Part 11

"Isshh kalau udah nenek lampir bicara,Rafan tidak berkutik lagi." gerutu Erin

"Kamu pergi naik taksi aja." kata Vanya lalu membuka dompetnya.

"Nihh!" Vanya melemparkan beberapa lembar uang tepat diwajah Erin.

Erin menggeram melihat perlakukan Vanya,seakan menganggap nya seolah orang paling rendah.Erin pun berniat membalasnya,Erin mengambil uang yang terjatuh lalu mengumpulkannya.Melihat Erin mengutip uang itu,Rafan tersenyum mengejek.

"Tidak perlu." ujar Erin ketika selesai mengumpulkan uangnya lalu melemparkan uang tepat diwajah Vanya.

Melihat perlakuan Erin,mulut Rafan terbuka lebar.Soalnya tidak satu orang pun berani melawan Mamanya,termasuk Papa Rafan sekali pun.

Vanya ancang-ancang mau menampar Erin,dengan sigap Erin menangkapnya.Lalu Erin mengangkat sebelah alisnya seakan mengejek.

"Saya tidak membutuhkan rasa hormat tante,setidaknya bersikap sopan ." kata Erin menghempaskan tangan Vanya lalu pergi meninggalkan rumah mewah itu.

"Aaaaaaa kurang ajar banget itu anak." teriak Vanya geram.

"Udah la Ma,Rafan pergi dulu."kata Rafan pamit.

" Hm."

****

"Mana bisa gue tahan tinggal dirumah itu." gerutu Erin yang berada didalam taksi.

Erin mengedarkan pandangannya ke jendela,Erin melihat Rafan membonceng cewek,sambil cewek itu memeluk Rafan dari belakang mesra.

"Ck,Ini lagi,anak Mama banget." kata Erin memutar mata nya jengah.

Sesampai disekolah Erin turun dengan terburu buru.Karena melihat pintu gerbang sekolah sedikit lagi ditutup oleh satpam.

"Eh Pak,tunggu!" teriak Erin sambil berlari.

"Maaf ya neng,tidak bisa,neng terlambat 4 menit, 53 detik." kata bapak itu melihat jam tangannya.

"Cuma empat menit kok pak." ujar Erin memelas.

"Digenapkan jadi lima menit."

"Eh bapak,mana bisa gitu,empat menit ya empat menit,nggak boleh digenap- genapkan." ujar Erin kesal.

"Mau empat menit kek,mau lima menit,pokoknya neng nggak boleh masuk." kata Bapak itu final lalu menutup pintu gerbang seluruhnya.

"Yahh!!"keluh Erin.

"Lebih baik gue bolos,siapa yang peduli?Rafan mana mungkin peduli." gumam Erin lalu melangkah pergi.

Sedangkan didalam kelas,Rafan celingak celinguk mencari Erin ketika menyadari kursi Erin kosong.

"Mana tuh bocah." gumam Rafan.

Sekarang Erin berada didalam cafe diseberang sekolah sambil meminum green tea kesukaannya.Erin bermain handphone sambil ketawa ketawa tidak jelas.Mungkin orang berpikiran kalau dia menerima chat dari kekasihnya.Sedangkan Erin hanya menonton video-video lucu.

Tiba-tiba seorang cowok duduk tepat berhadapan dengan kursi Erin.Erin pun menyadari nya mencoba untuk tidak peduli.Tapi cowok itu melihat nya lekat sehingga membuat Erin risih.

"Gue nggak kenal lo ya,jadi lo nggak usah sok akrab dengan duduk satu meja dengan gue." kata Erin jutek.

"Biar kita kenal dan akrab,nama gue Nielsen." kata Niel menyodorkan tangan nya hendak berjabat lalu tersenyum.

"Erin." jawab Erin menyambut tangan Niel.

"Lo jomblo ya?nggak punya pacar?"

Jangan kan pacar,suami aja gue udah punya**

"Hm,lo bolos juga ya?" tanya Erin.

"Iya,gue bolos,kok lo tau?lo dukun ya?" kata Niel menjentikkan jari.

"Yaelah,siapa nggak tau kalau lo bolos,ini ya semua orang disini,tau kalau kita bolos."

"Kalau gitu kenapa lo tanya?"

"Namanya juga basa basi."

"Lo sekolah dimana?" sambung Erin.

"Ada deh."

"Lo sekolah nggak rapi amat,simbol sekolah nggak ada,nama juga nggak ada,baju dikeluarin." ucap Erin meneliti Niel.

"Namanya juga badboy." jawab Niel sambil mengusap rambutnya sok keren.

"Bangga amat jadi badboy." sindir Erin.

"Hehehe iya dong,gue kan ganteng."

"Nggak nanya."

Erin dan Niel berbicara diiringi dengan candaan.Mereka terlihat sudah akrab.Karena Niel orangnya mudah bergaul dan Erin orang yang selalu antusias diajak berbicara.

Mungkin orang melihat,mereka sahabat yang sudah lama tidak bertemu.

"Udah ya,gue mau pulang dulu." kata Erin

"Minta nomor hp lo dong."kata Niel sambil menunjukkan handphone nya.

Erin mengambil handphone Niel,dan mengetikan nomornya dengan cepat.

"Udah ya,bye." kata Erin memberikan handphone Niel lalu pergi dari cafe.

Melihat kepergian Erin,Niel tersenyum manis.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***