2 September 2025, jam 05:10, terdapat suatu bangunan yang sangat mewah. Dipenuhi oleh fitur masa depan dan keamanan yang sangat ketat. Di dalam bangunan itu, terdapat banyak apartemen yang ditinggali oleh para kantoran.
Para kantoran itu bergegas untuk pergi ke kantor untuk bekerja dan mendapatkan gaji mereka. Namun, tidak semua orang yang bekerja dengan riang gembira. Ada pekerja kantoran yang terpaksa untuk bekerja karena tuntutan dari dunia nyata.
Ada seorang anak kecil yang menggunakan seragam akademi untuk berangkat ke sekolah. Aku merasa tidak terlalu peduli dengan ucapan para kantoran itu. Itu melelahkan. Aku tidak bisa mengobrol dengan mereka mengingat aku hanya bisa berbahasa Rusia secara dasar selama 1 bulan.
Seragam akademi dengan rok pendek yang membuatku sedikit tidak nyaman dengan stoking hitam yang berada di kakiku untuk menghindari udara dingin itu. Rambut orange ponytail pendek ke kanan dengan mata warna orange-hitam
Di situlah, aku, Anivesta Bella, tinggal di apartemen dengan nomor 123.
[*^*]
Aku dilahirkan bertepatan dengan hari Natal. Di saat orang lain dengan merayakan natal, ayah dan ibuku merayakan kelahiranku dengan sebuah kado natal dan Santa Claus. Aku tinggal dengan kedua orang tuaku yang bahagia. Mereka tidak pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga saat
Pada 25 Desember 2019, aku diberi sebuah mainan yang disebut Stocklab. Permainan yang menjadi kado ulang tahunku. Aku sering memainkan permainan itu. Tapi, aku selalu menang jika aku berhadapan dengan orang lain. Trader seperti George Soros tidak bisa berkutik di hadapanku.
Percaya atau tidak, aku memiliki kekuatan yang tidak ada pada orang lain. Itu adalah memprediksi harga saham. Aku diibaratkan seperti trader saham tingkat legenda. Aku bisa memprediksikan bahwa aku bisa membuat saham terus berjalan sampai waktu yang ditentukan.
Pada saat COVID 19 memasuki di negara Indonesia pada Maret 2020, banyak warga Indonesia yang kesulitan untuk
Aku pun dilirik perusahaan besar untuk mempertahankan saham itu agar tidak jatuh. Namun, kedua orang tuaku menolaknya. Mereka tidak ingin aku memaksakan diri untuk memperbaiki saham mereka.
Saham JECC, PLIN, PICO, KIOS, MLIA, BBMD, DART, MARI, LAND, dan PCAR.
Mereka mendesak ku agar aku membantu mereka. Lagi-lagi orang tuaku tidak mau membiarkanku untuk bekerja untuk mereka.
Tapi, 14 Maret 2021, sebelum Indonesia terbebas dari COVID 19, orang tuaku ditembak oleh mereka menggunakan Accuracy International AS50 oleh para pemburu yang dibayar oleh perusahaan itu.
Aku pun syok dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Aku kehilangan kedua orang tuaku hanya karena mereka yang serakah merencanakan sesuatu.
Alhasil, aku harus dilindungi Kopassus dan menjalani sekolah militer selama 6 bulan lamanya. Setelah itu, aku kembali bersekolah di Jakarta dengan penjagaan Anggota Kopassus yang ketat atas pernyataan dari Menteri Pertahanan.
23 Maret 2024, aku menyelesaikan pendidikan SD dengan cepat pada usia 8 tahun. Karena itu, aku menghabiskan beberapa bulan untuk belajar militer dan saham. Aku sudah mempelajari Karate sabuk coklat strip 3 dan Kungfu sabuk kuning. Lalu, aku belajar Forex dan Binomo selama 1 bulan dan mendapatkan Rp.100.000.000,00 untuk berjaga-jaga.
1 Januari 2025, setelah aku melakukan Gap Year SMP, aku dipanggil ke Jakarta oleh seseorang dan merekomendasikan kepadaku untuk bersekolah di Akademi Militer Spyxtria yang bertempatkan di Moskow.
Aku menyetujui itu dan segera untuk bersiap untuk kesana dengan ilmu yang sudah ku bangun selama 2 tahun lamanya
13 Juli 2025, aku lolos seleksi Akademi Militer Spyxtria yang berlokasi di Kedutaan Besar Rusia di Jakarta. Disitulah, aku, Andika, Farah, Wulan, dan Yudha bertemu dan berhubungan baik. Kami menghabiskan waktu untuk persiapan untuk menuju ke Moskow dan istirahat di Hotel Raffles Jakarta selama seminggu. .
Kami sedikit canggung dengan itu, tapi kami sudah mengenal mereka dengan baik. Mereka orang yang cukup baik. Tidak seperti orang perusahaan itu. Aku dan keempat teman itu sedang bersantai di sana walaupun aku khawatir dengan kondisi Indonesia saat itu.
Setelah seminggu berlalu, kami berangkat dari Jakarta melalui Moskow melalui Bandara Soekarno-Hatta. Kami menaiki Garuda Indonesia dengan nomor JA-342 dan transit ke Singapura terlebih dahulu. Pada akhirnya, pesawat Garuda Indonesia JA-342 berhasil sampai Bandar Udara Internasional Domodedovo dengan selamat.
Dengan kartu kredit BCA-ku, aku menarik uang sebesar ₽ 500.000 untuk lima orang, termasuk aku. Setelah itu, kami mencari apartemen yang murah. namun, kami malah mendapatkan apartemen yang mahal dengan diskon sebesar 70%.
Terpaksa kami mengemas barang kami untuk pindah ke apartemen baru. Apartemenku berada di nomor 123, Andika 121, Farah 122, Yudha 124, dan Wulan 125. Hubungan kami lebih baik saat kami di Moskow. Kami mengunjungi salah satu apartemen pada waktu luang kami.
Karena aku selalu bermain Forex selama aku di Moskow, uang yang diperoleh cukup banyak untuk membeli 10 apartemen mewah di Jepang. Mereka berempat, yakni temanku sedang mengunjungi kota lain di Rusia.
23 Agustus 2025, Jam 16:23 semuanya berkumpul di apartemen no 121. Kami mendiskusikan sesuatu yang sangat penting. Terdapat berita di BBC News di Inggris yang mengatakan bahwa ada terjadi pembunuhan Pangeran Inggris dan Perdana Menteri Inggris yang terjadi pada hampir setahun yang lalu. Ada seorang penyiar berita yang membeberkan berita itu secara diam-diam.
Pembunuhan yang terekam hampir setahun yang lalu itu. Kami juga mendengarkan bahwa ada seorang pembunuh yang bergerak cepat dan diam-diam sambil membawa pisau yang dipegangnya itu. Setelah membunuh orang itu, dia pergi dan menghilang dalam kegelapan.
Ciri-cirinya adalah orang yang tinggi, dan berambut hitam.Banyak detektif dari berbagai negara untuk melacaknya. Namun, tidak ada petunjuk mengenai itu. Semuanya dihilangkan begitu saja. Kami juga mendapatkan laporan bahwa Ratu Inggris mengidap penyakit yang tidak diketahui setahun setelah insiden itu.
Begitulah laporan berita dari wartawan BBC.
Kami harus waspada dengan pembunuhan itu. Kami tidak mau dibunuh oleh orang sadis itu. Untungnya kami sudah menyiapkan bela diri kami sebelum ke akademi. Kami pun segera pulang ke apartemen masing-masing dan bergerak menuju ke apartemen dan menjalankan aktivitas masing-masing.
[*^*]
2 September 2020, jam 06:23, aku, Farah, Andika, Wulan, dan Yudha. Berangkat ke akademi untuk mengikuti pelajaran di akademi itu. Kami yang sedang berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan karena ada terjadi keributan di aula hanya karena mereka menyebutkan nama “Rivandy” agar mereka ingin mendekati kepala sekolah itu.
Aku mendapatkan Kelas I Soshum A, Andika mendapatkan Kelas I Saintek B, Farah dan Wulan mendapatkan Kelas I Soshum B, dan Yudha mendapatkan Kelas I Soshum C. Meskipun kelas kami berbeda, kami tetap satu. Begitulah pepatah dari “Bhinneka Tunggal Ika” yang kami pegang selama itu.
Sesampainya di akademi, aku berpisah dengan teman-temanku. Setelah itu, aku masuk ke kelas dengan cepat sebelum bel berbunyi dengan keras. Aku dan siswa Kelas I Soshum A mengikuti pelajaran “Sejarah Rusia” oleh guru sejarah. Semuanya tenang dan damai. Tidak ada yang terjadi keributan kecuali kelas sebelah.
[*^*]
Setelah pelajaran berakhir, aku dan Farah makan bersama di kantin sementara Andika sedang ada urusan dengan teman sekelas. yudha dan Wulan sedang melakukan sesuatu di perpustakaan. Jadinya, aku dan Farah makan di kantin.
Aku mengikuti gadis yang berambut hitam panjang terurai sampai punggung. Mata biru yang seindah galaksi dan tubuhnya yang ideal seperti seorang ibu. Tingginya 154 cm, berat badan 40 kg, dan panjang dadanya sebesar 82 cm. tidak jauh berbeda dariku. Hanya saja, dia sudah remaja, sedangkan aku masih seperti anak kecil.
“Hei, Bella. Kamu mau masuk klub apa di Pameran Klub nanti?” Tanya Farah berjalan menuju ke kursi kosong sambil membawa makanan.
“Aku belum kepikiran sama sekali,” jawabku mengikuti langkah Farah.
“Ada 15 klub, lho,” sambung Farah menemukan kursi untuk kami berdua.
“Tapi, aku penasaran dengan Klub Pangeran. Klub itu sudah dibangun sehari yang lalu,” bebernya dengan perasaan ragu saat kami duduk di kursi kantin.
“Semoga saja bukan klub yang aneh,” harapku dengan klub yang baru itu duduk di sebelah Farah.
[*^*]
Setelah makan siang, kami pergi ke taman sedikit untuk membahas suatu pembelajaran dari kelas tadi. Kami mencoba untuk memahami pelajaran itu, walaupun aku sangat mampu mengerjakan materi ekonomi.
Setelah mendiskusikan sesuatu di taman, bel akademi berbunyi. Kami memutuskan untuk pulang ke kelas masing-masing agar kami tidak ketinggalan ke kelas lain. Setelah memasuki kelas, aku melihat seseorang yang masuk ke kelas secara bersamaan.
Siswi itu mempersilahkan ku untuk masuk. Aku hanya menerima bujukan itu dan kelas dimulai dengan materi “Pendahuluan Hubungan Sosial” dengan guru yang cukup santai.
[*^*]
Setelah pelajaran terakhir selesai, aku bergegas untuk pulang ke apartemen. namun, ada seorang gadis yang sedang memanggilku sembari memberikan sesuatu padaku. Ia memberikan suatu catatan kepadaku. Catatan itu adalah catatan buku dengan bahasa Jerman. Aku sama sekali tidak mengerti apa yang ia lakukan padaku.
“Simpanlah! Itu akan berguna untukmu suatu saat nanti,” ucap gadis berambut biru gelap itu sambil tersenyum manis.
Aku menghargai itu dan menerimanya dengan baik. Aku pun berpisah dengan gadis yang baik dan tenang itu dengan lambaian tanganku. Aku meninggalkan kelas dan menuju ke tempat kami berada saat Farah menghubungiku via Telegram.
Gadis itu sangat baik. Selain itu, dia sangat manis ketika tersenyum.
[*^*]
Keesokan harinya, kami berangkat ke sekolah seperti biasanya. Kami berjalan dari apartemen kami menuju ke akademi dengan jarak 1,03 km yang ditempuh selama 23 menit. Setelah itu, kami sampai di akademi.
Sebelum aku masuk ke kelas dan setelah berpisah dengan mereka, aku melihat ada seseorang yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan pembunuh itu. Badannya tinggi dan berambut hitam.
Ia berjalan bersama gadis lolita yang melekat padanya. Mereka terlihat akrab sekali. Saking akrabnya, mereka sama seperti pasangan suami istri yang sedang bersekolah di kelas yang sama.
Apakah aku hanya bermimpi? Apakah dia pembunuh itu? Kalau dia benar-benar seorang pembunuh, dia akan membunuh gadis itu. Jangan-jangan dia akan memperkosa gadis itu sebelum membunuhnya?!
Tidak! Tidak! Aku tidak bisa menuduhnya sembarangan. Aku belum punya bukti yang kuat untuk memojokkan siswa itu. Siswa itu kelihatannya cerdas sekali. Dia terlalu cerdas untuk dipojokkan. Aku hanya anak kecil yang tidak tahu apa-apa.
Semoga ini tidak terjadi. Aku akan mengeluarkan seni bela diriku untuk menjatuhkan dia saat aku diasuh oleh Kopassus setelah orang tuaku meninggal.
Aku memilih masuk ke kelas dan langsung membaca buku sambil bermain Forex dengan iseng. Setelah 10 menit berlalu, gadis itu masuk ke kelas dan menghampiriku dengan tatapan yang manisnya itu.
“Kamu bermain Forex?” Tanya gadis yang kutemui kemarin itu.
“E-e … iya. Emangnya kenapa?” Aku bertanya balik dengan wajah datar.
“Aku pernah memainkannya. Tapi, semakin lama semakin rugi,” jawabnya dengan santai.
“Berikan handphonemu! Ada yang tidak beres dengan punyamu itu,” pintaku untuk memeriksa apa yang terjadi.
“Ini. Handphoneku,” ucap gadis itu memberikan handphone miliknya padaku setelah membuka kata sandinya.
“Oo. Iphone 9,” gumamku melihat ponsel milik gadis itu dan segera mengeceknya.
Ilustrasi Iphone 9
“Biar kulihat.” Aku membuka aplikasi Forex miliknya.
Setelah menemukan yang janggal, aku menemukan kesalahan itu.
“Kamu terlalu terburu-buru saat memprediksi .Selain itu, kamu mempertaruhkan order sebanyak 30-35,6%." Aku membeberkan kelemahan itu.
“Tipsnya adalah Jangan pernah melakukan order melebihi 20% dari modal yang Anda yang menyebabkan sisa modal Anda akan sangat berguna untuk menahan loss saat mata uang yang Anda pasang berlawanan arah. Lalu, gunakan setting chart indicator dengan time frame 15 menit.” Aku memberitahu gadis itu mengenai kesalahan itu saat bermain Forex.
”Terima kasih. Aku akan memegang tips itu selamanya,” ucapnya sebelum memulai pelajaran pertama.
Kemudian, bel pun berbunyi dan kelas dimulai. Siswa Kelas I Soshum A mengikuti pelajaran dengan para murid yang tenang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments