Episode 16. Apa ini namanya jatuh cinta?

Drrtt ... drrtt ...

Ponsel Risa bergetar cukup lama, saat ini Risa sedang mandi sehingga dia tidak mengetahui kalau ponselnya sedang ada panggilan.

Setelah sepuluh menit Risa selesai mandi lalu dilanjutkan dengan sholat subuh. Saat melipat mukena, Risa mendengar ponselnya berdering. Dia segera membuka ponselnya dan ternyata Adit sedang melakukan panggilan padanya.

Adit : "Assalamualaikum Risa"

Risa : "Waalaikumsalam kak Adit"

Adit : "Pagi Sa, sudah bangun ya?"

Risa : "Alhamdulillah sudah kak, sudah mandi dan sholat subuh juga"

Adit : "Wah, kamu memang gadis yang rajin ya"

Risa : "Biasa saja sih kak, karena memang sudah terbiasa dari kecil. Kak Adit sudah sholat?"

Adit : "Belum, sebentar lagi. Tadi baru bangun terus telpon kamu"

Risa : "Oh, ya sudah sekarang kak Adit sholat subuh dulu saja, nanti keburu habis waktunya"

Adit : "Siaaappp"

Risa : "Hahaha... ada-ada saja kak Adit"

Adit : "Seneng deh dengar kamu tertawa begitu. Pasti kelihatan makin cantik"

Risa : "Hadeeuuhhh ... pagi-pagi sudah gombal nih!"

Adit : "Aku tutup dulu ya telponnya. Mau sholat dulu ya"

Risa : "Iya kak, silahkan"

Adit : "Assalamualaikum"

Risa : "Waalaikumsalam"

Setelah mendapat telpon dari Adit, nampak senyum Risa tersungging di bibirnya.

Risa melanjutkan aktivitasnya, menyiapkan sarapan pagi di dapur membantu ibunya. Dia memeluk ibunya saat sedang menyiapkan makanan di atas meja makan.

"Eh, tumben Neng senyum-senyum sendiri sambil peluk ibu? Aya naon si Neng ini?" tanya Bu Yana pada anak gadisnya.

"Tidak ada apa-apa Bu. Masa memeluk saja tidak boleh sih?" ucap Risa sambil mengerutkan mulutnya.

"Idih, ambekan nih anak ibu. Nggak biasa-biasa nya aja. Ya sudah, panggil bapak suruh sarapan dulu atuh Neng," ucap Bu Yana.

"Siap ibu komandan !" jawab Risa sambil melakukan gerakan hormat seperti pasukan.

Bu Yana hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Risa pagi ini. Tak terasa anak gadisnya sudah mulai dewasa, tapi Bu Yana belum pernah melihat Risa mengenalkan teman laki-laki padanya selama ini.

Tak lama kemudian Risa masuk sambil menggandeng tangan bapaknya dan mempersilahkan bapaknya duduk di meja makan.

"Lapor, target sudah diciduk dan diamankan. Laporan selesai !" ucap Risa di depan ibunya layaknya seorang anak buah yang melapor pada komandannya. Maklum Risa dulu selama sekolah dan kuliah selalu aktif menjadi pasukan paskibra.

Pak Budi dan Bu Yana cuma melihat tingkah anaknya ini dengan bengong tidak mengerti. Berkali-kali Bu Yana memijit keningnya yang tidak merasa sakit itu.

"Neng, kamu salah obat ya?" tanya pak Budi pada anaknya.

"Ih si Bapak, kok ngomongnya begitu?" tanya Bu Yana pada suaminya.

"Obat apa sih pak, Risa mah sehat-sehat saja kok !" kata Risa protes.

"Itu tingkah kamu ada-ada saja Neng. Ayo kita sarapan, nanti nak Sally keburu menjemput kamu !" perintah pak Budi.

"Iya bapak, nih Risa juga mau makan kok," ucap Risa sambil mengambil piring dan nasi.

Setiap hari keakraban di keluarga ini selalu diperlihatkan, mereka bertiga sudah seperti orang tua dengan anak tapi berasa teman. Risa selalu bercerita tentang apa saja pada kedua orang tuanya.

"Bapak kok belum libur?" tanya Risa pada bapaknya sambil menunggu kedatangan Sally.

"Belum, nih bapak lagi sibuk untuk penerimaan raport semester, mungkin dua minggu lagi bapak libur karena sekolah juga akan libur," kata pak Budi.

Risa memang bangga mempunyai bapak yang berprofesi sebagai guru, beliau memang layak disebut pahlawan tanpa tanda jasa.

Guru bukanlah sebagai pekerja, tapi guru sebagai profesi. Yang dimana profesi itu sangat mulia kedudukannya. Guru adalah sebuah profesi yang sangat mulia, karena tugas dari guru  ialah mentransferkan ilmu pengetahuan yang mereka punya kepada murid-muridnya. Bukan hanya itu, tugas dari guru juga membagi pengalaman-pengalamannya yang berharga, maupun penanaman nilai budaya, moral, dan agama. Guru juga bertugas sebagai motivator.

Risa merasa seperti sekarang ini juga berkat dari didikan bapaknya sejak dia kecil. Pak Budi mendidik anaknya menjadi anak yang cerdas dan mandiri. Sampai sekarang pun Risa tidak ingin merepotkan orang tuanya dalam membiayai kuliahnya hingga lulus.

Tin ... tin ...

Bunyi klakson mobil Sally sudah terdengar. Risa berpamitan pada kedua orang tuanya untuk berangkat kerja.

"Pak, Bu, kami berangkat dulu ya. Assalamualaikum," ucap Risa dan Sally.

"Waalaikumsalam, hati-hati kalian di jalan ya !" pesan pak Budi.

Mobil Sally sudah berjalan menuju jalan raya. Hari ini mereka berdua sudah siap dengan segala aktivitasnya.

"Sal, kamu tahu tidak?" tanya Risa memandang wajah sahabatnya itu.

"Belum, kan kamu belum cerita," jawab Sally sambil terus memandang lurus ke jalan raya.

"Mau dengar cerita aku nggak?" tanya Risa lagi.

"Mau cerita apa sih?" tanya Sally balik.

"Semalam aku tuh susah tidur Sal, mata sudah aku pejamkan tapi masih saja tidak bisa tidur," cerita Risa.

"Terus?" tanya Sally lagi.

"Tadi pagi kenapa ya aku serasa gemetaran, jantung juga rasanya berdegup kencang?" lanjut Risa bercerita.

"Memangnya apa yang sudah kamu lakukan sampai-sampai kamu merasa seperti itu? Apakah semalam dan tadi pagi kamu baru saja melakukan aktivitas olahraga?" tanya Sally penasaran.

"Tidak, aku tidak sedang berolahraga saat itu," ucap Risa mengoreksi kata-kata Sally.

"Lalu apa sudah kamu lakukan?" Sally semakin dibuat penasaran.

"Semalam kak Adit kirim pesan ke aku, mengucapkan selamat malam dan selamat tidur. Terus tadi pagi dia telpon aku mengucapkan selamat pagi ..." jawab Risa malu-malu dan pipinya berubah menjadi merah muda.

Sally melihat perubahan ekspresi wajah Risa menjadi tertawa, "Hahaha ... ya ampun Risa ..."

"Kenapa malah tertawa, ada yang lucu?" tanya Risa penasaran.

"Iya, kamu yang lucu !" jawab Sally sambil masih tertawa.

"Memang kenapa?" Risa memandang Sally minta jawaban.

"Apa baru kali ini kamu dapat pesan ataupun telpon dari seorang laki-laki Sa?" tanya Sally.

"Nggak juga sih Sal, kalau bapak lagi telpon aku, aku nggak merasa seperti ini," jawab Risa polos.

"Ya iyalah Sa, itu kan bapakmu. Maksudku dari laki-laki lain yang single begitu?" Sally semakin ingin tertawa saja melihat tingkah Risa.

"Hmmm ... Saat aku kuliah dulu, banyak tuh anak-anak yang nelpon aku tapi aku tidak merasakan apa-apa, biasa saja Sal," kata Risa sambil mengingat-ingat lagi.

"Oh, aku tahu ..." ucap Sally.

"Tahu apa Sal?" tanya Risa.

"Kamu pasti sedang falling on love ya?" tebak Sally.

"Ah, mana mungkin? Maksudmu aku jatuh cinta pada kak Adit?" tanya Risa sambil mengerutkan keningnya.

"Mungkin saja," jawab Sally singkat.

"Aku kan baru saja kenal sama dia, mana mungkin bisa jatuh cinta. Apalagi bukannya dia sudah punya kekasih?" kata Risa meyakinkan sahabatnya itu.

"Mana aku tahu dia punya kekasih atau belum, tapi yang pasti setiap dia mengirim pesan atau telpon kamu merasa deg-degan kan?" ucap Sally heran kalau sahabatnya ini ternyata baru kali ini merasa jatuh cinta.

"Iya Sal," jawab Risa singkat.

"Nah itu tandanya kamu sedang jatuh cinta Risa, hahaha ..." Sally kembali tertawa membuat Risa menjadi bertanya-tanya sendiri apakah benar ini yang namanya jatuh cinta.

Tak terasa Sally sudah mengarahkan setir mobil untuk parkir di depan kafe. Mereka berdua turun dari mobil dan segera membuka pintu kafe dan menunggu Icha dan Aisyah datang.

##################

Hai, hai, hai ... bagaimana kalian suka dengan cerita Risa?

Jangan lupa beri like, vote yang banyak ya, rate bintang 5 dan jadikan sebagai favorit kalian 🤗🙏

Happy reading all 😍😍😍😍

Terpopuler

Comments

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

💗💗💓💓💖💖 seperti itu hati mu Sa

2023-11-04

1

Har Tini

Har Tini

cie...cie....risa yg berdebar.....hati ku berdebar...😍😍😍😍

2021-09-27

1

✈전Arynn

✈전Arynn

like

2020-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Pengenalan Tokoh
2 Episode 2. Semangat Pagi Hari
3 Episode 3. Bapak Sakit
4 Episode 4. Liburan Semester
5 Episode 5. Banyak Pesanan
6 Episode 6. Menjadi Pengusaha Kuliner
7 Episode 7. Kecewa Lagi
8 Episode 8. Bertemu Orang Ganteng
9 Episode 9. Dompet, Oh Dompet
10 Episode 10. Kejutan di London
11 Episode 11. Seblak Tulang Ayam
12 Episode 12. Seblak Cinta
13 Episode 13. Refreshing
14 14. Pernah lihat
15 Episode 15. Jadi Malu
16 Episode 16. Apa ini namanya jatuh cinta?
17 Episode 17. Merindukanmu
18 Episode 18. Kembali ke kota Jakarta
19 Episode 19. Disini Juga
20 Episode 20. Terima Kasih Ya ...
21 Episode 21. Seblak Kuah Jeletot
22 Episode 22. Bukan Jaman Siti Nurbaya Lagi
23 Episode 23. Terpaksa (1)
24 Episode 24. Terpaksa (2)
25 Episode 25. Rasanya Aneh
26 Episode 26. Bisa Masak
27 Episode 27. I Miss You
28 Episode 28. Badai
29 Episode 29. Pertemuan Tak Disangka
30 Episode 30. Mundur
31 Episode 31. Saatnya Untuk Jujur
32 Episode 32. Lega
33 Episode 33. Ayah Yang Keras Kepala
34 Episode 34. Restu Ayah
35 Episode 35. Level Satu Saja Ya
36 Episode 36. Kejutan Untuk Mami
37 Episode 37. Melayang
38 Episode 38. Deg-deg Serrr
39 Episode 39. Planning Risa
40 Episode 40. Happy Wedding (1)
41 Episode 41. Happy Wedding (2)
42 Episode 42. Aaawww ...
43 Episode 43. Gunung Bromo
44 Episode 44. Wisata Honeymoon
45 Episode 45. Wisata Honeymoon #2
46 Episode 46. Kembali ke Jakarta
47 Episode 47. Bersamamu
48 Episode 48. Saran Dari Mertua
49 Episode 49. Butuh Proses
50 Episode 50. Siap ... Mulai !!
51 Episode 51. Grand Opening
52 Episode 52. Ramai
53 Episode 53. Kejutan Terindah
54 Episode 54. Menggemaskan
55 Episode 55. Mangga Manalagi
56 Episode 56. Bertemu Bapak dan Ibu
57 Episode 57. Seblak Buatan Mertua
58 Episode 58. Kerja Lagi
59 Episode 59. Keributan di Kafe
60 Episode 60. Penyelidikan
61 Episode 61. Titik Terang
62 Episode 62. Kabar Baik
63 Episode 63. Kafe Mulai Ramai Pengunjung
64 Episode 64. Ada Yang Kangen
65 Episode 65. Ada Apa Dengan Jantungku?
66 Episode 66. Sudah Tujuh Bulan
67 Episode 67. Bumil yang Sensitif
68 Episode 68. Mami Mertua Rasa Ibu Kandung
69 Episode 69. Persiapan Melahirkan
70 Episode 70. Hello Boy
71 Episode 71. Anggota Baru
72 Episode 72. Matahari Papa dan Bunda
73 Episode 73. Anugerah Terindah
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Episode 1. Pengenalan Tokoh
2
Episode 2. Semangat Pagi Hari
3
Episode 3. Bapak Sakit
4
Episode 4. Liburan Semester
5
Episode 5. Banyak Pesanan
6
Episode 6. Menjadi Pengusaha Kuliner
7
Episode 7. Kecewa Lagi
8
Episode 8. Bertemu Orang Ganteng
9
Episode 9. Dompet, Oh Dompet
10
Episode 10. Kejutan di London
11
Episode 11. Seblak Tulang Ayam
12
Episode 12. Seblak Cinta
13
Episode 13. Refreshing
14
14. Pernah lihat
15
Episode 15. Jadi Malu
16
Episode 16. Apa ini namanya jatuh cinta?
17
Episode 17. Merindukanmu
18
Episode 18. Kembali ke kota Jakarta
19
Episode 19. Disini Juga
20
Episode 20. Terima Kasih Ya ...
21
Episode 21. Seblak Kuah Jeletot
22
Episode 22. Bukan Jaman Siti Nurbaya Lagi
23
Episode 23. Terpaksa (1)
24
Episode 24. Terpaksa (2)
25
Episode 25. Rasanya Aneh
26
Episode 26. Bisa Masak
27
Episode 27. I Miss You
28
Episode 28. Badai
29
Episode 29. Pertemuan Tak Disangka
30
Episode 30. Mundur
31
Episode 31. Saatnya Untuk Jujur
32
Episode 32. Lega
33
Episode 33. Ayah Yang Keras Kepala
34
Episode 34. Restu Ayah
35
Episode 35. Level Satu Saja Ya
36
Episode 36. Kejutan Untuk Mami
37
Episode 37. Melayang
38
Episode 38. Deg-deg Serrr
39
Episode 39. Planning Risa
40
Episode 40. Happy Wedding (1)
41
Episode 41. Happy Wedding (2)
42
Episode 42. Aaawww ...
43
Episode 43. Gunung Bromo
44
Episode 44. Wisata Honeymoon
45
Episode 45. Wisata Honeymoon #2
46
Episode 46. Kembali ke Jakarta
47
Episode 47. Bersamamu
48
Episode 48. Saran Dari Mertua
49
Episode 49. Butuh Proses
50
Episode 50. Siap ... Mulai !!
51
Episode 51. Grand Opening
52
Episode 52. Ramai
53
Episode 53. Kejutan Terindah
54
Episode 54. Menggemaskan
55
Episode 55. Mangga Manalagi
56
Episode 56. Bertemu Bapak dan Ibu
57
Episode 57. Seblak Buatan Mertua
58
Episode 58. Kerja Lagi
59
Episode 59. Keributan di Kafe
60
Episode 60. Penyelidikan
61
Episode 61. Titik Terang
62
Episode 62. Kabar Baik
63
Episode 63. Kafe Mulai Ramai Pengunjung
64
Episode 64. Ada Yang Kangen
65
Episode 65. Ada Apa Dengan Jantungku?
66
Episode 66. Sudah Tujuh Bulan
67
Episode 67. Bumil yang Sensitif
68
Episode 68. Mami Mertua Rasa Ibu Kandung
69
Episode 69. Persiapan Melahirkan
70
Episode 70. Hello Boy
71
Episode 71. Anggota Baru
72
Episode 72. Matahari Papa dan Bunda
73
Episode 73. Anugerah Terindah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!