"Oke,kalau lo maksa,gue akan nginap dirumah lo." kata Rafan setelah berpikir lama.
"Makasih sayang." kata Erin lalu bergelayut manja ditangan Rafan yang mengemudi.
"Ekhemm,lepasin." kata Rafan ketus.
"Nggak mau." kata Erin lalu mencebikkan bibirnya.
Mendengar itu Rafan diam saja,dan membiarkan Erin memeluk tangannya. Setelah dua puluh menit ,akhirnya mereka sampai juga direstoran makanan khas jepang.
"Raf,aku nggak usah turun ya,aku ngantuk banget." kata Erin lalu menguap beberapa kali.
"Gue bawa lo kesini buat nemenin gue makan."
"Andira mana sih?biasanya nempel mulu." kata Erin tanpa sadar dengan mata terpejam.
Rafan terlihat rahangnya mengeras menahan amarah.Erin yang menyadari perkataan nya,langsung membuka matanya.
"Aku ikut."
"Nggak usah kalau lo nggak mau."
"Mau dong sayang."
Erin langsung membuka pintu mobil dan turun kemudian Erin masuk berlari ke restoran lalu langsung memilih mejanya,Rafan pun menyusul.
"Lo mau makan apa?"
"aku?nggak usah deh,liat muka kamu aja udah kenyang." kata Erin mengedipkan sebeluh matanya.
"Yaudah lo lihatin gue makan aja." kata Rafan
Erin mengangguk-angguk tersenyum,Rafan memanggil pelayan dan memesan makannya.Tidak beberapa lama,pesanan Rafan datang.
Rafan makan dengan lahap berharap runtuhnya pertahanan Erin untuk tidak makan.Sesuai dengan ucapan Rafan tadi,Erin menopang dagunya sambil tersenyum melihat Rafan intens.
Karena tidak berhasil,Rafan membanting sendok dan garfu nya dengan kuat,membuat Erin terkejut.
"Gue udah kenyang ,ayo pulang!" kata Rafan lalu membersihkan bibirnya dengan tisu.
"Kok pulang sih?makanan kamu ini bagaimana?mana masih banyak lagi." kata Erin.
Rafan tidak memperdulikan Erin,Ia berdiri langsung membayar kekasir lalu keluar dari restoran begitu saja.Erin berjalan menyusul Rafan kemobil.
"Emm singgah sebentar ya ke supermarket."
"Kenapa lo lapar?" tanya Rafan sengit.
"Bukan gitu,kebutuhan dirumah udah nggak ada lagi."
"Hm."
Rafan menjalankan mobilnya meninggalkan parkiran restoran.Didalam mobil hanya keheningan tercipta.Memberhentikan mobil didepan rumah Rafan,Erin protes.
"Eh eh tapi nginap dirumah aku, kok disini?"
"Lo nggak mau ngambil barang-barang?"
"Oh Iya." kata Erin menepuk jidatnya.
Erin pun semangat melepas sabuk pengaman nya tapi teringat sesuatu,Erin terdiam.
"Mama kamu udah pulang dari luar kota?"
"Belum,dua minggu lagi sekaligus sama Papa."
"Berarti kita bisa tinggal dirumah ku dalam dua minggu ini." kata Erin senang.
Rafan tidak membalas perkataan Erin,Ia turun dari mobil lalu melangkah masuk kerumahnya.
*****
Erin mendorong keranjangnya dengan semangat sambil memilih-milih cemilan dengan Rafan di belakang mengikutinya dengan langkah malas.
"Lama lagi nggak?" tanya Rafan jengah.
"Lama dong,inikan masih cemilan,belum lagi sayur,roti,selai,minuman botol,es krim,ahhh masih banyak lagi." kata Erin
Rafan melangkah pergi meninggalkan Erin.
"Rafan."
Panggil seseorang dengan lembut,tapi bukan Erin.
Rafan tertegun mendengar suara yang memanggilnya dan memberhentikan langkahnya lalu menoleh.
"Thisa." gumam Rafan melihat wajah yang Ia rindukan beberapa tahun ini.
Thisa langsung berlari memeluk Rafan dengan erat ,sedangkan Rafan hanya terdiam.
Erin melihat semua itu dan berjalan kearah mereka lalu langsung melepaskan pelukan Thisa.
"Dia siapa?" tanya Thisa kebingungan melihat Erin.
"Eummm bukan siapa-siapa." kata Rafan gugup tanpa melihat Erin.
Mendengar itu,mata Erin melotot tajam.Hati nya hancur saat Rafan tidak mengakuinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments