Episode 11. Seblak Tulang Ayam

Pagi ini cuaca cukup cerah, meskipun semalam terlihat mendung menyelimuti langit di kota C. Risa sudah siap dengan aktivitasnya, dia sedang menunggu Sally datang menjemputnya. Kedua orang tua Risa sudah berangkat bekerja.

Tidak berapa lama akhirnya Sally datang dan Risa segera masuk ke dalam mobil Sally. Mereka berangkat menuju ke kafe sambil mendengarkan musik di dalam mobil, terdengar lagu dari Andmesh.

"Waktu pertama kali ku lihat dirimu hadir

Rasa hati ini inginkan dirimu

Hati tenang mendengar suara indah menyapa

Geloranya hati ini tak ku sangka"

"Rasa ini tak tertahan

Hati ini slalu untukmu"

"Terimalah lagu ini dari orang biasa

Tapi cintaku padamu luar biasa

Aku tak punya bunga aku tak punya harta

Yang kupunya hanyalah hati yang setia

Tulus padamu"

"Hari hari berganti kini cinta pun hadir

Melihatmu memandangmu bagaikan bidadari

Lentik indah matamu manis senyum bibirmu

Hitam panjang rambutmu anggun terikat"

"Rasa ini tak tertahan

Hati ini slalu untukmu"

"Terimalah lagu ini dari orang biasa

Tapi cintaku padamu luar biasa

Aku tak punya bunga aku tak punya harta

Yang kupunya hanyalah hati yang setia

Tulus padamu"

"Terimalah lagu ini dari orang biasa

Tapi cintaku padamu luar biasa

Aku tak punya bunga aku tak punya harta

Yang kupunya hanyalah hati yang setia

Tulus padamu"

Mereka berdua bernyanyi bersama di dalam mobil. Akhirnya sampailah mereka di depan kafe. Sally dan Risa segera membuka pintu kafenya dan mulai menyiapkan bahan-bahan yang akan disajikan nanti. Dua asisten Risa juga sudah datang, mereka membantu Risa menyiapkan bangku untuk para pengunjung.

Sambil mendengarkan musik dari sound yang ada di kafe, Risa mulai membuka situs tentang masakan dari ponselnya. Tiba-tiba dia berteriak hingga teman-temannya terkejut.

"Aha ... aku punya ide baru !" seru Risa sambil bergoyang-goyang badannya mengikuti irama musik.

"Apa sih, kenapa teriak-teriak begitu sih Sa ?" tanya Sally heran.

"Iya nih Teh Risa, saya kan jadi kaget. Untung saja piring-piring ini tidak pecah terlempar dari tangan," sahut Icha, salah satu asisten Risa.

"Hehehe ... kalian belum tahu kan, aku punya ide menu Seblak baru !" ucap Risa sambil mendekat pada Sally dan dua asistennya.

"Ide apa ?" tanya Sally.

"Hmm ... aku akan membuat Seblak dari tulang ayam ! Yess !!" seru Risa lagi.

"Bukannya tulang itu keras, masa orang-orang disuruh makan tulang sih Sa ?" Sally terlihat penasaran.

"Nah yang kita gunakan adalah tulang lunaknya Sal, jadi kan tidak keras kalau dimakan. Apalagi banyak juga lho yang menyukai tulang ayam, biasanya sih seperti saat makan sayap, kepala, ceker atau tulang-tulang yang terasa lunak jika digigit," ucap Risa meyakinkan timnya.

"Bagus juga tuh idenya Teh, saya sendiri kalau lagi makan ayam, pasti cari yang banyak tulangnya. hehehe, " kata Icha.

"Tuh kan, benar kan. Pasti banyak peminatnya," kata Risa lagi.

"Baiklah, lalu kapan akan kita mulai menggunakan menu baru itu ?" tanya Sally pada Risa.

" Secepatnya, kalau bisa sih dalam Minggu ini, bagaimana?" Bulan menawarkan idenya.

"Baiklah kalau begitu, dua hari lagi kita coba ya," jawab Sally.

"Ya, aku setuju !" seru Risa dengan semangat.

"Kami juga setuju," kata kedua asisten Risa.

Setelah perbincangan yang seru tadi kemudian mereka melanjutkan pekerjaannya. Pukul 10.00 tepat kafe sudah dibuka.

Sudah mulai ada pengunjung yang datang. Biasanya kalau masih pagi, pengunjung yang datang suka membeli minuman saja, seperti aneka jus ataupun aneka sajian kopi. Tapi kalau sudah menjelang siang, pengunjung banyak yang beli makanan selain minuman.

Letak kafe Risa memang bisa dikatakan cukup strategis, karena dekat dengan kantor dan kampus perguruan tinggi.

"Sa, tumben ya pengunjung kafe kita kali ini kebanyakan orang kantoran ya?" tanya Sally pada Risa.

"Oh, itu karena saat ini mahasiswa sedang libur semester Sal," kata Risa .

"Pantas saja dari tadi tidak melihat genknya si Doni, biasanya kan mereka paling ramai dan berisik kalau makan disini," ucap Sally.

"Iya ya, jadi sepi ya kalau tidak ada mereka, hehehe ... " kata Risa sambil tertawa.

Kemudian mereka melanjutkan pekerjaannya, Risa kembali melayani pengunjung yang baru datang untuk memesan menu yang disajikan di kafe Risa.

Saat pengunjung sudah mulai ramai, kemudian Risa berbicara di depan pada para pengunjung yang sedang menikmati hidangan.

"Selamat siang bapak-bapak, ibu-ibu, Aa', teteh, dan semua pengunjung kafe Neng Risa. Saya ucapkan terima kasih karena telah setia untuk menikmati menu yang disajikan di kafe ini. Dan pada saat ini kami ingin memberitahukan kepada semuanya bahwa Insya Allah dua hari lagi kami akan launching menu baru lagi... " Risa dengan semangat memberikan informasi pada para pengunjung.

Kemudian terdengar kasak kusuk dan bisik-bisik antar pengunjung, sepertinya mereka penasaran dengan menu baru itu.

"Menu baru apa itu Neng Risa?" tanya salah satu pengunjung.

"Menu barunya adalah ... Seblak Tulang Ayam," seru Risa.

"Wah, tulang ayam ... aku suka sekali itu!" seru beberapa pengunjung perempuan yang duduk di bangku paling ujung.

Akhirnya pengumuman mengenai menu baru mendapatkan sambutan baik dari pengunjung, mereka bertepuk tangan antusias sekali.

***

Hari yang telah dinantikan telah tiba, hari ini kafe Risa akan menyajikan makanan baru yaitu Seblak Tulang Ayam. Ternyata peminatnya banyak sekali, terutama dari kalangan pengunjung perempuan yang menyukainya.

"Selamat siang kak, mau pesan menu apa?" tanya Risa pada salah satu pengunjung yang baru saja datang.

"Saya pesan Seblak Tulang Ayam seporsi level 5 ya, minumnya jus alpukat jumbo." kata pengunjung itu dan sudah dicatat oleh Risa.

Asisten Risa segera menyiapkan pesanan tadi, semangkuk Seblak Tulang Ayam dengan isi Mie, kerupuk, ayam suwir dan tulang ayam.

***

Sudah seminggu kafe Risa mempromosikan menu Seblak baru dan diluar dugaan ternyata peminatnya banyak sekali. Tidak hanya pembeli yang makan di tempat, tapi juga pembeli yang melalui pemesanan online.

Ada juga yang pesan dalam jumlah banyak, biasanya jika jumlahnya lebih dari lima porsi harus daftar dulu dua hari sebelumnya, dan Risa selalu dibantu oleh ibunya untuk menyiapkan.

Ibu Risa terkadang ikut juga membantu Risa menyiapkan pesanan Seblak jika ada yang memesan banyak.

"Bu, kalau ibu capek istirahat dulu saja ya," kata Risa pada ibunya.

"Iya nanti saja, ibu belum capek Sa. Ibu kan sudah biasa berjualan di kantin sekolah," jawab ibu Risa.

"Ibuku memang baik sedunia," ucap Risa sambil memeluk ibunya.

"Kamu ini seperti aneka kecil, peluk-peluk ibu terus deh. Tuh dilihat sama neng Sally, neng Icha sama neng Aisyah," kata ibu Risa sambil tangannya menunjuk ke arah teman-teman Risa. Lalu mereka tertawa bersama-sama.

Bagi mereka ibunya Risa sudah seperti ibunya sendiri, begitu juga sebaliknya, teman-teman Risa sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Bu Yana. Sehingga hubungan mereka sangat dekat sekali.

"Risa, tuh ada yang datang lagi, " kata Bu Yana pada anaknya. Kemudian dengan sigap Risa mendekati pengunjung yang baru datang dan menanyakan menu yang akan dipesan.

Bu Yana sangat senang melihat kesuksesan anak perempuan satu-satunya itu, meskipun usia masih muda tapi dia bisa membuka usaha sendiri bersama sahabatnya dan sudah mampu menggaji para asistennya.

Tak jarang pula ayah Risa pulang dari bekerja mampir dulu ke kafe hanya untuk sekedar minum kopi atau makan makanan ringan. Beliau juga tidak kalah bangga dengan kesuksesan Risa, anak semata wayangnya itu yang tidak pernah merepotkan kedua orang tuanya. Do'a dari kedua orang tua sangat diharapkan oleh Risa agar dia bisa berkembang lebih baik lagi.

###################

Ada yang mau Seblak buatan Risa? hehehe ...

Nah, yang ingin supaya Seblak buatan Risa semakin tinggi ratingnya, jangan lupa sertakan like, vote dan juga rate ya teman-teman.

Jika berkenan silahkan berikan tambahan poin juga dan komentar kalian masih ditunggu lho oleh Risa.

Happy reading all

Semoga indah hari kalian 🤗😍😍

Terpopuler

Comments

Har Tini

Har Tini

mau dong seblak risa

2021-09-27

1

Lasmi Kasman

Lasmi Kasman

Semangat Kk

2021-07-31

1

ptr_25

ptr_25

like💙💙💙
lanjut kk💪💪🥰

- My Teacher Is Mine -

2020-10-20

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Pengenalan Tokoh
2 Episode 2. Semangat Pagi Hari
3 Episode 3. Bapak Sakit
4 Episode 4. Liburan Semester
5 Episode 5. Banyak Pesanan
6 Episode 6. Menjadi Pengusaha Kuliner
7 Episode 7. Kecewa Lagi
8 Episode 8. Bertemu Orang Ganteng
9 Episode 9. Dompet, Oh Dompet
10 Episode 10. Kejutan di London
11 Episode 11. Seblak Tulang Ayam
12 Episode 12. Seblak Cinta
13 Episode 13. Refreshing
14 14. Pernah lihat
15 Episode 15. Jadi Malu
16 Episode 16. Apa ini namanya jatuh cinta?
17 Episode 17. Merindukanmu
18 Episode 18. Kembali ke kota Jakarta
19 Episode 19. Disini Juga
20 Episode 20. Terima Kasih Ya ...
21 Episode 21. Seblak Kuah Jeletot
22 Episode 22. Bukan Jaman Siti Nurbaya Lagi
23 Episode 23. Terpaksa (1)
24 Episode 24. Terpaksa (2)
25 Episode 25. Rasanya Aneh
26 Episode 26. Bisa Masak
27 Episode 27. I Miss You
28 Episode 28. Badai
29 Episode 29. Pertemuan Tak Disangka
30 Episode 30. Mundur
31 Episode 31. Saatnya Untuk Jujur
32 Episode 32. Lega
33 Episode 33. Ayah Yang Keras Kepala
34 Episode 34. Restu Ayah
35 Episode 35. Level Satu Saja Ya
36 Episode 36. Kejutan Untuk Mami
37 Episode 37. Melayang
38 Episode 38. Deg-deg Serrr
39 Episode 39. Planning Risa
40 Episode 40. Happy Wedding (1)
41 Episode 41. Happy Wedding (2)
42 Episode 42. Aaawww ...
43 Episode 43. Gunung Bromo
44 Episode 44. Wisata Honeymoon
45 Episode 45. Wisata Honeymoon #2
46 Episode 46. Kembali ke Jakarta
47 Episode 47. Bersamamu
48 Episode 48. Saran Dari Mertua
49 Episode 49. Butuh Proses
50 Episode 50. Siap ... Mulai !!
51 Episode 51. Grand Opening
52 Episode 52. Ramai
53 Episode 53. Kejutan Terindah
54 Episode 54. Menggemaskan
55 Episode 55. Mangga Manalagi
56 Episode 56. Bertemu Bapak dan Ibu
57 Episode 57. Seblak Buatan Mertua
58 Episode 58. Kerja Lagi
59 Episode 59. Keributan di Kafe
60 Episode 60. Penyelidikan
61 Episode 61. Titik Terang
62 Episode 62. Kabar Baik
63 Episode 63. Kafe Mulai Ramai Pengunjung
64 Episode 64. Ada Yang Kangen
65 Episode 65. Ada Apa Dengan Jantungku?
66 Episode 66. Sudah Tujuh Bulan
67 Episode 67. Bumil yang Sensitif
68 Episode 68. Mami Mertua Rasa Ibu Kandung
69 Episode 69. Persiapan Melahirkan
70 Episode 70. Hello Boy
71 Episode 71. Anggota Baru
72 Episode 72. Matahari Papa dan Bunda
73 Episode 73. Anugerah Terindah
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Episode 1. Pengenalan Tokoh
2
Episode 2. Semangat Pagi Hari
3
Episode 3. Bapak Sakit
4
Episode 4. Liburan Semester
5
Episode 5. Banyak Pesanan
6
Episode 6. Menjadi Pengusaha Kuliner
7
Episode 7. Kecewa Lagi
8
Episode 8. Bertemu Orang Ganteng
9
Episode 9. Dompet, Oh Dompet
10
Episode 10. Kejutan di London
11
Episode 11. Seblak Tulang Ayam
12
Episode 12. Seblak Cinta
13
Episode 13. Refreshing
14
14. Pernah lihat
15
Episode 15. Jadi Malu
16
Episode 16. Apa ini namanya jatuh cinta?
17
Episode 17. Merindukanmu
18
Episode 18. Kembali ke kota Jakarta
19
Episode 19. Disini Juga
20
Episode 20. Terima Kasih Ya ...
21
Episode 21. Seblak Kuah Jeletot
22
Episode 22. Bukan Jaman Siti Nurbaya Lagi
23
Episode 23. Terpaksa (1)
24
Episode 24. Terpaksa (2)
25
Episode 25. Rasanya Aneh
26
Episode 26. Bisa Masak
27
Episode 27. I Miss You
28
Episode 28. Badai
29
Episode 29. Pertemuan Tak Disangka
30
Episode 30. Mundur
31
Episode 31. Saatnya Untuk Jujur
32
Episode 32. Lega
33
Episode 33. Ayah Yang Keras Kepala
34
Episode 34. Restu Ayah
35
Episode 35. Level Satu Saja Ya
36
Episode 36. Kejutan Untuk Mami
37
Episode 37. Melayang
38
Episode 38. Deg-deg Serrr
39
Episode 39. Planning Risa
40
Episode 40. Happy Wedding (1)
41
Episode 41. Happy Wedding (2)
42
Episode 42. Aaawww ...
43
Episode 43. Gunung Bromo
44
Episode 44. Wisata Honeymoon
45
Episode 45. Wisata Honeymoon #2
46
Episode 46. Kembali ke Jakarta
47
Episode 47. Bersamamu
48
Episode 48. Saran Dari Mertua
49
Episode 49. Butuh Proses
50
Episode 50. Siap ... Mulai !!
51
Episode 51. Grand Opening
52
Episode 52. Ramai
53
Episode 53. Kejutan Terindah
54
Episode 54. Menggemaskan
55
Episode 55. Mangga Manalagi
56
Episode 56. Bertemu Bapak dan Ibu
57
Episode 57. Seblak Buatan Mertua
58
Episode 58. Kerja Lagi
59
Episode 59. Keributan di Kafe
60
Episode 60. Penyelidikan
61
Episode 61. Titik Terang
62
Episode 62. Kabar Baik
63
Episode 63. Kafe Mulai Ramai Pengunjung
64
Episode 64. Ada Yang Kangen
65
Episode 65. Ada Apa Dengan Jantungku?
66
Episode 66. Sudah Tujuh Bulan
67
Episode 67. Bumil yang Sensitif
68
Episode 68. Mami Mertua Rasa Ibu Kandung
69
Episode 69. Persiapan Melahirkan
70
Episode 70. Hello Boy
71
Episode 71. Anggota Baru
72
Episode 72. Matahari Papa dan Bunda
73
Episode 73. Anugerah Terindah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!