Pertemuan Pertama.

Malam ini sangat dingin, tidak ada selimut untuk menghangatkan tubuh. Perut yang sangat lapar seketika merasa mual saat melihat makanan yang tidak layak dimakan. Tubuh yang ingin bebas namun sebuah pembatas menghalangi raga untuk pergi. Emine duduk di sudut ruangan dengan membungkukan badannya, merangkul kedua kaki, menundukan kepala hingga menyentuh kedua lutut. Hingga seorang perempuan yang terlihat garang dengan pakaian setelan bernomor dada 20 itu membubarkan keheningan Emine.

" Hemmmm,,, Apa kau tidak akan makan?" Perempuan itu menatap Emine dengan santai.

" Tidak,,, Aku tidak lapar"

" Kalau begitu aku yang akan memakannya,,, sangat disanyangkan kalau makanannya dibuang-buang"

Wanita itu langsung mengambil piring yang diletakan di lantai begitu saja, memakan makanan menjijikan itu dengan lahap. Emine yang melihatnya sungguh merasa mual. Orang-orang disini diperlakukan seperti hewan.

" Kenapa kau melihatku seperti itu? Apa kau mau?" Menyodokan piring yang makanannya hanya tersisa setengah.

" Tidak,,, kau makan saja!!" Emine kembali menundukan kepalanya dan memejamkan mata, mencoba masuk ke dalam mimpi yang indah.

Sudah 3 hari Emine berada dalam jeruji besi. Hatinya semakin hancur ketika tidak ada satupun orang yang menjenguk atau menanyakan kabarnya apalagi untuk membawakan makanan.

Dua orang polisi wanita membuka pintu sel.

" Emine,,, "

" Saya,,," Emine langsung membuka suara ketika namanya disebut.

" Ikut dengan kami!! Kami akan mengantarmu ke ruang pengintrogasian"

" Ruang pengintrogasian? Apakah Emine akan di introgasi seperti yang di film-film? Dipukul? Dibentak? Disiram dengan air? Di setrum?" Seketika fikiran Emine buyar ketika seorang polisi memasang borgol ketangannya.

Emine berjalan dengan menundukan kepala. Nyalinya menciut ketika semua orang yang berada di balik jeruji besi menatapnya dengan berbagai ekspresi.

Ruangan yang sangat keci dengan satu meja dua kursi dan seorang polisi sedang memainkan laptopnya. Emine duduk dengan kepala tertunduk

" Buka saja borgolnya!!" Inspektur Okan memerintahkan agar borgol Emine dibuka.

" Baiklah nona, Mari kita mulai saja!! Kami mohon kerjasamanya!" Emine tetap menundukan kepala meski percakapan sudah dimulai.

" Aku akan memulainya dengan mendengar cerita mu terlebih dahulu. Jadi mulailah bercerita!!" Okan berbicara namun tidak menatap wajah Emine, ia sibuk membolak balikan kertas yang bersangkutan dengan kasus ini. Sikapnya sangat berwibawa dan juga dingin.

" Malam itu aku pulang dari les, Dia sudah mengikutiku sedari tadi. Firasatku tidak enak, lalu aku berlari dan mencari jalan pintas untuk pulang. Tapi jalan itu buntu, aku sangat takut, aku sangat panik, aku mencoba memanjat tembok tapi tidak berhasil. Aku sudah tidak punya jalan lagi untuk kabur dan vivek sudah ada di depan ku. Dia mendekati ku lalu mendekap ku dengan saput tangan yang sudah di berikan bius hingga aku tak sadarkan diri" Melihat inspektur Okan yang tidak menatapnya saat bicara membuat ia berhenti bicara. Emine merasa tidak di hargai, Ia merasa penjelasannya akan sia-sia.

" Kenapa berhenti? "

" Kau tidak mendengar ku. Kau sibuk dengan kertas-kertas itu."

" Telingaku masih baik-baik saja, jadi lanjutkan cerita mu!!" Kini Okan berbicara dengan menatap Emine dengan tatapan yang dingin.

Apakah semua polisi bersikap dingin hanya untuk terlihat berwibawa. " Cihhh" Emine berdecih kesal.

" Saat aku sadar, aku sudah berada di atas ranjang dengan kondisi tanpa pakaian sama sekali begitu pula dengan vivek. Lalu aku berhasil kabur dan mendapat sebuah pisau. Aku sudah mempringatinya untuk tidak macam-macam. Tapi vivek tidak menghiraukannya dia terus mendekati ku dan aku menusuknya karena hanya ingin melindungi diri" Ini sulit bagi Emine. Menceritakan kembali kejadian itu membuatnya benar-benar takut dan hampir saja menangis namun Emine masih bisa mengontrolnya.

" Kau bilang hanya ingin melindungi diri. Tapi kenapa kau menusuk-nusuk dan menyayat tubuhnya seperti kau ingin membunuhnya??" Tatapan tajam dari Okan membuat Emine bergemetar. Itulah yang ia tidak mengerti dari dirinya sendiri, seharusnya Emine tidak menusuk-nusuk tubuh Vivek dengan kejam.

" Aaa,,,aa,,aku tidak sadar. Aku sungguk tidak sadar melakukan itu pak. Sungguh." Emine menatap Okan dengan tatapan menyedihkan.

" Apa kau tau? Karena perbuatan mu ini, sekarang korban dalam keadaan koma. Kaulah yang harus bertanggung jawab karena semua bukti menuju kepada mu. Dan menurut pemeriksaan dokter kau tidak mengalami pelecahan seksual sama sekali."

" Kenapa harus aku yang bertanggung jawab?" Raut wajah Emine seketika berubah menjadi raut wajah yang meremehkan. " Jika aku harus bertanggung jawab. Lalu siapa yang bertanggung jawab atas diriku? Apa kau mau bertanggung jawab?"

" Dengar Nona!! Kau sudah terbukti tidak mengalami pelecehan sama sekali" Mendengar perkataan terakhir Emine membuat Okan sedikit kesal dan meninggikan suaranya.

" Lalu apakah aku harus benar-benar mengalami pelecehan seksual agar kalian bisa percaya hah? Apakah hidupku harus hancur terlebih dahulu?" Suara tinggi sekaligus ucapannya membuat Okan terkekeh.

" Aku sangat takut,,, hiks,, ******** itu terlihat mengerikan di fikiranku hiks,,,Aku hanya ingin melindungi diri,,,hiks,,hiks" Emine tidak lagi bisa menahan air mata ketika otaknya dipaksa mengingat kejadian itu.

" Hentikan sandiwaramu!! Tangisanmu tidak bisa membuktikan bahwa kau tidak bersalah"

Sandiwara? Apa cerita panjang lebarnya hanya di anggap sandiwara? Apa tangisan, ketakutan,kesedihan,kehancuran,kepedihannya hanyalah sebuah sandiwara bagi pria tak berhati di depannya ini? Bagaimana bisa dunia tak seadil ini bagi gadis malang yang seharusnya mendapat perlindungan dari lelaki bejat.

" Aku tidak bersandiwara hiks,,, Aku mohon percayalah padaku!! Aku tidak punya siapa-siapa disini hiks,,, Aku mohon pak aku tidak bersalah, aku mohon." Suara kehancuran Emine sama sekali tidak mempengaruhi Okan.

" Aku bisa membuktikannya."

Betapa terkejutnya Okan saat melihat aksi Emine yang tak terduga. Emine membuka bajunya dan memperlihatkan dadanya yang penuh dengan bercak biru. Mata Okan menatap tidak percaya bahwa gadis ini bisa melakukan apapun.

Sebelum Emine semakin menggila dengan membuka bra hitam yang menutupi payu*aranya yang terlihat memenuhi branya itu, Dengan cepat Okan memeluk erat tubuh Emine. Menghalangi kamera yang terletak di sudut ruangan yang terhubung dengan ruang pemantau.

" Matikan kameranya!!" Perintah Okan pada orang-orang yang berada di balik kamera yang mungkin juga sama terkejutnya dengan dirinya.

" Apa kau sudah gila? Apa kau pikir ini akan membantu? Tanda merah itu tidak cukup untuk menjadi bukti." Okan masih memeluk tubuh Emine yang menangis di dada kekarnya.

" Hiks,,, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan. Hiks,,, aku tidak peduli lagi dengan harga diri,,, aku lelah,, hiks"

" Tunggu lah!! Jangan menangis!! Aku akan membantumu. Saat ini kita tidak bisa melakukan apa pun!! Aku berjanji akan segera mencari bukti agar kau dibebaskan." Suara bisikan Okan membuat Emine menghentikan tangisannya. Pelukan hangatnya membuat hati Emine merasa tenang. Lelaki ini tidak seburuk apa yang ia fikirkan.

" Pakailah baju mu!! Jangan pamer dada di hadapanku!! Itu sama sekali tidak menggoda" Okan membalikan badannya, Ia tidak menatap Emine dan langsung pergi.

Emine tidak mengerti dengan sifat pria ini. Emine hanya bisa berharap bahwa pria itu akan benar-benar membantunya.

*

*

*

*

Di tengah persaingan yang panas antara jaksa dan pengacara tiba-tiba muncul sebuah bukti yang menyatakan bahwa Emine tidak bersalah. Yang dilakukan Emine memang benar ia hanya ingin melindungi diri. Setelah hakim mengetok palu tanda pembebasan Emine, Emine berlari menuju kantor polisi. Matanya mencari-cari sosok pria yang tidak di temuinya selama 2 minggu terakhir.

" Permisi, aku ingin bertanya. Siapa yang membantuku untuk bebas? Siapa yang mengirim bukti itu?" Tanya Emine kepada seorang polisi wanita.

" Dia adalah Inspektur Okan. Kau harus berterimakasih padanya!! Selama 1 bulan penuh ia mencari bukti tentang kasus mu."

Inspektur Okan? Jadi namanya adalah Okan? Bodoh sekali Emine tidak tau nama orang yang sudah membantunya.

" Kalau begitu dimana dia sekarang? Aku tidak melihatnya sama sekali disini." Emine menatap sekeliling ruangan.

" Inspektur sudah dipindah tugaskan ke daerah Ankara. Ia menerima tugas yang sangat penting."

Emine merasa sangat berhutang. Ia belum sempat berterimakasih dan Emine berjanji suatu saat dia akan membalas hutang budinya kepada Okan.

Mengira ini adalah akhir dari penderitaanya ternyata salah. Emine di keluarkan dari sekolah dan tidak diterima lagi disekolah manapun. Berita tentang dirinya sudah tersebar di lingkungan luas dan dianggap sebagai aib. Namun hal itu tidak membuat Emine menyerah, Ia terus menjalani hidup sesuai alur yang diciptakan Tuhan. Sifatnya yang berubah seiring waktupun Emine percaya bahwa itu karena Tuhan. Terkadang rencana Tuhan keindahannya di luar nalar dan kuncinya adalah kesabaran.

Terpopuler

Comments

Andi Fitri

Andi Fitri

makin ke sini teryata makin seru thor..

2021-01-08

0

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

menunggu Beauty Inside yg blum up jg...aku melirik novelmu yg dh tamat thor..stlh bc smp eps 4 ini aku merasa trtarik & ingin lnjut mengurai kisah Emine..pnasaran gmn akhirnya..👍👍

2020-11-05

1

Kuswati Kuswati

Kuswati Kuswati

love you thor... semangat...

2020-04-24

0

lihat semua
Episodes
1 Dibuang.
2 Kehidupan di Panti Asuhan.
3 Kejadian 1 Tahun Lalu
4 Pertemuan Pertama.
5 Kakek Tua.
6 Kehidupan Baru.
7 Mengenang Masa Lalu yg Pahit.
8 First Mission
9 First Mission Suces.
10 Masa Lalu.
11 High Heels Anak Sultan.
12 My ID. Your ID?
13 Menemukan Mu.
14 Kenyataan.
15 I'm Sorry dady.
16 Penyelidikan.
17 Tipu-Tipu.
18 Menemukan Markas Killer.
19 Kabur.
20 Memaafkan mu.
21 Don't Touch My Daughter.
22 Cemburunya Pakpol.
23 Tetanik Season 2
24 Hurt.
25 Hilangnya Sang Penyelamat Malam.
26 The story of death day.
27 In Belgia
28 My friend Meli.
29 Membunuh.
30 In Turki.[This is start]
31 Me and Bodyguard.
32 Ini itu salah. [ Ozgur ]
33 Terdeteksi.
34 I'm Comming.
35 Sembilan pertanyaan berujung penyiksaan.
36 Tipu Daya Kakek Tua.
37 Teman ku musuh ku.
38 Wanita Murahan????
39 Jual Mahal tapi Gagal.
40 One Night With You.
41 Terungkap sebuah kenyataan.
42 Kebohongan.
43 Mendadak menjadi Manager
44 Melawan Cinta.
45 Strong baby.
46 75% kebenaran terungkap ( Part 1 )
47 75 % kebenaran terungkap. ( Parat 2 )
48 Story Fika.
49 Meragukan.
50 Kemarahan dan Kekecewaan Emine.
51 Persidangan.
52 Karena ego dan emosi masing-masing.
53 Membunuh lintah darat.
54 Gara-gara Ular piton.
55 Biar Aku Yang Pergi.
56 Meminta Restu
57 Hasil yang manis.
58 Mabuk berat.
59 Memalukan.
60 Duka yang tak terduga.
61 Setelah kepergian Ibu.
62 Perayaan Kenaikan Pangkat. Part 1
63 Perayaan Kenaikan Pangkat . Part 2
64 Halunya Author. { Squel }
65 Cemburu di hari pernikahan.
66 SAH.
67 Dikerjai.
68 Malam ke 2
69 Meli Depresi.
70 Masa lalu sepasang saudara.
71 Satu persatu mulai terbongkar.
72 Bukan Teman lagi.
73 Takut kehilangan.
74 Penolakan untuk kembali.
75 Menyingkirkan.
76 Berbohong.
77 Masuk perangkap
78 Tersiksa.
79 Melepaskan diri.
80 Siapa yang akan hidup?
81 Mati 1.
82 Akhir cerita. [ TAMAT ]
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Dibuang.
2
Kehidupan di Panti Asuhan.
3
Kejadian 1 Tahun Lalu
4
Pertemuan Pertama.
5
Kakek Tua.
6
Kehidupan Baru.
7
Mengenang Masa Lalu yg Pahit.
8
First Mission
9
First Mission Suces.
10
Masa Lalu.
11
High Heels Anak Sultan.
12
My ID. Your ID?
13
Menemukan Mu.
14
Kenyataan.
15
I'm Sorry dady.
16
Penyelidikan.
17
Tipu-Tipu.
18
Menemukan Markas Killer.
19
Kabur.
20
Memaafkan mu.
21
Don't Touch My Daughter.
22
Cemburunya Pakpol.
23
Tetanik Season 2
24
Hurt.
25
Hilangnya Sang Penyelamat Malam.
26
The story of death day.
27
In Belgia
28
My friend Meli.
29
Membunuh.
30
In Turki.[This is start]
31
Me and Bodyguard.
32
Ini itu salah. [ Ozgur ]
33
Terdeteksi.
34
I'm Comming.
35
Sembilan pertanyaan berujung penyiksaan.
36
Tipu Daya Kakek Tua.
37
Teman ku musuh ku.
38
Wanita Murahan????
39
Jual Mahal tapi Gagal.
40
One Night With You.
41
Terungkap sebuah kenyataan.
42
Kebohongan.
43
Mendadak menjadi Manager
44
Melawan Cinta.
45
Strong baby.
46
75% kebenaran terungkap ( Part 1 )
47
75 % kebenaran terungkap. ( Parat 2 )
48
Story Fika.
49
Meragukan.
50
Kemarahan dan Kekecewaan Emine.
51
Persidangan.
52
Karena ego dan emosi masing-masing.
53
Membunuh lintah darat.
54
Gara-gara Ular piton.
55
Biar Aku Yang Pergi.
56
Meminta Restu
57
Hasil yang manis.
58
Mabuk berat.
59
Memalukan.
60
Duka yang tak terduga.
61
Setelah kepergian Ibu.
62
Perayaan Kenaikan Pangkat. Part 1
63
Perayaan Kenaikan Pangkat . Part 2
64
Halunya Author. { Squel }
65
Cemburu di hari pernikahan.
66
SAH.
67
Dikerjai.
68
Malam ke 2
69
Meli Depresi.
70
Masa lalu sepasang saudara.
71
Satu persatu mulai terbongkar.
72
Bukan Teman lagi.
73
Takut kehilangan.
74
Penolakan untuk kembali.
75
Menyingkirkan.
76
Berbohong.
77
Masuk perangkap
78
Tersiksa.
79
Melepaskan diri.
80
Siapa yang akan hidup?
81
Mati 1.
82
Akhir cerita. [ TAMAT ]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!