Hari ini pesanan seblak Risa banyak sekali, Risa bersyukur karena selain teman-teman kampusnya yang pesan seblaknya, para dosen juga ada yang pesan. Terkadang Risa sampai membawa dua kantong kresek besar yang berisi seblak pesanan teman-teman dan dosennya, tapi dia selalu batasi paling banyak membawa 20 bungkus saja, supaya tidak terlalu berat saat dibawa ke kampus.
“Risa …. !” tampak Sally memanggil Risa yang berjalan ke arah kantin.
“Sal, ke kantin yuk !” ajak Risa pada Sally, sahabat setianya itu.
“Yuk, aku juga lapar nih,” ucap Sally.
“Sal, bagaimana menurut mama kamu setelah makan seblak aku ?” tanya Risa menuju meja kosong setelah memesan makanan dan minuman.
“Eh, kata mamaku seblak kamu enak sekali Sa. Rasa kencurnya terasa sekali dan kental, apalagi mamaku suka pedas jadi sudah pas di lidah,” kata Sally bersemangat menceritakan mamanya saat mencoba seblak Risa.
“Alhamdulillah kalau mama kamu suka Sal, nanti boleh kok pesan lagi. Tapi pesannya yang banyak ya Sal, kan anggota keluargamu juga banyak,” ucap Risa sambil terus mempromosikan seblaknya.
“Beres, jangan khawatir Sa, aku akan pesan lagi empat bungkus deh, biar aku promosiin juga ke saudara-saudara sepupuku … yang penting kalau laku banyak, jangan lupa imbalan untukku ya … hehehe,” kata Sally sambil bercanda.
“Siaaapp … “ balas Risa sambil mengacungan dua jempolnya ke arah Sally.
Setelah makanan dan minuman datang, mereka berdua segera menikmatinya sambil diselingi candaan-candaan keduanya.
Drrrrttt …. ddrrrttt … ddrrrttt ….
Ponsel Risa bergetar ada tanda panggilan masuk. Dilihat di layar ponselnya ada telpon dari ibunya, kemudian dia menggeser gambar telpon warna hijau.
“Hallo, assalamu’alaikum Bu,” ucap Risa mengangkat telpon dari ibunya.
“Sa, bapakmu sakit Nak. Tadi bapak pingsan di sekolah, sekarang di rumah sakit. Kamu cepat ke rumah sakit ya nak,” kata Bu Yana, ibunya Risa dengan nada cemas.
“Ya Allah … Iya bu, Risa akan ke rumah sakit sekarang, “ kata Risa sambil menitikkan air matanya yang tiba-tiba keluar karena rasa khawatir terhadap bapaknya.
“Sa, kamu kenapa menangis? Apa yang terjadi ?” tanya sally penu rasa penasaran melihat sahabatnya menangis.
“Sal, aku akan ke rumah sakit. Bapakku sakit Sal, tadi pingsan di sekolah hiks … hiks,“ jawab Risa sambil memeluk Sally erat.
“Aku ikut denganmu Sa, yuk kita berangkat !” kata Sally sambil menenangkan hati Risa.
Setelah sampai di rumah sakit yang disebutkan oleh ibunya Risa, mereka segera menuju ke kamar rawat pak Budi setelah bertanya pada resepsionis.
“Bu … bapak sakit apa ?” tanya Risa sambil memeluk ibunya.
“Dokter masih memeriksanya Nak,” jawab bu Yana sedih.
“Insya Allah penyakit bapak tidak parah, ibu tenang saja ya. Kita tunggu hasil pemeriksaan dokter,” kata Risa sambil menenangkan hati ibunya meskipun hatinya sendiri juga tidak tenang.
Tidak berapa lama dokter yang memeriksa pak Budi keluar dari kamar.
“Bagaimana kondisi suami saya Dok ?” tanya bu Yana penuh rasa cemas tentang suaminya.
“Pak Budi hanya kecapekan saja bu, tensi darahnya turun, sebentar lagi beliau siuman,“ kata Dokter Ramlan yang menangani pak Budi.
“Apakah kami boleh masuk ke dalam dok ?” tanya Risa.
“Iya, boleh. Silahkan jika ingin menemani beliau, “ kata Dokter mempersilahkan Risa dan Bu Yana untuk melihat kondisi pak Budi. Sally yang juga ikut Risa segera mengikuti langkah mereka masuk ke dalam kamar.
Bu Yana dan Risa duduk di kursi samping kanan dan kiri ranjang pak Budi, sedangkan Sally berdiri di dekat Risa.
Tampak tangan bu Yana memegangi punggung tangan suaminya dengan lembut, Risa memijit kaki bapaknya pelan-pelan.
“Pak, ayo bangun pak … Ibu dan Risa ada disini menemani bapak, bapak jangan lama-lama ya tidurnya… “ bisik Bu Yana ke telinga suaminya yang masih belum sadar dari pingsannya.
Tiba-tiba Risa merasakan pergerakan kaki bapaknya, kemudia diamengarahkan pandangannya ke wajah bapaknya.
“Alhamdulillah akhirnya bapak sudah siuman, “ pekik Risa setelah melihat bapaknya perlahan-lahan membuka kedua matanya.
Risa dan Bu Yana segera memeluk erat Pak Budi yang sudah terbangun dari pingsannya.
“Bapak ada dimana ini bu ?” tanya Pak Budi pada istrinya.
“Kita ada di rumah sakit Pak, tadi bapak pingsan di sekolah lalu ibu bawa ke rumah sakit. Bapak istirahat dulu ya,” jawab Bu Yana sambil merapikan selimut suaminya.
Pak Budi akhirnya ingat apa yang terjadi pada dirinya tadi di sekolah, ketika dirinya selesai mengajar tiba-tiba badannya lemas dan pandangannya kabur seolah-olah apa yang dilihatnya berputar semua. Kemudian badannya seperti melayang ke bawah dan tidak tahu lagi apa yang terjadi setelah itu, yang pada akhirnya setelah dia membuka matanya sudah berada di rumah sakit dan tangannya yang diinfus oleh perawat.
“Bapak makan dulu ya, yuk Risa suapi ya pak supaya bapak cepat sembuh,” ucap Risa sambil mengambil makanan pasien di atas meja. Risa kemudian menyuapi bapaknya dengan penuh kasih sayang.
“Pak, Bu, Alhamdulillah kondisi Pak Budi sudah lebih baik. Kalau begitu Saya ijin untuk pamit pulang, “ kata Sally pada keluarga Risa.
“Terima kasih ya nak Sally sudah mengunjungi bapak,” jawab pak Budi pada Sally.
“Tidak apa-apa Pak, kalau memerlukan sesuatu kabari Sally ya Bu, Pak,” kemudian Sally berpamitan pada kedua orang tua Risa dan keluar kamar diikuti oleh Risa.
“Sal, terima kasih ya sudah menemani kami disini,” ucap Risa berterima kasih pada Sally.
“Aku pulang dulu ya Sa, Assalamu’alaikum,” Sally mengucapkan salam pada Risa sebelum dia meninggalkan sahabatnya itu.
“Wa’alaikum salam …” jawab Risa.
Risa kemudian masuk ke dalam kamar rawat bapaknya kembali.
“Bu, ibu pulang dulu saja ya malam ini biarkan Risa yang menjaga bapak disini. Besok pagi bergantian ibu yang menjaga bapak, karena Risa harus kuliah,” pinta Risa pada ibunya supaya ibunya bisa beristirahat di rumah.
“Ya sudah kalau begitu, ibu pulang dulu ya Sa. Tolong jaga bapakmu, besok pagi ibu bawakan baju ganti untukmu ya,” kata Bu Yana. Kemudian Bu Yana berpamitan pada suami dan anaknya.
################
Hai teman-teman.... beri semangat aku ya, tulis komentarmu, beri like jika kau suka dan vote diriku ya ...
Happy reading :-)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Pelangi Senja
lanjut
2024-09-24
3
HARTIN MARLIN
semangat 💪💪 thor
2023-11-03
1
Har Tini
semogq bpk ny risa segerah sembuh
2021-09-27
0