Tipu-Tipu.

Bangunan tiga lantai nampak ramai dari luar oleh anak-anak yatim piatu yang bermain, bercanda, berlarian kesana kemari dengan suara tawa nyaring memenuhi setiap sudut halaman. Senyum polos mereka seperti menggambarkan seakan-akan tidak ada beban dalam kehidupan yang mereka jalani.

Dua satpam didepan dengan kumis tebal membuatnya terlihat sangar tiba-tiba mencegat Okan dan kedua rekannya yang ingin masuk ke dalam panti.

" Maaf tuan, ada keperluan apa anda datang kesini?" Tanya salah satu satpam yang tubuhnya hampir menyerupai mesin molen.

Tidak perlu menjawab, Okan langsung menunjukan kartu indentitasnya, membuat kedua satpam minggir memberikan ruang untuk ketiga polisi ini masuk ke dalam.

" Kenapa ada polisi datang kesini?"

" Entahlah." Kedua satpam nampak bingung dengan kedatangan polisi yang tiba-tiba.

Nyonya Alev kaget, refleks menurunkan kakinya dari atas meja ketika tiga orang pria tampan masuk kedalam ruangan, tentu saja dengan serkertarisnya yang menjadi pemandu menuju ruangan Alev.

" Nyonya, mereka dari pihak polisi ingin bertemu dengan anda." Seketika wajah Alev berubah seperti kepiting rebus, menyembunyikan kepanikannya dengan senyum menyapa, mempersilakan ketiga tamu untuk duduk, tak lupa menyuruh serkertarisnya membuat teh untuk di suguhkan. Namun Okan menolak karena tak ingin basa basi.

" Apa yang bisa saya bantu pak?" Alev mencoba bersikap sewajarnya. Alev benar-benar takut jika polisi ini datang untuk melakukan penyelidikan terkait dirinya yang sudah melakukan penggelapan dana pemerintah. " Tenanglah!! Tidak ada yang tau tentang semua ini. Keculai,,,,,~ Aishhhh,,, bagaimana jika Emine yang sudah melaporkan ku." Batin Alev penuh kecemasan.

" Emine,,,~" Ucap Okan belum selesai dengan kalimatnya, tapi berhasil membuat Alev tertegun menelan ludah dengan suara jantung dag dig dug. Nama Emine sungguh membuat nyali Alev menciut.

" Emine,,, apa dia kembali kesini?" Alev yang tadi bersiap untuk pingsan karena takut dijebloskan ke penjara kini menatap Okan dengan memperlihatkan lipatan dahinya, merasa bingung dengan pertanyaan yang di lontarkan.

" Emine? Kembali kesini? Untuk apa dia kembali kesini?" Alev masih dengan tatapan dan suara tidak mengerti.

" Emine kabur dari panti asuhan, aku bertemu dengannya kemarin malam lalu memberikannya tempat tinggal. Dan tadi pagi dia sudah pergi, aku kira dia kembali kesini." Bukannya memperjelas, ucapan Okan semakin membuat Alev pusing tujuh keliling. Bagaimana Emine kabur dari panti sedangkan ia sudah pergi di adopsi.

" Maaf pak, saya sungguh tidak mengerti dengan ucapan anda." Respon Alev. Disana gunung disini gunung dan mereka semua pun jadi bingung.

Okan berfikir sejenak, berfikir dari mana ia harus memulai semuanya agar jelas. Tiras dan Murat tak kalah bingung. Emine kabur, Tapi pihak panti seperti tidak tau hal ini.

" Baiklah,,,, Intinya apa Emine tidak kembali kesini?" Tanya Okan langsung ke inti permasalahan.

" Tidak. Emine tidak kembali kesini." Alev menjawab dengan menambahkan gelengan.

" Kemana dia pergi setelah kabur dari panti asuhan? Dia tidak punya tempat tinggal." Ucap Okan yang sedang bermain-main dengan pikirannya.

" Kenapa anda terus saja mengatakan bahwa Emine kabur dari panti? Emine tidak kabur tapi dia di adopsi. Saya kira anda sedikit keliru." Alev membuat ketiga polisi di depannya terkejut dengan penjelasannya.

" Tunggu nyonya,,, Jadi Emine tidak kabur?" Murat bertanya memperjelas.

" Tidak pak. Emine sudah di adopsi sekitar 7 bulan yang lalu."

Okan masih terdiam tidak percaya bahwa ia sudah di tipu. Okan memikirkan polosnya wajah Emine saat memohon untuk di ajak ke rumahnya, ternyata semua itu hanya tipuan.

" Sudah ku duga, wanita itu tak sebaik yang difikirkan. Wanita itu,,,,~ Ahhhh,, aku masih kesal jika mengingatnya." Gerutu Murat tidak bisa lagi menjelaskan kekesalannya dengan kata-kata.

" Tapi, untuk apa dia menipu mu Okan? Apa untungnya? " Tanya Tiras masih tidak percaya wanita yang di cintai pada pandangan pertama ternyata sudah menipu sahabatnya.

" Itu dia aku tidak tau. Aku sama sekali tidak berfikir bahwa Emine bisa menipuku seperti ini." Okan masih berkutat dengan pikirannya yang terus mencari alasan kenapa Emine menipunya.

Yang paling menyedihkan di ruangan ini adalah Alev, sedari tadi menyimak percakapan yang keluar masuk lubang telinga namun tak mengerti karena tak tau akar permasalahannya.

" Maaf pak polisi, jika boleh saya tau, kesalahan apa yang sudah di lakukan Emine?" Alev penasaran tentang mantan anak asuhnya yang dulu menjadi musuh bebuyutannya.

" Wanita itu sudah menipu seorang polisi. Apa kau tau? Di berpura-pura kabur dari panti dan meminta Okan untuk mengajaknya ke rumah. Dan sekarang kami sangat butuh bantuannya, tapi dia sudah tidak ada. Kemana lagi kami harus mencari wanita itu?" Murat seperti kehilangan jalan untuk berpijak, rasa kesal dan putus asa sudah menyelimuti salah satu anggota polisi ini yang gampang stress oleh masalah yang kecil.

" Nyonya, bisa berikan alamat tempat Emine tinggal sekarang?" Minta Okan.

Alev tidak tau harus mengatakan apa. Pasalnya, semua data yang diberikan kakek tua, baik alamat, nama, ttd, nomor ponsel dll. semua itu palsu.

" Maaf pak." Ucap Alev sedikit ragu. " Begini, ini adalah kesalahan pihak panti karena kurang teliti, semua data yang diberikan kepada kami oleh pihak pengasuh Emine, semua itu palsu." Ibaratkan jembatan tali yang hanya tersisa seutas tali untuk bisa menyebrang, namun tali itu tiba-tiba terputus. Itulah perasaan ketiga polisi yang hanya bisa menelan ludah.

" Kami sudah melaporkannya ke polisi, tapi sampai sekarang pihak polisi belum bisa menemukan orang tua angkat Emine." Tutur Alev melengkapi cerita.

Bukannya kesal dengan semua ini, Okan malah mencemaskan kondisi Emine. Okan cemas jika ternyata Emine diadopsi oleh orang yang tidak baik. Karena itu Emine kabur. Tapi jika benar seperti itu, seharusnya Emine jujur, ia seharusnya tidak berbohong. Semua duga'an ini semakin membuat Okan tambah bingung.

" Apa yang kau sembunyikan dari ku Emine??" Gumam Okan dalam hati. " Kenyataan? Kenyataan apa yang membuatmu takut?" Gumamnya lagi dalam hati saat ucapan Emine kemarin malam terlintas di kepalanya.

*

" Tap,,tap,,tap,," Suara langkah kaki melewati anak tangga yang berkelok-kelok.

" Emine kau mau kemana?" Tanya Kakek tua kepada Emine yang sekarang berhenti di anak tangga terakhir.

" Aku ingin bertemu teman ku." Jawabnya sedikit gugup meski Emine tidak berbohong. Hari ini Serin menelfon, mengajak Emine pergi jalan-jalan.

" Temanmu siapa? "

" Serin. Wanita yang ku selamatkan di mall." Emine mendekati kakek tua.

" Baiklah,,," Kakek tua melirik jam dinding yang nampak bersilau dengan lapisan Emas. " Jam 8 malam harus pulang kerumah!!!" Tegas Kakek tua.

Merasa tidak terima di perlakukan seperti gadis ABG, Emine memprotes.

" Kakek,,,,,," Suara lantang terdengar manja.

" Sekarang sudah jam 5 sore. Apa yang bisa aku lakukan dengan waktu 3 jam? belum lagi jalanan macet, aku harus pergi mengunjungi banyak tempat yang sedang treen di istanbul, aku juga harus pergi berbelanja membeli barang-barang brandit di setiap toko yang aku kunjungi, ada banyak makanan lezat yang harus aku makan. Ayolahhh kakek,,,,, jangan seperti itu!!!" Emine merajuk dengan wajah menyedihkan, namun tidak dengan penjelasannya yang terdengar glamor seperti sudah menjadi anak dari seoarang sultan. Kakek tua tidak keberatan dengan kehidupan mewah yang dijalani Emine karena itu adalah hasil kerja kerasnya.

" Pukul 10." Kakek tua memberi keringanan.

" Pukul 11" Tawar Emine.

" Tidak," tolak kakek tua.

" Pukul Setengah 11" Mencoba mengambil jalan tengah.

" Tidak." kakek tua tetap menolak permintaan Emine dengan santai membolak-balikan majalah dewasa yang sedang di baca.

" Baiklah,,," Emine pasrah, ia tak ingin berdebat ketimbang nantinya jam pulangnya malah di kurangi.

" Oh ya,,, Belikan kakek majalah dewasa baru!!" Teriak kakek tua kepada Emine yang sudah berada di ambang pintu keluar.

" Akan ku belikan jika jam pulangnya di tambah." Balas teriak Emine.

" Apa kau mau tidur di luar?" Balas kakek tua.

Lagi-lagi Emine harus menerima kekalahan. Dengan wajah menahan kesal, ia berjalan menuju garasi, membuka pintu mobil sport biru padam yang baru ia beli, melajukan si biru dengan kecepatan penuh, membuat suara mobil terdengar jelas. Sedangkan si merah dan Herby diistirahatkan.

Serin menatap sebuah foto yang diletakan di meja kerjanya. Foto masa SMA yang sempat diabadikan dengan sorot kamera bersma Okan. Sebuah fose dimana Serin menoleh ke belakang dan tersenyum menikmati pelukan mesra Okan dari belakang. Bisa dilihat lewat foto itu, bagaimana dulu Okan dan Serin saling menyayangi.

" dreeeett,,,,dreeeeett,,,dreeeett,,," Suara getar ponsel dari atas meja yang di senyapkan.

Serin melihat siapa yang menelfonnya, nama Emine tertera di layar ponsel.

" Hallo Emine,,," Sapa Serin mendahului.

" Serin. Aku sudah ada di depan alamat yang kau berikan. Dimana kau?" Tanya Emine bingung karena alamat yang di berikan Serin adalah alamat Restoran yang terlihat cukup ramai. Emine menelfon Serin untuk memastikan.

" Tunggu saja disana!! Aku segera keluar." bergegas keluar ruangan, melewati meja-meja yang penuh dengan pelanggan.

Serin bisa melihat dari balik dinding kaca Restoran, seoarang wanita dengan celana jaens memperlihatkan lekukan tubuh, sepatu nike putih, baju kuning lengan panjang serasi dengan warna kulitnya yang putih, rambut di krucut ditambah gerai-gerai rambut yang lepas dari ikatan nampak sedang memainkan batu krikil dengan kakinya.

" Maaf membuatmu menunggu." Ujar Serin dari arah belakang, kini menyetarakan posisinya dengan Emine.

" Tidak masalah, ayo kita berangkat!!!" Emine dan Serin siap meluncur dari satu tempat ke tempat lain, menghabiskan waktu untuk bersenang-senang, ini juga merupakan salah satu cara mereka untuk bisa saling mengenal.

*

*

*

Ingat guys jempol merah & masukannya!!!

Trms untuk kunjungannya di novel WaSeLu.

Terpopuler

Comments

guest1053126236

guest1053126236

next

2020-04-13

0

Author pemula

Author pemula

Ujung

2020-03-20

1

pipoy

pipoy

hallo aku mampir lagiiii..., boomb vote untuk kamuuu

2020-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Dibuang.
2 Kehidupan di Panti Asuhan.
3 Kejadian 1 Tahun Lalu
4 Pertemuan Pertama.
5 Kakek Tua.
6 Kehidupan Baru.
7 Mengenang Masa Lalu yg Pahit.
8 First Mission
9 First Mission Suces.
10 Masa Lalu.
11 High Heels Anak Sultan.
12 My ID. Your ID?
13 Menemukan Mu.
14 Kenyataan.
15 I'm Sorry dady.
16 Penyelidikan.
17 Tipu-Tipu.
18 Menemukan Markas Killer.
19 Kabur.
20 Memaafkan mu.
21 Don't Touch My Daughter.
22 Cemburunya Pakpol.
23 Tetanik Season 2
24 Hurt.
25 Hilangnya Sang Penyelamat Malam.
26 The story of death day.
27 In Belgia
28 My friend Meli.
29 Membunuh.
30 In Turki.[This is start]
31 Me and Bodyguard.
32 Ini itu salah. [ Ozgur ]
33 Terdeteksi.
34 I'm Comming.
35 Sembilan pertanyaan berujung penyiksaan.
36 Tipu Daya Kakek Tua.
37 Teman ku musuh ku.
38 Wanita Murahan????
39 Jual Mahal tapi Gagal.
40 One Night With You.
41 Terungkap sebuah kenyataan.
42 Kebohongan.
43 Mendadak menjadi Manager
44 Melawan Cinta.
45 Strong baby.
46 75% kebenaran terungkap ( Part 1 )
47 75 % kebenaran terungkap. ( Parat 2 )
48 Story Fika.
49 Meragukan.
50 Kemarahan dan Kekecewaan Emine.
51 Persidangan.
52 Karena ego dan emosi masing-masing.
53 Membunuh lintah darat.
54 Gara-gara Ular piton.
55 Biar Aku Yang Pergi.
56 Meminta Restu
57 Hasil yang manis.
58 Mabuk berat.
59 Memalukan.
60 Duka yang tak terduga.
61 Setelah kepergian Ibu.
62 Perayaan Kenaikan Pangkat. Part 1
63 Perayaan Kenaikan Pangkat . Part 2
64 Halunya Author. { Squel }
65 Cemburu di hari pernikahan.
66 SAH.
67 Dikerjai.
68 Malam ke 2
69 Meli Depresi.
70 Masa lalu sepasang saudara.
71 Satu persatu mulai terbongkar.
72 Bukan Teman lagi.
73 Takut kehilangan.
74 Penolakan untuk kembali.
75 Menyingkirkan.
76 Berbohong.
77 Masuk perangkap
78 Tersiksa.
79 Melepaskan diri.
80 Siapa yang akan hidup?
81 Mati 1.
82 Akhir cerita. [ TAMAT ]
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Dibuang.
2
Kehidupan di Panti Asuhan.
3
Kejadian 1 Tahun Lalu
4
Pertemuan Pertama.
5
Kakek Tua.
6
Kehidupan Baru.
7
Mengenang Masa Lalu yg Pahit.
8
First Mission
9
First Mission Suces.
10
Masa Lalu.
11
High Heels Anak Sultan.
12
My ID. Your ID?
13
Menemukan Mu.
14
Kenyataan.
15
I'm Sorry dady.
16
Penyelidikan.
17
Tipu-Tipu.
18
Menemukan Markas Killer.
19
Kabur.
20
Memaafkan mu.
21
Don't Touch My Daughter.
22
Cemburunya Pakpol.
23
Tetanik Season 2
24
Hurt.
25
Hilangnya Sang Penyelamat Malam.
26
The story of death day.
27
In Belgia
28
My friend Meli.
29
Membunuh.
30
In Turki.[This is start]
31
Me and Bodyguard.
32
Ini itu salah. [ Ozgur ]
33
Terdeteksi.
34
I'm Comming.
35
Sembilan pertanyaan berujung penyiksaan.
36
Tipu Daya Kakek Tua.
37
Teman ku musuh ku.
38
Wanita Murahan????
39
Jual Mahal tapi Gagal.
40
One Night With You.
41
Terungkap sebuah kenyataan.
42
Kebohongan.
43
Mendadak menjadi Manager
44
Melawan Cinta.
45
Strong baby.
46
75% kebenaran terungkap ( Part 1 )
47
75 % kebenaran terungkap. ( Parat 2 )
48
Story Fika.
49
Meragukan.
50
Kemarahan dan Kekecewaan Emine.
51
Persidangan.
52
Karena ego dan emosi masing-masing.
53
Membunuh lintah darat.
54
Gara-gara Ular piton.
55
Biar Aku Yang Pergi.
56
Meminta Restu
57
Hasil yang manis.
58
Mabuk berat.
59
Memalukan.
60
Duka yang tak terduga.
61
Setelah kepergian Ibu.
62
Perayaan Kenaikan Pangkat. Part 1
63
Perayaan Kenaikan Pangkat . Part 2
64
Halunya Author. { Squel }
65
Cemburu di hari pernikahan.
66
SAH.
67
Dikerjai.
68
Malam ke 2
69
Meli Depresi.
70
Masa lalu sepasang saudara.
71
Satu persatu mulai terbongkar.
72
Bukan Teman lagi.
73
Takut kehilangan.
74
Penolakan untuk kembali.
75
Menyingkirkan.
76
Berbohong.
77
Masuk perangkap
78
Tersiksa.
79
Melepaskan diri.
80
Siapa yang akan hidup?
81
Mati 1.
82
Akhir cerita. [ TAMAT ]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!