilnya dan hendak masuk.

Gadis itu mulai kelabakan dan dengan terpaksa merapatkan tubuh ke belakang pintu sebagai satu-satunya pilihan agar ketika Ran lewat dirinya tak tertangkap oleh lelaki itu. Ran berjalan mendekati pintu, sementara Zara mulai memejamkan kedua matanya.

Setelah merasa lelaki itu sudah berlalu Zara membuka mata dengan percaya diri. Namun alangkah terkejutnya ia karena ternyata Ran tengah berdiri di hadapannya dengan tatapan tajam yang terlihat begitu menakutkan. Zara kembali terperanjat.

"Astaga, kenapa dia disini?" pekik Zara sambil menutup mulutnya.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Ran dengan wajah datar.

"Mmm.. Itu.. Anu.. A.. Aku ingin berangkat ke sekolah." jawab Zara gugup.

"Kanapa cepat sekali?" tanya Ran dengan sebelah alis yang dinaikkan.

"Karena sudah mendekati ujian akhir jadi aku harus datang ke sekolah lebih pagi." jawab Zara beralasan.

"Jangan kau kira aku tidak tahu Zara..." Ran menjeda ucapannya. Zara mulai merasakan debaran jantungn yang mengencang.

"Kau hanya sedang menghindar dari ku kan? Aku tahu kebiasaanmu, kau selalu berangkat pukul 7." ucap Ran, nadanya sedikit ketus.

"Anu.." Zara berusaha menjelaskan namun Ran tiba-tiba beranjak. Zara membulatkan matanya mulai kesal.

'Astaga manusia ini, kenapa dia selalu mengakhiri pembicaraan dengan marah-marah. Aku merasa mulai benci padanya.' gumam Zara dalam hati.

Bergegas ia pergi dari rumah dengan raut wajah kesal karena sikap Ran padanya. Sambil berjalan ia menggerutu tanpa henti samapi di depan gerbang sekolah. Ketika sampai Raka menghampiri Zara dengan semangat.

"Hai pacar." sapanya dengan nada terdengar menjengkelkan.

Zara menoleh "Pacar.. Pacar.. Bukankah aku sudah bilang jangan ada keromantisan di antara kita?" nada bicara Zara begitu ketus.

Raka mengernyitkan dahinya "Sejak kapan kau bilang?"

"Oh ya? Memangnya aku belum pernah bilang. Baiklah tadi aku sudah bilang." tegas Zara lalu pergi meninggalkan lelaki itu.

Sementara Raka berkacak pinggang. "Zara.. Zara.. Aku semakin gemas dengan tingkah laku menjengkelkanmu itu. Tunggu saja perlakuan mesumku nanti." ucap Raka dengan senyum jahatnya sambil menatap punggung Zara yang semkin menjauh.

Raka adalah teman sekelas Zara yang mempunyai kelakuan buruk. Lelaki itu sering menonton film tidak lazim dan bahkan pernah melakukan pelecehan pada seorang siswi yang duduk sebangku bersamanya. Namun si korban tak pernah melaporkan kepada siapapun karena merasa mal. Kejadian itu hanya ada satu orang yang mengetahuinya yaitu Akabir teman dekat Raka. Itulah yang membuat Raka ingin melakukannya lagi kepada orang lain. Dan saat ini ia mengincar Zara yang memiliki tubuh proporsional.

...*****...

Faykah menghampiri sahabatnya yang sedang duduk di tangga menuju lantai dua. Ekspresi gadis itu terlihat murung membuat Faykah merasa simpati pada sahabatnya tersebut.

"Ada apa denganmu Cantik?" tanya Faykah sambil duduk berdampingan dengan Zara.

"Aku sedang kesal." jawab Zara lesu.

"Kesal dengan siapa?" tanya Faykah berusaha mengorek.

Tanpa ragu Zara memberitahukan semua isi hatinya pada Faykah karena ia tahu hanya sahabatnya itulah yang bisa membuat ia merasa lebih baik.

"Itu kakak sepupu ku yang baru tinggal lima hari di rumah, tindakannya membuatku geram karena terus saja marah, kesal kena marah terus setiap hari. Dan lagi Raka, dia memanggilku dengan sebutan pacar padahal aku tidak suka." keluhnya dengan penuh penekanan ketika menyebut nama Raka.

"Oh seperti itu. Jadi ceritanta kau kesal pada dua orang sekaligus, wah." ucap Faykah memahami. Zara mengangguk.

"Aku sangat kesal pada mereka, ingin rasanya aku mengerjai mereka, haaah kesal sekali." ucap Zara dengan emosi yang meluap-luap.

Lampu kuning yang berasal dari dalam kepala Faykah menyala dengan terang, "Oh begitu. Aku punya ide." Ucap Faykah.

"Apa?" tanya Zara.

Faykah mendekatkan bibirnya lalu membisikkan sesuatu ke telinga Zara. Gadis itu menaikkan alisnya sambil mencerna bisikan Faykah. Dan akhirnya mereka saling berjabat tangan setelah menyetujui rencana Faykah untuk mengerjai Raka dan juga Ran.

"Nanti aku tinggal tunggu laporan yah. Aku tidak mau ikut eksekusi." ucap Faykah sambil melipat tangannya.

...*****...

Zara menghampiri Raka yang sedang berdiri menunggu dirinya di depan pagar. Gadis itu sudah memberitahu Raka bahwa setelah pulang mereka akan pergi bersama ke taman seperti yang mereka lakukan kemarin. Dengan senyum yang dibuat-buat Zara memegang tangan lelaki itu untuk pengelabuan. Tentu saja Raka kegirangan dan langsung balik merangkul pundak gadis yang sudah berlebel kekasihnya itu.

Karena masih dalam ekspektasi rencana maka Zara membiarkan Raka merangkul pundaknya. Perlahan mereka berjalan menuju taman. Ketika sampai di taman persis di tempat kemarin mereka datangi Zara menarik lelaki itu untuk duduk lebih cepat. Raka semakin kegirangan.

Beberapa saat mereka saling menatap hingga akhirnya wajah mesum Raka kembali terpancar. Zara membaca raut wajah menjengkelkan itu tanpa mengurangi senyum agar Raka tak mencurigai rencananya. Lelaki itu mulai mendekatkan wajahnya. Namun Zara mencegah dengan pelan.

"Apa kau tak ingin menutup mata?." tanya Zara dengan sengaja bernada manja agar Raka semakin bergairah.

Akhirnya lelaki itu menutup matanya sementara Zara memanfaatkan situasi. Ia perlahan berdiri meninggalkan Raka yang sedang terpejam sambil bersiap mendaratkan ciuman padanya.

Namun hingga badannya setengah membungkuk Raka tak merasakan keberadaan gadis itu. Dengan cepat ia membuka mata dan terkejut saat tidak menemukan Zara di hadapannya. Seketika ia merasa kesal dan salah tingkah.

"Aaah anak itu. Aku sudah berada di puncak dan dia malah menghilang. Awas kau Zara, akan kulakukan pembalasan lebih dari perbuatanmu. Lihat saja." ucap Raka kesal.

Zara berlari dengan gembiranya setelah jauh dari taman. Hatinya sangat kegirangan karena sudah membuat Raka seperti orang bodoh.

"Makanya, jadi orang jangan terlalu mesum. Hahaha terima sendiri akibatnya." gumam Zara benar-benar merasa bahagia.

Rencana pertama selesai, kini ia sedang bersiap untuk rencana kedua yang akan dieksekusinya malam ini dengan target seorang Ran. Ia berjalan masuk ke dalam rumah sambil cengengesan. Sesampainya ia di depan kamar, ia melirik ke arah pintu kamar Ran yang tertutup.

"Baiklah sepupu galak, kau akan merasakan akibat dari perbuatanmu yang membuatku kesal." gumamnya lalu membuka pintu kamar kemudian masuk seraya tersenyum manis.

.

.

.

.

.

bersambung....

Terpopuler

Comments

Titik pujiningdyah

Titik pujiningdyah

masa iya gak boleh romantis si raka😁

2021-06-30

1

Mely Sianturi

Mely Sianturi

bukan sepupu galak🤣
sepupu tercinta🤗🤗🤗🤣

2021-05-28

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Kedatangan Ran
2 Chapter 2 : Insiden Tangga
3 Chapter 3 : Kesal
4 Chapter 4 : Pacaran Dengan Raka
5 Chapter 5 : Tengah Malam
6 Chapter 6 : Rencana
7 Chapter 7 : Gagal
8 Chapter 8 : Apa yang Kau lakukan disini?
9 Chapter 9 : Maaf
10 Chapter 10 : Berdamai
11 Chapter 11 : Kejahatan Raka
12 Chapter 12 : Dilaporkan
13 Chapter 13 : Selesai
14 Chapter 14 : Apa Yang Terjadi (?)
15 Chapter 15 : Hospital
16 Chapter 16 : Surya
17 Chapter 17 : Flash Back (Zara's First Love)
18 Chapter 18 : Pengaruh 'M'
19 Chapter 19 : Sensitif
20 Chapter 20 : Nah kan, Gara-gara 'M'
21 Chapter 21 : Akiyoshi Kanako
22 Chapter 22 : Kalian Sangat Serasi
23 Chapter 23 : Jadilah Kekasihku (!)
24 Chapter 24 : Datang Dan Pergi
25 Chapter 25 : Nara Aizuko Genpo
26 Chapter 26 : Salah Sangka
27 Chapter 27 : Apartemen
28 Chapter 28 : Last Day
29 Chapter 29 : Surat Wasiat
30 Chapter 30 : Ran
31 Chapter 31 : Dua Hati Yang Patah
32 Chapter 32 : Menikah (?)
33 Chapter 33 : Kenyataan Pahit
34 Chapter 34 : Belajar Menerima
35 Chapter 35 : Wasurenaide
36 Chapter 36 : Lubang Di Hati
37 Chapter 37 : Another Cousin
38 Chapter 38 : Cinta Sedarah
39 Chapter 39 : Salah kah Kita?
40 Chapter 40 : Kembali
41 Chapter 41 : Couple
42 Chapter 42 : Prasangka
43 Chapter 43 : Pengakuan
44 Chapter 44 : Menerima
45 Chapter 45 : Senyumanmu Membayangiku
46 Chapter 46 : Bagaimana denganku?
47 Chapter 47 : Hanya Ran Seorang
48 Chapter 48 : Permintaan Terakhir
49 Chapter 49 : Empat Hati Yang Terluka
50 Chapter 50 : Kepergian
51 Chapter 51 : Dua Peristiwa
52 Chapter 52 : Jangan Mencariku
53 Chapter 53 : Sesal
54 Chapter 54 : 1 Bulan Kemudian
55 Chapter 55 : Find You
56 Chapter 56 : Curahan Hati
57 Chapter 57 : Back to Me, Zara
58 Chapter 58 : Akan ada yang Berubah
59 Chapter 59 : Kimino Kotoba Tsuki dakara
60 Chapter 60 : About Tahira & Saga
61 Chapter 61 : Roda Kehidupan
62 Chapter 62 : Kunci dari Belenggu
63 Chapter 63 : H - 2
64 Chapter 64 : H - 1
65 Chapter 65 : No Ran No Life
66 Chapter 66 : Today is THE DAY
67 Chapter 67 : Bukan Malam Pertama tapi Subuh Pertama
68 Chapter 68 : Rinai Hujan
69 Chapter 69 : Kesepakatan
70 Chapter 70 : Rumah Impian
71 Chapter 71 : Kehamilan Pertama
72 Chapter 72 : Kehamilan Kedua
73 Chapter 73 : 15 Tahun Berlalu
74 Chapter 74 : Antara Naura dan Kira
75 Chapter 75 : Antara Naura dan Kira 2
76 Chapter 76 : Perasaan, Kebenaran, Perubahan
77 Chapter 77 : Kelakuan Kira dan Bara
78 Chapter 78 : Kehangatan Keluarga
79 Chapter 79 : Anatra Bara dan Saga
80 Chapter 80 : Waktu
81 Chapter 81 : Perdebatan
82 Chapter 82 : Pertemuan Keluarga
83 Chapter 83 : Cast
84 Chapter 84 : Tidur Bersama
85 Chapter 85 : Akhir Pekan
86 Chapter 86 : Terungkap?
87 Chapter 87 : Panik
88 Chapter 88 : Kembali Terbuka
89 Chapter 89 : Maaf dan Selamat Tinggal
90 Chapter 90 : Keputusan Kira
91 Chapter 91 : Antara Kira dan Noah
92 Chapter 92 : Alasan yang Terungkap
93 Chapter 93 : Ada yang sedang Frustasi
94 Chapter 94 : Kita tidak lagi saling mengenal!
95 Chapter 95 : Kekuatan Poseidon
96 Chapter 96 : Tanjoubu Omedeto
97 Chapter 97 : Wasurenaide 2
98 Chapter 98 : Ayah
99 Chapter 99 : Nothing Last Forever
100 Chapter 100 : I Adore You
101 Pengumuman
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1 : Kedatangan Ran
2
Chapter 2 : Insiden Tangga
3
Chapter 3 : Kesal
4
Chapter 4 : Pacaran Dengan Raka
5
Chapter 5 : Tengah Malam
6
Chapter 6 : Rencana
7
Chapter 7 : Gagal
8
Chapter 8 : Apa yang Kau lakukan disini?
9
Chapter 9 : Maaf
10
Chapter 10 : Berdamai
11
Chapter 11 : Kejahatan Raka
12
Chapter 12 : Dilaporkan
13
Chapter 13 : Selesai
14
Chapter 14 : Apa Yang Terjadi (?)
15
Chapter 15 : Hospital
16
Chapter 16 : Surya
17
Chapter 17 : Flash Back (Zara's First Love)
18
Chapter 18 : Pengaruh 'M'
19
Chapter 19 : Sensitif
20
Chapter 20 : Nah kan, Gara-gara 'M'
21
Chapter 21 : Akiyoshi Kanako
22
Chapter 22 : Kalian Sangat Serasi
23
Chapter 23 : Jadilah Kekasihku (!)
24
Chapter 24 : Datang Dan Pergi
25
Chapter 25 : Nara Aizuko Genpo
26
Chapter 26 : Salah Sangka
27
Chapter 27 : Apartemen
28
Chapter 28 : Last Day
29
Chapter 29 : Surat Wasiat
30
Chapter 30 : Ran
31
Chapter 31 : Dua Hati Yang Patah
32
Chapter 32 : Menikah (?)
33
Chapter 33 : Kenyataan Pahit
34
Chapter 34 : Belajar Menerima
35
Chapter 35 : Wasurenaide
36
Chapter 36 : Lubang Di Hati
37
Chapter 37 : Another Cousin
38
Chapter 38 : Cinta Sedarah
39
Chapter 39 : Salah kah Kita?
40
Chapter 40 : Kembali
41
Chapter 41 : Couple
42
Chapter 42 : Prasangka
43
Chapter 43 : Pengakuan
44
Chapter 44 : Menerima
45
Chapter 45 : Senyumanmu Membayangiku
46
Chapter 46 : Bagaimana denganku?
47
Chapter 47 : Hanya Ran Seorang
48
Chapter 48 : Permintaan Terakhir
49
Chapter 49 : Empat Hati Yang Terluka
50
Chapter 50 : Kepergian
51
Chapter 51 : Dua Peristiwa
52
Chapter 52 : Jangan Mencariku
53
Chapter 53 : Sesal
54
Chapter 54 : 1 Bulan Kemudian
55
Chapter 55 : Find You
56
Chapter 56 : Curahan Hati
57
Chapter 57 : Back to Me, Zara
58
Chapter 58 : Akan ada yang Berubah
59
Chapter 59 : Kimino Kotoba Tsuki dakara
60
Chapter 60 : About Tahira & Saga
61
Chapter 61 : Roda Kehidupan
62
Chapter 62 : Kunci dari Belenggu
63
Chapter 63 : H - 2
64
Chapter 64 : H - 1
65
Chapter 65 : No Ran No Life
66
Chapter 66 : Today is THE DAY
67
Chapter 67 : Bukan Malam Pertama tapi Subuh Pertama
68
Chapter 68 : Rinai Hujan
69
Chapter 69 : Kesepakatan
70
Chapter 70 : Rumah Impian
71
Chapter 71 : Kehamilan Pertama
72
Chapter 72 : Kehamilan Kedua
73
Chapter 73 : 15 Tahun Berlalu
74
Chapter 74 : Antara Naura dan Kira
75
Chapter 75 : Antara Naura dan Kira 2
76
Chapter 76 : Perasaan, Kebenaran, Perubahan
77
Chapter 77 : Kelakuan Kira dan Bara
78
Chapter 78 : Kehangatan Keluarga
79
Chapter 79 : Anatra Bara dan Saga
80
Chapter 80 : Waktu
81
Chapter 81 : Perdebatan
82
Chapter 82 : Pertemuan Keluarga
83
Chapter 83 : Cast
84
Chapter 84 : Tidur Bersama
85
Chapter 85 : Akhir Pekan
86
Chapter 86 : Terungkap?
87
Chapter 87 : Panik
88
Chapter 88 : Kembali Terbuka
89
Chapter 89 : Maaf dan Selamat Tinggal
90
Chapter 90 : Keputusan Kira
91
Chapter 91 : Antara Kira dan Noah
92
Chapter 92 : Alasan yang Terungkap
93
Chapter 93 : Ada yang sedang Frustasi
94
Chapter 94 : Kita tidak lagi saling mengenal!
95
Chapter 95 : Kekuatan Poseidon
96
Chapter 96 : Tanjoubu Omedeto
97
Chapter 97 : Wasurenaide 2
98
Chapter 98 : Ayah
99
Chapter 99 : Nothing Last Forever
100
Chapter 100 : I Adore You
101
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!