Part 9

Papa pastikan kalau kalian tidak bertemu lagi sampai kalian mati pun.

Perkataan Nando masih terngiang di kepala Erin.Sudah berapa kali dia mencoba untuk menghapus nya tapi malah menjadi bertambah.

Saat ini Erin sedang berada dikamarnya sambil menatap langit langit kamarnya.Dia menghembuskan nafasnya kasar.Ingin menangis rasanya sudah lelah.

Ting tong ting tong

Bunyi bel rumah menyadarkan lamunannya.Erin beranjak dari kamarnya lalu membuka pintu tanpa mengintip dahulu siapa yang memencet bel.Ketika membuka pintu Erin terkejut melihat orang yang berdiri dihadapannya.

"Rafan,ngapain lo disini?" tanya Erin bingung.

"Hai cewek cantik." jawab Rafan lalu mencolek dagu Erin.

"Lo kenapa sih?lo mabuk ya?" kata Erin.

Rafan tidak menjawab perkataan Erin,dia langsung mendorong Erin masuk lalu dia masuk langsung menutup pintu.

"Lebih baik lo pergi?sekarang!!" teriak Erin.

Rafan menjatuhkan tubuh Erin ke sopa dan menghimpit nya.Rafan melakukan hal yang tidak terduga yang merenggut keperawanan Erin.

Erin memberontak berontak meminta untuk dilepaskan, tapi tenaga Rafan sangat kuat yang sedang dalam keadaan mabuk berat dan dibawah pengaruh obat perangsang.Akhirnya mereka menghabiskan malam yang panjang.

***

Erin bangun lalu mengerjap ngerjapkan matanya dan langsung memakai pakaian.Melihat tubuh polos Rafan yang terlungkup dilantai.Sehingga mengingat kejadian semalam yang membuat menangis histeris.

"Aaaaaaa hiks......hikss...aku....harus...gi..ma.na."

Mendengar teriakan Erin ,Rafan terbangun.

Rafan melihat Erin menangis sengguk- senggukan.Ia melihat bercak darah disofa dan melihat leher Erin penuh dengan kissmark.

"Sialan!apa yang gue lakuin." runtuk Rafan penuh penyesalan.

"Erin,sorry ,sorry,gue akan tanggung jawab."kata Rafan menenangkan.

" Segitu benci nya lo sama gue,sampai lo lakuin ini ke gue."

"Bukan gitu,aduh gimana ya menjelaskannya."kata Rafan mengacak rambutnya.

Gue hanya ingat,kalau seseorang ngasih gue minuman,dan nyuruh gue mengantarkan bungkusan kealamat ini.Rafan.

" Tapi siapa orangnya?"gumam Rafan.

"Lebih baik lo bersiap siap,kita akan menikah." kata Rafan tanpa melihat Erin.

"Gue nggak mau nikah sama lo." teriak Erin.

"Jadi lo mau,nanti lo menikah dan suami lo tau kalau lo tidak perawan lagi dan dianggap cewek murahan." teriak Rafan marah lalu hendak pergi.

"Tunggu!" cegah Erin.

"Gue mau." kata Erin pelan.

"Bersiaplah!,kita akan pergi kerumah Mama ."

*****

"Saya terima nikah nya Erin Nanshita Langga binti Nando Langga dengan maskawin tersebut dibayar,tunai." kata Rafan satu tarikan nafas.

"Bagaimana para saksi,sahh?"

"sahh."

Erin dan Rafan sekarang sudah resmi menjadi pasangan suami istri.Orang yang hadir pun hanya Papa Erin,Mama Rafan,dan beberapa saksi.

Setelah melewati perselisihan yang cukup lama.Akhirnya Erin dan Rafan dinikahkan dengan syarat disembunyikan dari semua orang.

"Papa kecewa dengan mu." kata Nando datar.

Ini semua salah Papa,kalau aja Papa tidak membiarkan ku sendirian dirumah tidak akan terjadi begini.

Rasanya Erin mau berteriak dihadapan Nando dengan kata dihatinya.Tapi Erin masih bisa menahannya.Sedangkan Vanya(Mama Rafan) dari tadi menatap Erin dengan sinis.

"Kalau gitu kami pulang dulu ya Om." kata Rafan lalu menyalami Nando.

Saat ini Rafan dan Erin berada didalam mobil,sedangkan Papa Erin kembali lagi kerumah sakit dan Mama Rafan berada di lain mobil.

"Gue mau tinggal dirumah gue." kata Erin memecah keheningan.

Rafan tidak menjawab perkataan Erin,Dia memberhentikan mobil nya disebuah apotik dan keluar begitu saja.

"Dia ngapain ya?" gumam Erin.

Rafan masuk dengan sebutir obat dan sebotol air mineral di tangannya.Lalu memberikannya kepada Erin.

"Ini apa? gue nggak sakit."

"Itu obat pencegah kehamilan." jawab Rafan datar tanpa melihat Erin.

"Jadi lo nggak mau gue ngandung anak lo." kata Erin sengit.

"Eh dengar ya!,gue udah baik-baik dari tadi sama lo,gue juga masih mikiran elo,kalau lo hamil dalam usia segini bisa-bisa lo dikeluarin dari sekolah,dan lo juga nggak bisa raih impian lo." jawab Rafan tersulut emosi.

Erin pun meminum obat itu tanpa berkata lagi.

Ada benarnya juga ya.

Rafan melaju kan mobilnya menuju rumahnya.Erin melihat arah jalan yang berbeda kerumah nya.

"Gue kan udah bilang,kalau gue mau tinggal dirumah gue." kata Erin.

"Sorry, gue nggak bisa."

"Gue nggak nyuruh lo tinggal dirumah gue,kita tinggal dirumah kita masing masing."

Mendengar itu,Rafan mengrem mobilnya mendadak dan menatap Erin tajam.

"Kalau gitu ngapain kita nikah ha?kalau hidup sendiri sendiri." kata Rafan berteriak marah.

"Baiklah,singgah sebentar kerumah gue,mau ambil barang barang." kata Erin mengalah karena melihat Rafan sudah marah besar.

Terpopuler

Comments

ŔÒŚŚÀ ĆHÀÑ

ŔÒŚŚÀ ĆHÀÑ

kok mulai ngebutt si torr😅😅

2020-05-12

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!