Part 3

Sudah berapa jam aku berada di Rooftop,mungkin pelajaran Bu Patmi sudah berakhir.Akhir akhir ini aku malas saja untuk belajar,lebih baik bersantai disini.

Lama sudah aku duduk disofa yang lusuh ini sambil memainkan handphone,aku menerima pesan dari Naomi.

Naomi

Lo dimana sih?

Me

Gue di rooftop,kenapa emangnya?

Naomi

Ini udah bel pulang,lo bawa mobil?gue nebeng pulang ya?

Me

Iya,tunggu aja diparkiran tempat biasa!

Melihat pesan itu aku bergegas turun kebawah.Aku masuk kedalam kelas untuk mengambil tas ku.Hanya beberapa orang yang ada dalam kelas karena mereka piket.

"Eh rin,lo kemana ha?dicariin guru." ujar Wina yang suka mengurus hidup orang.

"Bukan urusan lo." jawabku jutek

"Nanti gue bilangin ke BK,kalau lo cabut waktu pelajaran dimulai sampai berakhir." kata Wina menantang.

"BODO AMAT." jawabku lalu pergi meninggalkan kelas.

Setelah sampai di parkiran,aku melihat Naomi memainkan handphone dengan serius,sehingga dia tidak menyadari kehadiran ku.

"Woii." teriakku di telinganya.

"Ngagetin aja sih lo,untung aja hp gue nggak jatuh,apalagi kalau jantung gue copot gimana." ujar Naomi lebay.

Aku hanya mengedikkan bahu acuh.

"Rin,ke Mall yuk." ucap Naomi semangat.

"Yuklah." kataku yang langsung merangkul bahunya menuju mobil.

Kami pergi menuju Mall,sesampai di Mall kami hanya berkeliling saja.Entah berapa puluh menit kami berkeliling.Akhirnya kami memutuskan untuk makan dulu.

"Eh Rin,ada yang mau gue bilang sama lo." ucap Naomi sambil mengambil stick kentang milikku.

"Apa?" tanyaku penasaran.

"Gue sama keluarga gue mau pindah keluar kota." ujar Naomi lirih.

"APA?kok pindah sih,jadi gue gimana?pacar lo juga gimana?Lo tau kan gue nggak punya sahabat selain lo?"kataku hampir menangis.

" Iya mau gimana lagi Rin,keluarga gue udah putusin mau pindah kesana."jawab Naomi lirih.

"Ini mah lebih sakit dari pada diputusin pacar." kataku,lalu tangisku pun pecah.

"Maaf." lirih Naomi.

"Jadi kapan pindahan?" tanyaku lagi

"Dalam minggu ini".jawab Naomi lesu.

" Kok lo nggak bilang dari dulu sama gue dari dulu?Jadi acara ulang tahunnya nggak jadi?kata ku sambil nangis.

"Keluarga gue merayakan nya disana."

"Kalau soal Ivan gue akan memutuskannya,soalnya gue nggak bisa LDR." sambung Naomi lesu.

"Yahhh,siapa yang akan jadi tempat curhat gue,kalau bukan lo." keluhku.

"Gue janji,kalau kuliah gue disini." kata Naomi sambil mengacu kan jari keliling nya.

"Semoga aja." jawabku lesu sambil melingkar kan jari.

"Ih jangan sedih gitu dong." ujar Naomi.

"Iya iya,eh,gue udah beliin lo kado." kataku,merogoh tas ku.

"Nihh!" kata ku sambil menyodorkan kado.

"Makasih Rin." ucapnya sambil mengambil kado tersebut.

"Ya udah kalau gitu,mari pulang." kataku merangkul nya.

Aku mengantarkan Naomi pulang,setelah itu aku singgah sebentar ke minimarket dekat komplek rumahku untuk membeli minuma.

Aku turun dari mobil langsung ketempat minuman,lalu mengambil beberapa botol minuman dingin.

"Gue akan balas lo." ujar seseorang tiba-tiba dibelakang ku.

Aku membalik,melihat Rafan sedang berdiri dengan banyak cemilan ditangannya,aku melewati nya tanpa berkata apa pun lalu membayar minuman kekasir.

"Heii,gue akan buat perhitungan sama lo." teriaknya lagi seakan tidak puas dengan reaksi ku tadi.

"Gue tunggu." ujarku lalu berjalan menuju mobil.

Sesampai dirumah,aku memarkirkan mobilku digarasi dan berjalan mengendap-endap.

"Semoga aja Mama ditoko." harapku.

Saat aku memegang gagang pintu,seakan ada yang menarik telinga ku.Melihat ke arah samping.

"Mama." kejut ku.

Ini anak nggak bisa dibilangin ya,udah dibilang pulang langsung,malah kelayapan."kata Mama menguatkan jeweran telinga ku.

"Eh eh nggak gitu Ma." kata ku menyangkal cepat.

"Nggak usah banyak alasan,besok tidak boleh bawa mobil,naik angkot aja pergi kesekolah."

"Masuk sana!" sambung Mama.

"Iya Ma." jawabku lesu lalu hendak melangkah.

"Tunggu tunggu,kamu habis nangis?karena diputusin cowok?" tebak Mama

"Mama jangan bicara sembarangan ya,memang tuh aku selalu diputusin cowok,tapi sejarah nya aku nggak pernah nangis ya."

"Jadi kenapa?"

"Naomi Ma hiks...hiks.."

"Kenapa emangnya si Mimi?Meninggal?" tanya Mama serius.

"Hush Mama,dia pindah keluar kota." jawabku cepat.

"Lebay amat,cuma pindah aja pun."

Terpopuler

Comments

usagi rhein

usagi rhein

sukaa

2020-04-28

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!