14. Pernah lihat

Tin ... tin ... tin ...

Bunyi klakson mobil terdengar dari luar rumah Risa, membuat Risa segera keluar untuk melihat siapa yang datang. Ternyata Sally telah datang menjemputnya, Risa pun berpamitan pada orang tuanya untuk berangkat jalan-jalan bersama Sally.

Mobil Sally segera meluncur membelah kota C, sore hari ini langit terlihat cerah dan jalan raya terlihat ramai. Setelah kemarin Risa dan teman-teman berkunjung ke kota Jakarta, kini mereka libur sehari. Risa dan Sally sudah berencana untuk jalan-jalan ke mall. Sudah lama mereka tidak menikmati jalan berdua seperti saat kuliah dulu.

Sally mengarahkan mobilnya menuju Citimall dan mencari parkir yang kosong. Setelah mendapat tempat untuk parkir, mereka berdua turun dari mobil dan masuk ke dalam mall yang terkenal di kotanya itu.

Nampak anak muda banyak yang nongkrong di mall, entah hanya sekedar duduk-duduk sambil ngobrol, beli makanan dan minuman atau ada juga yang berbelanja kebutuhan mereka.

Risa dan Sally memilih untuk nonton film yang sedang ramai dibicarakan. Risa sedang antri membeli tiket, antrian memang panjang karena banyak yang ingin menonton film ini. Sedangkan Sally pergi menuju penjual makanan dan minuman, dia membeli dua bungkus popcorn dan dua minuman botol dingin.

Saat Risa sedang berdiri mengantri tiket, tiba-tiba dari arah belakang tubuhnya seperti ada yang mendorong keras sekali sehingga dia hampir jatuh menimpa orang yang berdiri di depannya. Beruntung tubuhnya segera ditahan oleh orang di depannya itu.

"Aduh ..." pekik Risa hampir jatuh.

"Kamu tidak apa-apa ?" tanya orang yang di depannya itu.

"Iya, tidak apa-apa. Maaf, tubuh saya tadi ada yang mendorong dari belakang," jawab Risa.

Kemudian mata Risa bertatapan dengan mata orang yang ada di depannya, begitu dekat jarak wajah mereka tanpa mereka sadari. Akhirnya Risa tersadar dan kembali berdiri dengan dibantu oleh orang itu.

Tiba-tiba orang tadi bertanya pada Risa, "Apa sebelumnya kita pernah bertemu?"

"Oh, mungkin salah orang," jawab Risa.

"Apakah kamu yang punya kafe dan menjual Seblak?" tanya orang itu lagi.

"Iya, kok anda tahu?" tanya Risa penasaran.

"Apa kamu lupa, aku Adit yang dulu pernah ketinggalan dompet di kafemu, " kata orang itu.

"Oh, ya ampun ... iya, aku jadi ingat sekarang. Maaf kak Adit, aku tadi benar-benar lupa," Risa kemudian bersalaman dengan Adit.

"Kamu sendirian saja nontonnya?" tanya Adit.

" Tidak kak, aku datang bersama temanku Sally," jawab Risa.

"Ya sudah kalau begitu sekalian kita beli tiketnya berempat ya, biar aku yang traktir," kata Adit.

"Eh, jangan kak. Biar yang dua tiket aku ganti nanti ya," ucap Risa.

"Tidak apa-apa, anggap saja ini merayakan pertemuan kita kembali. Jangan menolak, oke?" kata Adit sambil memesan empat tiket dan memilih di deretan bangku paling atas.

" Terima kasih ya kak," ucap Risa sambil menahan malu.

Setelah Adit dan Risa memesan tiket, kemudian Risa mencari keberadaan Sally yang tadi sedang membeli makanan. Akhirnya Risa melihat Sally sedang berbicara dengan seorang laki-laki yang sepertinya dia juga tidak asing tapi pernah bertemu dimana sebelumnya.

"Risa, sini ... !" Sally melambaikan tangannya memanggil Risa. Kemudian Risa dan Adit menuju ke arah Sally berdiri bersama seseorang.

"Risa, apa kamu masih ingat dengan kakak ini?" tanya Sally pada Risa.

"Hmm ... lupa-lupa ingat sih, sepertinya pernah bertemu tapi dimana ya?" tanya Risa sambil telunjuknya diketuk-ketuk di keningnya.

"Ini kak Bara, temannya kak Adit yang dulu dompetnya tertinggal di kafe kita," ucap Sally sambil mencoba membantu Risa supaya ingat lagi.

"Oh, iya betul. Jadi kak Adit tadi datang bersama kak Bara?" tanya Risa pada Adit dan dijawab oleh Adit dengan anggukan kepala.

'Ya sudah yuk kita masuk ke dalam, pintu teater sudah dibuka tuh !" perintah Adit pada Risa, Sally dan Bara.

Sesampai di dalam ruang teater, petugas tiket mengarahkan mereka ke bangku paling belakang dengan bantuan lampu yang selalu dibawa oleh petugas itu.

Setelah menemukan nomor bangku yang dicari, posisi duduknya Risa dan Sally diapit oleh Adit dan Bara. Adit duduk paling pinggir lalu disusul Risa, Sally dan Bara. Mereka sudah mengarahkan pandangan ke layar lebar di depan. Lampu teater sudah mulai dimatikan dan di layar mulai ditampilkan beberapa iklan terlebih dahulu.

Saatnya film utama diputar, mereka mulai memperhatikan adegan demi adegan dalam film itu. Film yang bercerita tentang pertemuan dua orang kekasih yang terpisah oleh jarak dan akhirnya mereka bersatu kembali dan memutuskan untuk menikah.

Film ini selain menyuguhkan adegan romantis juga ada unsur komedi juga. Jika saat ada adegan yang lucu, Risa dan teman-temannya tertawa sampai terbahak-bahak. Namun saat ada adegan yang sedih, tidak jarang Risa tiba-tiba menangis terbawa oleh alur ceritanya. Adit yang melihat Risa menitikkan air mata langsung memberikan sapu tangannya pada Risa.

"Lap dulu air mata kamu," ucap Adit sambil berbisik.

Risa yang tersadar jika ternyata Adit memperhatikan dirinya dari tadi menjadi malu dan wajahnya memerah. "Maaf, jadi terbawa suasana," kata Risa sambil mengelap air matanya.

Adit hanya tersenyum melihat Risa. Disebelah Risa ada Sally yang sedang sibuk mengunyah popcorn yang dibelinya tadi, dan kini sudah hampir habis sebungkus.

" Itu popcorn sudah habis saja, yang di sebelahnya nggak ditawari?" tanya Bara tiba-tiba mengejutkan Sally yang sedang menikmati snacknya sambil kedua matanya memperhatikan film yang sedang diputar.

"Eh, kak Bara mau juga? kenapa diam saja, nih masih ada satu bungkus lagi," kata Sally sambil menyodorkan popcorn pada Bara.

Akhirnya Bara pun menerima popcorn dari Sally dan ikut makan. Sally menahan tawa karena sebetulnya popcorn itu milik Risa yang belum sempat dimakan.

"Sal, lapar nih ... mana popcorn yang kamu beli?" tanya Risa berbisik di telinga Sally.

"Hehehe ... itu lagi dimakan sama kak Bara," kata Sally sambil menunjuk ke arah Bara.

Risa langsung terpaku melihat Bara makan popcorn miliknya. Akhirnya Risa hanya minum saja dan tangannya yang satu memegang perut menahan lapar.

Adit melirik ke arah Risa yang mulai gelisah. "Kamu kenapa gelisah?" tanya Adit.

"Oh, tidak apa-apa kak," jawab Risa berbohong karena dia merasa tidak enak jika bilang sedang lapar.

"Kamu yakin tidak apa-apa?" tanya Adit kembali.

"Hmm ... iya, tidak apa-apa," jawab Risa tersenyum.

"Snack kamu mana kok tidak dimakan, bukannya tadi temanmu beli dua?" Adit bertanya pada Risa dan dijawab dengan gugup oleh Risa, "Hmm ... itu, sudah dimakan oleh kak Bara."

"Hah? Dasar si Bara," ucap Adit sambil melihat ke arah Bara yang sedang menikmati popcorn tanpa rasa bersalah.

"Tidak apa-apa kak, Risa masih ada minuman kok. Sebentar lagi filmnya juga sudah selesai," kata Risa sambil minum minumannya yang tinggal sedikit lagi. Mereka berempat kembali menikmati film hingga selesai.

Lampu di ruangan sudah dinyalakan dan para penonton segera berdiri dari tempat duduknya dan keluar ruangan, begitu juga dengan Adit dan ketiga temannya.

Setelah sampai di luar ruangan, Adit mengajak mereka makan malam di restoran yang berada di lokasi mall.

"Kita makan dulu yuk !" ajak Adit pada ketiga temannya.

Setelah duduk di bangku restoran, mereka segera memesan menu makanan dan minuman yang ditunjukkan oleh pelayan restoran melalui gambar menu.

Adit dan Bara memesan nasi goreng seafood, Risa dan Sally memilih menu kwetiau goreng dan cumi asam manis pedas. Sambil menunggu makanan datang, mereka mulai mengobrol apa saja yang bisa jadi bahan obrolan.

"Tak disangka ya akhirnya kita bisa bertemu lagi disini," ucap Risa sambil memandang ke arah tiga temannya.

"Bagaimana kabar kafe kalian?" tanya Adit.

"Alhamdulillah baik kak, malah semakin bertambah pelanggannya. Menunya juga selalu ditambah variasinya supaya tidak bosan," jawab Risa.

" Baguslah kalau begitu. Berarti kafe kamu semakin berkembang dengan cepat." Ucap Adit dengan serius.

Tak berapa lama makanan yang dipesan telah datang, mereka kemudian segera makan hidangan yang disajikan.

" Bara, besok kita harus bisa menyempatkan waktu untuk ke kafe Risa sebelum kembali ke Jakarta," perintah Adit pada Bara yang selalu setia padanya.

"Siap bos, besok kita atur waktunya," jawab Bara sambil mengangkat jempolnya tinggi-tinggi ke arah Adit.

"Wah, terima kasih ya kak sudah mau datang ke kafe kami lagi. Besok kami tunggu kedatangan kalian berdua," kata Sally bersemangat pada Adit dan Bara.

Tidak terasa makanan pun sudah habis, mereka segera kembali pulang. Risa pulang bersama Sally, sedangkan Adit kembali ke hotel bersama Bara. Mereka berpisah di tempat parkir mobil dan tidak lupa saling berpamitan.

Tokoh Risa Saraswati

Tokoh Aditya Novendra Angkasa Putra

Tokoh Sally Anastasia

Tokoh Bara Nugraha

#################

Teman-teman setia Risa, tokoh visual dalam cerita ini sudah author tunjukkan sesuai pandangan author ya.

Kalau masih ingin mengetahui cerita selanjutnya, jangan lupa sertakan like, vote yang banyak, rate dan jadikan Risa sebagai favorit kalian 🤗🙏

Happy reading all 😍😍😍😍

Terpopuler

Comments

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

visualnya artis indonesia 😍😍 aku suka

2023-11-03

2

🐾Bunda Lis@

🐾Bunda Lis@

rumahnya risa dimana sih sebenarnya td diawal ibunya adit sering beli seblak dirumah, kok adit gak inget pernah ketemu risa dirumahnya wkt ambil pesanan

2021-11-05

1

Har Tini

Har Tini

wowww visual ny suka thor pasangan serasi😍

2021-09-27

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Pengenalan Tokoh
2 Episode 2. Semangat Pagi Hari
3 Episode 3. Bapak Sakit
4 Episode 4. Liburan Semester
5 Episode 5. Banyak Pesanan
6 Episode 6. Menjadi Pengusaha Kuliner
7 Episode 7. Kecewa Lagi
8 Episode 8. Bertemu Orang Ganteng
9 Episode 9. Dompet, Oh Dompet
10 Episode 10. Kejutan di London
11 Episode 11. Seblak Tulang Ayam
12 Episode 12. Seblak Cinta
13 Episode 13. Refreshing
14 14. Pernah lihat
15 Episode 15. Jadi Malu
16 Episode 16. Apa ini namanya jatuh cinta?
17 Episode 17. Merindukanmu
18 Episode 18. Kembali ke kota Jakarta
19 Episode 19. Disini Juga
20 Episode 20. Terima Kasih Ya ...
21 Episode 21. Seblak Kuah Jeletot
22 Episode 22. Bukan Jaman Siti Nurbaya Lagi
23 Episode 23. Terpaksa (1)
24 Episode 24. Terpaksa (2)
25 Episode 25. Rasanya Aneh
26 Episode 26. Bisa Masak
27 Episode 27. I Miss You
28 Episode 28. Badai
29 Episode 29. Pertemuan Tak Disangka
30 Episode 30. Mundur
31 Episode 31. Saatnya Untuk Jujur
32 Episode 32. Lega
33 Episode 33. Ayah Yang Keras Kepala
34 Episode 34. Restu Ayah
35 Episode 35. Level Satu Saja Ya
36 Episode 36. Kejutan Untuk Mami
37 Episode 37. Melayang
38 Episode 38. Deg-deg Serrr
39 Episode 39. Planning Risa
40 Episode 40. Happy Wedding (1)
41 Episode 41. Happy Wedding (2)
42 Episode 42. Aaawww ...
43 Episode 43. Gunung Bromo
44 Episode 44. Wisata Honeymoon
45 Episode 45. Wisata Honeymoon #2
46 Episode 46. Kembali ke Jakarta
47 Episode 47. Bersamamu
48 Episode 48. Saran Dari Mertua
49 Episode 49. Butuh Proses
50 Episode 50. Siap ... Mulai !!
51 Episode 51. Grand Opening
52 Episode 52. Ramai
53 Episode 53. Kejutan Terindah
54 Episode 54. Menggemaskan
55 Episode 55. Mangga Manalagi
56 Episode 56. Bertemu Bapak dan Ibu
57 Episode 57. Seblak Buatan Mertua
58 Episode 58. Kerja Lagi
59 Episode 59. Keributan di Kafe
60 Episode 60. Penyelidikan
61 Episode 61. Titik Terang
62 Episode 62. Kabar Baik
63 Episode 63. Kafe Mulai Ramai Pengunjung
64 Episode 64. Ada Yang Kangen
65 Episode 65. Ada Apa Dengan Jantungku?
66 Episode 66. Sudah Tujuh Bulan
67 Episode 67. Bumil yang Sensitif
68 Episode 68. Mami Mertua Rasa Ibu Kandung
69 Episode 69. Persiapan Melahirkan
70 Episode 70. Hello Boy
71 Episode 71. Anggota Baru
72 Episode 72. Matahari Papa dan Bunda
73 Episode 73. Anugerah Terindah
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Episode 1. Pengenalan Tokoh
2
Episode 2. Semangat Pagi Hari
3
Episode 3. Bapak Sakit
4
Episode 4. Liburan Semester
5
Episode 5. Banyak Pesanan
6
Episode 6. Menjadi Pengusaha Kuliner
7
Episode 7. Kecewa Lagi
8
Episode 8. Bertemu Orang Ganteng
9
Episode 9. Dompet, Oh Dompet
10
Episode 10. Kejutan di London
11
Episode 11. Seblak Tulang Ayam
12
Episode 12. Seblak Cinta
13
Episode 13. Refreshing
14
14. Pernah lihat
15
Episode 15. Jadi Malu
16
Episode 16. Apa ini namanya jatuh cinta?
17
Episode 17. Merindukanmu
18
Episode 18. Kembali ke kota Jakarta
19
Episode 19. Disini Juga
20
Episode 20. Terima Kasih Ya ...
21
Episode 21. Seblak Kuah Jeletot
22
Episode 22. Bukan Jaman Siti Nurbaya Lagi
23
Episode 23. Terpaksa (1)
24
Episode 24. Terpaksa (2)
25
Episode 25. Rasanya Aneh
26
Episode 26. Bisa Masak
27
Episode 27. I Miss You
28
Episode 28. Badai
29
Episode 29. Pertemuan Tak Disangka
30
Episode 30. Mundur
31
Episode 31. Saatnya Untuk Jujur
32
Episode 32. Lega
33
Episode 33. Ayah Yang Keras Kepala
34
Episode 34. Restu Ayah
35
Episode 35. Level Satu Saja Ya
36
Episode 36. Kejutan Untuk Mami
37
Episode 37. Melayang
38
Episode 38. Deg-deg Serrr
39
Episode 39. Planning Risa
40
Episode 40. Happy Wedding (1)
41
Episode 41. Happy Wedding (2)
42
Episode 42. Aaawww ...
43
Episode 43. Gunung Bromo
44
Episode 44. Wisata Honeymoon
45
Episode 45. Wisata Honeymoon #2
46
Episode 46. Kembali ke Jakarta
47
Episode 47. Bersamamu
48
Episode 48. Saran Dari Mertua
49
Episode 49. Butuh Proses
50
Episode 50. Siap ... Mulai !!
51
Episode 51. Grand Opening
52
Episode 52. Ramai
53
Episode 53. Kejutan Terindah
54
Episode 54. Menggemaskan
55
Episode 55. Mangga Manalagi
56
Episode 56. Bertemu Bapak dan Ibu
57
Episode 57. Seblak Buatan Mertua
58
Episode 58. Kerja Lagi
59
Episode 59. Keributan di Kafe
60
Episode 60. Penyelidikan
61
Episode 61. Titik Terang
62
Episode 62. Kabar Baik
63
Episode 63. Kafe Mulai Ramai Pengunjung
64
Episode 64. Ada Yang Kangen
65
Episode 65. Ada Apa Dengan Jantungku?
66
Episode 66. Sudah Tujuh Bulan
67
Episode 67. Bumil yang Sensitif
68
Episode 68. Mami Mertua Rasa Ibu Kandung
69
Episode 69. Persiapan Melahirkan
70
Episode 70. Hello Boy
71
Episode 71. Anggota Baru
72
Episode 72. Matahari Papa dan Bunda
73
Episode 73. Anugerah Terindah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!