Sesuai janji Adit semalam maka hari ini dia dan Bara pergi ke kafe Risa setelah melakukan kunjungan ke kantor cabang.
"Silahkan kakak, mau pesan apa?" tanya Icha pada Adit dan Bara.
"Saya pesan roti bakar keju dan Ice Mocca Float," ucap Adit.
"Saya pesan roti bakar pisang coklat dan jus alpukat," kata Bara.
Kemudian Icha mencatat pesanan Adit dan Bara kemudian dia segera menyiapkan pesanan tadi.
Sebelum Icha melangkahkan kakinya, Adit bertanya pada Icha, "Risa hari ini ada?"
"Oh, ada kak. Sebentar, saya panggilkan," kata Icha, kemudian dia masuk ke kitchen dan memanggil Risa.
"Teh Risa, ada yang mencari tuh di depan," kata Icha.
"Siapa Cha?" tanya Risa sambil matanya ke arah depan mencari orang yang dimaksud Icha.
"Itu Teh, dua laki-laki cakep mencari teteh. Sekarang saya mau membuat pesanan mereka," jawab Icha.
"Ya sudah kalau begitu buatkan segera pesanannya, aku akan menemui mereka," Risa segera berjalan ke arah meja Adit dan Bara.
"Assalamualaikum kak Adit, kak Bara. Sudah lama kalian datangnya?" tanya Risa sambil duduk di bangku sebelah Adit yang kosong.
"Eh, Risa. Kami baru saja datang kok, tadi baru dari kantor cabang langsung kesini dulu sebelum lanjut ke Jakarta," ucap Adit.
"Wah, sudah mau balik ke Jakarta, kenapa terburu-buru?" tanya Risa pada mereka berdua.
"Ya karena tugas kami sudah selesai. Memangnya kenapa kalau kami ke Jakarta hari ini? Apakah kamu masih kangen ya dengan kak Adit?" goda Bara sambil tertawa.
"Idih, kak Bara ini ada-ada saja," ucap Risa tersipu malu.
"Bara, jangan suka menggoda anak orang deh," kata Adit pada Bara.
"Cie, cie ... sudah ada yang bela nih," ucap Bara tertawa lagi.
Beruntung pesanan Adit dan Bara sudah datang, Risa mempersilahkan mereka untuk menikmati menu makanan," Kak silahkan dimakan."
Risa mau beranjak dari tempat duduknya, tapi dicegah oleh Adit, "Kamu mau kemana, disini saja bersama kami."
"Maaf kak Adit, aku mau bantu teman-teman dulu, kebetulan itu ada yang baru datang. Permisi sebentar ya," ucap Risa pamit pada Adit.
"Baiklah, silahkan..." jawab Adit sambil menunjukkan senyumnya.
Kemudian Risa segera melayani pengunjung yang baru datang dan membuatkan pesanannya. Setelah itu Risa kembali ke meja Adit.
"Risa, boleh aku ikut ke toilet?" tanya Bara setelah menghabiskan makanannya.
"Iya kak silahkan, lewat samping sini ya kak, lurus saja ke belakang lalu belok kanan sedikit," ucap Risa sambil menunjukkan tempat toilet.
"Risa, ramai juga yang datang," kata Adit.
"Alhamdulillah kak," jawab Risa.
" Oh iya kak, aku sama teman-teman baru saja ke Jakarta lho," cerita Risa pada Adit.
" Masa, kapan itu. Mengapa tidak mengabari aku saja biar bisa aku jemput kan," ucap Adit.
"Sudah tiga hari yang lalu kak, kami main ke Dufan dalam rangka refreshing saja. Selain itu untuk merayakan setahun berdirinya kafe ini," ungkap Risa dengan semangat.
" Wah, selamat ya sudah setahun ternyata kafe ini, semoga sukses selalu ya Sa," kata Adit.
"Terima kasih kak," ucap Risa.
"Oh ya kak, nomor kak Adit sudah kehapus dari ponsel Risa, " lanjut Risa.
"Baiklah aku beri lagi ya nomor aku, " ucap Adit, kemudian dia mengetik nomornya di ponsel milik Risa. "Eh, si Bara lama sekali ke toilet. Apa dia tersesat jalannya?" tanya Adit pada Risa.
"Iya ya, kemana kak Bara ya. Sebentar kak aku coba cari dulu," ucap Risa. "Nggak perlu," kata Adit dengan cepat.
"Lho, memangnya kenapa kak?" tanya Risa heran.
"Tuh, orangnya sedang ngobrol dengan teman kamu di bagian kasir," kata Adit sambil menunjuk ke arah kasir.
"Hahaha ... ternyata kak Bara nyangkut di tempat Sally rupanya !" ucap Risa berteriak pada Bara. Orang yang disebut namanya hanya terkekeh sambil melihat ke arah Risa dan Adit.
"Bara, kita balik sekarang yuk !" ajak Adit untuk pulang ke Jakarta pada Bara.
"Yaa, nanggung ah. Kan masih asik ngobrol nih !" kata Bara sambil tertawa.
"Sudah sore Bro, nanti kemalaman sampai di Jakarta," kata Adit kesal.
"Baiklah bos, mari kita pulang !" seru Bara.
"Aku pulang dulu ya, " ucap Adit berpamitan pada Risa.
"Iya kak, hati-hati di jalan. Kak Bara, jangan ngebut ya !" seru Risa pada Bara yang sudah berada di belakang setir. Kemudian mereka melambaikan tangan untuk berpisah.
Risa kembali masuk ke dalam kafe dan melayani pengunjung lagi sambil tersenyum sendiri seperti ada yang disembunyikan olehnya.
"Teh Risa sepertinya kenal dengan kakak yang tadi," celetuk Aisyah bertanya pada Risa. Rupanya Aisyah memperhatikan dia mengobrol dengan Adit dan Bara.
"Iya Ais, kak Adit itu dulu pernah dompetnya jatuh dan tertinggal di kafe ini," jelas Risa sambil mengelap mangkuk dan gelas yang baru dicuci.
" Oh iya, aku jadi ingat," ucap Aisyah.
"Ya sudah yuk kita lanjutkan kerja lagi !" ajak Risa pada Aisyah.
Malam hari saat Risa sudah berada di rumah, ada pesan masuk ke ponsel miliknya. Dilihatnya pesan dari siapa, dikiranya pesan dari Sally tapi ternyata bukan. Adit yang mengirimkan pesan itu, Risa segera membuka dan membaca pesan dari Adit.
Adit : "Assalamualaikum Risa"
Risa : "Waalaikumsalam kak"
Adit : "Kok belum tidur?"
Risa : "Belum kak, baru selesai sholat isya' kak. Kok kak Adit juga belum tidur?"
Adit : "Iya nih, belum bisa tidur"
Risa : "Oh, mungkin ada yang sedang dipikirkan"
Adit : "Entahlah, sepertinya begitu"
Risa : "Sebaiknya kakak istirahat saja, besok kan harus bekerja lagi"
Adit : "Iya, aku akan tidur tapi kamu juga harus tidur ya. Kan besok kamu juga harus buka kafe lagi"
Risa : "Eh, hehehe ... iya kak, ini sudah mau tidur kok"
Adit : "Baiklah, segeralah istirahat. Selamat malam Risa, semoga mimpi indah"
Risa : "Malam juga kak, terima kasih ya. Assalamualaikum kak"
Adit : "Waalaikumsalam"
Akhirnya Risa segera menutup ponselnya dan dia segera memejamkan matanya, meskipun mata sudah terpejam namun otaknya masih berjalan kemana-mana. Rupanya dia masih mengingat pertemuan dengan Adit tadi sore di kafe. Kemudian Risa tak mampu menahan rasa kantuk, akhirnya dia pun terlelap dalam tidurnya.
***
Di rumah Adit, nampak Adit juga sulit memejamkan matanya. Sejak bertemu kembali dengan Risa di kota C, membuat pikiran Adit jadi tidak menentu. Bayang-bayang Risa selalu hadir dalam setiap detik di otaknya.
Entah mengapa dia kini jadi selalu memikirkan Risa. Adit mengakui jika Risa memang memiliki wajah cantik, mudah bergaul, enerjik dan mempunyai otak yang cerdas.
"Mengapa aku jadi memikirkan dia terus ya. Ada apa dengan diriku ini, mengapa malam ini aku sulit memejamkan mataku," Adit berbicara sendiri dalam hatinya.
Kemudian Adit mendengarkan musik dengan volume kecil dari tape miliknya. Perlahan-lahan mata Adit pun terpejam dan terbuai dengan mimpinya.
Terdengar lagu dari Andmesh, Hanya Rindu.
//Saat ku sendiri, ku lihat foto dan video
Bersamamu yang telah lama ku simpan
Hancur hati ini melihat semua gambar diri
Yang tak bisa, ku ulang kembali//
//Ku ingin saat ini, engkau ada di sini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu
Segala cara telah kucoba
Agar aku bisa tanpa dirimu,
Ho-oh
Namun semua, berbeda
Sulitku menghapus kenangan bersamamu//
//Ku ingin saat ini, engkau ada di disini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukan diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu,
Ho oh
Hanya rindu
Ho-oh//
#################
Ahaa ... ada apakah diantara Adit dan Risa?
Mau tau kelanjutannya?
Klik like, vote yang banyak, rate bintang 5 dan komentarnya ya plends 😍😍😍
Happy reading all 😘😘😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Har Tini
lanjuyttt
2021-09-27
2
Botte Chizzy
gak setiap mutar lagi selalu di tulis liriknya dong thorrr, gak penting menurutku
2020-11-29
1
𝑳 𝑪
saya mampir kak 😊
2020-10-24
1