Episode 4. Liburan Semester

Setelah tiga hari Pak Budi opname di rumah sakit, sekarang beliau sudah boleh pulang ke rumah. Bu Yana dengan setia mendampingi suaminya selama sakit di rumah sakit. Sekarang Pak Budi sudah sehat dan minggu depan baru memulai aktivitas mengajar lagi sesuai kebijakan yang diberikan oleh pihak sekolah tempatnya mengajar.

Risa masih tetap dengan aktivitasnya sehari-hari yaitu pergi kuliah sambil berdagang seblak di kampusnya.  Risa bersyukur karena setiap hari selalu ada yang pesan seblak padanya yang  menurut orang-orang rasanya memang enak sekali. Sebelumnya Risa memang belajar memasak seblak dari ibunya, kemudian dia kembangkan sendiri isi atau topingnya sehingga banyak variasinya jika ada yang memesan.

Tiga bulan kemudian …

Saat ini Risa sudah melewati ujian akhir semester dan sudah mendapatkan nilai semesternya dengan hasil yang memuaskan. Hampir semua mata kuliah mendapat nilai A dan tidak ada mata kuliah yang diulang.

Sampailah pada akhirnya libur semester telah tiba, Risa senang sekali karena akan melewati libur panjang. Namun Risa juga bingung karena selama liburan dia tidak bisa menjual seblaknya di kampus, dia tampak berfikir kegiatan apa yang akan dia lakukan selama liburan ini.

“Risa, kamu kok melamun. Apa yang kamu pikirkan ?” tanya bapaknya pada Risa yang sedang duduk di teras rumahnya.

“Ini Pak, Risa kan libur panjang saat ini. Tapi Risa bingung mau melakukan aktivitas apa selama liburan ini? Sedangkan biasanya kan Risa selalu belajar di kampus sambil berjualan seblak, “ ucap Risa menjelaskan kegalauan hatinya pada bapaknya.

“Oh itu masalahnya. Kamu masih bisa kok berjualan seblak, nanti bapak buatkan gerobak khusus untuk kamu berjualan. Nah, kamu bisa berjualan di depan rumah kita, apalagi depan rumah kita kan jalan besar jadi pasti banyak orang yang lewat. Siapa tahu ada yang mampir membeli seblak kamu. Bagaimana ?” Pak Budi sedang memberikan solusi pada Risa agar anaknya itu masih bisa berjualan.

“Ah, benar juga tuh. Baiklah pak, Risa mau! “ ucap Risa tersenyum lebar sambil memeluk bapaknya dan berbisik di telinga bapaknya, “Bapak Risa itu bapak terbaik sedunia!”

“Bisa saja kamu itu, “ kata Pak Budi sambil tertawa diikuti oleh Risa. Pak Budi memang sangat sayang pada anak gadis semata wayangnya itu, apapun akan ia lakukan supaya anaknya bahagia.

“Ehem … cuma bapak nih yang dipeluk ?” tiba-tiba terdengar suara bu Yana dari dalam rumah menghampiri dua orang yang disayanginya itu.

“Wah, ibu juga mau ? Sini bu Risa peluk ibu … Risa sayang ibu,” ucap Risa sambil memeluk ibunya dengan erat. Bu Yana menyambut pelukan anak gadisnya disertai ciuman di kedua pipi Risa.

Empat hari kemudian gerobak untuk Risa berjualan seblak sudah jadi. Pak Budi yang membuatkan dibantu oleh Mang Asep tetangganya. Sekarang gerobak itu sudah berdiri di depan rumah Risa berikut tulisan yang tertera di gerobak “Seblak Neng Risa”.

Risa senang bukan main, dia bersorak girang melihat gerobak seblaknya sudah berada di depan rumah dan siap untuk digunakan berjualan.

“Terima kasih ya pak, Risa senang sekali gerobak seblak Risa sudah jadi. Mulai besok Risa akan berjualan di depan rumah dengan gerobak baru. Risa mohon doa restunya dari bapak dan ibu ya, semoga usaha Risa ini bisa lancar,” pinta Risa pada kedua orang tuanya sambil memeluk mereka dan tanpa disadari Risa menitikkan air mata bahagia.

“Aamiin …” seru kedua orang tua Risa bersama-sama.

Keesokan harinya Risa sudah siap berjualan seblak di depan rumahnya. Bapak dan ibunya sudah berangkat kerja, jadi Risa saat ini sendiri di rumah. Tapi dia kemudian menelpon Sally supaya mau menemani berjualan.

Akhirnya Sally tiba di rumah Risa, Sally senang sekali melihat Risa berjualan dengan gerobak barunya. Sudah ada beberapa orang yang sedang antri membeli seblak Risa. Setelah pembeli terakhir meninggalkan tempat Risa, akhirnya Risa dapat duduk istirahat disamping Sally.

“Hai Sal, maaf ya aku baru bisa temani kamu duduk. Alhamdulillah hari pertama jualan di rumah sudah ada lima pembeli yang datang. Kamu mau minum apa?” ucap Risa pada Sally.

“Apa saja Sa, jangan repot-repot. Nanti biar aku ambil sendiri deh, aku kan sudah sering kesini Sa,” kata Sally tersenyum bahagia melihat Risa yang juga sedang berbahagia.

“Baiklah, kamu ambil minum ke dapur ya,” ucap Risa yang kemudian harus melayani pembeli lagi yang baru datang.

“Silahkan kak, mau seblak apa ya? Disini ada beberapa pilihan toping, kakak bisa melihat di gambar samping ini,” ujar Risa sambil menunjukkan gambar menu seblak yang ada di kaca samping gerobaknya pada pembeli itu.

“Saya mau seblak paket C yang level 3 ya,” pinta pembeli itu saat memesan seblak Risa.

“Baik kak, mohon ditunggu sebentar ya,” jawab Risa sambil meracik seblak paket C yang berisi toping mie, sosis, bakso dan kerupuk, dengan diberi sambal tiga sendok makan karena pembeli memesan level 3.

Setelah pesanan selesai dibuat kemudian Risa menyerahkan pada pembeli dengan memperlihatkan senyum manisnya. Pembeli itu kemudian membayar seblak Risa.

“Terima kasih kunjungannya kak, semoga berkenan hadir kembali untuk membeli,” ucap Risa dengan ramah pada pembeli tersebut.

Setelah itu sudah berganti dengan pembeli lain yang sudah antri di belakang pembeli yang tadi, hingga pada akhirnya seblak Risa sudah habis pada pukul 2 siang.

“Risa, sini aku bantu beres-beres. Alhamdulillah hari ini yang beli banyak ya Sa,” kata Sally ikut senang.

“Alhamdulillah, iya Sal. Hari pertama ada dua puluh pembeli yang datang. Berarti besok coba aku tambah lagi bahan-bahannya, siapa tahu pembelinya juga bertambah,” jawab Risa optimis.

“Aamiin … “ sahut Sally sambil ikut membantu Risa membereskan gerobak hingga bersih kembali. Risa memasukkan sisa sedikit bahan seblak ke dalam rumahnya.

Setelah semua telah bersih, kini Risa bisa beristirahat sambil menemani Sally di ruang depan sambil menonton televisi.

***

 

Sudah dua minggu Risa berjualan seblak di rumah, Risa bersyukur karena dagangannya selalu laku dan habis. Setiap harinya sekitar dua puluh sampai tiga puluh pembeli yang datang. Risa memang tidak pernah mempromosikan dagangan seblaknya itu, jadi para pembeli tahu hanya dari mulut ke mulut. Mungkin karena rasa seblak milik Risa memang enak dan memiliki beragam toping atau isi, sehingga para pembeli mudah untuk memberitahukan pada saudara atau teman-teman mereka.

Yang tadinya pembeli Risa hanyalah dari para tetangga saja, kini pembeli seblak Risa sudah dari tempat lain. Bahkan terkadang ada juga beberapa pembeli yang mengendarai kendaraan roda empat, hanya karena penasaran dengan seblak buatan Risa. Dan tak jarang pula Risa selesai berjualan menjelang petang hari, selama berjualan di rumah ini Risa selalu dibantu oleh ibunya, karena ibunya tidak tega melihat Risa berjualan sendiri ketika pembelinya sedang banyak-banyaknya, sehingga ibunya memutuskan untuk tidak berjualan dulu di kantin sekolah tapi membantu Risa berjualan di rumah hingga selesai liburan semester ini.

Siang ini Risa kedatangan pembeli yang mengendarai mobil mewah, pemilik mobil ini seorang wanita paruh baya dan seorang anak gadisnya yang cantik. Risa yang melihat mereka turun dari mobil menjadi diam tertegun, karena dari penampilan keduanya seperti orang kaya raya, “mungkin dia istri seorang pejabat atau konglomerat”, begitu pikir Risa. Tapi mana mungkin mereka juga menyukai makanan seblak? Ah, mungkin mereka hanya mau menanyakan alamat saja. Risa masih memandang kedua wanita tersebut.

“Permisi Neng, apa benar disini jualan seblak yang katanya enak itu ya?” tanya wanita paruh baya itu. “Oh, silahkan nyonya. Apakah nyonya berminat untuk membeli seblak saya ?” ucap Risa pada wanita itu.

“Iya, saya mau beli seblaknya yang Paket A sebungkus dan yang Paket B sebungkus.”

“Baik nyonya, silahkan nyonya tunggu sebentar saya akan meraciknya. Nyonya sebaiknya duduk saja di teras rumah kami, karena disini terasa panas,” kata Risa mempersilahkan wanita itu dan mengajak anak gadisnya untuk duduk di teras rumah Risa.

Kurang dari sepuluh menit pesanan sudah selesai diracik oleh Risa dan diserahkan pada wanita paruh baya itu. Kemudian Risa menerima uang dari wanita itu.

“Kembaliannya buat kamu saja ya. Kalau rasanya memang enak, saya dan anak saya akan membeli seblak kamu lagi,” kata wanita itu kemudian melangkahkan kakinya menuju mobil dan diikuti oleh anak gadisnya.

“Terima kasih atas kunjungannya, silahkan kembali untuk menikmati seblak kami lagi nyonya,” jawab Risa dengan ramah dan sedikit menganggukkan kepalanya sebagai tanda hormat.

Waktu sudah menunjukkan hampir adzan maghrib Risa mengakhiri jualannya dan dengan dibantu oleh ibunya Risa mulai membereskan bahan-bahan masakan dan disimpan ke dalam rumah.

“Alhamdulillah hari ini pembelinya banyak ya bu,” ucap Risa pada ibunya dan ditanggapi oleh ibunya dengan anggukan dan senyuman. “Tadi itu siapa ya bu, ada pembeli yang sepertinya dia orang kaya raya. Apakah dia istrinya pejabat atau konglomerat ya bu, tapi masa sih orang kaya juga suka dengan seblak?” tanya Risa penasaran pada ibunya.

“Ibu juga tidak tahu Nak mereka itu siapa, dan apakah orang kaya tidak boleh menyukai seblak? Kamu itu ada-ada saja Risa, Risa … “ kata ibunya sambil menggelengkan kepalanya dan tersenyum pada anak gadis semata wayangnya itu.

‘Siapa ya dia?’ Risa masih bertanya-tanya dalam hatinya penasaran.

#############################

Teman-teman baikku, jangan lupa berikan aku kritik dan saran melalui komentarmu ya, jika kalian suka berikan tanda like darimu juga vote untuk diriku.

Happy Reading ... :-)

Terpopuler

Comments

Har Tini

Har Tini

laris manis jualan risa

2021-09-27

1

Lasmi Kasman

Lasmi Kasman

Riza harus sholat

2021-07-31

2

گسنيتي

گسنيتي

semangt thor

2021-07-23

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Pengenalan Tokoh
2 Episode 2. Semangat Pagi Hari
3 Episode 3. Bapak Sakit
4 Episode 4. Liburan Semester
5 Episode 5. Banyak Pesanan
6 Episode 6. Menjadi Pengusaha Kuliner
7 Episode 7. Kecewa Lagi
8 Episode 8. Bertemu Orang Ganteng
9 Episode 9. Dompet, Oh Dompet
10 Episode 10. Kejutan di London
11 Episode 11. Seblak Tulang Ayam
12 Episode 12. Seblak Cinta
13 Episode 13. Refreshing
14 14. Pernah lihat
15 Episode 15. Jadi Malu
16 Episode 16. Apa ini namanya jatuh cinta?
17 Episode 17. Merindukanmu
18 Episode 18. Kembali ke kota Jakarta
19 Episode 19. Disini Juga
20 Episode 20. Terima Kasih Ya ...
21 Episode 21. Seblak Kuah Jeletot
22 Episode 22. Bukan Jaman Siti Nurbaya Lagi
23 Episode 23. Terpaksa (1)
24 Episode 24. Terpaksa (2)
25 Episode 25. Rasanya Aneh
26 Episode 26. Bisa Masak
27 Episode 27. I Miss You
28 Episode 28. Badai
29 Episode 29. Pertemuan Tak Disangka
30 Episode 30. Mundur
31 Episode 31. Saatnya Untuk Jujur
32 Episode 32. Lega
33 Episode 33. Ayah Yang Keras Kepala
34 Episode 34. Restu Ayah
35 Episode 35. Level Satu Saja Ya
36 Episode 36. Kejutan Untuk Mami
37 Episode 37. Melayang
38 Episode 38. Deg-deg Serrr
39 Episode 39. Planning Risa
40 Episode 40. Happy Wedding (1)
41 Episode 41. Happy Wedding (2)
42 Episode 42. Aaawww ...
43 Episode 43. Gunung Bromo
44 Episode 44. Wisata Honeymoon
45 Episode 45. Wisata Honeymoon #2
46 Episode 46. Kembali ke Jakarta
47 Episode 47. Bersamamu
48 Episode 48. Saran Dari Mertua
49 Episode 49. Butuh Proses
50 Episode 50. Siap ... Mulai !!
51 Episode 51. Grand Opening
52 Episode 52. Ramai
53 Episode 53. Kejutan Terindah
54 Episode 54. Menggemaskan
55 Episode 55. Mangga Manalagi
56 Episode 56. Bertemu Bapak dan Ibu
57 Episode 57. Seblak Buatan Mertua
58 Episode 58. Kerja Lagi
59 Episode 59. Keributan di Kafe
60 Episode 60. Penyelidikan
61 Episode 61. Titik Terang
62 Episode 62. Kabar Baik
63 Episode 63. Kafe Mulai Ramai Pengunjung
64 Episode 64. Ada Yang Kangen
65 Episode 65. Ada Apa Dengan Jantungku?
66 Episode 66. Sudah Tujuh Bulan
67 Episode 67. Bumil yang Sensitif
68 Episode 68. Mami Mertua Rasa Ibu Kandung
69 Episode 69. Persiapan Melahirkan
70 Episode 70. Hello Boy
71 Episode 71. Anggota Baru
72 Episode 72. Matahari Papa dan Bunda
73 Episode 73. Anugerah Terindah
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Episode 1. Pengenalan Tokoh
2
Episode 2. Semangat Pagi Hari
3
Episode 3. Bapak Sakit
4
Episode 4. Liburan Semester
5
Episode 5. Banyak Pesanan
6
Episode 6. Menjadi Pengusaha Kuliner
7
Episode 7. Kecewa Lagi
8
Episode 8. Bertemu Orang Ganteng
9
Episode 9. Dompet, Oh Dompet
10
Episode 10. Kejutan di London
11
Episode 11. Seblak Tulang Ayam
12
Episode 12. Seblak Cinta
13
Episode 13. Refreshing
14
14. Pernah lihat
15
Episode 15. Jadi Malu
16
Episode 16. Apa ini namanya jatuh cinta?
17
Episode 17. Merindukanmu
18
Episode 18. Kembali ke kota Jakarta
19
Episode 19. Disini Juga
20
Episode 20. Terima Kasih Ya ...
21
Episode 21. Seblak Kuah Jeletot
22
Episode 22. Bukan Jaman Siti Nurbaya Lagi
23
Episode 23. Terpaksa (1)
24
Episode 24. Terpaksa (2)
25
Episode 25. Rasanya Aneh
26
Episode 26. Bisa Masak
27
Episode 27. I Miss You
28
Episode 28. Badai
29
Episode 29. Pertemuan Tak Disangka
30
Episode 30. Mundur
31
Episode 31. Saatnya Untuk Jujur
32
Episode 32. Lega
33
Episode 33. Ayah Yang Keras Kepala
34
Episode 34. Restu Ayah
35
Episode 35. Level Satu Saja Ya
36
Episode 36. Kejutan Untuk Mami
37
Episode 37. Melayang
38
Episode 38. Deg-deg Serrr
39
Episode 39. Planning Risa
40
Episode 40. Happy Wedding (1)
41
Episode 41. Happy Wedding (2)
42
Episode 42. Aaawww ...
43
Episode 43. Gunung Bromo
44
Episode 44. Wisata Honeymoon
45
Episode 45. Wisata Honeymoon #2
46
Episode 46. Kembali ke Jakarta
47
Episode 47. Bersamamu
48
Episode 48. Saran Dari Mertua
49
Episode 49. Butuh Proses
50
Episode 50. Siap ... Mulai !!
51
Episode 51. Grand Opening
52
Episode 52. Ramai
53
Episode 53. Kejutan Terindah
54
Episode 54. Menggemaskan
55
Episode 55. Mangga Manalagi
56
Episode 56. Bertemu Bapak dan Ibu
57
Episode 57. Seblak Buatan Mertua
58
Episode 58. Kerja Lagi
59
Episode 59. Keributan di Kafe
60
Episode 60. Penyelidikan
61
Episode 61. Titik Terang
62
Episode 62. Kabar Baik
63
Episode 63. Kafe Mulai Ramai Pengunjung
64
Episode 64. Ada Yang Kangen
65
Episode 65. Ada Apa Dengan Jantungku?
66
Episode 66. Sudah Tujuh Bulan
67
Episode 67. Bumil yang Sensitif
68
Episode 68. Mami Mertua Rasa Ibu Kandung
69
Episode 69. Persiapan Melahirkan
70
Episode 70. Hello Boy
71
Episode 71. Anggota Baru
72
Episode 72. Matahari Papa dan Bunda
73
Episode 73. Anugerah Terindah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!