Tak terasa waktu cepat berlalu, kini sudah satu tahun Risa berkarya bersama teman-temannya mengelola kafe di kota C, kota kelahirannya. Yang berawal dari Risa berjualan seblak di kampus saat masih kuliah, kemudian berjualan di depan rumah jika sedang liburan semester dan akhirnya Risa bisa membuat sebuah kafe kecil-kecilan bersama Sally dan kedua asistennya.
Kini tepat satu tahun kafe Risa berdiri dan kafe miliknya itu semakin berkembang, pelanggan kafe Risa semakin bertambah dari berbagai kalangan. Menu makanan dan minuman yang disajikan juga semakin bertambah variasinya, membuat para pengunjung semakin dimanjakan lidahnya.
Untuk ungkapan rasa syukur atas berdirinya kafe Risa, maka Risa dan timnya mengadakan syukuran. Bu Yana sudah membuat tumpeng nasi kuning dengan berbagai lauk dan sayur. Mereka berdoa bersama dipimpin oleh ayah Risa, kemudian Risa mengambil bagian puncak nasi diletakkan di piring dan diserahkan pertama kali untuk ayahnya tercinta. Kemudian Risa mengambil lagi dan diserahkan pada ibunya. Setelah itu Risa dan teman-temannya mengambil sendiri nasi tumpeng dan mereka menikmati hidangan bersama-sama.
Syukuran ini dilakukan di kafe pada pagi hari sebelum kegiatan di kafe dimulai. Setelah acara syukuran selesai, lalu Risa dan teman-temannya bersiap-siap memulai aktivitasnya. Mereka menyiapkan semua bahan yang akan digunakan untuk membuat makanan dan minuman yang akan disajikan. Tak lupa juga Risa memberikan diskon khusus untuk hari ini, untuk merayakan ulang tahun kafenya.
Pukul 10 pagi kafe sudah dibuka oleh Risa, para pengunjung sudah berdatangan. Mereka memandang sekeliling kafe yang nampak beda dari biasanya, banyak terdapat hiasan dinding dan pernak-pernik balon. Akhirnya mereka tahu jika kafe Risa sedang merayakan ulang tahun setelah membaca tulisan ukuran besar bertuliskan 1st Anniversary.
Banyak pengunjung yang mengucapkan selamat pada Risa dan teman-temannya. Ada juga pengunjung yang menyumbangkan lagu, kebetulan Risa sudah menyiapkan mikrofon dan karaoke di depan.
Suasana kafe hari ini memang berbeda, nampak lebih meriah dan pengunjung yang datang juga banyak. Beruntung bertepatan dengan hari Sabtu, jadi orang tua Risa bisa ikut membantu anaknya di kafe. Risa nampak bahagia sekali, sesekali dia juga bernyanyi menghibur para pengunjung.
Kemeriahan kafe Risa berlanjut hingga malam hari. Suka cita mereka rasakan bersama, Sally terharu selama kemeriahan di kafe. Sally ingat sekali bagaimana perjuangan Risa berjualan seblak hingga sukses seperti sekarang.
Setelah pukul 10 malam kafe pun tutup. Risa dan timnya saling bersalaman dan berpelukan sebagai rasa syukur bahagia. Kemudian Risa mengumumkan pada timnya bahwa untuk memperingati setahun kafe Risa ini, mereka diajak Risa jalan-jalan ke Dufan Jakarta. Sally dan kedua asistennya bersorak gembira sekali, akhirnya mereka bisa berlibur ke Jakarta.
"Teh Risa, makasih banyak ya Teh sudah mengajak kami untuk jalan-jalan," ucap Icha senang sambil memeluk Risa.
"Iya Teh, akhirnya saya akan ke Jakarta. Seperti mimpi rasanya," imbuh Aisyah hingga matanya berkaca-kaca, karena sebelumnya dia memang belum pernah pergi ke Jakarta.
"Semoga kamu sukses selalu ya Sa, selamat ya !" Sally memeluk erat sahabatnya itu.
"Baiklah, sekarang kita pulang lalu istirahat ya malam ini. Karena besok pagi kita kumpul di rumahku, karena mobil yang kita sewa akan datang pukul 7 pagi. Sampai jumpa besok lagi ya teman-teman," ucap Risa sambil melambaikan tangannya.
Sally segera menyalakan mobilnya, Risa dan kedua orangtuanya ikut ke dalam mobil Sally menuju ke rumah. Mereka semua tersenyum bahagia.
Keesokan harinya Risa dan teman-temannya sudah siap di rumah Risa untuk berangkat ke Jakarta. Risa sudah menyewa mobil selama sehari, mereka bawa makanan ringan untuk cemilan di mobil, bawa minuman dan tidak lupa bawa baju ganti. Karena nanti mereka pasti akan tertarik untuk mencoba permainan di air.
Setelah berpamitan dengan orang tua Risa, mereka segera berangkat. Tidak lupa Risa memimpin teman-temannya untuk berdoa saat naik kendaraan dan saat keluar dari rumah.
Selama dalam perjalanan mereka bercanda, bernyanyi bersama terkadang mengikuti lagu yang diputar oleh sopir. Lagu yang sering merasa nyanyikan adalah lagu milik Rossa "Hati yang Kau Sakiti".
//Jangan pernah katakan bahwa
Cintamu hanyalah untukku
Kar'na kini kau telah membaginya
Maafkan jika memang kini
Harus kutinggalkan dirimu
Kar'na hatiku selalu kau lukai
Tak ada lagi yang bisa ku
Lakukan tanpamu
Kuhanya bisa mengatakan
Apa yang kurasa//
//Ku menangis membayangkan
Betapa kejamnya dirimu atas diriku
Kau duakan cinta ini
Kau pergi bersamanya, hoo-oo//
//Ku menangis melepaskan
Kepergian dirimu dari sisi hidupku
Harus selalu kau tau
Akulah hati yang telah kau sakiti//
//Maafkan jika memang kini
Harus kutinggalkan dirimu
Kar'na hatiku s'lalu kau lukai
Tak ada lagi yang bisa ku
Lakukan tanpamu
Kuhanya bisa mengatakan
Apa yang kurasa//
"Pak Sopir, maafkan kelakuan kami ini ya jadi berisik," kata Risa pada sopir yang sedang menyetir mobil.
"Iya Neng, tidak apa-apa. Saya jadi terhibur, ingat waktu masih muda dulu," jawab pak Mamat, nama sopir itu.
"Teringat dengan mantan kekasih ya Pak?" tanya Sally sambil tertawa.
"Hehehe ... betul Neng. Sebelum saya nikah dengan istri saya ini, dulu saya punya kekasih Neng. Tapi kami tidak sampai menikah karena dia memilih dengan laki-laki lain yang lebih kaya," cerita Pak Mamat sambil mengenang masa lalunya.
"Terus bapak nikah dengan istri yang sekarang ini?" ganti Icha yang bertanya.
"Iya Neng, inipun karena kepepet, hehehe .... " pak Mamat tertawa saat menceritakan dirinya.
"Bisa saja pak Mamat ini," kata Risa
Kemudian Risa dan teman-temannya memandang pemandangan alam yang mereka lewati selama perjalanan.
"Alhamdulillah kita masih bisa menikmati keindahan alam ini, masih bisa menikmati sawah, gunung dan sungai yang jernih di tempat kita. Hal seperti ini tidak akan kita temukan di Jakarta yang panas dan penuh polusi udara tentunya," kata Sally pada teman-temannya.
"Tapi saya jadi senang akhirnya bisa ke Jakarta, selama ini hanya tahu dari nonton TV. Sekarang kita bisa kesana refreshing sesaat," ucap Aisyah dengan wajah penuh semangat.
"Betul Ais, aku juga. Apalagi nanti kita akan bermain sepuasnya di Dufan !" seru Icha sambil menikmati cemilan yang dia bawa dari rumah.
Risa tersenyum bahagia melihat teman-temannya senang hari ini.
****
Akhirnya mereka telah sampai di kota Jakarta, mereka terpana melihat gedung-gedung pencakar langit yang indah di Jakarta. Hal ini memang baru mereka jumpai, kecuali Sally, karena dia sudah beberapa kali ke Jakarta jika ada acara keluarga besarnya.
Mobil sudah masuk ke dalam parkir Dufan. Risa dan teman-temannya segera turun dari mobil dan mereka menuju loket untuk membeli tiket. Sally bagian bendahara yang dapat tugas memesan tiket masuk.
Tidak lupa mereka berempat berfoto-foto dulu, terkadang minta tolong orang untuk mengambil gambar mereka berempat. Setelah itu mereka berjalan berkeliling memilih wahana permainan.
Risa termasuk perempuan yang enerjik dan pemberani, dia juga suka tantangan. Jadi permainan yang dipilih juga permainan yang menegangkan, seperti Tornado, Halilintar dan Ontang Anting. Hanya dia dan Sally yang memilih permainan itu.
Icha dan Aisyah lebih memilih permainan yang tidak terlalu menantang, karena Aisyah takut ketinggian. Mereka berdua lebih memilih Arung jeram dan Kora-kora.
Wahana terakhir yang mereka kunjungi adalah istana boneka. Mereka disuguhkan berbagai macam jenis boneka yang bisa dilihat dari atas perahu yang membawa mereka mengelilingi istana boneka.
Tak terasa hari sudah mulai malam, mereka segera mempersiapkan diri untuk pulang ke kota C.
"Alhamdulillah senang rasanya ... !" seru Icha sambil menggandeng tangan Aisyah menuju ke parkiran.
"Apakah kalian senang hari ini?" tanya Risa pada teman-temannya.
"Alhamdulillah senang Teh, terima kasih ya sudah mengajak kesini," Aisyah tidak lepas dari senyum lebarnya karena merasa bahagia sekali.
"Alhamdulillah kalau semuanya senang, aku juga berterima kasih pada kalian semua sudah membantu mengembangkan kafe kita," ucap Risa dan disambut pelukan dari ketiga temannya.
"Akhirnya kita pulang ... bye bye Jakarta ... " seru Aisyah sambil melambaikan tangan ke udara.
Dalam perjalanan menuju pulang ke kota C, tak henti-hentinya Risa bersyukur pada Allah karena sudah mengajak teman-temannya bersenang-senang, bermain seharian penuh, mengunjungi kota Jakarta yang selama ini belum pernah mereka rasakan.
Selamat Datang di Kota Jakarta
################
Nah, begitu ceritanya... senang ya hati kita kalau bisa membuat orang lain jadi bahagia.
Ingin tahu bagaimana kelanjutan kisah Risa?
Jangan lupa sertakan komentar kalian, like, vote yang banyak ya dan rate juga ditunggu oleh Risa 🤗😘😍
Happy reading all 😍😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Mutia Rahma
Semangat terus ya thor sehat selalu 💪❤️🤲
2022-10-12
1
Har Tini
riska bos yg baik
2021-09-27
1
Eka
idem teman",,aku juga belum pernah je jakarta 😃
2021-07-29
1