Hari ini kafe milik Risa nampak ramai meskipun bukan malam minggu. Risa dan Sally hingga turun tangan membantu para asistennya untuk melayani para pembeli. Kafe Risa hari ini memang ramai karena saat ini di kafe Risa sedang ada promo menu baru dan ada harga diskon, seingga para pelanggannya banyak yang berdatangan ke kafenya.
Dua orang pria dewasa memasuki kafe Risa, mereka menuju meja kosong di dekat jendela menunggu pelayan datang, namun karena saat ini pengunjung kafe sangat banyak sehingga mereka pun rela menunggu giliran.
Sally yang sedang sibuk di meja kasir segera memanggil Risa yang selesai melayani pembeli. “Risa … Risa … !” teriak Sally.
Risa segera mendekati Sally, “Ada apa Sal ??” tanya Risa.
“Tuh, ada dua pembeli menunggu dari tadi, mungkin kamu bisa layani dulu …” ucap Sally sambil menunjuk ke meja tempat dua pria tadi duduk.
Risa pun menghampiri mereka, “Selamat siang kakak-kakak … Selamat datang di kafe kami, mau pesan apa kak ?”
“Kami mau pesan menu yang sedang promo saat ini ya untuk dua porsi,” jawab salah satu dari mereka.
“Baik, akan kami siapkan. Mohon ditunggu ya kak, permisi,” kata Risa dengan sopan.
Kemudian tidak berapa lama hidangan yang dipesan sudah datang dan diantar oleh Risa. “Selamat menikmati hidangan dari kami kak … Jika ada yang dibutuhkan silahkan hubungi kami“ ucap Risa dengan senyumnya yang manis.
“Hei Sally, Sal … ternyata mereka ganteng-ganteng ya, hiihihii … “ kata Risa sambil cekikikan di dekat Sally.
“Siapa yang kau maksudkan ?” tanya Sally sambil matanya bergerilya mencari sosok-sosok yang Risa maksud tadi.
“Itu, mas - mas yang duduk disana tadi,” Risa sambil menunjuk ke arah yang dimaksud. “Oh, yang itu. Iya, bener Sa. Wah, ada dua orang, pas dong dengan kita ada dua juga,” ucap Sally sambil terkekeh diikuti oleh Risa. Kemudian mereka kembali melayani pembeli yang baru saja datang.
Sekitar tiga puluh menit kemudian, dua pengunjung yang menjadi bahan pembicaraan Risa dan Sally telah selesai makan dan menuju ke kasir untuk membayar.
“Bara, sorry, kamu yang bayarin ya. Dompet aku ketinggalan di dalam mobil sepertinya,” kata salah satu dari mereka. “Oke, siap Bos,” jawab yang satu lagi sambil mengeluarkan uang dari dompet dan diserahkan pada Sally yang bertugas sebagai kasir. Kemudian keduanya berlalu menuju mobil dan pergi meninggalkan lokasi kafe milik Risa.
Salah satu asisten Risa menemukan sebuah dompet tergeletak di bawah kursi pengunjung, tepatnya di tempat dua pria tadi duduk. Kemudian dompet itu diserahkan pada Risa.
“Teh Risa, ini ada dompet milik pengunjung yang jatuh,” kata asisten Risa yang bernama Icha itu.
“Wah, punya siapa ya ini ? makasih ya Icha,” Risa menerima dompet itu dan dia segera mengumumkannya melalui speaker kepada pengunjung yang saat ini sedang menikmati menu di kafe miliknya. Namun setelah ditunggu kurang lebih 15 menit tidak ada yang mengaku, akhirnya dompet itu disimpan di laci meja Risa.
Ketika pengunjung sudah mulai sepi, Risa mengambil dompet itu dan mencoba untuk membukanya, tapi dia tidak berani karena itu bukan miliknya.
“Sal. Ini bagaimana, dibuka tidak ya dompetnya, aku ingin tahu siapa pemiliknya. Tapi aku takut kalau ada yang hilang,” Risa minta pendapat pada Sally.
“Dibuka saja Sa, niat kita baik kok, tidak mengambil uang atau kartu punya dia. Coba cari mungkin ada kartu namanya disitu, terus kamu catat nomor telpon yang bisa diubungi,” kata Sally.
“Ya sudah kalau begitu aku buka saja ya, kamu saksinya lho Sal,” ucap Risa yang kemudian dia membuka dompet itu pelan-pelan dengan tangan gemetar, dia mulai mencari kartu nama dan ternyata dia menemukan ada kartu nama disitu. Kemudian kartu nama itu diambil oleh Risa dan dilihat siapa namanya, kemudian dicocokkan dengan nama yang ada di KTP pemilik dompet ini. Ternyata namanya sama dan Risa mencatat nomor telpon yang bisa dihubungi melalui kartu nama itu.
“Sally, aku sudah menemukan kartu nama nih yang namanya juga sama seperti di KTP, dan aku sudah catat nomor telponnya. Nama pemiliknya Aditya Novendra Angkasa Putra, wah Sally coba liat sini deh, bukannya ini foto mas-mas yang ganteng tadi ya?” seru Risa pada Sally.
Sally akhirnya ikut melihat KTP pemilik dompet itu, “Ah, iya betul … Ini kan foto Si Cakep tadi !?” ucap Sally dengan tersenyum lebar.
Risa menyimpannya kembali dompet tadi ke dalam laci meja, kemudian dia kembali pada aktivitasnya melayani para pengunjung di kafenya karena sudah mulai terlihat ramai lagi.
Risa melihat jam dinding di kafenya, menunjukkan pukul 8 malam, kafenya pun sudah tidak ada lagi pengunjung yang datang. Risa memerintahkan para asistennya untuk membereskan barang-barang kafe supaya rapi dan segera ditutup. Kafe milik Risa ini kalau hari Senin- Jum’at tutup jam 8 malam, tapi kalau hari Sabtu-Minggu tutup jam 10 malam.
Setelah semua sudah rapi, dua asisten Risa segera berpamitan pada Risa dan Sally untuk pulang. Seperti biasa Risa selalu diantar pulang oleh Sally dengan naik mobil milik Sally.
“Eh, Risa, apa tidak sebaiknya kamu telpon saja pemilik dompet itu. Bilang kalau dompetnya tadi jatuh di kafe, dan kita baru sempat telpon dia sekarang,” ucap Sally pada Risa sebelum dia pamit pulang setelah sampai di rumah Risa.
“Ah, betul juga ya, kita ajak ketemuan saja ya besok untuk menyerahkan dompetnya. Kebetulan kafe kita besok tutup sehari, karena kantor sebelah kafe sedang ada acara sepertinya. Bagaimana menurutmu Sal ?” kata Risa bersemangat.
“Iya, aku setuju. Cepatlah hubungi dia Sa !” ucap Sally tak mau kalah semangatnya.
“Iya, iya, sebentar … Duh, kenapa kamu antusias sekali sih Sal ?” tanya Risa dengan mimik wajah heran.
“Soalnya aku sudah tidak sabar ingin ketemu dia Sa, tidak ada dia temannya juga tidak apa-apa juga,” jawab Sally dengan tertawa.
“Dasar, bentol kamu ini !” kata Risa sambil mendorong kepala Sally dengan telunjuk tangannya.
“Bentol ?! apa maksudmu ?” tanya Sally penasaran
“Bentol itu … Gatel, Sally ….!!” jawab Risa. “Lalu apa hubungannya dengan mas-mas itu ?” tanya Sally lagi.
“Ya kamu itu suka gatel kalau lihat ada laki-laki cakep !” jawab Risa sambil menjulurkan lidahnya ke arah sahabatnya itu.
“Hahahaa … kukira apaan kok bentol, ternyata itu maksudmu. Ya habis bagaimana lagi Risa, sayang kan kalau ada laki-laki cakep dibiarkan, MUBADZIR tahu ngga ?” ucap Sally sambil terbahak-bahak.
Risa segera menelpon Adit, pemilik dompet itu.
Risa : Hallo, selamat malam
Adit : Iya, malam. Siapa ini ya?
Risa : Saya Risa, apa benar ini nomor mas Aditya Novendra Angkasa Putra ?
Adit : Iya, saya sendiri. Ada perlu apa?
Risa : Oh, ini mas, dompet anda tertinggal di kafe kami tadi pagi.
Adit : Oh My God … ada di kafe rupanya. Apakah kafe masih buka ?
Risa : Sudah tutup mas, dan kami juga sudah pulang ke rumah.
Adit : Baiklah kalau begitu, malam ini saya titip dulu dompet saya. Besok jam 8 pagi kita bertemu di kafe saja, karena saya besok akan meresmikan kantor cabang yang baru dan letaknya berada di sebelah lokasi kafe “Neng Risa”. setelah itu saya akan menemui anda di kafe.
Risa : Baiklah besok saya tunggu di kafe.
Adit : Oke.
Kemudian Risa mengakhiri obrolan dan mematikan ponselnya, lalu memberitahukan pada Sally tentang rencana pertemuan dengan Adit besok. Sally terlihat senang sekali dan kemudian ia pamit pada Risa untuk pulang, karena besok pagi Sally akan menjemput Risa lagi.
######################
Hai readers kesayangan, maaf terlambat UPnya.
Kalau masih ingin UP banyak, jangan lupa like, vote, rate serta komentar kalian ya ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Har Tini
lanjuttt
2021-09-27
0
ptr_25
like💙💙💙
semangattt kk💪💪
- My Teacher Is Mine -
2020-10-15
1
ig: monalisa_n28
Semangat
2020-10-15
1