Episode 9. Dompet, Oh Dompet

Pagi ini Risa dan Sally sudah berada di kafenya. Berhubung kafe tutup sehari, Risa hanya membuka sedikit pintu kafe dan memberi tanda “TUTUP” di pintu kafe. Sekitar jam 8 nampak Adit berjalan menuju ke kafe Risa ditemani oleh Bara. Risa menyambut kedatangan Adit dan mempersilahkan untuk duduk.

“Apa benar ini dengan Risa ?” tanya Bara pada Risa.

“Iya, saya Risa,” jawab Risa.

“Perkenalkan saya Bara dan ini bos saya, Adit” ucap bara memperkenalkan diri.

“Oh, silahkan duduk. Kak Bara dan Kak Adit mau minum apa ya?” tanya Risa pada dua tamunya.

“Tidak perlu repot-repot. Kami hanya sebentar disini, karena masih banyak hal yang harus kami selesaikan. Bukankah kafe ini tutup ?” tanya Adit pada Risa.

“Benar, tapi jika anda berdua menginginkan untuk sekedar minum kopi, kami akan siapkan” ucap Risa dengan senyum manisnya.

“Baiklah jika itu tidak merepotkanmu, kami pun masih ada waktu sekitar 1 jam lagi, saya ingin minum coffeemix saja,” kata Adit, lalu Bara pun tidak mau kalah, “Saya ingin black coffee.”

“Baiklah, ditunggu sebentar ya Kak. Sally, minta tolong buatkan coffemix 1 dan black coffee 1 ya !” perintah Risa pada Sally.

Selagi menunggu kopi yang dibuat oleh Sally selesai, Risa mengambil dompet Adit yang tertinggal, tepatnya jatuh di bawah bangku kemarin.

“Maaf Kak Adit, apa benar ini dompetnya ?” tanya Risa sambil menyerahkan dompet itu pada Adit.

“Betul, itu dompet saya. Terimakasih banyak sudah mengamankan dompet saya,” ucap Adit sambil menerima dompetnya dari tangan Risa. Kemudian Adit memeriksa isi dompetnya dan ternyata masih utuh seperti semula. “Sekali lagi saya ucapkan terima kasih.”

Sally datang dengan membawa kopi sesuai pesanan Adit dan Bara.

“Silahkan diminum kopinya Kak,” kata Sally pada kedua tamunya itu.

“Terima kasih, “ jawab Adit dan Bara bersama-sama, lalu mereka pun meminum kopi yang sudah dibuat oleh Sally.

“Oh ya, kafe ini milik siapa ya? Kalau boleh tahu bosnya yang mana ?” tanya Adit pada Risa dan Sally.

Kemudian Sally segera menjawab, “ Ini kafe milik Risa, tuh namanya saja Kafe Neng Risa.”

“Oh jadi kamu pemilik kafe ini ?” kata Adit pada Risa.

“Iya benar, kami baru belajar untuk berbisnis kuliner yang sekarang ini banyak diminati oleh orang-orang. Saya dibantu oleh sahabat saya ini, namanya Sally,” ucap Risa sambil memperkenalkan Sally.

“Menunya enak, saya suka.” puji Adit dan diikuti oleh Bara dengan anggukan.

“Terima kasih, kalau boleh tahu kakak-kakak ini kantornya dimana ya?” tanya Risa karena penasaran.

“Kantor kami di Jakarta, saat ini kami sedang membuka kantor cabang baru disini dan sebelah itu adalah kantor cabang kami,” kata Bara sambil menunjuk ke arah gedung kantor yang akan diresmikan dan terletak di dekat kafe Risa.

“Oohh …” ucap Risa dan Sally bersama-sama tanpa dikomando.

“Kompak sekali kalian,” kata Bara membuat Sally terkekeh mendengarnya.

“Apa kalian tidak ingin membuka cabang di Jakarta ?” tanya Bara.

“Kami belum ada planning ke sana, biarlah kami berkembang di sini dulu,” jawab Risa.

“Jika kalian ada rencana untuk membuka cabang di Jakarta, saya siap untuk bantu usaha kalian ini,” kata Adit meyakinkan Risa dan Sally.

“Terima kasih kak, nanti kalau memang kami harus pindah atau membuka cabang di Jakarta, kami akan menghubungi kak Adit,” ucap Risa pada Adit.

“Baiklah, semoga segera ada kabar baik yang saya terima. Dan sekali lagi saya berterima kasih pada kalian sudah menemukan dan mengamankan dompet saya. Karena waktunya sudah hampir jam 9, saya pamit dulu ya,” kata Adit berpamitan pada Risa.

“Baiklah, dan jangan segan untuk selalu berkunjung ke kafe kami ini,” kata Risa sambil mengantarkan Adit dan Bara hingga depan kafe.

"Tunggu .... !" seru Adit tiba-tiba, membuat Risa dan Bara menghentikan langkahnya.

"Apa ada yang ketinggalan kak?" tanya Risa pada Adit.

"Sepertinya kita pernah bertemu ya sebelumnya, tapi dimana ya?" tanya Adit pada Risa dengan pandangan serius.

"Oh, masa sih kak. Risa tidak ingat," jawab Risa sambil mengingat kapan mereka pernah bertemu.

Bara hanya bisa memandangi wajah Risa dan Adit bergantian yang nampak bingung.

"Ah, iya sekarang saya mulai ingat. Apa sebelumnya Risa pernah berjualan di rumah?" tanya Adit lagi.

"Iya, benar. Sebelum membuka kafe ini, Risa berjualan di depan rumah menggunakan gerobak," ucap Risa menjelaskan pada Adit.

"Tidak salah lagi, benar itu adalah kamu. Saya pernah mengambil pesanan dari mami saya waktu itu untuk acara keluarga. Mami pesan banyak untuk dimakan bersama keluarga di rumah Tante Wulan," Adit mulai ingat dan bercerita pada Risa dan Bara.

"Iya, benar, sekarang Risa juga ingat! Ya ampun, ternyata kita bisa bertemu kembali disini," kata Risa dengan wajah penuh semangat setelah teringat kembali pertemuan awal dengan Adit di rumahnya.

"Baiklah, kami pamit dulu ya. Sampai bertemu lagi," ucap Adit berpamitan lagi pada Risa dan melangkah menuju ke arah kantor cabang perusahaannya yang diikuti oleh Bara di belakangnya.

“Ya ampun Risa …. ganteng sekali sih mereka, jadi gemeeesss lihatnya,” seru Sally setelah Adit dan Bara meninggalkan kafe.

“Iihh Sally, apa-apaan sih dirimu ini seperti belum pernah melihat cogan saja, hehehe …” Risa tertawa geli melihat tingkah sahabatnya itu.

“Gara-gara dompet jadi bisa kenalan dengan mereka kan Sa. Dompet, Oh dompet …” Sally masih cekikikan sambil membayangkan wajah Adit dan bara.

“Sudah, sudah Sal … nanti kamu bisa kesambet lho … “ kata Risa sambil tertawa menggoda Sally, dan direspon Sally dengan lemparan tissu ke arah Risa. Keduanya pun tertawa bersama, dua sahabat ini memang selalu kompak dimanapun berada.

***

Adit dan Bara kini telah berada di gedung kantor cabang, panitia yang telah ditunjuk untuk peresmian kantor cabang sudah siap menjalankan tugasnya. Setelah mengikuti sambutan dari kepala kantor cabang, kini tibalah Adit sebagai pimpinan dari kantor pusat sekaligus mewakili papinya, Rendra Angkasawan, pemilik dan CEO Wana Arta Grup untuk memberikan sambutan pada seluruh karyawan kantor cabang, pejabat daerah dan undangan penting lainnya.

Kurang lebih Adit memberikan sambutan selama 15 menit dan dilanjutkan dengan pengguntingan pita serta dibunyikannya sirine sebagai simbol bahwa kantor cabang telah resmi dibuka dan beroperasi. Terdengar gemuruh tepuk tangan dari seluruh undangan yang menghadiri dan diakhiri dengan sesi foto bersama.

Setelah acara peresmian kantor cabang selesai, Adit dan Bara kembali ke hotel tempat mereka menginap. Adit memang memiliki keluarga yang tinggal di kota ini juga, namun dia tidak mau merepotkan Om dan tantenya, apalagi kedatangannya ini dalam ruang lingkup pekerjaan.

Keesokan harinya Adit dan Bara kembali ke Jakarta, mereka naik mobil kantor dan diantar oleh Pak Ajat, sopir kantor.

“Kak … “ Bara memanggil Adit saat di dalam mobil.

“Hmm …?” jawab Adit sambil pandangannya fokus ke layar smartphonenya membuka seluruh email dari sekretarisnya tentang laporan kerja di kantor pusat.

“Bagaimana menurutmu tentang Risa ?” tanya Bara tiba-tiba.

“Baik anaknya,” jawab Adit singkat.

“Hanya itu?” tanya Bara lagi. “Lalu ?” tanya Adit balik sambil membalas email.

“Kalau menurutku dia itu selain cantik, sepertinya dia anak yang cerdas, enerjik, pekerja keras …” ucap Bara menilai Risa.

“Iya, pendapatku juga sama,” lagi-lagi Adit menjawab sambil pandangannya masih ke layar smartphonenya.

“Apa dirimu nggak ingin jadi kekasihnya ?” tanya Bara sambil memandang serius pada Adit, sehingga membuat Adit yang tadinya fokus pada pekerjaannya berganti mengalihkan pandangannya ke arah Bara dengan sorot mata yang tajam.

“Ambil saja untukmu kalau kamu mau !” tegas Adit, sepertinya dia sedang tidak ingin diganggu saat ini. Bara hanya menunjukkan senyumnya yang dipaksakan dan dia kembali duduk dengan posisi mengarah ke depan sambil memandang ke arah jalan raya yang macet.

“Maksudku bukan begitu juga kak … aku kan punya niat baik padamu,” kata Bara.

“Niat baik apa sih ?” tanya Adit. “Ya niat baik supaya Risa bisa jadi kekasih Kak Adit, dan aku lebih suka kalau dia yang jadi kekasih Kak Adit,” jawab Bara.

“Bara … terus si Maya ku taruh mana, ada-ada saja kamu tuh” Ucap Adit kesal.

“Kak, sebelum janur kuning melengkung artinya masih bebas kak, belum terikat. Apalagi aku tidak suka kalau Kak Adit pacaran dengan Maya, dia tuh ngga cocok untukmu Kak,” kata Bara dengan nada yang serius.

“Aku sedang tidak ingin memikirkan soal itu !” tegas Adit.

Perjalanan menuju Jakarta memakan waktu kurang lebih 4 jam, dan kini mobil sudah memasuki rumah kediaman Adit bersama orang tuanya. Hari ini Adit dan Bara berencana untuk tidak ke kantor dulu, mereka akan bekerja dari rumah sambil istirahat.

“Kak Adit … “ Bara memanggil sepupunya itu.

“Ada apa ?” tanya Bintang sambil merebahkan tubuhnya di atas kasur, badannya terasa pegal semua hari ini.

“Kok kamu tidak mengabari Risa kalau kamu sudah sampai di Jakarta, siapa tahu dia sedang khawatir menunggu kabarmu,” ucap Bara menggoda Adit sambil makan cake yang disediakan oleh tantenya, tidak lain maminya Adit.

“Ngelantur kamu tuh, “ kata Adit sambil melempar bantal ke arah Bara, namun bisa ditangkap oleh Bara disertai tertawa keras sekali.

######################

Sebetulnya Bara tuh benar-benar menjodohkan Adit dengan Risa, atau Bara sendiri yang suka sama Risa ??

Mau tau kelanjutan ceritanya ?? berikan dulu like, vote dan komentar kalian ya raiders kesayangan ... :-)

Terpopuler

Comments

Har Tini

Har Tini

lanjuytt

2021-09-27

1

Nate Lawliet

Nate Lawliet

Ceritanya menarik, tinggalkan jejak dulu ^^

Hai kak, aku dah mampir. Ditunggu feedback nya ke ceritaku yg judulnya "If You Hate Me So" ya 💖 Terus semangat berkarya💖

2020-10-17

1

ptr_25

ptr_25

like thor💙💙💙
semangattt 💪💪💪

- My Teacher Is Mine-

2020-10-16

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Pengenalan Tokoh
2 Episode 2. Semangat Pagi Hari
3 Episode 3. Bapak Sakit
4 Episode 4. Liburan Semester
5 Episode 5. Banyak Pesanan
6 Episode 6. Menjadi Pengusaha Kuliner
7 Episode 7. Kecewa Lagi
8 Episode 8. Bertemu Orang Ganteng
9 Episode 9. Dompet, Oh Dompet
10 Episode 10. Kejutan di London
11 Episode 11. Seblak Tulang Ayam
12 Episode 12. Seblak Cinta
13 Episode 13. Refreshing
14 14. Pernah lihat
15 Episode 15. Jadi Malu
16 Episode 16. Apa ini namanya jatuh cinta?
17 Episode 17. Merindukanmu
18 Episode 18. Kembali ke kota Jakarta
19 Episode 19. Disini Juga
20 Episode 20. Terima Kasih Ya ...
21 Episode 21. Seblak Kuah Jeletot
22 Episode 22. Bukan Jaman Siti Nurbaya Lagi
23 Episode 23. Terpaksa (1)
24 Episode 24. Terpaksa (2)
25 Episode 25. Rasanya Aneh
26 Episode 26. Bisa Masak
27 Episode 27. I Miss You
28 Episode 28. Badai
29 Episode 29. Pertemuan Tak Disangka
30 Episode 30. Mundur
31 Episode 31. Saatnya Untuk Jujur
32 Episode 32. Lega
33 Episode 33. Ayah Yang Keras Kepala
34 Episode 34. Restu Ayah
35 Episode 35. Level Satu Saja Ya
36 Episode 36. Kejutan Untuk Mami
37 Episode 37. Melayang
38 Episode 38. Deg-deg Serrr
39 Episode 39. Planning Risa
40 Episode 40. Happy Wedding (1)
41 Episode 41. Happy Wedding (2)
42 Episode 42. Aaawww ...
43 Episode 43. Gunung Bromo
44 Episode 44. Wisata Honeymoon
45 Episode 45. Wisata Honeymoon #2
46 Episode 46. Kembali ke Jakarta
47 Episode 47. Bersamamu
48 Episode 48. Saran Dari Mertua
49 Episode 49. Butuh Proses
50 Episode 50. Siap ... Mulai !!
51 Episode 51. Grand Opening
52 Episode 52. Ramai
53 Episode 53. Kejutan Terindah
54 Episode 54. Menggemaskan
55 Episode 55. Mangga Manalagi
56 Episode 56. Bertemu Bapak dan Ibu
57 Episode 57. Seblak Buatan Mertua
58 Episode 58. Kerja Lagi
59 Episode 59. Keributan di Kafe
60 Episode 60. Penyelidikan
61 Episode 61. Titik Terang
62 Episode 62. Kabar Baik
63 Episode 63. Kafe Mulai Ramai Pengunjung
64 Episode 64. Ada Yang Kangen
65 Episode 65. Ada Apa Dengan Jantungku?
66 Episode 66. Sudah Tujuh Bulan
67 Episode 67. Bumil yang Sensitif
68 Episode 68. Mami Mertua Rasa Ibu Kandung
69 Episode 69. Persiapan Melahirkan
70 Episode 70. Hello Boy
71 Episode 71. Anggota Baru
72 Episode 72. Matahari Papa dan Bunda
73 Episode 73. Anugerah Terindah
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Episode 1. Pengenalan Tokoh
2
Episode 2. Semangat Pagi Hari
3
Episode 3. Bapak Sakit
4
Episode 4. Liburan Semester
5
Episode 5. Banyak Pesanan
6
Episode 6. Menjadi Pengusaha Kuliner
7
Episode 7. Kecewa Lagi
8
Episode 8. Bertemu Orang Ganteng
9
Episode 9. Dompet, Oh Dompet
10
Episode 10. Kejutan di London
11
Episode 11. Seblak Tulang Ayam
12
Episode 12. Seblak Cinta
13
Episode 13. Refreshing
14
14. Pernah lihat
15
Episode 15. Jadi Malu
16
Episode 16. Apa ini namanya jatuh cinta?
17
Episode 17. Merindukanmu
18
Episode 18. Kembali ke kota Jakarta
19
Episode 19. Disini Juga
20
Episode 20. Terima Kasih Ya ...
21
Episode 21. Seblak Kuah Jeletot
22
Episode 22. Bukan Jaman Siti Nurbaya Lagi
23
Episode 23. Terpaksa (1)
24
Episode 24. Terpaksa (2)
25
Episode 25. Rasanya Aneh
26
Episode 26. Bisa Masak
27
Episode 27. I Miss You
28
Episode 28. Badai
29
Episode 29. Pertemuan Tak Disangka
30
Episode 30. Mundur
31
Episode 31. Saatnya Untuk Jujur
32
Episode 32. Lega
33
Episode 33. Ayah Yang Keras Kepala
34
Episode 34. Restu Ayah
35
Episode 35. Level Satu Saja Ya
36
Episode 36. Kejutan Untuk Mami
37
Episode 37. Melayang
38
Episode 38. Deg-deg Serrr
39
Episode 39. Planning Risa
40
Episode 40. Happy Wedding (1)
41
Episode 41. Happy Wedding (2)
42
Episode 42. Aaawww ...
43
Episode 43. Gunung Bromo
44
Episode 44. Wisata Honeymoon
45
Episode 45. Wisata Honeymoon #2
46
Episode 46. Kembali ke Jakarta
47
Episode 47. Bersamamu
48
Episode 48. Saran Dari Mertua
49
Episode 49. Butuh Proses
50
Episode 50. Siap ... Mulai !!
51
Episode 51. Grand Opening
52
Episode 52. Ramai
53
Episode 53. Kejutan Terindah
54
Episode 54. Menggemaskan
55
Episode 55. Mangga Manalagi
56
Episode 56. Bertemu Bapak dan Ibu
57
Episode 57. Seblak Buatan Mertua
58
Episode 58. Kerja Lagi
59
Episode 59. Keributan di Kafe
60
Episode 60. Penyelidikan
61
Episode 61. Titik Terang
62
Episode 62. Kabar Baik
63
Episode 63. Kafe Mulai Ramai Pengunjung
64
Episode 64. Ada Yang Kangen
65
Episode 65. Ada Apa Dengan Jantungku?
66
Episode 66. Sudah Tujuh Bulan
67
Episode 67. Bumil yang Sensitif
68
Episode 68. Mami Mertua Rasa Ibu Kandung
69
Episode 69. Persiapan Melahirkan
70
Episode 70. Hello Boy
71
Episode 71. Anggota Baru
72
Episode 72. Matahari Papa dan Bunda
73
Episode 73. Anugerah Terindah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!