POV AUTHOR
Pagi ini Erin teliahat cepat bangun.Karena memikirkan omongan Mama nya.Yang menyuruh nya pergi naik angkot kesekolah.
"Pagi Ma."
"Pagi sayang." jawab Shita tersenyum.
Tumben pakai sayang.Erin
"Ma,aku bawa bekal aja ya?nggak usah sarapan."
"Boleh."
Shita langsung menyiapkan bekal untuk Erin.
"Ma,kenapa Papa akhir akhir ini jarang di rumah." tanya Erin dengan raut wajah sedih.
"Eummm Mama nggak tau,udah la tidak usah dibahas."
"Yaudah aku pamit." pamit Erin sambil mengambil bekal ditangan Shita.
Erin berjalan keluar rumah sambil menenteng tas nya dengan malas.Baru beberapa langkah Erin kembali lagi kedalam rumah karena teringat sesuatu.Meliat Erin kembali Shita mengernyit dahi.
"Kenapa?mau bawa mobil?TIDAK BOLEH." ucap Shita menekankan kata di akhirnya.
"Isss Mama,Uang jajan mana?" ujar Erin menyodorkan tangannya.
"Hehehe Mama lupa."
Shita memberikan beberapa lembar uang kertas.Setelah mengambil uang nya,Erin pun berjalan Ke depan komplek rumahnya untuk mencari angkot.
"Andai aja aku punya pacar,bisa antar jemput,kan enak."gumam Erin sambil berjalan lambat.
Tiba tiba Erin melihat cowok mengendarai motor menggunakan helm full face dan memakai seragam sekolah yang sama dengan nya.Tanpa panjang Erin menghadangnya.
Erin pun merentang kan kedua tangannya untuk menghadang cowok tersebut.
Melihat itu si pengendara motor mengerem mendadak.Lalu membuka helmnya dan siap melontarkan kata kata kasar.
" Eh lo mau mati ya?kalau mau mati nggak usah disini,Nohh!!"tunjuk nya ke gedung tinggi.
"lompat aja dari sana." sambungnya dengan kesal.
Melihat cowok tadi membuka helm nya.Erin tertegun.
"Rafan." gumam Erin.
"Eh,eh ternyata elo,si biang perusuh." ucap Rafan yang baru menyadari Erin lah yang menghadangnya.
"Iya,seperti nya kita jodoh deh,selalu aja ketemu." Goda Erin berharap tumpangan untuk nya.
"Jodoh pala lo,lo yang ngikutin gue."
"Iya iya gue yang ngikutin lo,tapi gue nebeng ya kesekolah."
Dari pada sempit sempit di angkot lebih baik ni cowok gue hasut
"OGAH!!"Tolak Rafan mentah mentah.
" Ih kok gitu!."kata Erin sambil mendekat kearah motor Rafan.Ketika sudah dekat lalu Erin mengambil kunci motor Rafan dengan cepat.
"lo harus bolehin gue nebeng dengan lo,kalau enggak kunci ini gue buang."
"Balikin nggak??" ucap Rafan marah.
Tanpa mempedulikan Rafan,Erin langsung duduk di jok belakang.Lalu memberikan kuncinya.
"Nihh!ayo jalan,anggap aja gue nggak ada."ujar Erin.
Karena malas berdebat dan takut terlambat,Rafan pun mengambil kunci nya lalu memasang helm dan melajukan motor nya diatas kecepatan rata-rata.
Membuat Erin dibelakang refleks memegang bahu Rafan dengan kuat.
Rasain lo.Rafan
Sesampai disekolah,mereka berhenti diparkiran khusus murid.Erin turun sambil mentata rambutnya yang rusak akibat tadi.
Rafan membuka helmnya lalu turun sambil menyisir rambutnya menggunakan jari jari tanganya.Rafan membalik.Melihat keadaan Erin seperti itu membuat nya tidak bisa menahan tawa.
"Bhahahaha,lo tau nggak?lo seperti nenek lampir kalau gini."
"Enak aja itu mulut, bilang gue nenek lampir,kan membuat gue gini elo begok!"kata Erin jengkel.
" Memangnya gue apain lo?"kata Rafan polos.
"Lah itu,lo bawa motor gek mau ngajak mati aja."
"Yaudah gue duluan ya." sambung Erin lalu berlari pergi.
"Nggak ada terima kasih nya itu anak." kata Rafan geleng-geleng kepala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
usagi rhein
hahaha
2020-04-28
3