Tin ... tin ... tin ...
Bunyi klakson mobil terdengar dari luar rumah Risa, membuat Risa segera keluar untuk melihat siapa yang datang. Ternyata Sally telah datang menjemputnya, Risa pun berpamitan pada orang tuanya untuk berangkat jalan-jalan bersama Sally.
Mobil Sally segera meluncur membelah kota C, sore hari ini langit terlihat cerah dan jalan raya terlihat ramai. Setelah kemarin Risa dan teman-teman berkunjung ke kota Jakarta, kini mereka libur sehari. Risa dan Sally sudah berencana untuk jalan-jalan ke mall. Sudah lama mereka tidak menikmati jalan berdua seperti saat kuliah dulu.
Sally mengarahkan mobilnya menuju Citimall dan mencari parkir yang kosong. Setelah mendapat tempat untuk parkir, mereka berdua turun dari mobil dan masuk ke dalam mall yang terkenal di kotanya itu.
Nampak anak muda banyak yang nongkrong di mall, entah hanya sekedar duduk-duduk sambil ngobrol, beli makanan dan minuman atau ada juga yang berbelanja kebutuhan mereka.
Risa dan Sally memilih untuk nonton film yang sedang ramai dibicarakan. Risa sedang antri membeli tiket, antrian memang panjang karena banyak yang ingin menonton film ini. Sedangkan Sally pergi menuju penjual makanan dan minuman, dia membeli dua bungkus popcorn dan dua minuman botol dingin.
Saat Risa sedang berdiri mengantri tiket, tiba-tiba dari arah belakang tubuhnya seperti ada yang mendorong keras sekali sehingga dia hampir jatuh menimpa orang yang berdiri di depannya. Beruntung tubuhnya segera ditahan oleh orang di depannya itu.
"Aduh ..." pekik Risa hampir jatuh.
"Kamu tidak apa-apa ?" tanya orang yang di depannya itu.
"Iya, tidak apa-apa. Maaf, tubuh saya tadi ada yang mendorong dari belakang," jawab Risa.
Kemudian mata Risa bertatapan dengan mata orang yang ada di depannya, begitu dekat jarak wajah mereka tanpa mereka sadari. Akhirnya Risa tersadar dan kembali berdiri dengan dibantu oleh orang itu.
Tiba-tiba orang tadi bertanya pada Risa, "Apa sebelumnya kita pernah bertemu?"
"Oh, mungkin salah orang," jawab Risa.
"Apakah kamu yang punya kafe dan menjual Seblak?" tanya orang itu lagi.
"Iya, kok anda tahu?" tanya Risa penasaran.
"Apa kamu lupa, aku Adit yang dulu pernah ketinggalan dompet di kafemu, " kata orang itu.
"Oh, ya ampun ... iya, aku jadi ingat sekarang. Maaf kak Adit, aku tadi benar-benar lupa," Risa kemudian bersalaman dengan Adit.
"Kamu sendirian saja nontonnya?" tanya Adit.
" Tidak kak, aku datang bersama temanku Sally," jawab Risa.
"Ya sudah kalau begitu sekalian kita beli tiketnya berempat ya, biar aku yang traktir," kata Adit.
"Eh, jangan kak. Biar yang dua tiket aku ganti nanti ya," ucap Risa.
"Tidak apa-apa, anggap saja ini merayakan pertemuan kita kembali. Jangan menolak, oke?" kata Adit sambil memesan empat tiket dan memilih di deretan bangku paling atas.
" Terima kasih ya kak," ucap Risa sambil menahan malu.
Setelah Adit dan Risa memesan tiket, kemudian Risa mencari keberadaan Sally yang tadi sedang membeli makanan. Akhirnya Risa melihat Sally sedang berbicara dengan seorang laki-laki yang sepertinya dia juga tidak asing tapi pernah bertemu dimana sebelumnya.
"Risa, sini ... !" Sally melambaikan tangannya memanggil Risa. Kemudian Risa dan Adit menuju ke arah Sally berdiri bersama seseorang.
"Risa, apa kamu masih ingat dengan kakak ini?" tanya Sally pada Risa.
"Hmm ... lupa-lupa ingat sih, sepertinya pernah bertemu tapi dimana ya?" tanya Risa sambil telunjuknya diketuk-ketuk di keningnya.
"Ini kak Bara, temannya kak Adit yang dulu dompetnya tertinggal di kafe kita," ucap Sally sambil mencoba membantu Risa supaya ingat lagi.
"Oh, iya betul. Jadi kak Adit tadi datang bersama kak Bara?" tanya Risa pada Adit dan dijawab oleh Adit dengan anggukan kepala.
'Ya sudah yuk kita masuk ke dalam, pintu teater sudah dibuka tuh !" perintah Adit pada Risa, Sally dan Bara.
Sesampai di dalam ruang teater, petugas tiket mengarahkan mereka ke bangku paling belakang dengan bantuan lampu yang selalu dibawa oleh petugas itu.
Setelah menemukan nomor bangku yang dicari, posisi duduknya Risa dan Sally diapit oleh Adit dan Bara. Adit duduk paling pinggir lalu disusul Risa, Sally dan Bara. Mereka sudah mengarahkan pandangan ke layar lebar di depan. Lampu teater sudah mulai dimatikan dan di layar mulai ditampilkan beberapa iklan terlebih dahulu.
Saatnya film utama diputar, mereka mulai memperhatikan adegan demi adegan dalam film itu. Film yang bercerita tentang pertemuan dua orang kekasih yang terpisah oleh jarak dan akhirnya mereka bersatu kembali dan memutuskan untuk menikah.
Film ini selain menyuguhkan adegan romantis juga ada unsur komedi juga. Jika saat ada adegan yang lucu, Risa dan teman-temannya tertawa sampai terbahak-bahak. Namun saat ada adegan yang sedih, tidak jarang Risa tiba-tiba menangis terbawa oleh alur ceritanya. Adit yang melihat Risa menitikkan air mata langsung memberikan sapu tangannya pada Risa.
"Lap dulu air mata kamu," ucap Adit sambil berbisik.
Risa yang tersadar jika ternyata Adit memperhatikan dirinya dari tadi menjadi malu dan wajahnya memerah. "Maaf, jadi terbawa suasana," kata Risa sambil mengelap air matanya.
Adit hanya tersenyum melihat Risa. Disebelah Risa ada Sally yang sedang sibuk mengunyah popcorn yang dibelinya tadi, dan kini sudah hampir habis sebungkus.
" Itu popcorn sudah habis saja, yang di sebelahnya nggak ditawari?" tanya Bara tiba-tiba mengejutkan Sally yang sedang menikmati snacknya sambil kedua matanya memperhatikan film yang sedang diputar.
"Eh, kak Bara mau juga? kenapa diam saja, nih masih ada satu bungkus lagi," kata Sally sambil menyodorkan popcorn pada Bara.
Akhirnya Bara pun menerima popcorn dari Sally dan ikut makan. Sally menahan tawa karena sebetulnya popcorn itu milik Risa yang belum sempat dimakan.
"Sal, lapar nih ... mana popcorn yang kamu beli?" tanya Risa berbisik di telinga Sally.
"Hehehe ... itu lagi dimakan sama kak Bara," kata Sally sambil menunjuk ke arah Bara.
Risa langsung terpaku melihat Bara makan popcorn miliknya. Akhirnya Risa hanya minum saja dan tangannya yang satu memegang perut menahan lapar.
Adit melirik ke arah Risa yang mulai gelisah. "Kamu kenapa gelisah?" tanya Adit.
"Oh, tidak apa-apa kak," jawab Risa berbohong karena dia merasa tidak enak jika bilang sedang lapar.
"Kamu yakin tidak apa-apa?" tanya Adit kembali.
"Hmm ... iya, tidak apa-apa," jawab Risa tersenyum.
"Snack kamu mana kok tidak dimakan, bukannya tadi temanmu beli dua?" Adit bertanya pada Risa dan dijawab dengan gugup oleh Risa, "Hmm ... itu, sudah dimakan oleh kak Bara."
"Hah? Dasar si Bara," ucap Adit sambil melihat ke arah Bara yang sedang menikmati popcorn tanpa rasa bersalah.
"Tidak apa-apa kak, Risa masih ada minuman kok. Sebentar lagi filmnya juga sudah selesai," kata Risa sambil minum minumannya yang tinggal sedikit lagi. Mereka berempat kembali menikmati film hingga selesai.
Lampu di ruangan sudah dinyalakan dan para penonton segera berdiri dari tempat duduknya dan keluar ruangan, begitu juga dengan Adit dan ketiga temannya.
Setelah sampai di luar ruangan, Adit mengajak mereka makan malam di restoran yang berada di lokasi mall.
"Kita makan dulu yuk !" ajak Adit pada ketiga temannya.
Setelah duduk di bangku restoran, mereka segera memesan menu makanan dan minuman yang ditunjukkan oleh pelayan restoran melalui gambar menu.
Adit dan Bara memesan nasi goreng seafood, Risa dan Sally memilih menu kwetiau goreng dan cumi asam manis pedas. Sambil menunggu makanan datang, mereka mulai mengobrol apa saja yang bisa jadi bahan obrolan.
"Tak disangka ya akhirnya kita bisa bertemu lagi disini," ucap Risa sambil memandang ke arah tiga temannya.
"Bagaimana kabar kafe kalian?" tanya Adit.
"Alhamdulillah baik kak, malah semakin bertambah pelanggannya. Menunya juga selalu ditambah variasinya supaya tidak bosan," jawab Risa.
" Baguslah kalau begitu. Berarti kafe kamu semakin berkembang dengan cepat." Ucap Adit dengan serius.
Tak berapa lama makanan yang dipesan telah datang, mereka kemudian segera makan hidangan yang disajikan.
" Bara, besok kita harus bisa menyempatkan waktu untuk ke kafe Risa sebelum kembali ke Jakarta," perintah Adit pada Bara yang selalu setia padanya.
"Siap bos, besok kita atur waktunya," jawab Bara sambil mengangkat jempolnya tinggi-tinggi ke arah Adit.
"Wah, terima kasih ya kak sudah mau datang ke kafe kami lagi. Besok kami tunggu kedatangan kalian berdua," kata Sally bersemangat pada Adit dan Bara.
Tidak terasa makanan pun sudah habis, mereka segera kembali pulang. Risa pulang bersama Sally, sedangkan Adit kembali ke hotel bersama Bara. Mereka berpisah di tempat parkir mobil dan tidak lupa saling berpamitan.
Tokoh Risa Saraswati
Tokoh Aditya Novendra Angkasa Putra
Tokoh Sally Anastasia
Tokoh Bara Nugraha
#################
Teman-teman setia Risa, tokoh visual dalam cerita ini sudah author tunjukkan sesuai pandangan author ya.
Kalau masih ingin mengetahui cerita selanjutnya, jangan lupa sertakan like, vote yang banyak, rate dan jadikan Risa sebagai favorit kalian 🤗🙏
Happy reading all 😍😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
HARTIN MARLIN
visualnya artis indonesia 😍😍 aku suka
2023-11-03
2
🐾Bunda Lis@
rumahnya risa dimana sih sebenarnya td diawal ibunya adit sering beli seblak dirumah, kok adit gak inget pernah ketemu risa dirumahnya wkt ambil pesanan
2021-11-05
1
Har Tini
wowww visual ny suka thor pasangan serasi😍
2021-09-27
1