27 Agustus 2025, terdapat sebuah bangunan yang terdiri dari puluhan apartemen. Apartemen itu biasanya dihuni oleh siswa, mahasiswa, pekerja kantoran, dan pegawai magang,
Di apartemen nomor 301, dengan nama “Rivandy Lex" yang terpasang di tengah pintu masuk bersama dengan nomor apartemen itu. Di apartemen itu terdapat sebuah kamar yang luas. Dapur dan kamar mandi terpisah dari kamar dengan tembok penghalang dan pintu untuk mengakses kedua ruangan tersebut.
Aku pun terbangun dengan tergesa-gesa karena aku sedang menjalani mimpi buruk. Mimpi itu bermula dimana aku membunuh seseorang yang sangat penting dan kubenci, sehingga aku dibenci oleh semua orang baik dari rakyat jelata maupun bangsawan..Aku melarikan diri karena itu salah satu jalan yang harus ku tempuh.
Aku terkejut karena ada yang mengganjal sesuatu. Ini sangat aneh. Sepertinya aku melupakan sesuatu. Apa itu? Kenapa aku melupakan hal yang penting? Sudahlah ini tidak penting. Aku harus berterima kasih pada paman itu. Dia orang yang baik. Aku selalu mengingat mimpi itu setiap kali aku tidur.
“Sial! Aku mimpi buruk lagi,” gumamku dalam hati.
Karena mimpi buruk itu, aku selalu terbangun pukul 05:00 pagi. Begitu aku mengecek ponselku, angka menunjukkan pukul 5:23. Ini tidak ada pilihan lain. Aku segera mandi dan belajar terlebih dahulu
Jam 06;02, aku sudah berada dalam kondisi cukup prima. Aku menyalakan TV LED dekat kamarku. Apartemen ini mirip sekali dengan hotel karena di sebelah kanan, terdapat sebuah jendela yang cukup besar dengan gorden yang menutupi. Aku pun mencari siaran berita dan pada saat itu pula aku sudah memegang sereal Koko Krunch.
"Berita terkini dari CNN. Saat ini, konflik antara negara Indonesia dan Cina semakin meningkat. Menteri Pertahanan mengecam Cina dengan peperangan yang akan datang jika Cina mengambil wilayah laut di Indonesia." Berita itu menyiarkan tentang konflik antarnegara.
Setelah adegan diperlihatkan dimana militer Indonesia bersiap perang dengan Cina dengan bantuan senjata dari Rusia dan Jerman, wartawan tersebut menyiarkan berita yang lainnya secara bergantian.
"Baik, terjadi pemberontakan di benua Afrika bagian Tengah dan Selatan. Saat ini, pihak oposisi …."
Aku mengganti dari siaran berita menuju siaran yang kuganti secara acak. Namun, tidak ada satu siaran televisi yang bisa ditonton meski ini sudah siaran internasional.
Aku pun segera menghabiskan sereal di mangkuk dan melakukan sesuatu yang ku lakukan. Setelah mencuci mangkuk bekas sereal Koko Krunch di dapur, aku segera mengambil jaket yang cukup tebal untuk keluar dari apartemen ini.
Pintu pun terkunci secara otomatis setelah aku meninggalkan apartemen dan menuju tempat yang harus ku kunjungi. Aku yang mengenakan jaket hitam beserta celana panjang yang dibuat dari Korea Utara, Aku berjalan untuk sekedar berkeliling kota.
Mungkin ini salah satu jalan untuk mencari jalan keluar untuk melupakan apa yang kulakukan sebelumnya.
[*^*]
Aku pun tetap berjalan memandang sekitar Kota Moskow yang asri dan bersih. Tidak ada gelandang, preman, dan anak remaja nakal yang suka mencoret dinding fasilitas. Semua sudah dibersihkan oleh Presiden Rusia yang cukup bijak untuk mengatasi hal yang seperti itu.
Aku pun melirik suatu bangunan yang cukup menarik perhatianku. Aku pun bergerak dengan hati-hati dan memastikan bangunan itu aman. Saat aku melihat bangunan yang kosong itu, aku pun semakin penasaran apa yang terjadi dengan bangunan ini? Bukankah Pemerintah Rusia, terutama Pemerintahan Moskow membereskan masalah ini?
Seharusnya bangunan ini digusur juga. Tapi, entah kenapa bangunan ini cukup mencurigakan. Saat aku ingin memasuki bangunan kosong itu, ada seseorang yang menahan pergerakan ku agar pandanganku tertuju pada seorang wanita dewasa yang mendekatiku.
"Mau kemana, sayang?" Tanya wanita itu tersenyum dengan lipstik yang ia kenakan.
"E..." Aku tidak bisa berpikir keras karena tatapan wanita itu terlihat seperti seorang kakak yang sudah dewasa.
"Tidak boleh, sayang! Kamu tidak boleh seenaknya masuk tanpa izin," tegurnya masih memegang tanganku.
"Karena kamu datang kesini, ikuti aku! Aku ingin menceritakan sesuatu padamu," ucap wanita itu berjalan seperti model. Aku pun mengikuti wanita yang seksi itu menuju cafe.
[*^*]
Di sebuah cafe, aku dan wanita itu duduk di nomor meja yang sama dan menghadap. Saat itu juga, layar pemesanan pun diperlihatkan. Wanita itu memilih Blackcurrant, sementara aku memilih Coffee White Cream.
Setelah menunggu beberapa saat sambil memandang wanita itu, Coffee White Cream dan Blackcurrant sudah berada di atas meja. Aku pun mengambil kopi itu dan bertanya, "Ada yang bisa kubantu?"
"Kamu pasti Rivandy Lex, iya`kan?" Tanya Wanita
"Iya. Itu aku," jawabku singkat.
"Oh iya. Aku belum memperkenalkan diri. Namaku Cherry Spyxtria. Kepala Sekolah Akademi Militer Spyxtria," papar wanita itu penuh percaya diri.
"Oh, begitu," responku sambil menyeruput kopi itu.
"Eh? Kamu tidak terkejut? Reaksimu cuek sekali," rengek Dr. Cherry dengan manja dan menggoda seperti seorang MILF.
"Oh, iya. Kamu mau masuk ke bangunan kosong itu. Kenapa?" Tanya Dr. Cherry penasaran.
"Aku hanya iseng aja," jawabku mengalihkan pandangan darinya.
"Aku akan menceritakan sesuatu, Sayang. Jadi, dengarkanlah aku, ya!" Perintah Dr Cherry dengan senyuman lipstik yang menggoda.
Aku pun mengangguk dengan tanda mengerti. Dr. Cherry pun menceritakan sesuatu padaku. Aku yang mendengar cerita itu sambil meminum kopi itu. Tiba-tiba….
"Hah?!" Aku pun terkejut dengan ucapan itu.
Dr. Cherry menjadi riang setelah menceritakan sesuatu padaku. Karena aku tidak bisa berkata apa-apa lagi, aku pun memutuskan untuk pamit dari Dr. Cherry. Wanita itu mengucapkan selamat tinggal sambil mencium pipiku sebagai tanda cinta dan kasih sayang sehingga pipiku penuh dengan bekas lipstik.
Setelah perbincangan itu di cafe, aku semakin tidak ingin mendengarnya dan mengucurkan air mata. Kini, hatiku sangat bercampur aduk. Aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Pembicaraan itu hampir membunuhku.
Aku kembali ke apartemenku dan menuju ke kamar dan menahan air mataku di ranjang dengan memegang banyak dengan erat di tengah hari yang cerah itu.
[*^*]
Entah kenapa aku bersedih. Apakah ini normal bagiku? Apakah cerita ini terlalu sedih? Atau apakah ini memang takdir yang kejam?
Setelah beberapa jam berselang, aku beranjak dari kasur dan memasak untuk makan siang.
Makan siang kali ini adalah masakan Perancis.
Aku memakannya dengan lahap dengan masakanku yang masih belum cukup jauh dari level profesional. Aku tidak terlalu peduli tentang hal itu.
Setelah makan siang, aku bergerak menuju rak buku yang isinya beragam. Aku bingung apa yang aku pilih untuk saat ini. Terpaksa aku mengambilnya
"Heh? Ini lagi. Sudah ke-200 kalinya aku membaca ini. Ya sudahlah. Aku akan membaca ini," keluhku karena terlalu sering membaca buku itu.
Setelah mengambil buku itu, aku pun duduk dekat jendela yang besar. Aku membaca buku yang sudah berulang kali kubaca. Namun, akan terasa hambar jika dibaca terus.
Aku pun menatap kota dengan tenang. Aktivitas warga Moskow yang sibuk dan ramai. Aku tidak lupa meminum pil warna biru dengan air putih setelah membaca dan memandang kota Moskow selama 2 jam. Kota ini jauh lebih maju daripada Kota New York.
Aku harus bersiap untuk sekolah.
5 Hari lagi sebelum hari pertama masuk akademi, 1 September 2025.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments
John Singgih
waktu penantian sebelum masuk akademi tinggal 5 hari
2022-02-25
0
MA YONG
up
2021-01-05
2
☢️Comrade Emir🇷🇺🇯🇵🇲🇨🇺🇸
Comrade! You have say Moscow are better than New York! You will be fully supported by us, the Russian government! *Russiaball Emote*
2020-12-15
1