Setelah menangis semalaman,Erin terlihat cepat bangun.Dia berharap setelah dia bangun,Erin bertemu Mamanya.Tapi yang ia lihat nihil.
"aku harus sekolah,nanti sehabis pulang aku ke toko Mama,mungkin Mama disana." gumam Erin.
Sesampai sekolah,Erin berusaha ceria seperti biasanya.Seakan tidak ada masalah.Tapi wajah nya berkata lain,tidak bisa disembunyikan kalau dia habis menangis.
"Eh Rin,lo kenapa?habis diputusin cowok ya?hahaha."ujar Wina dengan nada mengejek.
Erin mendengar itu hanya diam saja.Dia langsung duduk dibangku lalu memainkan handphone dengan wajah menunduk.Seolah Ia tidak mau wajahnya dilihat orang lain.
lebih baik aku chat Naomi mau curhat.
Erin
Naomi,lo dimana?
Naomi
Sorry banget rin,sorry,sorry.gue udah pindah semalam.Maaf ya gue nggak kabarin lo,soal nya mendadak banget.
Erin melihat handphone dengan tatapan kosong dan tidak berniat membalas pesan dari Naomi.Tanpa sadar air mata nya mengalir.
Brakk
Rafan menggebrak meja Erin ketika masuk kelas langsung.Erin pun langsung menghapus air mata.
" Lo tau nggak?gara gara lo,gue kena marah Mama gue dan uang jajan gue kena potong."
ujar Rafan marah.
"Memang nya gue apain lo?" tanya Erin dengan memasang wajah polos.
"Lo ngaku ngaku jadi pacar gue di Mall,lo tau nggak cewek semalam siapa?" tanya Rafan.
Yang dibalas dengan gelengan pelan dari Erin.
"Calon tunangan gue." kata Rafan berbisik.
"Oh."ujar Erin lalu pergi meninggalkan kelas.
Melihat itu Rafan menggeram dengan reaksi Erin.Rafan pun mengikuti Erin pelan pelan.
Erin pun berjalan kearah taman belakang yang sunyi.Tiba dibangku taman,Erin pun menangis.
" hiks...hiks...Mama...hiks..gue perlu tempat curhat....hiks..Mama..."
Erin menangis sejadi-jadinya.Yang sudah ia tahan dari tadi.Melihat Erin menangis,Rafan tertegun dibalik pohon ia sembunyi.
"Kenapa tu bocah?nggak mungkin kan karena gue marahin tadi." gumam Rafan.
Rafan pun meninggalkan Erin tanpa berniat menenangkan atau pun sekedar bertanya kenapa Ia menangis.
***
Setelah puas menangis,Erin memutuskan kembali lagi kekelas.
Saat pelajaran berlangsung,Rafan tidak henti-henti nya memerhatikan Erin dari belakang.Dimulai dari duduk gelisah,tatapan kosong,tidak fokus belajar Erin,semuanya tidak luput dari pandangan Rafan.
Gue penasaran banget kenapa tu bocah,nggak biasanya.
Kring kring
Akhirnya bel pulang sekolah pun berbunyi.Erin terlihat buru buru memasukan buku kedalam tas.
Erin pergi ke toko Mama nya menggunakan angkotan umum.Sesampai ditoko Mamanya.Erin hanya melihat pintu bergembok yang terkunci.
Erin menghela nafasnya kasar.Erin melihat seorang wanita sedang memegang tas belanjaan.
"Itukan orang yang selalu datang ke toko Mama." gumam Erin lalu menghampiri wanita itu.
"Permisi buk,ibuk kenal nggak dengan orang yang pemilik toko itu?" kata Erin menunjuk toko kue Mamanya yang tertutup.
"Oo kenal dek,itu kan toko bu Shita,orang nya baik,ramah,dan dia sering kasih saya diskonan kue,tapi tiga hari ini bu Shita tutup." kata wanita itu panjang lebar.
Berarti Mama tutup sebelum Mama menghilang
"Oh iya,makasih ya buk."
"Iya sama sama dek."
Wanita tadi berlalu dari hadapan Erin.Meninggalkan Erin dengan tatapan kosong.
Erin pun pulang kerumah dengan berjalan kaki.Sesampai dirumahya Erin langsung kekamarnya sambil menelentangkan badannya dikasur sambil melihat langit-langit kamarnya.Tiba tiba Erin teringat sesuatu.Dia langsung bergegas kekamar Mamanya.
Erin membuka lemari Mama nya dan tidak menemukan sepotong baju pun dilemari Mamanya.
Berarti Mama diusir Papa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
usagi rhein
kasian mama
2020-04-28
1