Menemukan Markas Killer.

Seorang wanita meringkuk ketakutan di balik jeruji besi. Memandangi sekeliling ruangan yang nampak kusam dengan rumah Spiderman di setiap jengkal ruangan, tikus-tikus menjijikan bergeleria bebas kesana kemari. bau busuk menyengat hidung, lantai yang kotor oleh debu-debu, kotoran tikus, dan bercak darah yang sudah kering hampir terlihat di setiap sudut ruangan.

Wanita itu semakin meringkukan badannya yang sudah bergemetar hebat ketika mendengar suara besi di seret di lantai membuat ngilu gigi. Sura nyaring itu semakin mendekat.

" Plankkkkk,,,," Entah dari mana datangnya, sebuah besi panjang menghantam jeruji besi. Besi dengan besi beradu tercipta suara keras berhasil membuat wanita itu kaget berteriak histeris menutup kedua telinganya dengan semakin menundukan kepala.

" Aku mohon, jangan bunuh aku!! aku mohon,,,hiks,,hikss,,," Minta wanita itu dengan suara penuh ketakutan ketika melihat sepasang sepatu berjalan perlahan mendekatinya lewat celah mata yang masih tertunduk.

Orsan tak merespon, ia terus berjalan ke arah jeruji besi, mengambil besi yang ia lempar, lalu mengelilingi sel buatannya dengan menempelkan besi yang ia pegang ke besi-besi sel membuat suara berirama.

" Ting,,,ting,,,ting,,,ting,,,ting,,,ting,,," Suara gesekan besi terdengar beraturan.

" Tidak, aku mohon jangan! jangan sakiti aku!! Aku mohon padamu,,,hiks,,hiks,,," Wanita itu panik ketakutan, Orsan yang selesai dengan satu putarannya, kini ikut bergabung ke dalam sangkar besi. Wanita itu semakin histeris dengan isak tangisnya saat hembusan nafas Orsan menyerang bagian telinga diselipi sura bisikan yang lembut namun penuh dengan makna kematian. " Sekarang giliran mu. Ayo ikut aku!!!" Ucapnya menyeringai dengan senyum kejam siap membuat daftar korbannya bertambah.

" Menjauh dari ku!!!" Wanita itu mendorang Orsan. " Siapapun di luar,,, tolong aku,,,hiks,,, aku mohon,,, tolong aku,,, tolong aku,,,hiks,,,selamtkan aku,,,!!!" Teriakan keras yang terdenger bergema.

" Plank,,,,," Wanita itu tersungkur di lantai saat sebuah besi menghantam kepalanya, tangannya masih mencoba mengimbangi rasa sakit yang tak bisa di ekspresikan. " Aghhh,,,," Ringisnya menerima jambakan di rambut, kepalanya yang tadinya tertunduk, terpaksa menoleh ke atas, membuat mata yang penuh air mata bisa melihat wajah pria kejam penyabut nyawa.

" Tak uasah berteriak seperti itu!! Tak ada yang akan menolong mu. Jangan membuat semua ini menjadi sulit!! Terima saja kematian mu dengan iklas!! Wanita seperti mu, memang pantas menerima semua ini." Tatapan Orsan penuh kebencian, kemaran, tidak ada sedikit rasa belas kasih dari sorot mata indahnya.

Orsan menarik rambut wanita itu, menyeretnya keluar dari sangkar besi. Darah yang menetes dari kepala wanita itu menjadi jejak menuju tempat eksekusi yang sudah menjadi legenda saksi kekejamannya.

" Aku mohon, lepaskan aku!! Aku akan melakukan apa pun yang kau inginkan. Aku janji." Wanita itu masih berusaha meminta ketika Orsan sibuk memasang semua segel di tubuhnya.

" Apa pun yang aku minta?" Orsan memberi sedikit harapan.

" Iya tuan. Aku janji. Aku akan melakukan semuanya untuk mu." Jawab wanita itu penuh semangat.

" Baiklah,,," Orsan berfikir sebentar.

" Katakan tuan!! Katakan saja." Wanita yang sama sekali sudah tidak bisa berkutik karena tubuhnya sudah di ikat di sebuah kursi termasuk kepalanya sudah di jepit di antara besi membuatnya tidak bisa bergerak sedikit pun. Ia hanya bisa mengedipkan mata dan berbicara.

" Aku akan membebaskan mu jika kau mampu melakukan satu hal untuk ku." Ucap Orsan.

" iya, iya tuan aku akan melakukannya." Respon wanita itu dengan eskpresi yang berharap bisa lepas dari Orsan.

" Sahabatmu, yang sudah kau bunuh, kembalikan dia!! Kembalikan senyumnya yang sudah kau renggut, kembalikan nyawanya!! Kembalikan wajah cerahnya yang tiba-tiba berubah pucat!! Kembalikan nafasnya!! Kembalikan detak jantungnya yang sudah berhenti!! Kembalikan dia pada keluarganya yang menahan luka atas kepergian dia yang sudah kau renggut hidupnya. Apa kau mampu?" Orsan membuka luka lamanya yang tak kunjung sembuh, Ia teringat akan adik tersanyangnya yang mati di tangan sahabatnya sendiri. Air mata, kesedihan, keperihan, kehancuran berusaha ia tahan agar tidak membrontak. Sedangkan wanita itu terdiam seribu bahasa, ia tidak akan sanggup dan tidak akan pernah sanggup untuk memenuhi permintaan Orsan.

" Kenapa diam? Kau tak sanggup?" Tanyanya mempertegas. " Baiklah, kau diam. Ayo kita mulai saja!!"

" Tidak,,,tidak,,, aku mohon jangan!!! Jangan tuan!! Jangan,,,,!!" Wanita itu histeris ketakutan saat melihat sebuah besi tajam menyerupai jarum namun lebih besar sudah di panaskan. Warna besi itu berubah menjadi merah membuat musuh terpaksa mengibarkan bendera putih tanda meyerah.

" Aaaaaaaaaaaaaaaa,,,,,," Suara keras wanita itu menahan rasa sakit di keningnya. Dengan senyum kejinya, Orsan menikmati setiap goresan yang ia ciptakan. Rasa kepuasan terpancar cerah ketika melihat darah keluar menghiasi gambar khas yang ia selalu buat untuk korbannya.

Seperti ada sesuatu yang menarik, Emine refleks menoleh ke samping. Kaca mobil perlahan turun, membuat terlihat jelas gedung yang nampak sangat sepi. Pandangan Emine kosong ke arah gedung itu.

" Emine,,, kau lihat apa?" Ucap Serin membubarkan sorot mata Emine.

" Ada orang di dalam gedung itu." Emine menunjuk gedung dengan sorot mata yang di lempar kembali ke gedung.

" Itu gedung kosong. Tidak mungkin ada orang disana." Serin ikut menatap gedung itu.

" Aku mendengar suara teriakan dari sana."

" Teriakan? Mungkin itu hanya halusinasi mu. Sudahlah jangan dipikirkan!! Fokus dengan lampu merahnya atau mobil di belakang kita akan memprotes dengan suara klakson mereka." Ucap Serin mengingatkan sebuah kebiasaan di lampu merah, para pengendara akan membunyikan klakson mereka ketika lampu sudah hijau namun mobil di depan tak kunjung bergerak.

" iya, mungkin hanya halusinasi." Emine kembali meperhatikan lampu merah yang tak kunjung hijau dengan rasa aneh yang masih menyelimuti.

" Aaaaaaaaaaaa,,,,," Suara teriakan.

Entah apa, tapi Emine kembali mendengar suara itu dari arah gedung.

Serin kaget ketika Emine tiba-tibe keluar, berlari kedalam gedung. " Emine,,, apa yang kau lakukan." Teriak Serin.

" Tin,,,Tin,,,Tin,,," Yang benar saja, suara klakson mobil di belakang sudah meyeruak. Serin mengambil alih kursi kemudi lalu menepikan mobil.

" Emine,,," Gumam Okan pelan ketika melihat seorang wanita keluar dari dalam mobil biru di depannya. Okan hanya bisa melihat sepintas karena Emine berlari begitu cepat menuju sebuah gedung. Tak lama kemudian, mobil biru di depannya bergerak menepi, Bukan sebuah kebetulan, Serin keluar dari dalam mobil itu dan ikut berlari menyusul Emine.

" Serin." Kedua rekan Okan serempak menyebut nama Serin. Mereka berdua hanya melihat Serin yang terakhir keluar dari mobil itu namun mereka tidak melihat Emine.

" Cepat menepi!!!" Perintah Okan membiarkan mobil di belakangnya menyalip.

Emine nampak berlari kesana kemari mencari pintu masuk ke dalam gedung. Serin menarik tangan Emine yang masih mencari celah untuk masuk.

" Apa yang kau lakukan Emine? Ayo kita kembali!! Tempat ini berbahaya." Serin menatap sekeliling gedung, gedung ini terlihat begitu menyeramkan dengan daun daun yang sudah lepas dari rantingnya bergerak di bawah terbawa hembusan angin.

" Kau tunggu di mobil!! Aku akan masuk ke dalam. Jangan kawatirkan aku!!" Ucap Emine meyakinkan Serin.

" Aku ikut dengan mu." Serin menahan tangan Emine yang ingin meninggalkannya.

" Tidak Serin. Kau tunggu saja di mobil!!"

" Aaaaaaaaaaaaaaaa,,,,,,,,,,," Lagi-lagi terikan itu terdengar. Sekarang Serin juga mendengarnya membuat Serin semakin takut.

Seperti angin, Emine sudah menghilang, meninggalkan Serin di luar yang penuh dengan ketakutan dan kecemasan. Serin tidak tenang membiarkan Emine masuk sendiri, ia membranikan dirinya untuk masuk kedalam menyusul Emine. Saat ia berlari menyusul Emine, tiba-tiba suara yang tak asing memanggil namanya.

".Okan. Apa yang kau lakukan disini?" Serin nampak bingung dengan kehadiran Okan dan kedua rekannya.

" Seharusnya aku yang bertanya, apa yang kau lakukan di tempat seperti ini?"

Serin bingung harus memulai dari mana, ia mencoba menjelaskan cerita singkatnya kepada Okan. " Ada terikan seorang wanita dari gedung ini. Sahabatku, dia masuk kedalam untuk mencari tau." Jelas Serin.

" Ayo kita masuk kedalam." Perintah Okan langsung.

" Okan." Serin menggenggam tangan Okan dengan tatapan ragu-ragu. " Biarkan aku ikut."

Perlahan Okan melepas gengangan Serin, membalas tatapan sendu Serin dengan tatapan menyejukan.

" Jangan!! Ini berbahaya. Kau tetap disini!!" Okan segera pergi menyusul rekannya yang sudah meninggalkannya.

Emine menaiki tangga dengan perlahan mencoba tidak membuat suara di setiap langkahya. Matanya mengabsen setiap ruangan yang ia masiki namun tak menemukan apa pun.

" Aishhh,,,, bagaimana ada gedung terbengkalai sperti ini di tengah-tengah kota istanbul." Gerutunya kesal ketika jaring laba- laba menghalangi setiap langkah kaki. Gedung ini terlihat seperti rumah hantu, benar-benar sepi, hanya ada suara tikus yang lalu lalang terkadang membuat Emine terkejut. Apalagi saat tikus-tikus itu lewat di bawah kakinya tanpa permisi membuat Emine refleks menaikan kakinya dan menahan jerit keterkejutannya. Sungguh tikus-tikus disini tidak punya sopan santun dan etika. Sama sperti tikus-tikus negara.

Ada banyak sekali runagn di dalam sini namun setiap ruangan kosong. Tidak ada apa pun disini. " Aku tidak mungkin salah dengar, Serin juga mendengar suara teriakan itu." Gumamnya sekali lagi meyakinkan diri bahwa ada yang tidak beres dari gedung ini.

Emine melanjutkan pencariannya, saat ia mencapai ruangan terakhir yang terletak paling ujung sekaligus terletak dilantai paling atas, Emine merasa ada yang aneh dari pintu ruangan ini. Tidak seperti pegangan pintu lainnya yang penuh debu bahkan kotoran tikus tapi tidak dengan pegangan pintu yang satu ini, nampak sangat bersih, seperti ada seseorang yang sering menyentuh pegangan pintu ini. Hal itu semakin membuat Emine yakin bahwa di balik ruangan ini akan ada sesuatu yang mungkin cukup mengejutkan atau bahkan sangat mengejutkan.

*

*

*

Jangan lupa like+komennya aj udh cukup.

Trms.

Terpopuler

Comments

Fitri Wulandari

Fitri Wulandari

ngeri x Thor misteri nya

2020-04-24

0

guest1053126236

guest1053126236

semakin pnasaran

2020-04-13

0

Samsung Ponsel

Samsung Ponsel

jgn stiap minggu dong..stiap hari jha ya kk manisss

2020-03-27

2

lihat semua
Episodes
1 Dibuang.
2 Kehidupan di Panti Asuhan.
3 Kejadian 1 Tahun Lalu
4 Pertemuan Pertama.
5 Kakek Tua.
6 Kehidupan Baru.
7 Mengenang Masa Lalu yg Pahit.
8 First Mission
9 First Mission Suces.
10 Masa Lalu.
11 High Heels Anak Sultan.
12 My ID. Your ID?
13 Menemukan Mu.
14 Kenyataan.
15 I'm Sorry dady.
16 Penyelidikan.
17 Tipu-Tipu.
18 Menemukan Markas Killer.
19 Kabur.
20 Memaafkan mu.
21 Don't Touch My Daughter.
22 Cemburunya Pakpol.
23 Tetanik Season 2
24 Hurt.
25 Hilangnya Sang Penyelamat Malam.
26 The story of death day.
27 In Belgia
28 My friend Meli.
29 Membunuh.
30 In Turki.[This is start]
31 Me and Bodyguard.
32 Ini itu salah. [ Ozgur ]
33 Terdeteksi.
34 I'm Comming.
35 Sembilan pertanyaan berujung penyiksaan.
36 Tipu Daya Kakek Tua.
37 Teman ku musuh ku.
38 Wanita Murahan????
39 Jual Mahal tapi Gagal.
40 One Night With You.
41 Terungkap sebuah kenyataan.
42 Kebohongan.
43 Mendadak menjadi Manager
44 Melawan Cinta.
45 Strong baby.
46 75% kebenaran terungkap ( Part 1 )
47 75 % kebenaran terungkap. ( Parat 2 )
48 Story Fika.
49 Meragukan.
50 Kemarahan dan Kekecewaan Emine.
51 Persidangan.
52 Karena ego dan emosi masing-masing.
53 Membunuh lintah darat.
54 Gara-gara Ular piton.
55 Biar Aku Yang Pergi.
56 Meminta Restu
57 Hasil yang manis.
58 Mabuk berat.
59 Memalukan.
60 Duka yang tak terduga.
61 Setelah kepergian Ibu.
62 Perayaan Kenaikan Pangkat. Part 1
63 Perayaan Kenaikan Pangkat . Part 2
64 Halunya Author. { Squel }
65 Cemburu di hari pernikahan.
66 SAH.
67 Dikerjai.
68 Malam ke 2
69 Meli Depresi.
70 Masa lalu sepasang saudara.
71 Satu persatu mulai terbongkar.
72 Bukan Teman lagi.
73 Takut kehilangan.
74 Penolakan untuk kembali.
75 Menyingkirkan.
76 Berbohong.
77 Masuk perangkap
78 Tersiksa.
79 Melepaskan diri.
80 Siapa yang akan hidup?
81 Mati 1.
82 Akhir cerita. [ TAMAT ]
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Dibuang.
2
Kehidupan di Panti Asuhan.
3
Kejadian 1 Tahun Lalu
4
Pertemuan Pertama.
5
Kakek Tua.
6
Kehidupan Baru.
7
Mengenang Masa Lalu yg Pahit.
8
First Mission
9
First Mission Suces.
10
Masa Lalu.
11
High Heels Anak Sultan.
12
My ID. Your ID?
13
Menemukan Mu.
14
Kenyataan.
15
I'm Sorry dady.
16
Penyelidikan.
17
Tipu-Tipu.
18
Menemukan Markas Killer.
19
Kabur.
20
Memaafkan mu.
21
Don't Touch My Daughter.
22
Cemburunya Pakpol.
23
Tetanik Season 2
24
Hurt.
25
Hilangnya Sang Penyelamat Malam.
26
The story of death day.
27
In Belgia
28
My friend Meli.
29
Membunuh.
30
In Turki.[This is start]
31
Me and Bodyguard.
32
Ini itu salah. [ Ozgur ]
33
Terdeteksi.
34
I'm Comming.
35
Sembilan pertanyaan berujung penyiksaan.
36
Tipu Daya Kakek Tua.
37
Teman ku musuh ku.
38
Wanita Murahan????
39
Jual Mahal tapi Gagal.
40
One Night With You.
41
Terungkap sebuah kenyataan.
42
Kebohongan.
43
Mendadak menjadi Manager
44
Melawan Cinta.
45
Strong baby.
46
75% kebenaran terungkap ( Part 1 )
47
75 % kebenaran terungkap. ( Parat 2 )
48
Story Fika.
49
Meragukan.
50
Kemarahan dan Kekecewaan Emine.
51
Persidangan.
52
Karena ego dan emosi masing-masing.
53
Membunuh lintah darat.
54
Gara-gara Ular piton.
55
Biar Aku Yang Pergi.
56
Meminta Restu
57
Hasil yang manis.
58
Mabuk berat.
59
Memalukan.
60
Duka yang tak terduga.
61
Setelah kepergian Ibu.
62
Perayaan Kenaikan Pangkat. Part 1
63
Perayaan Kenaikan Pangkat . Part 2
64
Halunya Author. { Squel }
65
Cemburu di hari pernikahan.
66
SAH.
67
Dikerjai.
68
Malam ke 2
69
Meli Depresi.
70
Masa lalu sepasang saudara.
71
Satu persatu mulai terbongkar.
72
Bukan Teman lagi.
73
Takut kehilangan.
74
Penolakan untuk kembali.
75
Menyingkirkan.
76
Berbohong.
77
Masuk perangkap
78
Tersiksa.
79
Melepaskan diri.
80
Siapa yang akan hidup?
81
Mati 1.
82
Akhir cerita. [ TAMAT ]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!