"Itukan si sombong yang semalam,ngapain dia disini?" gumamku.
Aku berjalan menghampirinya dengan ide jahil terlintas di otak ku.Merentangkan kedua tangan untuk menghalangi jalannya.
Melihat ku begitu,dia hanya memutar matanya malas lalu memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana.
"Eh lo,jangan sok kegantengan gitu napa." ujar ku saat melihat nya memasang gaya sok cool.
Sementara dia hanya mengibaskan sebelah tangannya untuk mengisyaratkan ku meminggir.Mengerti akan isyarat itu.
"Oh silakan pangeran." ucapku sambil meminggir dari hadapannya.
Tanpa memperdulikan ku,dia berjalan angkuh mengangkat dagu tinggi.Dengan sigap aku mentakal kakinya sehingga membuatnya hilang keseimbangan lalu terjatuh kelantai. Melihat itu aku tidak bisa menahan tawaku.
"Bhahahaha." tawaku memenuhi koridor sehingga membuat ku jadi pusat perhatian.
Sedangkan dia melotot tajam yang masih dalam posisi terduduk dilantai.Aku pun langsung berlari meninggalkannya menuju kelas.
Aku meletakkan tas ku dengan napas tidak teratur karena berlari sepanjang koridor.Aku duduk paling pojok.Kalau Naomi memang satu sekolah tapi beda kelas.
"Selamat pagi semua." sapa bu patmi yang masuk tiba-tiba.
"Pagi buk." jawab seisi kelas serempak.
"Kita kedatangan murid baru." ujar bu Patmi
"Silahkan masuk." sambung bu Patmi
Masuklah laki laki yang baru kejahili tadi.Mataku melebar melihatnya.
"Perkenalkan dirimu nak." kata bu Patmi.
"Nama saya Rafan Adhlino Kevar,kalian bisa manggil saya Rafan,saya pindahan dari SMA Cipta Indah,mohon kerja samanya."
Oo nama dia Rafan
"Wao !! dia pindahan SMA Cipta Indah."
"Tampannya ya Tuhan."
"Boleh minta id line nggak?"
"Udah punya pacar belum?"
Masih banyak lagi lontaran cewek cewek centil dikelas ku sehingga membuat suasana kelas menjadi ribut.
"Sudah,sudah,harap diam." ujar bu Patmi menenangkan kelas.
"Rafan,silahkan duduk dibelakang Erina." kata Bu Patmi sambil menunjuk kearah ku.
Pandangan kami bertemu,Rafan menatap ku tajam seolah mau membunuh.Aku mengalihkan pandangan ku duluan.
Rafan pun berjalan kearah ku dengan senyum sinisnya.Tidak mau kalah aku pun membalas senyumnya tidak kalah sinis.Tiba melewati ku,aku mentakal kaki nya lagi tapi kali ini tidak membuat Rafan jatuh.Dia hanya tersenyum mengejek.Akhirnya Rafan duduk dibelakang ku.
Aku membalik kebelakang mencoba untuk berteman.Seolah tidak terjadi apa apa barusan.
"Haii,nama gue Erina." ucapku sambil memasang senyum manis lalu menjulur kan tangan untuk berjabat.
Rafan melihat tangan ku lalu memutar mata nya malas sambil tersenyum sinis.Melihat tanganku tidak terbalas aku menurunkannya.
"Semoga kita berteman baik." ujar ku lagi lalu membalik badan kedepan.
"Menjijikkan." gumam Rafan yang masih bisa kudengar.
Mendengar itu aku langsung membalik dan memberikannya tatapan tajam.
"APA??" seru Rafan.
"Hehehe tidak papa." ucapku langsung membalik lagi kedepan.
Pelajaran pun dimulai,tadinya yang ribut sekarang menjadi diam.Bu patmi menjelaskan pelajaran dengan lambat.Membuatku beberapa kali menguap.Bosan dan mengantuk, saat inilah yang kurasakan.Teringat roti yang tadi kubawa.
Aku pun mengambil roti dalam tas dan memakannya pelan pelan supaya tidak menimbulkan suara.
"Buk." tiba tiba Rafan mengangkat tangan.
"Iya Rafan,ada apa?" tanya bu patmi.
"Seperti Erina makan makan didalam kelas,itu membuat saya terganggu." ujar Rafan yang membuat mataku melebar.
Sepertinya dia mau balas dendam
"Benar Erina?"tanya bu Patmi dengan ku
"Iya buk,soalnya saya belum sarapan tadi pagi." ucapku mencari alasan yang tepat.
"Oh kalau gitu, kamu sarapan aja dulu dikantin,nanti takutnya kamu pingsan."ucap bu Patmi lembut
"Baik buk." jawabku pura pura tidak semangat.
Aku pun membawa bungkusan kue ku yang tinggal separuh.Sampai depan pintu kelas ,aku mengucapkan terima kasih melalui gerakan mulut ke Rafan,Sedangkan dia hanya mendengus kesal.
***
"Aaaaaaa senang banget deh." teriak ku saat sampai di rooftop.
"Bukannya kekantin sarapan malah ke rooftop." kata seseorang yang tiba tiba dibelakang ku.
Aku membalik untuk melihat siapa dibelakang ku.Melihat wajahnya itu aku pun langsung nyengir.
"Eh pak ketua,ngapain disini?" tanyaku untuk mengalihkan pembicaraan.
"Harusnya lo yang gue tanya."jawab Dandi si Ketua kelas.
"Hehehe,cuma hirup udara segar aja kok."jawabku dengan senyum manis.
" Bu Patmi nyuruh gue ikutin lo,kan betul,bukannya sarapan dikantin malah berkeliaran."
"Ini mau sarapan kok,kan bawa roti jadi makan disini aja." ujarku mencari alasan.
"Banyak alasan,oke,gue akan bilang sama bu Patmi kalo lo makan dikantin,tapi siap makan tu roti lo,lansung balik kekelas nggak usah berkeliaran." ujar Dandi tegas.
"Sippp." jawabku sambil mengacungkan kedua jempol ku.
Dandi pun bergegas meninggalkan Rooftop.
"Bye bye pak ketua,semoga semangat belajarnya." kataku ku sedikit berteriak karena dia mulai menjauh.
"Ini mah,jebakan yang beruntung,Rafan kan mau menjebak ku,malah menjadi jebakan yang beruntung bagi ku." Gumamku sambil memainkan ponsel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
usagi rhein
laniut
2020-04-28
1