Chapter 3 : Kesal

Pagi itu Zara, Ibunya dan juga Ran sedang sarapan di meja makan yang terletak di bagian dapur. Zara menyuap makanannya dengan mata yang sesekali melirik ke arah Ran. Kejadian semalam membuat gadis itu sedikit penasaran terhadap tanggapan lelaki itu, pasalnya ia merasa begitu malu.

Ran merasakan sinyal dari tatapan gadis itu, dengan spontan ia menoleh. Zara tertangkap oleh tatapan Ran, kemudian dengan cepat gadis itu menarik pandangannya.

Karena merasa sedikit malu Zara mempercepat suapan ke dalam mulut hingga piring di hadapannya kosong melompong. Lalu berdiri sambil meraih tas yang tergantung di kursi. Ia meraih tangan Tamara dan mencium punggung tangannya seraya pamit untuk pergi ke sekolah. Gadis itu masih sempat melirik sekilas ke arah Ran yang dari tadi hanya diam.

Tanpa membuang masa lagi, gadis itu langsung beranjak menuju teras lalu memakai sepatu sekolahnya. Ketika selesai memasang sepatu tiba-tiba Ran keluar dengan mengenakan seragam kantoran. Ia baru sadar, ternyata lelaki itu sudah rapi sejak di dapur tadi.

Seketika Zara merasa percaya diri akan diajak berangkat bersama. Ia menunggu lelaki itu selesai mengenakan sepatunya, namun setelah selesai ternyata Ran langsung masuk kedalam mobil tanpa menoleh barang sedikit ke arah Zara.

Masih melongo, Zara menatap Ran yang mengemudikan mobil sedan hitamnya keluar dari pagar dan berlalu begitu saja. Sontak Zara merasa kikuk sekaligus kesal dengan sikap Ran yang tiba-tiba dingin dan cuek.

Gadis itu bangkit sambil mengerutkan kening. Bibirnya menggerutu tanpa henti hinggga kakinya sudah menapaki gerbang sekolah. Sebelum masuk ia menatap kakinya, lalu teringak kejadian kemarin lagi. Gadis itu menutup wajahnya lalu meringis pelan.

"Aku malu, Ya Tuhan." ucapnya lirih sambil terus berjalan.

Saat di kelas, ia terus saja berceloteh panjang lebar mengenai sosok Ran yang begitu mengusik pagi harinya. Bahkan Faykah sahabat gadis itu menutup telinga ketika mendengar gerutuan yang terdengar seperti protesan.

"Zanzaraaaa... Sudah!. Aku lelah mendengarmu berceloteh." Ujar Faykah sambil menutup kupingnya.

"Iihhh Fay, kau menjengkelkan sekali sih. Aku sedang kesal pada seseorang, kenapa malah menyuruhku dia....." ucapan Zara terpotong karena tangan Faykah telah membungkam mulutnya.

"Cukup Zara, cukup! Aku lelah mendengarkan celotehanmu. Nanti terdengar samapai ke kelas lain, apa kata mereka nanti?" Perlahan Faykah menarik tangannya dari mulut Zara.

Gadis itu terlihat cemberut setelah mulutnya dibungkam, Faykah paham bahwa sahabatnya itu mulai merajuk. Akhirnya sebagai sahabat yang baik dan pengertian Faykah berusaha membujuk Zara dengan sebuah pujian.

"Zara cantik, jangan merajuk yah. Oke, Aku minta maaf kalau begitu. Kau yang paling cantik, jadi jangan merajuk yah. Nanti kecantikanmu luntur, loh."

Zara seketika mengubah ekspresi wajahnya saat mendengar pujian Faykah, sontak hal itu membuatnya kembali tersenyum.

"Nah begitu lebih baik. Jangan cemberut lagi yah." Ucap Faykah. Zara mengangguk.

Tak lama berselang Raka yang juga merupakan teman kelas Zara datang menghampiri dengan senyum manis di bibirnya. Melangkah dengan angkuh seperti pejabat negara.

"Pagi Zara, Faykah." Sapanya ramah tentu saja dibuat-buat.

"Pagi.." Jawab Faykah mewakili Zara. Gadis itu bungkam.

Tentu saja Zara hanya diam, dia sedang tidak ingin berbicara pada siapapun di situasinya sekarang. Apalagi jika lawan bicaranya adalah Raka, lelaki mesum yang sangat menyebalkan itu yang setiap harinya hanya bisa berbuat onar untuk mencuri perharian Zara.

Lelaki itu menatap wajah cemberut Zara yang tak menjawab sapaanya. Sejenak dahi Raka berkerut. Lelaki itu beralih menatap Faykah meminta penjelasan.

Sementara orang yang ditatap hanya mengendikkan bahu. Bukannya tidak tahu, Faykah juga sama malasnya dengan Zara untuk hanya sekedar menjawab pertanyaan dari Raka.

Tak lama Raka memutuskan untuk menyuruh Faykah meninggakkan mereka berdua di dalam kelas yang kebetulan hanya ada mereka bertiga. Dengan cepat Faykah berdiri lalu beranjak dari hadapan keduanya. Bukan tega, tetapi Faykah benar-benar malas meladeni lelaki itu.

Setelah kepergian Faykah, lelaki bernama Raka Adijaya itu mulai duduk di samping Zara yang terlihat menekuk wajahnya. Ia mendekat seraya memiringkan kepala untuk melihat wajah gadis itu dengan sempurna.

"Zara, kau kenapa?" Tanya Raka sok peduli.

"Tidak apa-apa." Jawab Zara singkat dengan nada jutek.

Raka kurang puas dengan jawaban singkat Zara, ia kemudian beralih menarik bahu gadis itu hingga wajah mereka saling berhadapan. Zara sedikit kesal dengan sikap Raka, ia memutar kedua bola matanya lalu menampakkan raut wajah tak suka. Karena memang gadis itu tak pernah nyaman dengan kehadiran Raka.

"Jangan begitu Zara!" Tegur Raka pada Zara yang memperlakukannya tidak enak.

Zara berdecak kesal. "Ada apa kau, kenapa menggangguku?"

"Aku tidak mengganggumu. Justru aku ingin menanyakan keadaanmu, sebab sejak tadi kau terus saja menekuk wajah." balas Raka.

Gadis itu bukannya senang tapi malah dibuat kesal dua kali lipat, "Ada apa denganmu? Bukannya dari dulu aku sudah pernah bilang kalau aku tak suka berada di dekatmu?" Ucap Zara yang sontak menusuk hati Raka.

Seketika wajah lelaki itu berubah saat mendengar ucapan pedas yang keluar dari mulut Zara. Tadinya ia berniat menghibur gadis itu agar bisa jatuh hati padanya tapi rencana itu seketika buyar.

Raka membangkitkan tubuhnya kemudian pergi meninggalkan gadis itu tanpa kata dan dengan raut wajah yang sengaja dibuat kecewa. Melihat raut wajah lelaki berambut acak-acakan itu yang langsung berubah seketika, membuat Zara merasa bersalah.

Ia pun berdiri hendak mengejar lelaki itu bersama dengan langkah kaki Faykah yang sudah kembali masuk ke kelas bersama beberapa siswa lainnya. Faykah menyampaikan pesan yang dititip Raka padanya.

"Raka berkata padaku jika dia meminta maaf karena sudah mengganggumu." Ucap Faykah.

"Tidak Fay, aku yang salah. Aku harus kejar dia." kata Zara lalu pergi mengejar Raka.

Gadis itu berlari dengan nafas yang tidak teratur hingga ia melihat sosok yang ia cari. Lelaki itu ternyata sedang berdiri di pinggir lapangan. Zara menghampirinya sambil mengatur napas. Raka menoleh hingga mereka berdiri saling berhadapan.

"Raka, aku minta maaf. Aku tidak bermaksud membuatmu merasa tidak enak." Ucap Zara dengan nada bersalah.

Raka menatap gadis itu tanpa kata. Dan sekali lagi Zara meminta maaf padanya sampai akhirnya Raka memaafkannya tapi dengan satu syarat.

"Apa? Aku harus menjadi kekasihmu?" tanya Zara memastikan. Lelaki itu mengangguk.

"Oh, tidak-tidak, Kau pasti bercanda kan?" Zara menggeleng pelan.

"Apa Kau menolak hm? Oh ya sudah, aku tidak akan memaafkanmu." Ucap Raka mengancam.

Zara menimbang-nimbang persyaratan lelaki itu. Menurutnya mungkin tidak buruk jika sehari atau dua hari kedepan ia menjalin hubungan sebagai kekasih Raka, toh hanya sebentar saja, pikirnya.

Karena rasa bersalah yang terus menghantui akhirnya ia setuju dengan persyaratan tersebut. Karena sejujurnya, Zara tak bisa membiarkan seseorang menaruh amarah padanya. Raka pun tersenyum hingga membuat Zara lega.

'Ini hanya sebentar. Begitu hari telah berganti maka aku akan mengakhirinya.' Zara membatin.

"Nah seperti itu lebih baik, Kan aku jadi senang." Ucap Raka lagi-lagi tersenyum. Zara mengangguk sekilas dan merutuki kebodohannya dalam hati ketika senyum mesum yang menyebalkan itu tersungging di bibir Raka.

'Sial! Sepertinya hidupku akan berubah setelah ini, huft.' ucap Zara dalam hati untuk kedua kalinya.

.

.

.

.

.

bersambung..

Terpopuler

Comments

Mely Sianturi

Mely Sianturi

seruuu.... setiap visual cocok dengan adegannya😂😂

2021-05-28

1

Seirioss

Seirioss

kalok aku yg merajuk sama temanku beda lgi critanya🤣bukanny dibujuk malah dijahili🤣🤣

2021-05-26

2

👑Natasy👑

👑Natasy👑

zara nya udh ke gr an duluan ehh tau taunya malah di tinggal gk diajak bareng😂

2021-05-26

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Kedatangan Ran
2 Chapter 2 : Insiden Tangga
3 Chapter 3 : Kesal
4 Chapter 4 : Pacaran Dengan Raka
5 Chapter 5 : Tengah Malam
6 Chapter 6 : Rencana
7 Chapter 7 : Gagal
8 Chapter 8 : Apa yang Kau lakukan disini?
9 Chapter 9 : Maaf
10 Chapter 10 : Berdamai
11 Chapter 11 : Kejahatan Raka
12 Chapter 12 : Dilaporkan
13 Chapter 13 : Selesai
14 Chapter 14 : Apa Yang Terjadi (?)
15 Chapter 15 : Hospital
16 Chapter 16 : Surya
17 Chapter 17 : Flash Back (Zara's First Love)
18 Chapter 18 : Pengaruh 'M'
19 Chapter 19 : Sensitif
20 Chapter 20 : Nah kan, Gara-gara 'M'
21 Chapter 21 : Akiyoshi Kanako
22 Chapter 22 : Kalian Sangat Serasi
23 Chapter 23 : Jadilah Kekasihku (!)
24 Chapter 24 : Datang Dan Pergi
25 Chapter 25 : Nara Aizuko Genpo
26 Chapter 26 : Salah Sangka
27 Chapter 27 : Apartemen
28 Chapter 28 : Last Day
29 Chapter 29 : Surat Wasiat
30 Chapter 30 : Ran
31 Chapter 31 : Dua Hati Yang Patah
32 Chapter 32 : Menikah (?)
33 Chapter 33 : Kenyataan Pahit
34 Chapter 34 : Belajar Menerima
35 Chapter 35 : Wasurenaide
36 Chapter 36 : Lubang Di Hati
37 Chapter 37 : Another Cousin
38 Chapter 38 : Cinta Sedarah
39 Chapter 39 : Salah kah Kita?
40 Chapter 40 : Kembali
41 Chapter 41 : Couple
42 Chapter 42 : Prasangka
43 Chapter 43 : Pengakuan
44 Chapter 44 : Menerima
45 Chapter 45 : Senyumanmu Membayangiku
46 Chapter 46 : Bagaimana denganku?
47 Chapter 47 : Hanya Ran Seorang
48 Chapter 48 : Permintaan Terakhir
49 Chapter 49 : Empat Hati Yang Terluka
50 Chapter 50 : Kepergian
51 Chapter 51 : Dua Peristiwa
52 Chapter 52 : Jangan Mencariku
53 Chapter 53 : Sesal
54 Chapter 54 : 1 Bulan Kemudian
55 Chapter 55 : Find You
56 Chapter 56 : Curahan Hati
57 Chapter 57 : Back to Me, Zara
58 Chapter 58 : Akan ada yang Berubah
59 Chapter 59 : Kimino Kotoba Tsuki dakara
60 Chapter 60 : About Tahira & Saga
61 Chapter 61 : Roda Kehidupan
62 Chapter 62 : Kunci dari Belenggu
63 Chapter 63 : H - 2
64 Chapter 64 : H - 1
65 Chapter 65 : No Ran No Life
66 Chapter 66 : Today is THE DAY
67 Chapter 67 : Bukan Malam Pertama tapi Subuh Pertama
68 Chapter 68 : Rinai Hujan
69 Chapter 69 : Kesepakatan
70 Chapter 70 : Rumah Impian
71 Chapter 71 : Kehamilan Pertama
72 Chapter 72 : Kehamilan Kedua
73 Chapter 73 : 15 Tahun Berlalu
74 Chapter 74 : Antara Naura dan Kira
75 Chapter 75 : Antara Naura dan Kira 2
76 Chapter 76 : Perasaan, Kebenaran, Perubahan
77 Chapter 77 : Kelakuan Kira dan Bara
78 Chapter 78 : Kehangatan Keluarga
79 Chapter 79 : Anatra Bara dan Saga
80 Chapter 80 : Waktu
81 Chapter 81 : Perdebatan
82 Chapter 82 : Pertemuan Keluarga
83 Chapter 83 : Cast
84 Chapter 84 : Tidur Bersama
85 Chapter 85 : Akhir Pekan
86 Chapter 86 : Terungkap?
87 Chapter 87 : Panik
88 Chapter 88 : Kembali Terbuka
89 Chapter 89 : Maaf dan Selamat Tinggal
90 Chapter 90 : Keputusan Kira
91 Chapter 91 : Antara Kira dan Noah
92 Chapter 92 : Alasan yang Terungkap
93 Chapter 93 : Ada yang sedang Frustasi
94 Chapter 94 : Kita tidak lagi saling mengenal!
95 Chapter 95 : Kekuatan Poseidon
96 Chapter 96 : Tanjoubu Omedeto
97 Chapter 97 : Wasurenaide 2
98 Chapter 98 : Ayah
99 Chapter 99 : Nothing Last Forever
100 Chapter 100 : I Adore You
101 Pengumuman
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1 : Kedatangan Ran
2
Chapter 2 : Insiden Tangga
3
Chapter 3 : Kesal
4
Chapter 4 : Pacaran Dengan Raka
5
Chapter 5 : Tengah Malam
6
Chapter 6 : Rencana
7
Chapter 7 : Gagal
8
Chapter 8 : Apa yang Kau lakukan disini?
9
Chapter 9 : Maaf
10
Chapter 10 : Berdamai
11
Chapter 11 : Kejahatan Raka
12
Chapter 12 : Dilaporkan
13
Chapter 13 : Selesai
14
Chapter 14 : Apa Yang Terjadi (?)
15
Chapter 15 : Hospital
16
Chapter 16 : Surya
17
Chapter 17 : Flash Back (Zara's First Love)
18
Chapter 18 : Pengaruh 'M'
19
Chapter 19 : Sensitif
20
Chapter 20 : Nah kan, Gara-gara 'M'
21
Chapter 21 : Akiyoshi Kanako
22
Chapter 22 : Kalian Sangat Serasi
23
Chapter 23 : Jadilah Kekasihku (!)
24
Chapter 24 : Datang Dan Pergi
25
Chapter 25 : Nara Aizuko Genpo
26
Chapter 26 : Salah Sangka
27
Chapter 27 : Apartemen
28
Chapter 28 : Last Day
29
Chapter 29 : Surat Wasiat
30
Chapter 30 : Ran
31
Chapter 31 : Dua Hati Yang Patah
32
Chapter 32 : Menikah (?)
33
Chapter 33 : Kenyataan Pahit
34
Chapter 34 : Belajar Menerima
35
Chapter 35 : Wasurenaide
36
Chapter 36 : Lubang Di Hati
37
Chapter 37 : Another Cousin
38
Chapter 38 : Cinta Sedarah
39
Chapter 39 : Salah kah Kita?
40
Chapter 40 : Kembali
41
Chapter 41 : Couple
42
Chapter 42 : Prasangka
43
Chapter 43 : Pengakuan
44
Chapter 44 : Menerima
45
Chapter 45 : Senyumanmu Membayangiku
46
Chapter 46 : Bagaimana denganku?
47
Chapter 47 : Hanya Ran Seorang
48
Chapter 48 : Permintaan Terakhir
49
Chapter 49 : Empat Hati Yang Terluka
50
Chapter 50 : Kepergian
51
Chapter 51 : Dua Peristiwa
52
Chapter 52 : Jangan Mencariku
53
Chapter 53 : Sesal
54
Chapter 54 : 1 Bulan Kemudian
55
Chapter 55 : Find You
56
Chapter 56 : Curahan Hati
57
Chapter 57 : Back to Me, Zara
58
Chapter 58 : Akan ada yang Berubah
59
Chapter 59 : Kimino Kotoba Tsuki dakara
60
Chapter 60 : About Tahira & Saga
61
Chapter 61 : Roda Kehidupan
62
Chapter 62 : Kunci dari Belenggu
63
Chapter 63 : H - 2
64
Chapter 64 : H - 1
65
Chapter 65 : No Ran No Life
66
Chapter 66 : Today is THE DAY
67
Chapter 67 : Bukan Malam Pertama tapi Subuh Pertama
68
Chapter 68 : Rinai Hujan
69
Chapter 69 : Kesepakatan
70
Chapter 70 : Rumah Impian
71
Chapter 71 : Kehamilan Pertama
72
Chapter 72 : Kehamilan Kedua
73
Chapter 73 : 15 Tahun Berlalu
74
Chapter 74 : Antara Naura dan Kira
75
Chapter 75 : Antara Naura dan Kira 2
76
Chapter 76 : Perasaan, Kebenaran, Perubahan
77
Chapter 77 : Kelakuan Kira dan Bara
78
Chapter 78 : Kehangatan Keluarga
79
Chapter 79 : Anatra Bara dan Saga
80
Chapter 80 : Waktu
81
Chapter 81 : Perdebatan
82
Chapter 82 : Pertemuan Keluarga
83
Chapter 83 : Cast
84
Chapter 84 : Tidur Bersama
85
Chapter 85 : Akhir Pekan
86
Chapter 86 : Terungkap?
87
Chapter 87 : Panik
88
Chapter 88 : Kembali Terbuka
89
Chapter 89 : Maaf dan Selamat Tinggal
90
Chapter 90 : Keputusan Kira
91
Chapter 91 : Antara Kira dan Noah
92
Chapter 92 : Alasan yang Terungkap
93
Chapter 93 : Ada yang sedang Frustasi
94
Chapter 94 : Kita tidak lagi saling mengenal!
95
Chapter 95 : Kekuatan Poseidon
96
Chapter 96 : Tanjoubu Omedeto
97
Chapter 97 : Wasurenaide 2
98
Chapter 98 : Ayah
99
Chapter 99 : Nothing Last Forever
100
Chapter 100 : I Adore You
101
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!